Makalah Strategi Komunikasi Dalam Publik Relation - 2MA18
Makalah Strategi Komunikasi Dalam Publik Relation - 2MA18
MAKALAH
“Strategi Komunikasi dalam Public Relation”
Disusun Oleh :
1. Rizka Dewi Nasela (10821835)
2. Shanata Aura Tania (10821892)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat dan
karunia-Nya dapat menyelesaikan tugas makalah (Rismayanti, 2008) kelompok yang berjudul
tentang “Strategi Komunikasi dalam Public Relation” ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dalam penyusunan dari makalah kelompok ini adalah untuk memenuhi
tugas Ibu Prof. Dr. Tuti Widiastuti pada mata kuliah Media Relation. Selain itu, makalah
kelompok ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Strategi Komunikasi dalam
Public Relation” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Tuti Widiastuti selaku dosen
mata kuliah Media Relation yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Dan juga kepada
semua pihak yang telah membagi Sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempuarnaan
makalah ini.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, dapat di rumuskan sebagai
berikut :
1. Apa pengertian komunikasi?
2. Apa saja komponen komunikasi?
3. Bagaimana proses komunikasi?
4. Apa saja gangguan komunikasi?
5. Apa komunikasi persuasif dalam praktik public relations?
1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat untuk memberikan informasi, memaparkan ide, dan membujuk
pembaca untuk ikut berpikir secara kritis mengenai ide atau topik yang dibahas dalam
makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu “communicatus” yang artinya
“berbagi” atau “milik bersama”. Komunikasi merupakan kegiatan manusia yang unik.
Manusia tidak bisa hidup tanpa adanya orang lain, mereka saling mengadakan interaksi
satu sama lain dalam kepentingan yang sama maupun dalam bentuk yang berbeda,
saling bertukar pikiran dan pendapat untuk menyatukan persepsi.
Banyak pakar komunikasi yang berupaya mendefinisikan komunikasi. Salah
satunya Harold D. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan
komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan, “who, says what, in which channel,
to whom, with what effect.” (komunikasi adalah siapa, mengatakan apa, melalui apa,
kepada siapa, dan apa pengaruhnya). Menurut pengertian tersebut, proses komunikasi
terjadi ketika seseorang mengatakan atau menyampaikan sesuatu (pesan) melalui media
atau saluran penyampaian (pesan) kepada orang (lain) dan penyampaian pesan tersebut
memunculkan suatu akibat tertentu.
Maka dapat diambil kesimpulan bahwa komunikasi merupakan kebutuhan
manusia dalam melakukan hubungan dengan manusia lain baik dalam bentuk
mempengaruhi orang lain, mengekspresikan diri maupun untuk mempelajari tentang
dunia orang lain. Dalam melakukan komunikasi dapat dilakukan dengan cara langsung
maupun melalui media massa baik dalam bentuk verbal dan non verbal.
1. Komunikasi Primer
Komunikasi primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai
media. Lambang dalam komunikasi ini adalah bahasa, gestur, isyarat, gambar,
warna, dan lambang lainnya yang dapat “menerjemahkan” pikiran dan atau
perasaan komunikator kepada komunikan. Namun demikian, dari sekian banyak
bentuk dan jenis lambang, yang paling banyak digunakan dalam proses
komunikasi primer ini adalah bahasa.
2. Komunikasi Sekunder
Komunikasi sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada
orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah
lambang sebagai media pertama. Proses komunikasi ini dilaksanakan karena
komunikan berada di tempat yang berjauhan atau jumlahnya terlalu banyak,
sehingga tidak memungkinkan dilakukan komunikasi secara primer (face to
face). Media yang digunakan dalam proses komunikasi ini adalah surat, telepon,
surat kabar, majalah, radio, televisi, film, internet, dsb. Philip Kotler
menggambarkan proses komunikasi sebagai berikut;
Sender; adalah komunikator sebagai pihak yang merumuskan dan
menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang.
Media; adalah saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari sender kepada
komunikan Decoding; adalah (pengawasan). Yaitu suatu proses yang dilakukan
oleh komunikan dalam menetapkan/menerjemahkan/memahami makna pada
lambang yang disampaikan oleh sender kepadanya.
Receiver; adalah komunikan sebagai pihak yang menerima pesan dari sender.
Feedback; adalah (umpan balik), yaitu tanggapan yang diberikan oleh receiver
kepada sender apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator
Menurut Wilbur Schramm, suatu proses komunikasi akan dapat berjalan efektif
jika antara sender (komunikator) dan receiver (komunikan) memiliki kesamaan-
kesamaan pengalaman. Sebab, kesamaan pengalaman mempermudah receiver
memahami makna pesan yang disampaikan oleh sender. Kesamaan pegalaman antara
sender dan receiver mempermudah proses pengawasan, sehingga komunikasi berjalan
lebih efektif. Sebaliknya, perbedaan strata sosial serta pengalaman antara komunikator
dengan komunikan menjadikan proses komunikasi terhambat, kecuali dengan satu yang
dalam ilmu komunikasi disebut dengan empathy, yakni kemampuan memproyeksikan
diri kepada peranan orang lain.
1. Gangguan teknis, gangguan ini terjadi jika salah satu alat yang digunakan
dalam berkomunikasi mengalami gangguan, sehingga informasi yang
ditransmisi melalui saluran mengalami kerusakan. Misalnya gangguan pada
stasiun radio atau televisi, gangguan jaringan telepon, dan lainnya.
2. Gangguan semantik dan psikologis, gangguan semantik ialah gangguan
komunikasi yang disebabkan karena kesalahan pada bahasa yang digunakan.
Sedangkah, gangguan psikologis terjadi karena adanya gangguan yang
disebabkan oleh persoalan-persoalan dalam diri individu.
3. Gangguan fisik, gangguan ini disebabkan karena kondisi geografis misal jarak
jauh sehingga sulit berkomunikasi, tidak adanya sarana dan sebagainya.
4. Gangguan status, gangguan yang disebabkan karena jarak sosial di antara
peserta komunikasi, misalnya perbedaan status antara senior dengan junior
atau atasan dengan bawahan. Perbedaan ini biasanya menuntut perilaku
komunikasi yang selalu memperhintungkan kondisi dan etika yang sudah
membudaya dalam masyarakat.
5. Gangguan kerangka berfikir, gangguan ini disebabkan karena adanya
perbedaan persepsi antara komunikator dan komunikan terhadap pesan yang
digunakan dalam berkomunikasi
6. Gangguan budaya, gangguan yang terjadi karena adanya perbedaan
norma, kebiasaan, dan nilai-nilai yang dianut oleh pihak-pihak yang terlibat
dalam komunikasi.
Kegiatan public relations tidak lepas dari komunikasi dan komunikasi yang
dilakukan harus bersifat persuasif. Untuk melakukan komunikasi secara persuasif
seorang praktisi public relations harus memperhatikan kondisi psikologis orang dalam
berkomunikasi. Beberapa realitas psikologis tersebut oleh Onong disingkat dengan
akronim AIDDA, yaitu;
Untuk dapat melakukan komunikasi secara persuasif, ada beberapa teknik yang
dapat dilakukan;
Adnan Putra, pakar humas maskah workshop yang berjudul “Public Relations
Strategy” (Rosady 2001) mengatakan bahwa strategi adalah bagian terpadu dari suatu
rencana (plan), rencana merupakan produk dari suatu perencanaan (planning) yang
pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar manajemen. Sebagaimana
dijelaskan sebelumnya, public relations bertujuan untuk menegakkan dan
mengembangkan suatu citra yang menguntungkan (favourable image) bagi organisasi,
perusahaan atau produk dan jasa terhadap pihak yang berkepentingan (stakeholder)
sebagai sasaran yang terkait yaitu public internal dan eksternal.
Hal tersebut pula yang dilakukan oleh humas PT. Cimory Group. Strategi
komunikasi public relations PT. Cimory Group dalam menjalankan bisnisnya
mengedepankan strategi stabilitas dalam hal ini melakukan peningkatan produk pasar
melalui Cimory Riverside di wilayah Bogor dalam bersaing dengan competitor lain.
Yang kedua adalah strategi Ekspansi, yaitu mengembangkan penambahan produk.
Masyarakat yang awalnya hanya mengenal produk susu Cimory, kini produk
berkembang yaitu, Chocomory Pie, Chocomory Moo Moo Roll, Chocomory Crispy
Cookies, dan Chocomory Bar. Berikutnya adalah Strategi Penciutan yang berkaitan
dengan lingkungan, kondisi, visi, arah dan tujuan.melihat visi Cimory Group yakni
MACRO yaitu: Motivated, Active, Cooperative, Responsible dan Ownership. Dan
yang terakhir yaitu Citra perusahaan melalui Public Relations membahas tentang tugas
Public Relations menjadi support dalam aktifitas kegiatan, seperti mensupport acara
dari anak-anak sekolah, kampus, maupun kementrian-kementrian. Melihat Brand
Image PT Cimory Group strategi yang dilakukan antaranya melalui peningkatan brand
awareness. Kegiatan ini meliputi seperti kontes desain logo yang melibatkan konsumen
setianya. Keikutsertaan 330 hasil desain konsumen terlihat bahwa peran brand
awereness pada produk Cimory sangat efektif. Melihat Brand Image PT Cimory Group
strategi yang dilakukan antaranya menggunakan model two-way Symmetric atau dapat
disebut dengan komunikasi dua arah, yaitu PT. Cimory Group menyampaikan
keunggulan produk kepada masyarakat dan masyarakat dapat memberikan masukkan
kepada PT. Cimory Group untuk pengembangan produk lebih lanjut. Strategi tersebut
dilakukan untuk membranding Cimory dengan menitikberatkan hubungan baik dengan
masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Yang dapat kami simpulkan bahwa komunikasi merupakan kebutuhan manusia dalam
melakukan hubungan dengan manusia lain baik dalam bentuk mempengaruhi orang lain,
mengekspresikan diri maupun untuk mempelajari tentang dunia orang lain. Dalam melakukan
komunikasi dapat dilakukan dengan cara langsung maupun melalui media massa baik dalam
bentuk verbal dan non verbal. Proses komunikasi pun melibatkan beberapa komponen dan
berjalannya komunikasi tidak selamanya berjalan lancar. Maka dari itu diperlukan strategi
untuk melancarkan rencana yang bertujuan untuk menegakkan, mengembangkan, dan
memajukan citra perusahaan seperti yang dilakukan oleh public relations PT. Cimory Group.
3.2 Saran
Kami menyadari banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, saran dari
pembaca sangat di butuhkan untuk evaluasi kami sebagai penulis untuk membangun kualitas
dari penulis dalam pembuatan makalah kedepannya. Dengan adanya makalah ini, diharapkan
dapat menambah wawasan pembaca dan penulis dalam memahami strategi komunikasi dalam
public relations. Atas saranya kami ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Artis, S. A. (2011). Strategi Komunikasi Public Relations. Jurnal Sosial Budaya, Vol. 8 No.
02 Juli-Desember 2011, 184-185.
Ishaq, R. e. (2015). Kuliah Public Relations Pengantar & Praktik. Jawa Timur: STAIN
Kediri Press.
Prakoso, J. H. (2023). Strategi Komunikasi Public Relations P.T Cimory Group Dalam
Membangun Brand Image. Jurnal Akrab Juara, 8 Nomor 1, 85-92.
Rismayanti. (2008). HAMBATAN KOMUNIKASI YANG SERING DIHADAPI DALAM
SEBUAH ORGANISASI. Jurnal Ilmiah Al-Hadi, 830-831.