Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Islam merupakan agama rahmatan lil „alamin sehingga dari segala sisi kehidupan
semuanya telah melingkupi, baik hubungan manusia dengan tuhan, maupun hubungan manusia
sesama manusia, dan bagaimana seharusnya manusia bersikap terhadap lingkungannya, hingga
masalah adab dan etika yang terkecil.

Islam adalah agama haq yang diturunkan Allah Swt melalui rasulullah Saw. Dalam
menuntun pemeluknya ada pedoman berupa al-Qur‟an dan hadits yang akan membimbing
manusia kejalan yang benar salah satu pedoman itu adalah kewajiban manusia untuk menaati
segala yang diperintahkan untuk kehidupan yang lebih baik dan menjauhi segala larangan
untuk menghindari diri dari perbuatan tercela.

Seiring perkembangan zaman dimana tradisi dan budaya barat sudah mulai mengikis
bidaya dan tradisi kita ummat muslim dan hal tersebut membawa dampak negatif bagi
generasi pelanjut ummat islam. Ummat islam sekarang juga mulai kehilangan identitas dirinya,
yaitu sosok berkepribadian muslim. Sosok yang memiliki kekukuhan adab dan memberi manfaat
bagi orang di sekitarnya.

Adab merupakan cerminan yang menggambarkan seseoang yang berakhlak, berkepribadian


dan bersikap baik. Dapat dikatakan bahwa akhlak merupakan potensi yang tertanam di dalam
ruh, maka adab adalah sikap bijak yang menjadi pakaian bagi perbuatan manusia yang muncul
dari sifat - sifat mereka yang berbeda, karena itu adab adalah cerminan dari akhlak mulia.

Pendidikan adab bisa menjadi solusi dalam membangun akhlak yang baik pada sosok
muslim sejati. Pendidikan yang dibangun lewat kebiasaan- kebiasaan yang ramah dan sopan
santun, baik adab mengenai ibadah kepada Allah, adab menuntut ilmu, dan adab bergaul dan
bersahabat. Berbagai macam adab telah diatur dalam islam dan dalam Al-Qur‟an, mulai adab
paling besar dan penting sampai adab paling kecil dan sebagiannya telah dianggap remeh peda
kebanyakan orang.

Al-Qur’an dan Hadist secara global banyak membahas masalah adab dan salah satunya
adalah adab menuntut ilmu, seperti yang telah kita ketahui bahwa sahabat dan ulama
terdahulu lebih mementingkan adab sebelum ilmu, sedangkan dizaman sekarang banyak orang
yang lebih mengutamakan ilmu dari pada adab. Atas dasar inilah peneliti ingin meneliti hal
tersebut dan mengangkat tema penelitian “Adab Menuntut Ilmu Dalam Pandangan Al-Qur’an.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Konsep Adab
1. Definisi Adab
Secara etimologi Adab berasal dari bahasa Arab addaba- yu‟addibu-ta‟dib memiliki arti
budi pekerti, tata kerama, sopan santun, dan tabiat yang sesuai dengan ajaran islam. Dalam kamus
al-Munjid dan al kautsar, adab dikaitka dengan akhlak yang memiliki arti secara umum segala
bentuk perilaku, sikap, tata hidup sikap seseorang yang digambarkan dengan penceinan nilai-niai
kesopanan, kehalusan, kebaikan, budi pekerti yang sesuai dengan nilai-nilai syariat islam.

Adab menurut istilah adalah disiplin rohani dan jasmani yang memungkinkan seseorang
atau masyarakat mengenal segala sesuatu dengan bedar dan sesuai dengan apa yang dia
dapatkan. Sehingga menimbulkan keadilan dalam diri, keharmonisasian di masyarakat dan
lingkungan sekitar.

Adab yang baik adalah bagian dari amal shalih yang dapat menambah keimanan dan
memiliki bobot yang berat dalam timbangan. Pemiliknya sangat dicintai oleh Rasulullah Saw dan
adab yang baik adalah salah satu penyebab seseorang untuk dapat masuk syurga.
berikut ini beberapa pendapat para ulama:
a. Al-Jurjani, mendefinisikan adab adalah proses memperoleh ilmu ma‟rifah yang
dipeajari untuk mencegah dari bentuk kesalahan.
b. Ibrahim Anis mengartikan adab adalah ilmu yang menjadikan nilai- nilai yang berkaita
dengan perbuatan manusia sebagai objeknya
c. Hamzah Ya‟qub mendefinisikan adab dalam beberapa poin
pengertian:
 Adab adalah ilmu yang menentukan batasan antara yang baik dan yang buru,
terpuji dan tercela, perbuatan atau perkataan manusia baik lahiriyah maupun
batiniyah.
 Adab ialah ilmu yang mengajarkan tentang hubungan manusia (Humanitas)
dan menyatukan tujuan yang terakhir dari semua usaha yang telah dikerjakan.
d. Ibn Miskawaih menjeaskan adab sebagai suatu perilaku yang melekat pada diri
manusia, yang terbuat dengan mudah tanpa membutuhkan proses pemikiran dan
pertimbangan yang lama melainkan terbentuk dengan sendirinya dari kebiasaan sehari hari.
2. Kedudukan Adab
Islam lebih meninggikan dan memuliakan orang-orang yang memiliki adab/akhlak
daripada mereka yang berilmu. Ini juga yang menjadi misi utama kenabian Rasulullah SAW.
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlakul karimah.” (HR.
Bukhari)

Banyaknya ilmu yang dimiliki oleh seseorang akan menjadi sia-sia jika tidak memiliki
adab atau akhlak dalam dirinya. Ia akan kesulitan menemukan jalan yang semestinya, karena
adab dan akhlak lah yang menjadi pembatas serta memberikan arahan bagaimana menyikapi
ilmu tersebut.

Adab menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan, baik kehidupan sendiri,
keluarga, maupun sosial. Dengan adab, seorang Muslim yang sejati akan menjadi mulia di
hadapan Allah dan Rasul-Nya serta sesama manusia.

Tak hanya itu, adab menjadi salah satu amal yang bisa ditanamkan kepada diri sendiri
sebagai bekal pahala di akhirat kelak. Disebutkan dalam hadits, “Tidak ada sesuatu pun yang lebih
berat dalam timbangan seorang mukmin pada hari kiamat daripada akhlak yang mulia.” (HR.
Tirmidzi).

B. Konsep Ilmu
1. Definisi Ilmu
Dalam kamus besar bahasa Indonesia ilmu didefinisikan sebagai pengetahuan tentang
suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan
untuk menerangkan gejala tertentu di bidang pengetahuan. Pengertian ilmu pengetahuan adalah
sebuah sarana atau definisi tentang alam semestayang diterjemhkan kedalam bahasa yang bisa
dimengerti oleh manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan mengingat tentang
sesuatu. Dalam kata lain dapat kita ketahui definisi arti ilmu yaitu sesuatu yang didapat dari
kegiatan membaca dan memahami benda-benda atupun peristiwa.
Ilmu merupakan suatu pengetahuan yang merupakan informasi yang didapatkan dan
segala sesuatu yang diketahui manusia.

2. Kedudukan Ilmu
Dalam kitab ta‟lim al-muta‟allim, al-zurnuji menulis, “Kemuliaan ilmu semata-mata
kerena ia merupakan perantara menuju taqwa, dimana dengannya manusia memperoleh
kemuliaan disisi Allah dan kebahagiaan abadi.
Dalam menuntut ilmu tidak mengenal waktu, dan juga tidak mengenal gender semua
punya kesempatan yang sama untuk menuntut ilmu. Sehingga setiap orang bisa mengembangkan
potensi yang diberikan oeh Allah Swt kepada kita sehingga potensi itu berkembang dan sampai
kepada kesempurnaan yang diharapkan. Atas dasar ini, agama menganggap bahwa menuntut
ilmu itu termasuk bagian dari ibadah. Bahkan menuntut ilmu itu dianggap sebagai salah satu
ibada yang utama, karena dengan ilmulah kita bisa belaksanakan ibadah-ibadah yang lainnya
dengan benar. Ja’far al- shadiq pernah berkata aku sangat senang dan sangat ingin agar orang-
orang yang dekat denganku dan mencintaiku, mereka dapat belajar agama dan supaya ada di atas
kepala mereka cambuk yang siap mencambuknya ketika ia bermalas-malasan untuk menuntut
ilmu agama.

C. Adab Menuntut Ilmu


1. Niat Lillahi ta'ala.
Saat kita hendak menuntut ilmu, niat utama kita harus karena Allah. Seperti firman Allah
dalam surah Al Bayyinah ayat 5:

Artinya:
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus."

2. Selalu berdoa saat menuntut ilmu.


Seperti Nabi Muhammad yang selalu berdoa dalam menuntut ilmu, sebagai berikut:

Artinya:-"Ya Allah, berilah manfaat atas apa yang Engkau ajarkan kepadaku, ajarilah aku hal-hal
yang bermanfaat bagiku, dan tambahilah aku ilmu."

3. Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.


Ketika menuntut ilmu hendaknya kita bersungguh-sungguh dan selalu antusias untuk
mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Tuntutlah ilmu seolah-olah tidak pernah kenyang dengan
ilmu yang didapatkan, hendaknya kita selalu berkeinginan untuk menambah ilmu kita.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam barsabda, "Dua orang yang rakus yang tidak pernah
kenyang: yaitu orang yang rakus terhdap ilmu dan tidak pernah kenyang dengannya dan orang
yang rakus terhadap dunia dan tidak pernah kenyang dengannya." (HR. Al-Baihaqi)
4. Menyimak guru saat menuntut ilmu.

Artinya:
"Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan
tenang agar kamu mendapat rahmat."

Menyimak guru atau seseorang yang sedang memberikan ilmu kepada kita merupakan
salah satu adab dalam menuntut ilmu. Jangan berbicara atau melakukan hal lain yang tidak ada
hubungannya sama sekali dengan pelajaran yang disampaikan saat menuntut ilmu, dalam artian
kita harus fokus mendengarkan dan menyimak.
Nah mulai sekarang, usahakan tetap fokus dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu ya.
Tetap semangat menuntut ilmu di mana saja, tak hanya di bangku sekolah atau di bangku
perkuliahan saja, namun juga harus diiringi dengan menuntut ilmu agama sebagai bekal kita
hidup di akhirat nanti.

D. Manfaat Adab
1. Mampu Bertanggung Jawab atas Kewajibannya
Manusia yang beradab adalah seorang manusia yang mampu bertanggung jawab pada
hak maupun kewajiban yang dimilikinya. Bagi manusia yang beradab, maka mereka akan
mengetahui apa tanggung jawab yang harus dijalankan dan mana yang tidak harus dijalankan.
Sama halnya dengan perbuatan baik apa yang harus dikerjakan serta perbuatan buruk seperti apa
yang harus ditinggalkan.

2. Dapat Menjadikan Manusia yang Beradab dan Adil


Kelak para manusia yang beradab akan memiliki pribadi yang dapat berlaku adil
sehingga nantinya bisa dijadikan sebagai seorang pemimpin. Manusia yang beradab sudah
terbiasa memiliki sikap yang dapat memanusiakan manusia serta adil dalam melakukan hal
apapun. Hal seperti inilah yang menjadikan manusia beradab dipercaya serta bisa untuk
dijadikan seorang pemimpin.

3. Merasa Dirinya Jauh dari Kata Pandai


Manusia yang beradab juga biasanya akan terus belajar termasuk mau memperbaiki diri
sehingga bisa menyempurnakan akhlaknya. Manusia yang beradab akan haus akan ilmu
pengetahuan dan menganggap dirinya jauh dari kata sempurna. Mereka akan terus belajar pada
siapa saja, tidak merasa yang lebih muda lebih sedikit ilmunya. Orang yang memiliki adab bisa
belajar dimana saja dan mudah menyesuaikan diri untuk bergaul dengan siapa saja.
4. Menumbuhkan Rasa Cinta Terhadap Allah
Menumbuhkan rasa cinta bagi seseorang terhadap sang Penciptanya dan juga kepada
sesama manusia. Orang yang beradab akan selalu membutuhkan Allah, Ia akan selalu memohon
ampunan serta perlindungan pada Allah. Sebab ia menyadari dirinya bukan siapa-siapa di dunia
ini.

E. Manfaat Mempelajari Ilmu


1. Membuat manusia menjadi pribadi yang baik
Setiap agama pasti selalu mengajarkan kebaikan. Mempelajari ilmu agama dapat
membuat manusia menjadi pribadi yang lebih baik. Dengan menjadi pribadi yang baik, maka
kita akan memberikan pengaruh positif bagi orang lain. Selain itu jika kita berbuat baik kepada
siapapun, maka kita akan mendapatkan kebaikan juga dari orang lain.

2. Terhindar dari perbuatan dosa


Setan selalu membisikkan manusia agar selalu berbuat dosa. Dengan mempelajari ilmu
agama, manusia akan terhindar dari perbuatan dosa. Karena manusia akan tahu larangan apa saja
yang dapat menimbulkan dosa. Sebab perbuatan dosa tidak hanya dapat menuntun manusia
menuju kesesatan saja. Perbuatan dosa akan menuntun manusia menuju pintu neraka.

3. Selalu ingat kepada Tuhan


Terkadang kita sering menemukan orang yang jarang beribadah. Bisa dikatakan kalau
mereka jarang mengingat Tuhan. Padahal kita tidak bisa hidup kalau bukan karena kehendak
Tuhan. Oleh karena itu, pendidikan agama akan mengajarkan kita untuk taat beribadah. Dengan
begitu, manusia akan selalu mengingat Tuhan.

4. Lebih bersyukur dalam kehidupan


Pada dasarnya, manusia memang memiliki sifat yang tidak mudah puas. Dengan adanya
pendidikan agama, kita selalu diajarkan untuk selalu bersyukur dalam kehidupan. Bila kita
mendapat banyak rezeki, hendaklah kita bersyukur dan tidak sombong. Lalu bila kita sedang
mendapat musibah, kita juga harus bersyukur sebab Tuhan masih perhatian kepada kita.

5. Membuat manusia lebih ikhlas


Saat manusia sedang diuji oleh Tuhan, terkadang manusia tidak ikhlas. Memang ikhlas
merupakan hal yang sulit untuk dilakukan. Agama mengajarkan kita untuk selalu ikhlas dengan
keadaan apapun. Saat mendapat ujian hidup dari Tuhan, kita ikhlaskan dan pasrahkan saja kepada
Tuhan. Sebab Tuhan menguji kita untuk meningkatkan derajat kita sebagai manusia.
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan

Adab merupakan cerminan yang menggambarkan seseoang yang berakhlak,


berkepribadian dan bersikap baik. Dapat dikatakan bahwa akhlak merupakan potensi yang
tertanam di dalam ruh, maka adab adalah sikap bijak yang menjadi pakaian bagi perbuatan
manusia yang muncul dari sifat-sifat mereka yang berbeda, karena itu adab adalah cerminan
dari akhlak mulia. Begitu banyak ayat-ayat al-Qur‟an dan Hadist yang membahas tentang
adab dalam al-Qur‟an, namun yang secara khusus membahas tentang adab menuntut ilmu
hanya beberapa persen saja sehingga butuh pengidentifikasian dan pengklasifikasian agar
dapat menentukan kandungan dari ayat tersebut.

Berdasarkan hasil analisis diatas adab dalam menuntut ilmu yaitu :


1. Niat Lillahi ta'ala.
2. Selalu berdoa saat menuntut ilmu.
3. Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.
4. Menyimak guru saat menuntut ilmu.

Dan juga Manfaat menuntut ilmu yaitu :


1. Membuat manusia menjadi pribadi yang baik
2. Terhindar dari perbuatan dosa
3. Selalu ingat kepada Tuhan
4. Lebih bersyukur dalam kehidupan
5. Membuat manusia lebih ikhlas

B. Saran

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kata sempurna, dalam penelitian ini
penulis hanya meneliti tentang adab menuntut ilmu pengetahuan dalam perspektif Al
Qur'an dan Hadits, mungkin peneliti selanjutnya yang membahas yang berkaitan atau relevan
dengan tema ini dapat membahas lebih luas dan lebih terperinci lagi mengenai adab menuntut
ilmu pengetahuan dalam perspektif Al Qur'an dan Hadits, harapan kami semoga dengan
selesainya karya ilmiyah ini bisa menjadi rujukan bagi teman teman maupun kami sendiri
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.uiad.ac.id/id/eprint/951/1/AHMAD%20SAIFULLAH.pdf

https://www.gramedia.com/literasi/adab/

https://www.idntimes.com/life/inspiration/xehi-dekirty/manfaat-memperdalam-ilmu-agama-c1c2?page=all

https://www.brilio.net/wow/keutamaan-dan-adab-menuntut-ilmu-bersama-dalil-lengkap-200427n.html

Anda mungkin juga menyukai