Anda di halaman 1dari 6

Offering H

Kelompok 7
- Dwi Apriani (190332622477)
- Galih Candra Nugraha (190332622431)
- Ulayya Nadhiffa Fairuza (190332622456)

Tugas Metabolisme Karbohidrat


Jawab
1. Reaksi Glikolisis adalah sebagai berikut

Hasil total glikolisis adalah 2 molekul asam piruvat dengan 2 ATP dan 2 NADH.
Molekul ATP yang terbentuk sebenarnya ada 4, namun 2 ATP telah digunakan untuk
mengganti ATP yang telah dipakai pada tahap reaksi pertama dan ketiga.
2. Jelaskan bagaimana cara masuknya beberapa jenis karbohidrat dalam jalur glikolisis.
Glikolisis merupakan proses metabolisme reaksi biokimia pemecahan gula menjadi
asam piruvat, NADH, dan energi dalam bentuk ATP melalui reaksi oksidasi yang berlangsung
dalam sitoplasma sel.
Karbohidrat dibagi menjadi beberapa jenis:
1) Monosakarida
Monosakarida adalah jenis karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi gula yang lebih
sederhana. Berdasarkan gugus fungsinya, jenis monosakarida ada dua yaitu aldosa yang
memiliki gugus fungsi aldehid dan ketosa yang memiliki gugus fungsi keton. Berdasarkan
jumlah atom karbonnya, monosakarida terdiri dari triosa, tetrosa, pentosa, dan heksosa.
2) Oligosakarida
Oligosakarida adalah hasil kondensasi dari dua sampai sepuluh monosakarida. Oligosakarida
dapat berupa disakarida, trisakarida dan tetrasakarida. Disakarida merupakan hasil kondensasi
dua unit monosakarida. Contohnya adalah laktosa, maltosa dan sukrosa. Trisakarida
merupakan hasil kondensasi tiga unit monosakarida dan tetrasakarida terdiri dari empat unit
monosakarida.
3) Polisakarida
Polisakarida merupakan hasil kondensasi dari lebih dari lebih dari dua puluh unit
monosakarida. Polisakarida terdiri dari homopolisakarida dan heteropolisakarida.
Homopolisarida adalah polisakarida yang terdiri dari unit monosakarida yang sama sedangkan
heteropolisakarida terdiri dari unit monosakarida yang berbeda.

Karbohidrat yang kita makan sebagai sumber energi masuk ke dalam tubuh melalui
mulut dalam bentuk senyawa kompleks, seperti disakarida (maltosa dan laktosa) dan
polimer pati (amilosa dan amilopektin). Sehingga senyawa karbohidrat tersebut harus dipecah
menjadi gula sederhana (monosakarida) seperti glukosa bisa diserap unruk jadikan energi.
Pencernaan polimer karbohidrat dimulai di mulut. Di dalam mulut, terdapat
enzim amilase yang dapat membantu memecah polimer karbohidrat menjadi struktur yang
lebih sederhana. Air liur yang memiliki pH asam juga membantu pemecahan polimer
karbohidrat. Pada tahap selanjutnya, pencernaan karbohidrat kompleks berlanjut di daerah
lambung, enzim protease dan lipase akan memecah karbohidrat menjadi senyawa yang lebih
sederhana lagi kemudian masuk kedalam usus pencernaan. Di dalam usus pemecahan
karbohidrat dilakukan dengan bantuan enzim α-amilase. Enzim ini dihasilkan di pankreas dan
memiliki aktivitas yang sama dengan enzim amilase yang ada di mulut. Secara garis besar,
enzim ini akan memecah disakarida dan oligosakarida menjadi monosakarida. Enzim lain yang
turut membantu pemecahan molekul kompleks karbohidrat di usus
adalah maltase, sukrase, laktase, dan trehelase. Hasil dari pemotongan enzim-enzim ini adalah
molekul karbohidrat sederhana (monosakarida), seperti glukosa yang kemudian diedarkan ke
seluruh tubuh. Di dalam tubuh, glukosa akan dioksidasi untuk menjadi senyawa lain sesuai
dengan keperluan masing-masing sel, seperti asam laktat dan asam piruvat. Peristiwaoksidasi
inilah yang umum dikenal dengan istilah glikolisis. Glikolisis terjadi di sitosol dan merupakan
langkah awal dari proses produksi energi utama di dalam tubuh manusia dimana asam piruvat
menjadi salah satu senyawa prekursor terpenting.
3. Jelaskan jalur-jalur metabolism piruvat
Saat berada pada matriks mitokondria, piruvat diubah menjadi asetil-KoA, dengan cara
melalui reaksi-reaksi yang dikatalis dengan enzim komplek piruvat dehydrogenase.
Reaksi sederhananya sebagai berikut
Piruvat + NAD+ + CoASH → Asetil-KoA + NADH + CO2+ H2O + H+
Kompek piruvat dehydrogenase merupakan kompleks multienzim yang terdiri dari 3 enzim,
yaitu:
1) Piruvat dehydrogenase (E1) atau piruvat dekarboksilasi
2) Dihidrolipoil transasetilase (E2)
3) Dihidrolipoil dehydrogenase (E3)
Setiap enzim tersebut hadir dalam jumlah banyak, tetapi sama antar satu sama lain.
Oksidatif dekarboksilasi piruvat dapat dipecah menjadi 5 tahap, yaitu
1) Komponen E1 yang terdiri dari gugus protetik thiamine diphosphate (TDP). Pada reaksi ini
terbentuk HETDP dan CO2

2) Tahap selanjutnya, adalah 2 karbon gugus hidroksil etil dipindahkan ke gugus lipoamida dari
E2

3) Tahap ketiga adalah memindahkan gugus asetil ke HS-KoA, sehingga membentuk asetil KoA.
Lipoamida yang tersisa direduksi sehingga membentuk dithiol. Proses ini dikatalis dengan
komponen E2 kompleks

4) Lipoamida yang direduksi harus di oksidasi kembali agar menghasilkan gugus prostetik
sebagai reaksi tambahan. Reaksi ini disempurnakan dengan mentransfer 2 proton dan 2
elektron dari ditiol yang berbentuk lipoamida ke FAD. FAD merupakan gugus prostetik E3.
Dan jika FAD direduksi menghasilkan FADH2
5) Ini merupakan tahap terakhir dari proses oksidatif dekarboksilasi piruvat. Pada tahap ini E3-
FADH2 dioksidasi menjadi FAD.

Siklus asam sitrat mengoksidasi Asetil-KoA


Asetil KoA terbentuk dari piruvat atau senyawa kimia lainnya (seperti asam lemak atau
beberapa asam amino yang teroksidasi dalam siklus asam sitrat. Berikut penjelasan mengenai
reaksi siklus asam sitrat
1) Siklus asam sitrat dimulai dari asam asetil-KoA dengan oksaloasetat dan membentuk sitrat

2) Sitrat diisomerisasi sehingga membentuk alcohol sekunder yang dapat dengan mudah
teroksidasi

3) Isositrat teroksidasi membentuk NADH dan CO2. Oksidatif dekarboksilasi isositrat dikatalis
dengan enzim isositrat dehidrogenasi

4) α-Ketoglutarat teroksidasi membentuk 2 molekul (NADH dan CO2)


Perubahan α-Ketoglutarat menjadi Suksinil-KoA dikatalis dengan enzim aktif dalam kompleks
α-Ketoglutarat dehydrogenase
5) Pemecahan suksinil-KoA dan Phosphorilasi tingkat substrat

Pemutusan ikatan tioester yang berenergi tinggi pada senyawa suksinil KoA bertujuan untuk
membentuk suksinat. Reaksi ini menggunakan enzim suksinat thiokinase sebagai enzimnya.
Dalam tahapan ini juga terjadi phosporilasi tingkat substrat GDP.
6) Empat karbon molekul Suksinat teroksidasi membentuk fumarat FADH2

Katalis yang digunakan pada reaksi ini adalah enzim Suksinat dehydrogenase. Tidak seperti
tahapan lain, tahapan ini tidak berlangsung pada matriks mitokondria melainkan pada
membrane dalam mitokondria
7) Fumarat yang terhidrasi

Fumarat diubah menjadi L-Malate merupakan sebuah reaksi hidrasi yang bersifat reversible.
Katalis yang digunakan dalam reaksi ini adalah enzim fumarase
8) Malat teroksidasi menjadi oksaloasetat dan NADH yang ketiga
Oksaloasetat dapat dibentuk dengan mengoksidasi L-Malate seperti reaksi di bawah ini.

Anda mungkin juga menyukai