Erik Erikson
Erik Erikson
Erik erikson lahir pada 15 juni 1902 di jerman selatan,Erikson dibesarkan oleh ibu
kandung dan ayah tirinya namun,saat itudia masih tidak mengetahui jati diri ayang
kandungnya.Untuk menemukan makna dalam hidup,Erikson mengembara jauh dari rumah
selama masa remaja,mengambik bentuk kehidupan sebagai seniman dan penyair
pengelana.Setelah hamper 7 tahun berpetualang dan menyelidiki,dia Kembali pulang
kerumah dengan penuh kebingungan ,kelelahan ,depresi dan tidak sanggup membuat sketsa
ataupun lukisan.Pada waktu ini,sebuah peristiwa penting mengubah hidupnya:dia menerima
sepucuk surat dari temannya Peter Blos yang mengundang dia mengajar anak-anak disebuah
sekolah baru di wina.Salah satu pendiri sekolah ini adalah Anna Freud,yang bukan hanya
menjadi bos Erikson,tetapi psikoanalisnya juga.
Ketika di wina ,Erikson bertemu dan, atas seizin Anna freud,menikahi Joan Serson,
seorang penari,seniman, dan guru berkebangsaan kanada,yang juga mejalani sesi
analisis.Dengan latar belakang psikoanalitiknya itu dan kemampuannya berbahasa
inggris,Joan menjadi editor sekaligus penulis pendamping yang berharga bagi buku-buku
Erikson.
Erikson memiliki empat anak:tiga putra Kai,Jon,Neil,dan satu putri Sue mengejar
karir profesional yang penting namun,Jon mengikuti ayahnya pegalaman ayahnya sebagai
seniman pengembara,berkerja sebagai guru dan tidak perna merasakan kedekatan emosinal
dengan orang tuanya.
Erikson ingin menulis tetapi karena waktu yang diberikan jadwalnya yang padat di
Buston dan Cambridge sangat sedikit,dia pun menerima tawaran di bridge sangat sedikit, dia
pun menerima tawaran di Yale pada 1936 namun setelah 24 tahun dia pindah lagi kali ini
Universaity of California di Barkeley, dan menghabiskan beberapa waktu tinggal di tengah-
tengah Suku Indian di Cagar budaya Pine Ridge.
Erikson menerbitkan Childhood and society sebuah judul yang sekilas tampaknya menjadi
perangkum dari bab-bab yang isinya tidak saling berkaitan. Erikson sendiri awalnya
memiliki sejumlah temuan yang menyulitkan perihal tema umum uang melandasi topik-
topik penelitiannya seperti masa kanak-kanak di dua suku Indian Amerika, pertumbuhan
ego, delapan tahap perkembangan manusia, dan masa kanak -kanak Hitler. Namun akhirnya
dia menyadari bahwa pengaruh dari faktor-faktor psikologis, budaya, dua historis mengenai
identitas adalah elemen yang melandasi penyatuan bab-bab yang beragam itu. childhood
And society, karya klasik dan mengantarkan Erikson kepada reputasi internasional sebagai
pemikir yang penuh imajinatif,merupakan penenalan terbaik bagi teori kepribadian post-
freudiannya.
Di dalam teori ini freud menggunakan anologi kuda dan penunggangnya untuk
mengambarkan hubungan id dan ego. Penunggang kuda(ego) pada akhirnya harus tunduk
pada kesediaan kuda(id) yang jauh lebih kuat dibandingkan dirinya untuk menuruti
perintahnya.Ego tidak memiliki kekuatan dari dirinya sendiri dia harus meminjam energinya
dari id. Selain itu,ego secara fanstan berusaha menyeimbangkan tuntutan-tuntutan membabi
buta superego kepada daya-daya id yang tidak kenal lelah dan kesempatan-kesempatan yang
realistik dunia eksternal. Freud percaya bahwa ,pada manusia yang sehat ego sudah
berkembang untuk mampu mengendalikan id meskipun kontrolnya masih rapuh dan impuls-
impuls id masih dapat mengganggu dan mengalahkannya kapan pun.
Sebaliknya,Erikson yakin bahwa ego kita merupakan sebuah kekuatan positif yang
menciptakan identitas diri, sebuah pengertian tentang “aku”. Sebagai pusat kepribadian, ego
membantu kita beradaptasi dengan beragam konflik dan krisis kehidupan dan menjaga kita
dari kehilangan individualitas di hadapan daya-daya sosial.Selama masa kanak-kanak, ego
lemah, fleksibel, dan rapuh, tetapi pada masa remaja dia harus mulai mengambil bentuk
tertentu dengan memperoleh kekuatannya. Di seluruh fase hidup kita, ego menyatukan
kepribadian dan menjaga kita dari ketercabikan. Erikson ego sebagai badan
pengorganisasian yang sebagian bekerja secara bawah sadar untuk mensintesiskan
pengalaman-pengalaman kita di masa kini dengan identitas diri di masa lalu dan gambaran
diri ke depan, Erikson mendefinisikan ego sebagai kemampuan pribadi untuk menyatukan
pengalaman dan tindakan dengan cara yang adaptif (Erikson,1963).
Erikson (1968) mengidentifikasikan tiga aspek ego yang saling terkait: ego tubuh,
ideal ego dan identitas ego. Ego tubuh (body ego) mengacu pada pengalaman-pengalaman
dengan tubuh kita, sebuah cara melihat diri fisik kita sebagai hal yang berbeda dari milik
orang lain. Kita mungkin dapat merasa puas atau tidak dengan cara tubuh terlihat atau
berfungsi namun, kita sadar bahwa hanya tubuh ini saja yang kita miliki. Ideal ego (ego
ideal) merepresentasikan imaji-imaji yang kita miliki tentang diri kita sendiri jika
dibandingkan dengan gambar ideal ego yang lain. Ideal ego bertanggung jawab bagi rasa
puas atau tidak, bukan hanya yang berkitan dengan diri fisik kita namun, juga dengan
seluruh identitas personal kita. Identotas ego (ego identity) adalah imaji yang kita miliki
tentang diri kita di beragam peran sosial yang kita mainkan. Meskipun remaja biasanya
merupakan masa saat ketiga komponen ini berubah paling cepat, perubahan-perubahan di
dalam ego tubuh, ideal ego dan identitas ego dapat dan selalu terjadi di setiap tahap
kehidupan.