Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI

DI SUSUN OLEH:
MOHAMMAD RIZKI DARMAWAN
V1823051
KELAS C
KELOMPOK 2

D3 TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2023
ACARA II
PENGENALAN PREPARAT SEL TUMBUHAN DAN HEWAN

GAMBAR 2.1 Hasil pengamatan epidermis bawang merah dan epitelium mukosa mulut

SAMPEL GAMBAR KETERANGAN

1. Nukleus
Hasil pengamatan 2. Dinding Sel
Epidermis bawang
3. Sitoplasma
merah pada
perbesaran 10x10 =
100x

Gambar 2.1 Hasil pengamatan


epidermis bawang merah.

Hasil pengamatan 1. Membran


Ephitelium mulut pada Sel
perbesaran 10x10 =
2. Inti Sel
100x
3. Sitoplasma

Gambar 2.2 Hasil pengamatan


Ephitelium Mukut.
A. PEMBAHASAN
Preparat adalah objek yang diamati dengan mikroskop. Preparat memiliki ukuran
yang kecil dan tipis yang kurang jelas bila dilihat dengan mata telanjang. Preparat pada
umumnya merupakan irisan tipis dari jaringan tumbuhan segar. Selain preparat segar
adapula preparat awetan. Preparat awetan yaitu preparat yang memiliki daya tahan yang
lama karena di proses dan disimpan dalam suhu kamar. Keberhasilan pengamatan sangat
bergantung pada kualitas irisan preparat. Preparat awetan mikroskopis jaringan
tumbuhan adalah salah satu media pembelajaran biologi yang sangat efektif untuk
membantu pemahaman siswa terhadap materi biologi. Pembuatan preparat awetan
jaringan tumbuhan yang bersifat mikroskopis membutuhkan langkahlangkah pembuatan
yang prosedural, sehingga dapat dihasilkan preparat yang berkualitas dan dapat
digunakan dalam waktu yang lebih lama (awet). Disamping itu dibutuhkan alat alat
khusus seperti mikrotom yang diperlukan untuk mengiris objek yang berupa organ
tumbuhan setipis mungkin sehingga diperoleh preparat yang lebih jelas bila diamati di
bawah mikroskop (Samiyarsih et al., 2018).

Preparat segar adalah preparat yang keawatannya hanya sementara dan tidak
lebih dari 24 jam. Preparat ini tidak diawetkan dengan menggunakan proses apapun,
sesudah selesai pengamatan obyek yang bersangkutan dapat langsung dibuang. Tujuan
pembuatan preparat segar ini untuk mempelajari suatu obyek dalam keadaan segar
(Latifa ., 2015). Preparat awetan adalah zat atau larutan kimia yang digunakan untuk
menjaga keutuhan struktur dan keaslian sampel biologis atau benda-benda yang akan
diamati atau diselidiki dalam bidang ilmu biologi, kedokteran, atau ilmu lainnya
bertujuan untuk mencegah pembusukan, dekomposisi, atau perubahan
(Daningsih.,2017).
Preparat segar atau basah adalah preparat yang dibuat secara langsung tanpa
pengawetan. Preparat basah berupa objek hidup yang akan diamati dan biasanya hanya
untuk satu kali pengamatan. Pembuatan preparat segar dengan meletakkan kaca benda
yang telah ditetesi air diatasnya, kemudian disayat tumbuhan segar dan diletakkan diatas
kaca benda, ditutup dengan kaca penutup dan dilakukaan pengamatan menggunakan
mikroskop. (Wibowo et el., 2021).
Organel sel epitel mukosa mulut terdiri dari epitel skuamosa berlapis. Ini adalah
lapisan terluar yang melapisi mukosa mulut. Struktur ini memiliki banyak lapisan sel
skuamosa datar dan halus. Fungsi utamanya adalah melindungi jaringan di bawahnya
dari kerusakan fisik dan infeksi. Sel mukosa mengandung sel khusus yang menghasilkan
lendir di mulut. Lendir membantu menjaga kelembapan dan melindungi permukaan
mukosa dari gesekan dan iritasi. Papila adalah tonjolan kecil pada permukaan mukosa
mulut, terutama terletak di lidah. Papila ini mempunyai berbagai bentuk, seperti papilla
filiformis dan kuncup pengecap (Triza., 2014).
Berdasarkan tabel 2.1 hasil pengamatan preparat epidermis bawang merah dan
epitelium mulut kita mengetahui bagian - bagian pada epidermis bawang merah dan
epitelium mulut.Pada epidermis bawang merah yang pertama terdapat dinding sel yang
berfungsi untuk melindungi bentuk tumbuhan serta mencegah kehilangan air yang
berlebihan.Kedua nukleus atau inti sel yang memiliki fungsi mengendalikan proses
berlangsungnya metabolisme dalam sel.Ketiga sitoplasma yang berfungsi sebagai tempat
menyimpan bahan bahan kimia yang penting bagi metabolisme sel.Pada epitelium
mukosa terdapat membran sel,inti sel dan sitoplasma.Epitel adalah salah satu komponen
sistem pertahanan tubuh yang berfungsi melindungi mulut dari mikroorganisme,toksin
dan antigen. (Verger, et al., 2018).
DAFTAR PUSTAKA
Latifa Roimil. (2015). Improving The Quality Of Activity Based Practicum
Histological Preparations In Laboratory. Universitas Muhammadiyah
Malang. Malang
Samiyarsih, S., Herawati, W., & Naipospos, N. (2018). Pelatihan Pembuatan
Preparat Mikroskopis Tumbuhan Sebagai Sarana Peningkatan Program
Pembelajaran Siswa SMP Negeri 1 Purwokerto. Prosiding Seminar
Nasional Dan Call for Papers “Pengembangan Sumber Daya Perdesaan
Dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VIII,” November, 331–338.
Triza Yegie, Dhona Afriza (2014). Hubungan Merokok dengan melanolisis perokok
di rumah sakit gigi dan mulut baiturrahmah. Jurnal B-Dent, Vol 1, No 2,
Desember 2014 : 90-95
Verger, s., long, y., boudaoud, a., & hamant, o. (2018). A tension-adhesion
feedback loop in plant epidermis. Elife research article, 1(1), 1-25.
Wibowo, R. H., Sipriyadi, S., Fatimatuzzahra, F., Wahyuni, R., Setiawan, R.,
Prastika, A., & Rizawati, R. (2021).
LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 2.4 Hasil pengamatan


Gambar 2.3 Hasil pengamatan bawang Ephitelium Mulkosa Mulut pada
merah dibawah mikroskop perbesaran 10x10 = 100x

Gambar 2.5 Kegiatan


MengambilEpidermis bawang merah

Anda mungkin juga menyukai