Anda di halaman 1dari 10

MODUL 3 : ANALISA MEKANIS TANAH

KEGIATAN BELAJAR 4 : ANALISA UJI HYDROMETER DAN


ANALISA SARINGAN

1. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Tujuan Instruksional Umum:

Mahasiswa mampu menjelaskan analisa mekanis tanah

Tujuan Instruksional Khusus:

1. Menjelaskan dan menganalisa uji hydrometer

2. Menjelaskan dan menganalisa uji saringan

3. Menjelaskan kurva distribusi ukuran butiran

2. URAIAN MATERI

Sifat-sifat tanah sangat bergantung pada ukuran butirannya. Besarnya butiran dijadikan
dasar untuk pemberian nama dan klasifikasi tanah. Analisa ukuran butiran atau analisa
mekanis tanah adalah penentuan persentase berat butiran pada satu unit saringan dengan
ukuran diameter lubang tertentu. Analisa mekanis dari tanah adalah penentuan variasi
ukuran partikel-partikel yang ada pada tanah. Variasi tersebut dinyatakan dalam presentase
dari berat kering total. Ada du acara yang umum digunakan untuk mendapatkan distribusi
ukuran-ukuran partikel tanah, yaitu : analisis hydrometer dan analisis ayakan.

4.1. Analisis Hydrometer

Analisis hydrometer adalah analisi untuk ukuran partikel-partikel berdiameter lebih kecil
dari 0,075 mm. Analisis hydrometer di dasarkan pada prinsip sedimentasi (pengendapan)
butir-butir tanah dalam air. Bila suatu contoh tanah dilarutkan dalam air, partikel-partikel
tanah akan mengendap dengan kecepatan yang berbeda-beda tergantung pada bentuk,
ukuran dan beratnya. Untuk mudahnya dapat dianggap bahwa semua partikel tanah itu

Analisa Mekanis Tanah 20


berbetuk bola (bulat) dan kecepatan mengendap dari partikel-partikel tersebut dapat
dinyatakan dalam hukum stokes, yaitu :

𝛾 −𝛾
𝜐= 𝐷
18𝜂

18𝜂𝜐 18𝜂 𝐿
𝐷= =
𝛾 −𝛾 𝛾 −𝛾 𝑡

Di mana :
1 𝑉
𝐿=𝐿 + 𝐿 −
2 𝐴

𝛾 =𝐺𝛾

Dimana : 𝜐 = kecepatan, sama denganjarak / waktu


𝛾 = berat volume butiran padat (g/cm3)
𝛾 = berat volume air (g/cm3)
𝜂 = kekentalan absolut (g.det/cm2)
D = diameter butiran tanah (mm)

Gambar 4.1. Alat uji hydrometer

Analisa Mekanis Tanah 21


Pada uji hydrometer, tanah benda uji sebelumnya harus dibebaskan dari zat organic,
kemudian tanah dilarutkan ke dalam air destilasi yang dicampuri dengan bahan
pendeflokulasi (defloccuting agent) yang dapat berupa sodium hexametaphosphate agar
partikel-partikel menjadi bagian yang terpisah satu dengan yang lain. Kemudian larutan
suspense ditempatkan pada tabung hydrometer, contoh tanah yang digunakan beratnya kira-
kira 50 gram kering oven. Diameter silinder adalah 2,5 in (63,5 mm), tinggi 18 in (475,2
mm) dan volumenya 1000 ml. ketika hydrometer dimasukkan ke dalam larutan suspense
(pada waktu t di hitung dari permulaan sedimentasi), hydrometer ini mengukur berat jenis
larutan di sekitar gelembung hydrometer yang berada pada kedalaman L. berat jenis suspensi
akan merupak fungsi dari jumlah partikel tanah yang ada per volume satuan suspense pada
kedalaman L tersebut. Pada waktu t tersebut partikel-partikel tanah dalam suspense pada
kedalaman L akan berdiameter lebih kecil dari D.

4.2. Analisis Ayakan

Analisis ayakan adalah mengayak dan menggetarkan contoh tanah melalui, satu set ayakan
di mana lubang-lubang ayakan tersebut makin kecil secara berurutan. Untuk standar yakan
di Amerika Serikat, nomor ayakan dan ukuran lubang diberikan dalam Tabel di bawah ini.
B S Sieves ASTM Sieves IS Sieves
B.S.:410-1962 ASTM E11-1961 IS: 460-1962
No saringan Ukuran lubang No Ukuran No Ukuran
(mm) saringan lubang (mm) saringan lubang (mm)

2 in 50.80 2 in 50.80 50 mm 50.00


1 ½ in 38.10 1 ½ in 38.10 40 mm 40.00
¾ in 19.05 ¾ in 19.00 20 mm 20.00
3/8 in 9.52 3/8 in 9.51 10 mm 10.00
3/16 in 4.76 4 4.76 4.75 mm 4.75
6 2.80 7 2.83 2.80 mm 2.80
8 2.00 10 2.00 2.00 mm 2.00
12 1.40 14 1.41 1.40 mm 1.40
14 1.20 16 1.19 1.18 mm 1.18
16 1.00 18 1.00 1.00 mm 1.00
25 0.600 30 0.595 600  0.600
30 0.500 35 0.500 500  0.500
36 0.420 40 0.420 425  0.425
44 0.355 45 0.354 355  0.355
60 0.250 60 0.250 250  0.250
72 0.210 70 0.210 212  0.212
85 0.180 80 0.177 0.180
180 
100 0.150 100 0.149 0.150
150 
120 0.125 120 0.125 0.125
170 0.090 170 0.088 125  0.090
200 0.075 200 0.074 90  0.075
350 0.045 325 0.044 75  0.045
45 

Analisa Mekanis Tanah 22


Gambar 4.2. Uji Analisis Saringan

Mula-mula contoh tanah dikeringkan lebih dahulu, kemudian semua gumpalan gumpalan
dipecah menjadi partikel-partikel yang lebih kecil lalu baru diayak dalam percobaan di
laboratorium. Setelah cukup waktu untuk mengayak dengan cara getaran, massa tanah yang
tertahan pada setiap ayakan ditimbang. Untuk menganalisis tanah tanah kohesif, barangkali
agak sukar untuk memecah gumpalan-gumpalan tanahnya menjadi partikel-partikel lepas
yang berdiri sendiri. Untuk itu, tanah tersebut perlu dicampur dengan air sampai menjadi
lumpur encer dan kemudian dibasuh seluruhnya melewati ayakan-ayakan tersebut. Bagian
padat yang tertahan pada setiap ayakan dikumpulkan sendiri-sendiri. Kemudian masing-
masing ayakan beserta tanahnya dikeringkan dalam oven, dan kemudian berat tanah tersebut
ditimbang.

4.3. Kurva Distribusi Ukuran Butiran

Hasil dari analisa mekanik (sieve analysis dan hidrometer), umumnya digambar di atas
kertas semi logaritmik , dikenal sebagai kurva distribusi ukuran butir.

Dari kurva tersebut dapat dibedakan :


- well graded : tanah bergradasi tidak seragam
Analisa Mekanis Tanah 23
- uniform graded : tanah bergradasi seragam poorly graded
- gap graded/ skip graded : tanah bergradasi berjenjang

Gambar 4.3. kurva Distribusi Ukuran Butiran

Persentase dari kerikil, pasir, lanau, dan butiran berukuran lempung yang dikandung oleh
tanah dapat-ditentukan dari grafik distribusi ukuran-butiran. Menurut Sistem Klasifikasi
Unified, tanah A pada gambar diatas mempunyai:
Kerikil (ukuran batas - lebih besar dari 4,75 mm) = 0%
Pasir (ukuran batas - 4,75 mm sampai dengan 0,075 mm) = persentase butiran yang lebih
halus dari 4,75 mm - persentase butiran yang lebih halus dari 0, 075 mm = 100-62 = 38%.
Lanau dan lempung (ukuran batas- kurang dari 0,075 mm)= 62%

Kurva distribusi ukuran-butiran dapat digunakan untuk membandingkan beberapa jenis


tanah yang berbeda-beda. Selain itu ada tiga parameter dasar yang dapat ditentukan dari
kurva tersebut, dan parameter-parameter tersebut dapat digunakan untuk mengklasifikasikan
tanah berbutir kasiu. Parameter-parameter tersebut adalah:
a. ukuran efektif (effective size), D10
b. koefisien keseragaman (uniformity coefficient), Cu

Analisa Mekanis Tanah 24


c. koefisien gradasi (coefficient of gradation), Cc

di mana:
Cu = koefisien keseragaman
D60 = diameter yang bersesuaian dengan 60% lolos ayakan yang ditentukan
dari kurva distribusi ukuran butiran.
Cc = koefisien gradasi
D30 = diameter yang bersesuaian dengan 30% lolos ayakan .
D10 = diameter yang bersesuaian dengan 10% lolos ayakan

Kurva I : gradasi buruk (purely graded)


Kurva II : gradasi baik (well graded)
Kurva III : gradasi senjang (gap graded)
Ciri well graded:
Cc = 1 – 3 (kerikil dan pasir)
Cu > 4 (kerikil)
Cu > 6 (pasir)

Analisa Mekanis Tanah 25


Contoh Analisis Ayakan :
Massa contoh tanah kering = 450 gram

No. Ayakan Diameter Massa tertahan Persen tertahan Persen lolos


(mm) (g) (%) (%)

10 2.000 0 0 100.00

16 1.180 9.0 2.2 97.80


30 0.600 24.66 5.48 92.32

40 0.425 17.60 3.91 88.41


60 0.250 23.90 5.31 83.10

100 0.150 35.10 7.80 75.30

200 0.075 59.85 13.30 62.00

loyang - 278.99 62.00 0

Contoh Soal 4.1. :


Tabel dibawah ini adalah hasil dari analisis ayakan

a. Tentukan persentase butiran yang halus (yang lolos) dari tiap-tiap ayakan dan
gambarkan kurva distribusi ukuran butirannya

b. Tentukan D10, D30, D60 dari kurva distribusi ukuran butiran tersebut

c. Hitung koefisien keseragaman , Cu

d. Hitung koefisien gradasi, Cc

Analisa Mekanis Tanah 26


Penyelesaian :

Analisa Mekanis Tanah 27


D10 = 0.086 mm

D30 = 0.200 mm

D60 = 0.400 mm

3. RANGKUMAN

Analisa mekanis dari tanah adalah penentuan variasi ukuran partikel-partikel yang
ada pada tanah. Variasi tersebut dinyatakan dalam presentase dari berat kering total.
Ada du acara yang umum digunakan untuk mendapatkan distribusi ukuran-ukuran
partikel tanah, yaitu : analisis hydrometer dan analisis ayakan.

4. TES FORMATIF
Berikut ini adalah hasil dari analisis ayakan.

a. Tentukan persentase butiran yang lebih halus (yang lolos) dari tiap-tiap ayakan dan
gambarkan kurva distribusi ukuran·butirannya.
b. Tentukan D10, D 30, D60 dari kurva distribusi ukuran butiran tersebut.
Analisa Mekanis Tanah 28
c. Hitung koefisien keseragaman, Cu .
d. Hitung koefisien gradasi, Cc .

5. KUNCI JAWABAN

a.

b. D60 = 0,41 mm
D10 = 0,09 mm
D30 = 0,185 mm

c. Cu = 4,56
Cc = 0,928

Analisa Mekanis Tanah 29

Anda mungkin juga menyukai