BAB I Preskas
BAB I Preskas
TINJAUAN TEORI
2. Etiologi
a. Insulin Dependen Diabetes Melitus (IDDM) atau diabetes yang
tergantung insulin disebabkan oleh distruksi sel B pulau Langerhans
akibat proses auto imun.
b. Non Insulin Dependen Diabetes Melitus (NIDDM) atau diabetes
melitus yang tidak tergantung insulin disebabkan kegagalan relatif B
pancreas dan resistensi insulin. Resistensi insulin adalah turunnya
kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh hati.
Sel B tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya,
artinya terjadi defisiensi relatif insulin. Ketidakmampuan ini terlihat
dari berkurangnya sekresi insulin bahan pada rangsangan glukosa
1
maupun pada rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi
insulin lain. Berarti sel B pankreas mengalami desensitisasi terhadap
glukosa.
2
3. Patoflow
Diabetes mellitus
Glukogen meningkat
Katabolisme protein meningkat lipoliasis meningkat
Asam amino meningkat Hiperglikemi > 140 mg/dl Hiperosmolaritas Asam laktaat bebas
Metabolisme
Asam laktat meningkat Glukosuri Asam lemak teroksidasi
meningkat
Resiko infeksi
3
Klasifikasi
Tipe 1 : IDDM
Sering terjadi sebelum usia 30 tahun, gejala timbul cepat, BB biasanya
normal, komplikasi akut atau kronik, defisiensi absolut, Etiologi :
genetik, imunologis dan lingkungan.
Tipe 2 : NIDDM
Sering terjadi diatas usia 35 tahun, gejala timbul lambat, BB : obesitas
atau normal, insulin tidak mutlak diperlukan, komplikasi akut atau
kronik.
Tipe Lain
DM karena penyakit atau obat-obatan :
Pankreatik : Prankreatitis, Prankreotomi, Cystic, Fibrosis.
Hormonal : Akromegali, Cushing syndrom.
Obat – obatan : Phenitoin, dilatin, steroid, estrogen (kontrasepsi), Beta
adrenergic bloker.
Gestasional DM
Gangguan toleransi glukosa yang terjadi atau diketahui pada saat
kehamilan berlangsung, mulai yang paling ringan sampai yang paling
berat.
4
Disfungsi ereksi pada pria
Pruritus vulvae pada wanita
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Glukosa darah : Gula Darah Puasa > 130 mg/dl, Tes toleransi glukosa
> 200 mg/dl, 2 Jam PP setelah pemberian glukosa.
b. HbA 1 C, dan c-peptide.
c. Aseton plasma (keton) + secara mencolok.
d. Asam lemak bebas : kadar lipid dan kolesterol meningkat.
e. Osmolaritas serum : meningkat tetapi biasanya kurang dari 330
mOsm/L.
f. Elektrolit : Natrium, Kalium meningkat lalu menurun, Fosfor lebih
sering menurun.
g. Hb glikosilat : kadarnya meningkat 2-4 kali lipat dari normal.
h. AGD : menunjukkan PH rendah dan menurun pada HCO3, gambaran
asidosis metabolik.
i. Ureum/Kreatinin
j. Amilase darah pankreatitis
k. Insulin darah
l. Urin : Gula darah, Aseton +, BJ dan osmolaritas mungkin meningkat.
m. Kultur dan sensitifas : kemungkinan ISK, infeksi pada pernafasan dan
infeksi pada luka.
6. Penatalaksanaan
Ada 5 komponen penatalaksanaan Diabetes Melitus
a. Diet DM
b. Latihan
c. Pemantauan gula darah
d. Terapi jika diperlakukan
e. Pendidikan kesehatan
5
7. Komplikasi
a. Komplikasi akut
Hipoglikemia
Kerusakan otak permanen, fatal 10%
Ketoasidosis diabetikum
Angka kematian tinggi, klinik maju 9-10%, sederhana 25-50%
Koma hiperosmolaritas non ketosis
Angka kematian tinggi
b. Komplikasi kronik
Makroangiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah
jantung, pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak.
Mikroangiopati, mengenai pembuluh darah kecil, retinopati
diabetic, nefropatik diabetic.
Neuropati diabetic.
Rentan infeksi seperti tuberculosis paru, gingivitis dan infeksi
saluran kemih.