Anda di halaman 1dari 3

Subjective Objective Assesment Planning

Diagnosis Terapi Monitoring Edukasi


 Sdr. DTO, 23 tahun Pemeriksaan Fisik Dx: Pemeriksaan penunjang Farmakologi  VAS  Mengurangi aktivitas yang
 KU: nyeri pada  TB/BB: 175/74 Low back pain  RO Lumbal  OAINS:Na-  Keluhan dapat memperberat nyeri
pinggang bawah  BMI: 31,9 (obesitas ec Kontraktur  CT scan diklofenac 3x50 pasien  Mengurangi mengangkat
sebelah kiri sejak 1 type 1) illiotibial pain  MRI mg jika nyeri  ROM beban berat
bulan lalu dan  VAS: 7 dan Sacroilliac  Muscle relaxan:  Koreksi  Modifikasi gaya hidup 
memberat sekitar 1  ROM Sendi Hip joint Eperison HCL postur perbaikan postur tubuh
minggu lalu o Fleksi: Skoliosis Non farmakologi  BMI  Proper back mechanism:
 Nyeri dirasakan normal/terbatas Obesitas Type I - Olahraga ringan  Komplikasi o Posisi bangun tidur
hilang timbul o Ekstensi: (berenang, yang terjadi dilakukann dengan cara
 Kualitas nyeri: terasa normal/terbatas DD: bersepeda statis) miring pada satu sisi
berat, kaku dan seperti o Abduksi: HNP, - Termoterapi (terapi terlebih dahulu
ditusuk-tusuk Spondilosis dingin untuk nyeri kemudian angkat tubuh
normal/terbatas
 Kuantitas: VAS 7 o Adduksi: akut dan panas dengan bertumpu pada
 Memberat: saat normal/terbatas lebih satu tangan
digerakkan terasa o IR: normal/terbatas direkomendasikan o duduk dengan
berat, dan nyeri saat untuk nyeri kronis) punggung tegak dan
o ER: normal/terbatas
membungkuk,  efektif kepala menghadap ke
 Kolumna vertebralis mengurangi nyeri
berjalan, dan o Inspeksi: depan
mengangkat sesuatu Modalitas o Saat tidur  posisi
lordosis (-), o SWD
barang berat seperti terlentang dan
kifosis (-), o TENS
galon menempatkan bantal di
skoliosis (+)
 Memperingan: Orthosis: Pemakaian bawah lutut agar otot
 SLR test (-) korset lumbosacral
istirahat, melakukan punggung tetap rileks
 Bragard (-)
latihan sesuai anjuran dan menempatkan
dokter.  Sicard (-)
bantal dibawah kepala
 Tidak terdapat  Patrick test: (+) untuk mengganjal leher
gangguan BAK  Ober test (+) o Saat duduk 
ataupun BAB punggung tegak dan
 RPO: tidak ada kepala menghadap ke
 RPD: LBP sekitar 7 depan, bahu dalam
tahunan didahului keadaan rileks dan
dengan membantu hindari posisi miring.
ayahnya angkat gallon o Memberi jeda dari
dan lpg, scoliosis (+) posisi duduk ke berdiri
 RPK: (-) setiap 1 jam untuk
 R. sosial: pasien meregangkan otot
belum bekerja dan hamstring.
masih kuliah yang o Posisi berdiri  bahu
lebih dilaksanakan tidak terngkat dan
secara online sehingga arahkan ke belakang ,
sering duduk di depan dada membusung ke
laptop depan dan punggung
 Posisi tidur  tidur tetap lurus
terlentang dengan 1  Exercises:
bantal dan kasur busa o Pelvic tilting: menekan
 Posisi duduk: saat punggung ke bawah
menggunakan bangku sehingga datar
kuliah yang terhubung seluruhnya dan
otomatis dengan meja menempel ke dasar.
pasien sering tidak Durasi: 8x hitungan
sadar duduk miring ke sebanyak 5 repetisi
kanan o Latihan lutut ke dada:
 Olahraga: sebelum menarik salah satu lutut
pandemi pasien dengan kedua tangan
mengaku sering sejauh mungkin ke arah
berenang namun dada, tanpa
sekarang tidak pernah menimbulkan rasa
 Makan  4-5x sehari sakit. Kemudian
 Merokok (+) dilanjutkan lutut
kontralateralnya.
Durasi: 8x hitungan
sebanyak 5 repetisi
o Staight leg raising:
berbaring dan luruskan
salah satu tungkai
(ekstensi)  pelan-
pelan dinaikkan ke atas
tanpa bantuan,
kemudian dilanjtkan
sisi kontralateralnya.
Durasi: 8x hitungan
sebanyak 5 repetisi
o Mc kenzie exercise
I. Berbaring tengkurap
dengan lumbal posisi
netral
II. Tengkurap dengan
siku, fleksi dibawah
bahu
III. Ekstensi lumbal pada
posisi tengkurap
IV. Ekstensi lumbal pada
posisi berdiri
V. Fleksi lateral lumbal
pada posisi berdiri
VI. Fleksi lumbal dengan
knee to chest pada
posisi terlentang
VII. Fleksi lumbal pada
posisi duduk

Anda mungkin juga menyukai