Anda di halaman 1dari 5

NOTULEN KEGIATAN

PEMBAHASAN POKIR MUSRENBANG RKPD 2024

Hari/Tanggal : Selasa / 21 Maret 2023


Waktu : 13.00 WIB s/d selesai
Tempat : Bhadra Resort Bintan
Acara : Pembahasan Pokir Musrenbang RKPD 2024
Peserta : - Anggota DPRD Kabupaten Bintan
- SKPD se-Kabupaten Bintan

Pembahasan Kegiatan:
1. Pembahasan dibuka oleh Pak Supriyono, Kepala Bapelitbang Bintan selaku fasilitator pada
acara Pembahasan Pokir Musrenbang RKPD 2024 sekaligus menyampaikan bahwa
verifikasi pokir masih akan dilakukan dalam seminggu ke depan, sehingga apabila masih ada
hal-hal yag kurang berkenan bisa didiskusikan dengan OPD terkait.
2. Dilanjutkan oleh penyampaian Wakil Ketua I DPRD Bintan bahwa pokir merupakan
implementasi dari reses yang dilakukan sebelum tahun 2023 ini, dengan tujuan seluruh pokir
diharapkan tertampung dalam Renja masing-masing OPD dan harapannya pokir sudah
masuk ke dalam dokumen KUA-PPAS sebelum disahkan, supaya tidak ada lagi usulan yang
tidak masuk ke dalam OPD.
3. Pembahasan pertama dibuka oleh Fasilitator Kepala Bapelitbang Bintan berupa Pokir atas
nama Bu Fiven Sumanti, S.IP dengan total 28 pokok pikiran. Pokok pikiran keenam yaitu
pembangunan dan peningkatan sarana prasarana social keagamaan berupa pembangunan
paving blok Masjid Al-Hidayan Manunggal KP. Sidoharko RT. 02 RW. 05 Kawal, pokok
pikiran ketujuh yaitu pembangunan lanjutan Masjid At-Taubah Dusun III RT. 11 RW. 06
Tanjung Kudus Pangkil Kecamatan Teluk Bintan, pokok pikiran ketigabelas yaitu
peningkatan sarana prasarana di Masjid Nurul Huda Senggiling Desa Sri Bintan Kecamatan
Teluk Sebong, dan pokok pikiran ke dua puluh enam yaitu pembangunan pagar Masjid Nurul
Haq Perumahan 10 Sebong Pereh dialihkan dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman ke Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Masyarakat berupa bantuan
hibah.
4. Pembahasan kedua masuk ke Pokir atas nama Pak Agus Hartanto, ST dengan total 38
pokok pikiran oleh fasilitator Kabid Infrastruktur. Pokok pikiran pertama yaitu peningkatan
sarana prasarana social keagamaan di Surau Desa Mentebung Kecamatan Tambelan
dialihkan dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman ke Sekretariat Daerah
Bagian Kesejahteraan Masyarakat berupa bantuan hibah, pokok pikiran ketujuh berupa
bantuan kewirausahaan kelengkapan alat pertukangan dialihkan dari Dinas Kepemudaan
dan Olahraga ke Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan. Kemudian
pokok pikiran ke-37 berupa bantuan baju seragam majelis taklim untuk Desa Kukup
Kecamatan Tambelan dari Kecamatan Tambelan dialihkan ke Bagian Kesejahteraan
Masyarakat.
5. Penyampaian pokir atas nama Pak Mirwan menjadi pembahasan ketiga dengan total 17
pokok pikiran oleh fasilitator plt. Kabid Pembangunan Manusia. Pokok pikiran pertama
berupa pengembangan UMKM sehubungan dengan kurangnya prasarana dalam
pembangunan rumah sewa Badan Usaha Milik Masjid Nurul Istiqamah di Perumahan Lobam
Betari yang kemudian menjadi catatan bahwa hasil dari rumas sewa itu dihibahkan untuk
masjid yang apabila asset ini kepunyaan masjid maka akan dianggap hibah dengan syarat
melengkapi dokumen-dokumennya dan menjadi catatan untuk kelanjutannya. Pokok pikiran
kedua yaitu pembangunan Masjid Nurul Istiqamah di Perumahan Lobam Betari untuk OPD
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman menjadi catatan antara BKAD dan
Dinas Perkim, yang selanjutnya harus di cek Kembali apakah asset tersebut sudah milik
Pemda atau belum. Pokok pikiran keenam yaitu peningkatan sarana lapangan volley di
Kampung Beringin Desa Kuala Sempang dialihkan dari Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman, pokok pikiran kedelapan yaitu kurangnya fasilitasi sound system
pemuda merda silima dialihkan dari Kecamatan Seri Kuala Lobam ke Dinas Pemuda dan
Olahraga berupa bantuan hibah. Pokok pikiran kesembilan dan kesebelas berupa subsidi
pupuk di Kecamatan Seri Kuala Lobam dan Kecamaran Bintan Utara untuk sementara
menjadi catatan oleh BKAD. Pokok pikiran kelima belas berupa pengembangan UMKM
belum adanya sarana dan prasarana untuk stand semi permanen untuk pusat kuliner di
Desa Teluk Sasah menjadi catatan oleh Kepala Bapelitbang untuk melakukan pengecekan
kembali kepemilikan tanahnya, apanila bukan punya pemerintah daerah maka hasil
bangunan akhirnya akan dihibahkan.
6. Pembahasan keempat pokir atas nama Indra Setiawan, S.ST dengan total 13 pokok pikiran.
Pokok pikiran kesebelas yaitu kurangnya fasilitas sound system dalam beribadah di
Kelurahan Tanjung Uban Selatan dialihkan dari Kecamatan Bintan Utara ke Sekretariat
Daerah Bagian Kesejahteraan Masyarakat. Dinas Pemuda dan Olahraga memberikan
catatan untuk pokok pikiran pertama terkait bantuan peralatan dan perlengkapan olahraga
mengacu ke peraturan bupati tentang belanja hibah, dengan syarat penerimanya harus
berbadan hukum dan harus mengajukan proposal kepada bupati kemudian diverifikasi
Dispora untuk kemudian bisa dimasukkan ke dalam perencanaan 2024. Pak indra Setiawan
memberikan catatan untuk tolong Dispora berkoordinasi dengan KONI sebagai pihak
penerima supaya barang hibah tidak dikembalikan seperti tahun kemarin akibat kualitas
barang yang buruk.
7. Pembahasan kelima pokir atas nama Arwan sebanyak 24 pokok pikiran. Pokok pikiran kedua
yaitu pengadaan seragam pengajian Desa Kelong dialihkan dari Kecamatan Bintan Pesisir
ke Bagian Kesejahteraan Masyarakat sebagai hibah. Pokok pikiran ketiga pengadaan
seragam posyandu Desa Kelong dialihkan dari Kecamatan Bintan Pesisir ke Dinas
Kesehatan. Pokok pikiran keempat pengadaan pakaian olahraga senam Desa Kelong
dialihkan dari Kecamatan BIntan Pesisir ke Dinas Pemuda dan Olahraga. Pokok pikiran
kelima yaitu pembangunan tribun klenteng yang sudah tidak layak dialihkan dari Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman ke Bagian Kesra Setda sebagai hibah. Pokok
pikiran keenam yaitu pengadaan alat penggiling daging ikan sebagai paket pembuatan
kerupuk ikan dialihkan dari Dinas Perikanan ke Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian
dan Perdagangan. Pokok pikiran ke-13 dan ke-16 yaitu pengadaaan sarana untuk turnamen
bola kaki dan pengadaan pagar lapangan voli dialihkan dari Kecamatan Bintan Pesisir ke
Dinas Pemuda dan Olahraga. Pokok pikiran ke-20 yaitu pengadaan pakaian Satpol PP
dialihkan dari Kecamatan Bintan Pesisir ke Satpol PP. Kemudian terdapat catatan dari Dinas
Pemuda dan Olahraga terkait pokok pikiran ke-22 yaitu bantuan peralatan dan perlengkapan
olahraga yang ditegaskan kembali oleh Pak Arwan bahwa bantuan tersebut berupa matras.
8. Pembahasan keenam pokir atas nama Daeng M. Yatir, SH dengan total 16 pokok pikiran
dan fasilitator Kepala Bapelitbang Bintan. Pokok pikiran ketujuh yaitu pengadaan
perlengkapan peralatan rewang dan prasmanan dialihkan dari Kecamatan Gunung Kijang ke
Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan. Menjadi catatan dari Kepala
DKUPP untuk kata-kata mutiara pada usulan ke-11 dihapuskan karena dalam peraturannya
untuk pengadaan pupuk harus sesuai ketentuan.
9. Pembahasan ketujuh pokir atas nama Eddy Tiawarman, SP sebanyak 24 pokok pikiran.
Usulan nomor enam yaitu peningkatan sarana prasarana rumah ibadah yang kurang
memadai di Desa Malang Rapat dialihkan dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman ke Bagian Kesejahteraan Masyarakat untuk dimasukkan ke hibah. Ada catatan
dari Dinas Perikanan mengenai usulan ke-21 bahwa untuk alat tangkap ikan mohon untuk
dijabarkan karena usulannya masih berupa paket-paket yang nantinya bisa dilaksanakan di
program Dinas Perikanan. Catatan Kembali dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman bahwa pembangunan jalan lingkungan mohon untuk dialihkan ke Dinas
Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan. Tambahan catatan dari Kepala
Bapelitbang untuk usulan ke-22 yaitu pengadaan pemotong rumput untuk menunjang gotong
royong warga, mesin rumput ini apakah nantinya akan jadi asset warga atau OPD dan
mohon untuk ditata dengan kecamatan dan koordinasikan dengan bagian hukum.
10. Pembahasan kedelapan pokir atas nama Sahak sebanyak 20 pokok pikiran. Usulan pertama
yaitu pembangunan pagar RA Darul Muta’alim Kawal menjadi catatan oleh Kepala
Bapelitbang untuk dikooordinasikan kembali dengan Dinas Pendidikan. Usulan ke-20 yaitu
minimnya peralata dan perlengkapan olahraga bagi penyandang disabilitas dialhikan dari
Sekretariat Daerah ke Dinas Pemuda dan Olahraga. Kemudian ada catatan terkait pokir
yang dibatalkan dalam penginputan SIPD. Pak Sahak juga menyampaikan bahwa
pengalaman tahun kemarin pengadaan pupuk kualitasnya kurang baik sehingga tidak
berguna untuk petani-petani, begitu pula dengan pengadaan barang untuk nelayan tidak bisa
dipakai karena kualitasnya buruk dan tolong untuk menjadi perhatian agar Dinas Perikanan
ketika membeli barang berkoordinasi dengan nelayan. Kepala Bapelitbang menjawab bahwa
barang tersebut tidak masuk ke katalog untuk pupuk mutiara aturannnya tidak ada di katalog
pusat.
11. Pembahasan kesembilan pokir atas nama Hj. Aisyah sebanyak 19 pokok pikiran. Usulan
kedua yaitu peningkatan sarana prasarana Surau Hj. Fatimah di Kijang Kota dialihkan dari
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukinan ke Bagian Kesejahteraan Masyarakat,
begitu pula dengan usulan nomor 10 yaitu peningkatan sarana prasarana Masjid Ikhwatul
Mu’minin di Sei Lekop. Catatan dari Kepala Bidang Infrastruktur untuk usulan nomor 11 yaitu
pemasangan lampu jalan, apakah lampu di jalan umum atau di jalanan perumahan. BU
Aisyah menjawab untuk lampu jalan itu di jalanan perumahan dan untuk usulan ke-19 terkait
pembangunan Masjid Bina Desa Kelurahan Sei Lekop apa tidak bisa dilakukan oleh Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman saja. Kepala Bapelitbang menjelaskan untuk
aturan baku rumah ibadah sudah harus di bagian kesejahteraan masyarakat. Catatan dari
Dinas Perkim untuk melengkapi kembali alamat Gedung serbaguna Kijang Kota.
12. Pembahasan kesepuluh pokir atas nama Zakirman S.Pd.I sebanyak 16 pokok pikiran. Pokok
pikiran pertama yaitu pembangunan kantin pendidikan kesetaraan Yayasan Bahtera Insani
mendapat catatan dari plt. Kabid Pembangunan Manusia terkait apakah Yayasan tersebut
SD, SMP atau SMA. Pak Zakirman menjawab Yayasan terrsebut terdiri dari SD dan SMP.
Usulan nomor enam yaitu peltihan pengembangan pelaku usaha mikro berbasis digital
desain grafis dialihkan dari Dinas Koperasi Usaha Mikri Perindustrian dan Perdagangan ke
Dinas Tenaga Kerja.
13. Pembahasan kesebelas pokir atas nama Eriyanti, SH, MH sebanyak 41 pokok pikiran.
Pokok pikiran pertama yaitu pengadaan pagar makam di Kampung Busung Laut dialihkan ke
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dari Sekretariat Daerah karena
pemakanan umum. Ditegaskan Kembali oleh Bu Eriyanti bahwa usulan ketiga yaitu
pengadaaan suling air minum itu untuk pengembangan UMKM. Menjadi catatan lagi dari
Kabid Infrastruktur untuk pembangunan jalan bisa lebih spesifik lagi alamat jalannya
sehingga mempermudah tim untuk pengecekan. Kemudian usulan ke-38 yaitu pengadaan
peralatan pembuatan palet ikan dialihkan dari Kecamatan Bintan Utara ke Dinas Perikanan.
Usulan ke-39 yaitu pengadaan peralatan dan perlengkapan tukang dan mesin las listrik
dialihkan dari Kecamatan Bintan Utara ke Dinas Usaha Mikro Perindustrian dan
Perdagangan. Serta usulan ke-40 yaitu pembangunan tempat pemandian jenazah di Masjid
Baitul Rahman Lobam Mas dialihkan dari Kecamatan Seri Kuala Lobam ke Bagian
Kesejahteraan Masyarakat sebagai hibah/
14. Pembahasan ke-12 pokir atas nama Suardi, S.Sos sebanyak 26 pokok pikiran. Usulan ke-
11, 12, 13 dan 22 dialihkan ke Bagian Kesejahteraan Masyarakat karena berkaitan dengan
keagamaan dan rumah ibadah atas catatan dari Kabid Infrastruktur. Pak kabid juga
menanyakan kembali usulan nomor 26 yaitu penanganan fakir miskin dibutuhkan dalam
bentuk apa. Kemudian Pak Suardi menjawab penanganan fakir miskin dalam bentuk
sembako. Dinas Sosial juga memberikan catatan terkait penanganan fakir miskin tidak
memiliki fasilitas tetap sehingga harus ditetapkan bantuannya berupa apa.
15. Pembahasan ke-13 pokir atas nama Hj. Siti Maryani, S.Kom sebanyak 17 pokok pikiran.
Usulan nomor tiga yaitu pengadaan seragam majelis taklim dialihkan dari Kecamatan
Toapaya ke Bagian Kesejahteraan Masyarakat. Usulan kelima yaitu pelatihan
kewirausahaan dan pelatihan bidang las dialihkan dari Dinas Kepemudaan dan Olahraga ke
Dinas Tenaga Kerja. Catatan dari Kabid Infrastruktur dan Dinas Pekerjaan Umum Penataan
Ruang dan Pertanahan terkait pembangunan jalan di Jalan Kelapa Kampung Sinjang Desa
Tuapaya harus di cek ulang apakah itu jalan provinsi atau jalan kabupaten. Usulan ke-8 yaitu
pengadaan dan pemasangan alat penerangan jalan di Rawa Bangun Toapaya Selatan
dialihkan dari Dinas Perhubungan ke Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
karena lampu jalan ada di jalan-jalan makam. Kabid Infrastruktur meminta penjelasan
mengenai usulan ke-10 yaitu fasilitasi pengembangan kesenian daerah apakah mengadakan
pelatihan, sosialisasi atau berupa apa dari Dinas Pariwisata. Bu Siti menjawab gelar budaya
seperti pertunjukan wayang. Kepala Bapelitbang meminta penegasan kembali terkait usulan
ke-15 terkait penanganan fakir miskin, apakah bantuan penerima sampai tepat sasaran
karena kesulitannya ada pada data penerima bantuan. Kepala Dinas Sosial menjawan
penanganan fakir miskin belum merata. Harus diakui dara DPKS itu data resmi dari
kemensos dan sewaktu dilaporkan pada kemensos masih terdapar PNS, TNI dan POLRI
sehingga data tersebut masih harus disaring kembali, namun kami usahakan akan
disinkronkan dengan data DPKS dan dikombinasikan dengan data BKKBN. Kemudian masih
ada orang yang benar-benar tidak mampu namun tidak masuk juga dalam data DPKS,
solusinya adalah menulis permohonan pribadi dengan membuat BPJS yang nantinya akan
kami data ulang. Tapi yakinlah walaupun tidak masuk dalam data DPKS, nantinya aka nada
pernyataan paribadi dan permohonan dari RT RW untuk ditindaklanjuti sehingga semoga
pemberian bantuan akan tepat sasaran. Kepala Bapelitbang menanggapi, harapannya tim
dinsos dan tim kemenkes dapat turun langsung ke lapangan melakukan pengecekan data-
data tersebut karena data di Bintan sendiri tidak sinkron.
16. Pembahasan ke-14 pokir atas nama Tarmizi sebanyak enam pokok pikiran dan dinyatakan
clear oleh Kepala Bapelitbang selaku fasilitator.
17. Pembahasan ke-15 pokir atas nama Suhardi, SE sebanyak 29 pokok pikiran. Penegasan
kembali oleh Kabid Infrastruktur terkait usulan nomor 2 yaitu pengadaan mesin pemotong
rumput nantinya akan diterima oleh siapa dan setelahnya harap dikonsultasikan dengan
bagian hukum mengenai prosedur pengadaan alatn tersebut. Pak Suhardi menjawab akan
diterima oleh seluruh RT di Kecamatan Teluk Sebong. Untuk usulan nomor 3, 4, 5 dan 8
dialihkan dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman ke Bagian Kesejahteraan
Masyarakat karena berkaitan dengan rumah ibadah dan keagamaan. Usulan nomor 9 yaitu
pemasangan lampu jalan di Kecamatan Teluk Sebong dialihkan dari Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman ke Dinas Perhubungan karena jalan tersebut merupakan
jalan utama, namun harus dikoordinasikan lebih lanjut.
18. Pembahasan ke-16 pokir atas nama Muhammad Najib sebanyak 26 pokok pikiran. Usulan
nomor 3, 16, 17, 20 dan 22 dialihkan ke Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Umum
karena berkaitan dengan rumah ibadah dan keagamaan. Usulan nomor 21 dan 25 dialihkan
ke Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdaganagan karena peralatan masak
termasuk ke dalam peningkatan UMKM. Usulan nomor 23 yaitu pemberdayaan masyarakat
lomba pompong dialihkan dari Kecamatan Mantang ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
19. Pada akhir pembahasan, Wakil Ketua II DPRD Bintan menegaskan kembali pengadaan
pupuk agar tidak terlalu murah harga satuannya dan apabila ada kegiatan yang tidak terinput
dalam SIPD bagaimana caranya agar dimasukkan ke dalam Renja OPD. Kabid Infrastruktur
menjawab sesuai dengan ketentuan untuk usulan pokir yang menjadi prioritas usulan yang
sudah diinput ke dalam SIPD, jadi untuk usulan yang tidak diinput ke dalam SIPD tidak
memungkinkan untuk diakomodir.
20. Pembahasan ditutup dengan catatan dari Wakil Ketua II DPRD Bintan yang meminta kepada
forum ini agar DPRD mengetahui sejauh mana OPD mengakomodir usulan-usulan
musrenbang kecamatan sehingga kami melaporkan ke masyarakat bahwa forum
musrenbang buhan hanya sekedar seremoni yang tidak menghasilkan sesuatu.

Anda mungkin juga menyukai