Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN

MAGANG SEMESTER 3

AGRIBISNIS TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans) ORGANIK


DI CV. TANI ORGANIK MERAPI DESA WUKIRSARI KECAMATAN
CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Oleh
NAMA : EKO BINTI LESTARI
NIRM : 03.01.21.0145

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA MAGELANG
JURUSAN PERTANIAN YOGYAKARTA 2022
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN MAGANG SEMESTER 3

AGRIBISNIS TANAMAN
KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans) ORGANIK
DI CV. TANI ORGANIK MERAPI DESA WUKIRSARI KECAMATAN
CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Oleh
NAMA : EKO BINTI LESTARI
NIRM : 03.01.21.0145

Dosen pendamping Kaprodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan

Dr. Endah Puspitojati, S.TP. MSc Sukadi, S.ST., M. Si


NIP 198102282005012003 NIP 19840714200604100

Mengetahui :

Ketua jurusan pertanian


Polbangtan Yogyakarta-magelang

Dr. Endah Puspitojati, S.TP. MSc


NIP 198102282005012003

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan rahmat-
Nya Proposal Magang Semester III dengan judul Agribisnis Tanaman Organik Di Cv. Tani
Organik Merapi Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa
Yogyakarta dapat terselesaikan. Penulis berharap pelaksanaan Magang Semester III ini dapat
berjalan dengan baik dan lancar. Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan terima kasih
kepada :
1. Bapak Dr. Bambang Sudarmanto, S.Pt., MP. selaku Direktur Politeknik Pembangunan
Pertanian Yogyakarta Magelang.
2. Ibu Dr. Endah Puspitojati, S.TP, MP. selaku Ketua Jurusan Pertanian Politeknik
Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang sekaligus pendamping magang internal.
3. Bapak Sukadi, SST., M.Si. selaku Ketua Program Studi Penyuluhan Pertanian
Berkelanjutan Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang.
4. Bapak Asnuri, SST selaku ketua magang semester III
5. Bapak Riyanto selaku pembimbing eksternal dari CV Tani Oragnik Merapi (TOM)
6. Bapak dan Ibu seluruh staf serta karyawan CV Tani Organik Merapi (TOM)
7. Seluruh pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan magang

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, penulis sangat berharap
adanya kritik maupun saran yang bersifat membangun guna untuk perbaikan. Penulis berharap
semoga laporan ini bermanfaat bagi pihak yang berkenan membacanya.

Yogyakarta, Oktober 2022

Penulis

Eko Binti Lestari

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL..................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................................. vi
I. PENDAHULUAN .............................................................................................................. 7
1. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 7
2. TUJUAN ......................................................................................................................... 8
3. SISTEMATIKA LAPORAN .......................................................................................... 8
II. PROFIL ORGANISASI DAN AKTIVITAS MAGANG .................................................. 9
III. PEMBAHASAN ........................................................................................................... 24
1. LANDASAN TEORI .................................................................................................... 24
2. ANALISIS .................................................................................................................... 26
IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ..................................................................... 30
1. KESIMPULAN ............................................................................................................. 30
2. REKOMENDASI ......................................................................................................... 30
V. REFLEKSI DIRI .............................................................................................................. 31
VI. PENYUSUNAN RENCANA BISNIS ......................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 39
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................................... 40

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jenis Sayur yang Dikemas Sayur yang dikemas........................................................ 20


Tabel 2. Analisis SWOT .......................................................................................................... 28
Tabel 3. Analisis USaha Tani Kangkung................................................................................. 38

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi CV. Tani Organik Merapi ...................................................... 12


Gambar 2. Pembibitan tanaman ............................................................................................... 14
Gambar 3. Pengolahan Lahan .................................................................................................. 15
Gambar 4. Penanaman ............................................................................................................. 15
Gambar 5. Persiapan Pembuatan POC..................................................................................... 17
Gambar 6. Pembuatan dan Aplikasi Pestisida Nabati.............................................................. 19
Gambar 7. Kegiatan Panen....................................................................................................... 20
Gambar 8. Pengemasan............................................................................................................ 22
Gambar 9. Pengecekan Barang dan Pembuatan Nota.............................................................. 23
Gambar 10. Subsistem Agribisnis............................................................................................ 25
Gambar 11. Wawancara dengan Petani Mitra ......................................................................... 27

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan ....................................................................................... 40


Lampiran 2. Sertifikat Magang ............................................................................................... 42
Lampiran 3. Jurnal Harian Magang ........................................................................................ 43

vi
I.PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Agribisnis merupakan salah satu bidang usaha yang bergerak dalam bidang pertanian
baik dari sektor hulu maupun hilir. Sebagai salah satu negara agraris, pembangunan bidang
pertanian sangat diharapkan dalam mendukung Indonesia untuk siap memasuki pasar global
saat ini. Potensi yang sangat besar dimiliki oleh negara Indonesia, baik dari segi sumber daya
alamnya maupun dari sumber daya manusia. Keunggulan tersebut dapat dimaksimalkan
dengan baik dengan adanya system agribisnis yang diterapkan.
Pada masa orde baru, pertanian modern (revolusi hijau) telah berhasil meningkatkan
produksi dan kesejahteraan petani. Namun setelah beberapa tahun sistem pertanian modern
menyebabkan masalah lingkungan. Kerusakan lingkungan tersebut dapat diatasi dengan
pertanian organik yang menggunakan pupuk organik. Pupuk organik yang berasal dari jerami
padi, kotoran ayam, kotoran hewan ternak, dan sebagainya, bermanfaat untuk memperbaiki
sifat fisik tanah, sifat kimia tanah dan sifat biologis tanah (Novianto dan Setyowati, 2009).
Pertanian organik merupakan pertanian yang berwawasan lingkungan karena kegiatan
pertanian yang dilakukan menggunakan bahan organik yang dapat menjaga kesuburan tanah
dan memperbaiki kerusakan akibat pertanian anorganik (Saragih, 2008).
Dewasa ini dengan semakin banyaknya masyarakat yang peduli mengenai lingkungan
serta kesehatannya menyebabkan permintaan pasar akan produk-produk organik / produk
bebas bahan kimia anorganik semakin mengalami peningkatan. Melihat kondisi tersebut
menyebabkan usaha sayur organik baik dari mulai usaha onfarm hingga pemasaran memiliki
potensi untuk dikembangkan.
Tanaman kangkung (Ipomea reptans) merupakan salah satu jenis sayuran yang telah
dikenal dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. kangkung menjadi salah satu bahan
makanan yang banyak ditemui baik dipasar tradisional maupun modern. Hal ini menunjukan
bahwa konsumen sayur kangkung berasal dari berbagai lapisan masyarakat. Data BPS
menyebutkan bahwa pada tahun 2021 produksi kangkung nasional mencapai 341.196 ton
sedangkan diwilayah Jawa Tengah 29.284 ton dan DIY 5.791 ton (BPS, 2021). Produksi
kangkung di wilayah Jawa Tengah merupakan produksi kangkung terbanyak ketiga setelah
Jawa Barat dan jawa Timur. data tersebut menunjukan bahwa usaha budidaya kangkung di
wilayah Jawa Tengah maupun Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki prospek yang bagus
untuk dikembangkan.

7
2. TUJUAN
Adapun tujuan magang semester III di CV. Tani Organik Merapi adalah sebagai
berikut.
1. Mengetahui cara budidaya hingga pemasaran untuk produk sayur organik
2. Mampu meningkatkan keterampilan dalam usaha agribisnis tanaman organik baik dari
sektor on farm maupun off farm
3. Mampu merencanakan usaha agribisnis pertanian organik dengan baik sehingga dapat
melakukan usaha agribisnis pertanian organik baik dari on farm-off farm.
3. SISTEMATIKA LAPORAN
Berikut sistematika Laporan Magang di CV. Tani organik Merapi:
1. Bagian Awal : Halaman Judul, Halaman Persetujuan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar
Tabel,Daftar Gambar, dan Daftar Lampiran.
2. Bagian Isi:
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan
3. Sistematika Laporan
II. PROFIL ORGANISASI DAN AKTIVITAS MAGANG
1. Profil Organisasi
2. Aktivitas Magang
III. PEMBAHASAN
1. Landasan Teori
2. Analisis
IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Kesimpulan
2. Rekomendasi
V. REFLEKSI DIRI
VI. PENYUSUNAN RENCANA BISNIS
VII. DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

8
II.PROFIL ORGANISASI DAN AKTIVITAS MAGANG
1. PROFIL ORGANISASI
CV. Tani Organik Merapi atau yang lebih dikenal dengan nama TOM terletak di
dusun Balangan, Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. CV. Tani Organik
Merapi mempunyai batas wilayah sebagai berikut :
a. Batas Utara : Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan
b. Batas Selatan : Desa Widodomartani, Kecamatan Ngemplak
c. Batas Timur : Desa Agromulyo, Kecamatan Cangkringan
d. Batas Barat : Desa Pakembinaung, Kecamatan Pakem.
Keadaan alam di sekitar CV. Tani Organik Merapi dengan luas 1.500 m² ini
memiliki jenis tanah regosol coklat keabuan dengan Struktur tanah geluh berpasir dengan
pH berkisar 6-7 serta memiliki topografi miring. Keadaan iklim daerah tersebut memiliki
suhu udara 32°C dengan suhu terendah 18°C serta dengan curah hujan rata-sata 1.500-
4.000 mm/tahun dan kecepatan angun maksimum 6,99 knots minimum 3,00 knots.
Ketinggian tempat mencapai 500m dpl dengan rat-rata kelembaban nisbi udara tertinggi
97,0% dan terendah 28%.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi perusahaan berada di
Balangan, Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta yaitu:
a. Letaknya strategis, berada tepat di lereng gunung Merapi dengan panorama yang indah
dan sejuk.
b. Kekayaan alam yang melimpah di daerah ini, sehingga dapat dimanfaatkan dan
dilestarikan.

c. Melimpahnya sumber mata air di sekitar lokasi, membuat perairan di lahan tidak
kekurangan, bahkan saat musim kemarau sekalipun, air tidak pernah kekeringan.
d. Jauh dari hiruk piruk perkotaan sehingga terhindar dari polusi yang mempengaruhi
kualitas produk sayuran organik.
e. Sumber daya manusia yang sadar akan pengaruh baik bagi lingkungan serta kesehatan,
jika penggunaan sistem budidaya secara organik.

CV. Tani Organik Merapi merupakan salah satu perusahaan swasta yang
memiliki luas 1.000m² yang bergerak di bidang Agibisnis, Agrowisata, Perdagangan
Umum, dan Jasa Konsultasi Pertanian dengan pengelolaanya adalah Bapak Untung
Wijanarko. CV. Tani Organik Merapi berdiri karena adanya persamaan pemahaman dan
cita-cita berdasarkan atas kepudulian pada kelestarian lingkungan dan kesehatan, maka

9
pada tanggal 1 September 2008 lahirlah CV. Tani Organik Merapi atau yang sekarang
lebih dikenal dengan nama TOM yang berkantor di Dusun Balangan, Wukirsari,
Cangkringan, Sleman Yogyakarta.
CV. Tani Organik Merapi (TOM) didirikan didasari oleh kristalisasi, cita-cita,
pemikiran, niat dan harapan akan kondisi alam pada umumnya juga kondisi tanah
pertanian pada khususnya. Perkembangan selanjutnya dapat kita harapkan menjadi lebih
baik, dalam arti menyeluruh, baik dari segi potensi alam maupun sumber daya
manusianya. TOM juga bertekad ikut ambil bagian dalam program menyelamatkan lahan
pertanian dengan bijak. CV. Tani Organik Merapi ikut berperan aktif dalam
mengembangkan sistem pertanian organik secara langsung dan mengharapkan dapat
menghasilkan produk – produk pertanian organik yang berkualitas, yang secara tidak
langsung juga mendukung kesehatan masyarakat.
CV. Tani Organik Merapi bekerjasama dengan Dinas Pertanian Daerah Istimewa
Yogyakarta untuk sertifikasi organik. CV. Tani Organik Merapi memperoleh sertifikasi
organik pada tahun 2013. Persyaratan untuk memperoleh sertifikat organik yaitu
perusahaan harus bagian dari GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani) maka CV. Tani
Organik Merapi bekerjasama dengan kelompok tani Gemilanhg. Sehingga pada sertifikat
organik, nama Gemilang dicantumkan. Syarat sertifikasi organik lainnya yaitu, adanya
ICS (Internal Control System), mempunyai SOP (Standart Operational Procedure)
tentang budidaya sayuran organik pada perusahaan, adanya surat komitmen semua petani
untuk bertani secara organik, mempunyai peta wilayah dan peta produksi.
Cara untuk mengetahui bahwa sistem budidaya yang digunakan adalah sistem
organik yaitu dengan dilakukan uji laboratorium. Sampel yang diambil yaitu air, tanah,
dan produk. Indikator tanah yang layak untuk budidaya sistem organik yaitu tanah
dengan pH 5 sampai dengan 6 dan bebas kandungan bahan kimia.
Visi, Misi dan Mottol CV. Tani Organik Merapi : a. Visi CV. Tani Organik Merapi
“Membangun usaha tani berbasis teknologi organik dengan menyediakan produk
tanaman pangan sehat untuk kemandirian bangsa dan kelestarian alam semesta”. b. Misi
CV. Tani Organik Merapi
1. Menjalankan dan mengembangkan usaha agribisnis secara organik.

2. Memasyarakatkan usaha agribisnis dan perdagangan umum.

3. Menyebarkan Wawasan pertanian organik yang berkelanjutan secara utuh dan


menyeluruh.

10
c. Motto CV. Tani Organik Merapi

“Organic products, best for life”

Stuktur organisasi ditunjukan untuk membedakan dan menjelaskan masing-


masing wewenang, tugas, dan taggung jawab dari masing-masing bagian. CV. Tani
Organik Merapi dipimpin oleh dua pendiri sekaligus owner yaitu Bapak Sugiarto dan
Bapak Untung Wijarnato. Owner membawahi seorang manager yaitu Ibu Yulidyah
Sihanti dengan membawahi asisten manager yang dipegang oleh Bapak Riyanto.
Dibawahnya terdapat beberapa koordinator yaitu koordinator agrowisata, kemitraan dan
koordinator agribisnis. Koordinator agrowisata dipegang langsung oleh Bapak Riyanto
yang membawahi 2 subbagian. Kemitraan dipegang oleh Bapak Anto dan Koordinator
Agribisnis dipegang oleh Bapak Budi Susanto membawahi 2 subbagian yaitu
pengemasan dan pemasaran.
Setiap bidang memiliki tugas dan tanggungjawab masing-masing yang saling
berhubungan dan saling bekerjasama untuk mendukung CV. Tani Organik Merapi dapat
berkembang dan berjalan dengan lancar. Berikut beberapa penjelasan mengenai tugas
masing-masing karyawan TOM
➢ Manager CV. Tani Organik Merapi yaitu Ibu Yuli Dyah Sihanti, bertugas untuk:
Mengarahkan dan bertanggungjawab atas segala kegiatan yang ada di CV. Tani
Organik Merapi.
- Bertanggungjawab atas pengeluaran, pemasukan, dan pambayaran gaji.

- Mencatat semua penjualan dan jumlah order produk dari pemesan

➢ Asisten Manajer CV. Tani Organik Merapi yaitu Bapak Riyanto, bertugas untuk: -
Bertanggungjawab atas 3 koordinator yaitu koordinator agrowisata, kemitraan dan
koordinator Agribisnis.
➢ Koordinator Agrowisata CV. Tani Organik Merapi yaitu Bapak Riyanto, bertugas
untuk: Mengawasi dan mengatur jalannya seluruh kegiatan budidaya dan kegiatan
pada bagian umum agar berjalan dengan lancar dan sesuai yang diharapkan.
➢ Koordinator Agribisnis CV. Tani Organik Merapi yaitu Bapak Budi Susanto,
Bertugas untuk: Melakukan pengawasan dalam kegiatan pengemasan dan kegiatan
pemasaran.
➢ Karyawan Budidaya CV. Tani Organik Merapi yaitu terdiri dari 2 Petani yang
bernama Pak Sukiar dan Pak Poniman yang bertugas untuk :

11
- Bertanggungjawab terhadap lahan budidaya dan kegiatan budidaya mulai dari
pengolahan tanah sampai panen, agar hasil panen dapat maksimal dan
menguntungkan
- Membuat pupuk kompos, pupuk organik cair, pupuk organik padat, dan
pestisida alami.
➢ Karyawan Pengemasan CV. Tani Organik Merapi yaitu terdiri dari 5 Karyawan yang
yaitu Tria Janeta, Yuri Nindyani, Rizky K, Dwi H dan Erni Tri L memiliki tugas
untuk :
- Bertanggungjawab melakukan pengemasan dsn sortasi pada sayuran yang akan
dikirim ke Supermarket.
➢ Karyawan Pemasaran CV. Tani Organik Merapi yaitu terdiri dari 5 karyawan yang
bernama Rizky K, Dwi H, Erni Tri L, Timotius A.D, dan Mas Yerry Adetia. K yang
bertugas untuk :
- Mengantarkan orderan sayuran organik ke Supermarket

- Membantu bagian pengemasan dalam melakukan sortasi sayuran organik.

➢ Karyawan Umum CV. Tani Organik Merapi yaitu Bapak Sujiyo memiliki tugas yaitu
- Bertanggung jawab secara umum di CV. Tani Organik Merapi seperti menjaga
kebersihan dan kerapian kantor, ruang pengemasan, toilet, dan dapur.
- Menjaga CV. Tani Organik Merapi pada waktu malam hari.

Gambar 1. Struktur Organisasi CV. Tani Organik Merapi

12
Komoditas yang Dibudidayakan dan Dipasarkan :
Terdapat banyak jenis sayuran yang dibudidayakan dan dipasarkan oleh pihak CV. Tani
Organik Merapi , berikut beberapa jenis sayuran daun sayuran buah yang di budidayaka
dan dipasarkan :
a. Bayam m. Wortel
b. Bit n. Parsley
c. Buncis o. Selada
d. Cabe Rawit p. Serai
e. Caisim q. Terong
r. Timun
f. Kacang Panjang
s. Tomat Besar
g. Kailan t. Tomat Cherry
h. Kangkung u. Jamur Tiram
i. Kemangi v. Oyong
j. Kenikir w. Brokoli, dll
k. Loncang
l. Pakchoy

Produk yang dihasilkan oleh CV.Tani Organik Merapi dipasarkan diberbagai


wilayah antara lain Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Produk
dipasarkan di pasar-pasar modern yaitu Superindo dan Carrefour. Pada kegiatan
pemasaran CV. Tani Organik Merapi terus berupaya berinovasi pada penanganan produk
sebelum dikirim, terlebih pada teknologi pengemasan, yaitu perubahan kemasan
sterofoam menjadi anyaman bambu. Hal ini dilakukan selain penggunaan anyaman
bambu yang lebih ramah lingkungan juga dapat membantu memberdayakan pengrajin
anyaman bambu di wilayah DIY dan sekitarnya.

2. AKTIVITAS MAGANG
Aktivitas yang dilakukan di CV. Tani Organik Merapi selama satu bulan telah
tercantum dalam jurnal harian (terlampir), Adapun uraian kegiatan adalah sebagai berikut:
1. Pembibitan
Pembibitan merupakan proses awal dalam kegiatan budidaya yang perlu dilakukan
untuk beberapa jenis tanaman sayuran organik seperti sayur selada, caisim, kailan, dan
pakcoy. Persemaian di CV. Tani Organik Merapi dilakukan dibedengan yang memiliki
naungan. Sebelum benih disemai bedengan tersebut dibersihkan kemudian digemburkan
lagi dan diratakan. Pada satu bedengan persemaian tersebut biasanya tidak hanya satu
jenis tanaman yang disemai, satu bedengan bisa terbagi menjadi beberapa plot tanaman
yang disemai secara bersamaan, seperti sayur selada, caisim, pakcoy maupun jenis sayur
yang lain. Kegiatan persemaian (Gambar. 2) dilakukan dengan berbagai cara yaitu

13
dengan cara semai tabur dan semai larik, perbedaan cara semai tersebut disebabkan
karena perbedaan faktor cara budidaya yang akan dilakukan selanjutnya.

Gambar 2. Pembibitan tanaman

2. Pengolahan lahan
Kegiatan pengolahan lahan (Gambar 3) di CV. Tani Organik Merapi dilakukan
sesuai SOP budidaya pertanian organik yang telah ditetapkan oleh lembaga sertifikasi
organik yang dimiliki oleh CV. Tani Organik Merapi. Pengolahan lahan diawali dengan
kegiatan pembalikan tanah, pembuatan bedengan, pemberian pupuk dasar dan kemudian
dilanjutkan dengan meratakan bedengan, pemberian mulsa dan pembuatan lubang tanam.
Ukuran bedengan yang ada di CV. Tani Organik Merapi kurang lebih 1 m x 10 m,
Pengolahan bedengan dilakukan secara manual dengan menggunakan cangkul dengan
cara membersihkan bedengan dari gulma dan sisa tanaman terlebih dahulu, kemudian
dibongkah dengan kedalaman kurang lebih 30 cm. Sisa tanaman/ gulma dapat
dibenamkan kedalam dasar bedengan sebagai tambahan pupuk, kemudian tanah dibalik.
Pembalikan tanah bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah, menimbun gulma,
menggemburkan tanah, memperbaiki sifat tanah, selain itu juga bertujuan untuk
mengendalikan pertumbuhan penyakit seperti jamur dan bakteri yang ada pada tanah.
Jarak antar bedengan dibuat parit selebar 0,5 m, dengan kedalaman 30 cm untuk
mempermudah drainase.
Setelah bedengan terbentuk, maka selanjutnya adalah pemberian pupuk dasar
(kompos) dan zeolid (kapur). Pupuk kompos/pupuk kandang diberikan keseluruh
bedengan secara merata, setiap 1 m diberikan sebanyak 2 kg kompos/pupuk kandang.
Zeolid merupakan salah satu zat yang dapat diberikan pada proses budidaya tanaman
organic untuk pengapuran. Pengapuran bertujuan untuk menjaga keseimbangan pH
tanah, memperbaiki struktur tanah, mencegah kekurangan unsur hara mikro maupun
makro. Zeolid diberikan dengan takaran 1: 10 berarti setiap bedengan dengan ukuran
1mx10 m dibutuhkan sebanyak 1 kg zeolid.

14
Setelah pemeberian kompos/pupuk kandang selanjutnya mengolah bedengan
Kembali agar pupuk kandang/kompos dan zeolid dapat tercampur dengan baik.
Kemudian bedengan diratakan dengan menggunakan bambu atau kayu. Perataan
bedengan selain agar mudah dalam pembuatan jarak tanam dan lubang tanam, juga
apabila bedengan tersebut diberi mulsa, maka akan mencegah tumbuhnya gulma karena
tanah dan mulsa rapat atau tidak ada rongga dalam mulsa selain lubang tanam.

Gambar 3. Pengolahan Lahan

3. Penanaman
Proses penanaman (Gambar 4) diawali dengan pembuatan lubang tanam. Lubang
tanam dibuat dengan menggunakan tugal yang terbuat dari kayu, dengan jarak tanam
sesuai dengan jenis tanaman yang akan ditanam. Pada kegiatan magang ini tanaman yang
ditanam antara lain caisim, selada, dan pakcoy hijau. Ketiga jenis sayuran tersebut
merupakan jenis tanaman daun yang dapat ditanam dibedengan dengan/tanpa mulsa.
Jarak tanam yang digunakan adalah 20 cm x 20 cm. Penanaman sayuran sebaiknya
dilakukan pada waktu sore hari, hal ini dikarenakan tanaman akan lebih mudah
beradaptasi pada saat malam hari karena suhu pada malam hari tidak terlalu panas,
sehingga tanaman akan mampu bertahan hidup.

Gambar 4. Penanaman

15
4. Perawatan
Perawatan dilakukan agar tanaman yang diusahakan mampu memberikan hasil
yang maksimal. Beberapa kegiatan dilakukan pada tahap perawatan tanaman secara
organik, antara lain:
a. Penyiraman
Penyiraman tanaman dilakukan satu hari sebanyak 2 kali yaitu pagi dan sore dengan
tujuan untuk menjaga kelembaban tanah, menjaga tanah agar tetap gembur dan
membantu tanaman dalam menyerap unsur hara. Sumber air yang digunakan oleh CV.
Tani Organik Merapi adalah air irigasi biasa yang di filter sehingga aman digunakan
untuk budidaya tanaman secara organik.
b. Pengendalian gulma
Pengendalian gulma atau dapat disebut dengan penyiangan merupakan kegiatan
mencabut tanaman lain yang berada disekitar tanaman inti yang dibudidayakan. Hal
ini bertujuan agar antar tanaman tidak saling berebut unsur hara dan tanaman yang
dibudidayakan dapat tumbuh dengan subur/baik sesuai yang diharapkan.
Pengendalian gulma dapat dilakukan kapan saja dengan melihat pertumbuhan
tanaman lain disekitar tanaman inti. Pada saat pertumbuhan gulma terlihat cukup
banyak maka penyiangan perlu dilakukan. Menurut pendapat Prayogo et al. (2017)
bahwa meskipun pengolahan tanah dilakukan sempurna masih belum mampu
mengendalikan keberadaan gulma karena terjadi penyebaran organ vegetatif yang
tepotong alat pertanian.
5. Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan dilakukan dengan memberikan pupuk organik cair (POC) yang
telah dibuat secara mandiri di CV. Tani Organik Merapi dengan takaran 1liter POC :10
liter air. Setiap bedengan kurang lebih membutuhkan 1liter POC yang diaplikasikan
dengan menggunakan gembor. Pemberian POC dilakukan setiap 1 minggu sekali dengan
tujuan untuk menambahkan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Adapun POC
yang digunakan oleh CV.Tani Organik Merapi merupakan POC yang dibuat sendiri
dengan memanfaatkan bahan-bahan yang dapat diperoleh di lingkungan sekitar CV. Tani
Organik Merapi. Pembuatan pupuk organic cair (POC) yang di buat menyesuaikan untuk
kapasitas 120 liter (Gambar 5). bahan dasar pembuatan pupuk organic cair, sebagai
berikut :

- Drum plastic ada penutupnya ukuran 20 liter

16
- Air kelapa sekitar 20 liter
- Tetes tebu sekitar 1,5 liter
- Mikrobia sekitar 1 liter
- Sisa sayuran brokoli dan daun lainnya
- Air secukupnya
Cara pembuatan pupuk organic cair (POC) :
1. Memasukkan daun-daun dan sisa sayur brokoli yang sudah dicacah halus ke drum
2. Memasukkan air kelapa, tetes tebu dan mikrobia drum kemudian ditambah air
sampai penuh
3. Aduk sampai rata dan ditutup rapat
4. Maksimal 3 hari sekali dibuka untuk dibuang gas dan diaduk
5. Setelah 2 minggu pupuk sudah siap dipakai atau di aplikasikan, tanda-tanda pupuk
cair jadi baunya harum kearah tetes tebu
6. Pemakaian pupuk organic cair (POC) ini diencerkan dengan campuran air 1:10
7. Aplikasi pupuk organic cair 1 minggu setelah tanam dan 1 minggu sebelum panen, 1
minggu sekali dikocorkan pada tanah dan tanamannya.

Gambar 5. Persiapan Pembuatan POC

6. Pengendalian hama
Pengendalian hama di CV.Tani Organik Merapi dilakukan dengan
pengendalian hama secara organik yaitu dengan memadukan beberapa teknik
pengendalian hama tanpa menggunakan inputan pestisida kimi sintetis. Beberapa teknik
pengendalian hama yang dilakukan langsung pada saat melaksanakan magang di CV.
Tani Organik Merapi, antara lain:
a. Melakukan penanaman refugia
Refugia merupakan berbagai jenis tanaman, biasanya adalah tanaman bunga
yang memiliki warna bunga mencolok, bertujuan untuk menarik musuh alami.

17
Refugia ditanam didekat tanaman inti, apabila tanaman inti yang ditanam diserang
hama maka dengan adanya musuh alami maka dapat mengurangi populasi hama
yang menyerang. Refugia adalah wadah untuk perlindunganbagi musuh alami dan
predator yang bermanfaat bagi tanaman padi (Altieri & Letourneau, 1982).
Refugia adalah tumbuhan yang sangat bagus dan mudah untuk dibudidayakan
sebagai mikrohabitat musuh alami pada tanaman. Hal ini dijadikan sebagai suatu
konsep pemecahan masalah yang dapat diterapkan dalam pengendalian
hama. Purwaningsih et al, 2012 menyatakan bahwa budidaya tanaman yang disertai
dengan menanam tanaman refugia dapat dijadikan sebagai sarana konservasi untuk
musuh alami/predator sehingga dapat terus.Tanaman refugia memiliki cirri;
tanaman memiliki bunga dan warna mencolok, regenerasi tanaman cepat dan
berkelanjutan, benih mudah diperoleh, mudah ditanam, dan bisa ditanam secara
tumpang sari dengan tanaman lain. Tanaman refugia yang ditanam di sekitar lahan
budidaya CV. Tani Organik Merapi antara lain: Bunga matahari, bunga kertas, bunga
kuning (matahari mini), bunga thetonia dan lain sebagainya.
b. Melakukan pembuatan pestisida nabati
Pestisida nabati merupakan pestisida yang dibuat dengan memanfaatkan
tumbuhan sebagai bahan dasarnya. Pembuatan pestisida nabati relatif mudah dengan
bahan dan teknologi yang sederhana. Selain itu, karena menggunakan bahan
alami/nabati sebagai bahan bakunya maka membuat pestisida ini mudah terurai
(biodegradable). Pestisida nabati juga relatif aman bagi manusia dan ternak
peliharaan karena residunya mudah hilang. Adapun praktek yang dilakukan di CV.
Tani Organik Merapi menggunakan bahan bunga kipait atau dalam bahasa ilmiah
disebut dengan Tithonia diversifolia (Gambar 6). Hasil penelitian menunjukkan
tepung daun Tithonia diversifolia pada konsentrasi 270 gr dapat menyebabkan
mortalitas imago Sitophilus oryzae lebih dari 91,25% dari jumlah keseluruhan
keseluruhan imago (Obed Pukka Daniel Silalahi dan Edhi Martono, 2019). Cara
pembuatan pestisida nabati adalah sebagai berikut:
1. Menumbuk daun dan bunga daun kipait serta lidah buaya (sebagai perekat)
2. Memasukan tumbukan tersebut kedalam wadah yang tertutup
3. Menambahkan air bersih hingga penuh dalam wadah tersebut
4. Diamkan selama 24 jam
5. Pada hari ke2 pestisida alami siap di aplikasikan.

18
Pestisida nabati yang sudah jadi tidak bisa digunakan dalam jangka waku yang
lama, penggunaan tidak bisa lebih dari 3 hari (hari ke 4) karena kandungan
pestisida yang dimiliki sudah berkurang/tidak ada. Pemakaiannya 100cc / 10 tutup
botol aqua pestisida alamai di campur dengan 10liter air diaplikasikan dengan
menyemprot 1 minggu sekali atau melihat urgensitasnya.

Gambar 6. Pembuatan dan Aplikasi Pestisida Nabati

c. Melakukan rotasi tanaman


Rotasi tanaman merupakan sistem budidaya tanaman dengan konsep pergiliran
tanaman jenis berbeda pada lahan yang sama. Biasanya jenis tanaman yang
dilakukan pergiliran di CV. Tani Organik Merapi adalah tanaman daun-tanaman
bunga-tanaman umbi. Selain bertujuan untuk mengoptimalkan serapan unsur hara
yang ada pada tanah juga dapat memotong siklus hidup hama yang menyerang
tanaman pada satu musim tanam.
7. Panen dan Pasca Panen
Panen (Gambar 7) merupakan kegiatan terakhir yang dilakukan pada saat budidaya
tanaman. Pemanenan sayuran organik yang pernah kami lakukan yaitu dengan cara
manual, salah satunya dengan cara dicabut pada jenis tanaman sayuran daun sepert
kanggkung, selada, bayam dan sawi setelah dipanen tanaman diberisihkan dari sisa tanah
yang menempel menggunakan air, setelah dilakukannya pemanenan yaitu memberikan
hasil panen kepada pihak dibagian pengemasan, untuk djual dan dipasarkan. Setelah
dilakukannya pemanenan, biasanya tanah langsung diolah kembali, ditanami kembali
agar tidak ada lahan yang terbengkalai atau tidak terolah.

19
Gambar 7. Kegiatan Panen

8. Pengemasan
Pengemasan sayuran organik yang kami lakukan di CV. Tani Organik Merapi
biasanya dilakukan pada jam 10 pagi - 4 sore bahkan lebih, pengemasan dilakukan pada
sayuran yang kemarin belum dikemas, sebelumnya karayawan telah melakukan estimasi
PO terlebih dahulu berdasarkan PO sebelumnya. Sayuran yang dikemas merupakan hasil
panen di lahan CV. Tani Organik Merapi dan juga sayuran dari petani mitra. Petani mitra
setiap hari menyetorkan produknya sesuai dengan pesanan yang diminta oleh CV.Tani
Organik Merapi. Pengemasan sayuran organik dimulai dengan pemisahan antara sayuran
buah dengan sayuran daun. Berikut daftar sayuran daun dan sayuran bah yang pernah
kami kemas, yaitu :
Tabel 1. Jenis Sayur yang Dikemas Sayur yang dikemas
Sayuran Daun Sayuran Buah

Kangkung 200 grm dan 250 grm Kacang Panjang 250 grm

Bayam 500 grm Tomat 550 grm

Daun Gingseng 300 grm Labu Siam 250 grm

Sawi Hijau 200 grm Buah Bit 250 grm

Sawi putih Wortel 550 grm

Kol Terong 450 grm

20
Kailan 200 grm Cabai merah 250 grm

Sawi caisim 200 grm Gambas

Pakcoy 150 grm Brokoli

Selada Buncis biasa 250 grm

Bayam hijau 250 grm Buncis Perancis 300 grm

Serai Aloevera

Sebelum dikemas, sayuran disortir terlebih dahulu, penyortiran dilakukan


dengan melihat kondisi fisik sayur apakah belum busuk, tidak banyak lubang, maupun
tidak sesuai kriteria. Apabila sayuran tidak sesuai kriteria pemasaran sayur CV. Tani
Organik Merapi maka sayuran tersebut tidak jadi dikemas. Setelah disortir sayur
ditimbang dan dikemas sesuai dengan jenis sayurnya.
Untuk jenis sayur buah di kemas atau di packing dengan plastik wrapping.
Teknis pengemasannya adalah buah diberi alas terlebih dahulu dapat berupa anyaman
bambu maupun alas yang lain, setelah itu buah ditimbang sesuai ketentuan dan disusun
rapi. Kemudian diberi label terlebih dahulu di atas buah tersebut lalu lapisi dengan
plastic wraping hingga rapat dan kedap udara. Jenis sayuran buah yang biasa di
wrapping adalah tomat, cabai, wortel, dan jenis sayuran buah lainnya.
Untuk jenis buah yang Panjang seperti pare, kacang Panjang, oyong dan lain
sebagainya hanya tinggal di beri isolasi bening dan diberi label. Pengemasan yang lain
yang digunakan di CV. Tani Organik Merapi adalah dengan teknik sealer. Biasanya
jenis kemasan ini dilakukan untuk jenis sayur daun seperti selada, kangkung, bayam,
sawi dan lain sebagainya. Cara yang dilakukan adalah sayuran dimasukan kedalam
plastik dan ujung plastik di sealer. Semua jenis produk CV Tani Organik Merapi dapat
digunakan hingga 1 minggu. Setelah itu produk yang sudah melewati proses pemberian
label dan exp, disusun berdasarkan permintaan supermarket sebelum nantinya di antar
ke supermarket – supermarket.

21
Gambar 8. Pengemasan

9. Pemasaran
Pemasaran di CV Tani Organik Merapi melalui beberapa proses pemesanan oleh
pihak supermarket terebih dahulu, setelah PO diterima CV. Tani Organik Merapi
menyiapkan barang dan di antar ke supermarket tersebut. Pengantaran barang biasa
disebut dengan dropping. Proses droping dilakukan dengan menggunakan mobil yang
dimulai pada pukul 03.00 WIB, kemudian mobil berkeliling untuk mengantarkan barang
tersebut ke supermarket yang sudah menjadi mitra CV. Tani Organik Merapi. Setelah itu
pada pukul 07.00 WIB, karyawan dibidang pemasaran pergi ke supermarket untuk
melakukan proses pengecekan barang dan pembuatan nota (Gambar 9). Pengecekan
barang juga dilakukan bersama dengan karyawan dari supermarket. Adapun alur proses
pengecekan barang adalah sebagai berikut
1. Karyawan TOM mengisi buku absen yang ada di supermarket
2. Karyawan menyerahkan kertas orderan (PO) yang dikirim pihak supermarket ke pihak
perusahaan CV Tani Organik Merapi, selanjutnya menunggu dipanggil oleh pihak
supermarket.
3. Setelah dipanggil, karyawan TOM masuk dengan membawa barang yang di order
untuk di cek. Proses pengecekan meliputi berat dan kualitas produk. Apabila produk
tidak memenuhi syarat seperti : banyak lubang, berat kurang, terdapat ulat, busuk,
rusak dan sebagainya maka produk dikembalikan ke pihak perusahaan CV Tani
Organik Merapi.
4. Sayuran yang lolos pengecekan langsung dibawa ke dalam supermarket di standing
display yang nantinya akan ditata oleh pramuniaga supermarket.

22
Gambar 9. Pengecekan Barang dan Pembuatan Nota
10. Sistem Pemberdayaan Petani
Pola kemitraan yang dilakukan oleh CV. Tani Organik Merapi adalah pola
kemitraan sub kontrak. Pola sub kontrak merupakan pola kemitraan antara perusahaan
mitra usaha dengan kelompok mitra usaha yang memproduksi komponen yang
diperlukan perusahaan mitra sebagai bagian dari produksinya. Jadi pada kemitraan ini
petani menyediakan produk sayuran organik yang dibutuhkan oleh CV. Tani Organik
Merapi. Pola ini menguntungkan untuk kedua belah pihak karena adanya kesepakatan
yang mencakup volume, harga, mutu, dan waktu. Selain itu pola sub kontrak sangat
bermanfaat juga kondusif bagi terciptanya alih teknologi, modal, keterampilan dan
produktifitas, serta terjaminnya pemasaran produk pada kelompok mitra. Mitra CV.
Tani Organik Merapi terdiri dari GAPOKTAN, petani besar, dan petani kecil yang
berada di wilayah Yogyakarta dan Magelang.
Setiap tiga bulan sekali CV. Tani Organik dan mitra petani melakukan
pertemuan untuk membahas sistem tanam, berbagi ilmu, dan mencari solusi terkait
kendala – kendala yang ada dilapangan. Selain itu pihak perusahaan melakukan
inspeksi lahan plasma untuk memastikan kesusaian kegiatan produksi dengan SOP
yang telah dibuat.
11. Pengembangan Bisnis (Pemasaran, jejaring dan pemanfaatan TI)
Pengembangan bisnis berupa pemasaran, jejaring dan pemanfaatan TI
merupakan hal yang perlu dilakukan guna meningkatkan perusahaan. Pengembangan
yang dilakukan CV. Tani Organik Merapi yaitu dengan memanfaatkan jejaring
teknologi informasi pemasaran berupa Sosial Media yang dimiliki Tani Organik
Merapi:
- Instagram: @taniorganiktom
- Website: www.taniorganikmerapi.com
- Facebook: Tani Organik Merapi Tom
- Email: taniorganicmerapi@yahoo.co.id

23
III.PEMBAHASAN
1. LANDASAN TEORI
Agribisnis merupakan rangkaian kegiatan budidaya di lini on-farm (di dalam lahan
budidaya) dan peningkatan nilai tambah komoditaskomoditas on-farm, melalui proses
pengolahan, pemasaran dan distribusinya (off-farm). Secara garis besar, agribisnis terdiri dari
empat subsistem, yaitu (1) subsistem pengadaan dan penyaluran sarana dan prasarana
produksi, (2) subsistem produksi primer atau usaha tani (on-farm), (3) subsistem
pengolahan atau agoindustri, dan (4) subsistem pemasaran.
Davis dan Goldberg (1957) di dalam Harling (2003) mendefinisikan agribisnis sebagai
sejumlah kegiatan yang dilibatkan dalam proses manufaktur dan distribusi input produksi,
budidaya komoditas di lini on-farm, pengolahan produk-produk tersebut, proses
pengemasan dan penyimpanan hingga proses pemasaran serta distribusi komoditas dan
produk-produk yang dihasilkan dari proses pengolahan komoditas tersebut.
Vogeler (1981) di dalam Samuel et.al. (1996) menyebutkan bahwa agribisnis adalah
interelasi dan koordinasi sistem pangan dan serat yang didominasi oleh sejumlah input dan
perusahaan perusahaan pengolahnya. Dalam hal ini, agribisnis dinyatakan sebagai bisnis
pangan dan serat, yang di dalamnya selain terjadi kegiatan produksi, proses pengolahan,
distribusi, pasokan input dan pemasaran, juga berkaitan erat dengan pengaruh kebijakan
pemerintah dan pihak institusi pendidikan.
Manajemen agribisnis mengandung pengertian dari dua kata, yaitu manajemen dan
agribisnis. Manajemen merupakan seni dan ilmu untuk melaksanakan suatu rangkaian
pekerjaan melalui orang-orang. Menurut Stoner dan Freeman (1989) dalam Gumbira Sa’id et.al
(2001), manajemen adalah perencanaan, pengorganisaian, pemimpinan, dan pengendalian
upaya anggota organisasi dan proses pemanfaatan sumberdaya organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan Agribisnis merupakan rangkaian kegiatan budidaya
di lini on-farm (di dalam lahan budidaya) dan peningkatan nilai tambah
komoditaskomoditas on-farm, melalui proses pengolahan, pemasaran dan distribusinya (off-
farm).
Dari kedua pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen agribisnis
adalah seni dan ilmu melaksanakan rangkain pekerjaan pada kegiatan-kegiatan agribisnis,
sejak dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, sampai
evaluasi. Sedangkan kegiatan – kegiatan agribisnis yang dimaksud adalah meliputi kegiatan
penyediaan sarana dan prasarana produksi, proses produksi, pasca panen, dan pemasaran
produk.

24
Selain itu manajemen agribisni pun memuat beberapa kegiatan lain, yaitu manajemen
keuangan, manajemen karyawan, manajemen resiko, penerapan teknologi, serta pemnfaatan
sumber daya manusia maupun lembaga pendukung agribisnis.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka didalamnya terkandung kegiatan-kegiatan
manajemen agribisnis yang sekaligus merupakan batasan ruang lingkupnya. Secara skematis
mata rantai kegiatan agribisnis dapat digambarkan seperti pada gambar berikut :

Subsistem Sarana Subsistem Subsistem Subsistem


Produksi (Input) Produksi Pasca Panen Pemasaran

Subsistem Penunjang

Gambar 10. Subsistem Agribisnis

Keempat susbsistem tersebut mempunyai ruang lingkup kegiatan sebagai berikut :


1. Subsistem Sarana Produksi (Input) menyangkut kegiatan-kegiatan pengadaan dan
penyaluran sarana produksi berdasarkan perencanaan dan pengelolaanya.
2. Subsistem Produksi menyangkut kegiatan-kegiatan produksi dan pengembangan usaha
tani serta dalam rangka meningkatkan produksi.
3. Subsistem Pasca Panen menyangkut kegiaan pengolahan dan penanganan hasil
produksi dengan tujuan menambah nilai jual produk.
4. Subsistem Pemasaran menyangkut kegiatan pemasaran hasil produksi.
5. Subsistem Penunjang menyangkut hal-hal yang menunjang dalam pelaksanaan
kegiatan agribisnis seperti, permodalan, pemerintah dan lain –lain.
Dari keempat subsistem tersebut maka terbentuklah sistem manajem agribisnis yaitu :
1. Manajemen Perencanaan Usaha
2. Manajemen Produksi
3. Manajmen Keuangan
4. Manajmen Karyawan
5. Manajemen Pemasaran
6. Manajmen Evaluasi

Menurut Kotler (1998), Pemasaran adalah suatu proses sosial danmanajerial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak

25
lain. Sedang definisi menurut William J. Stanton, (1984), Pemasaran adalah suatu sistem total
dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan
dan mendistribusikan barang-barang yang memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para
konsumen saat ini maupun konsumen potensial.
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan
jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial (Basu dan Hani 2004).
Manajemen pemasaran merupakan kegiatan yang dikoordinasikan dan dikelola dengan
baik. Definisi manajemen pemasaran menurut Kotler yang dikutip Basu Swastha dan Hani
Handoko, (1997) sebagai berikut, Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan
dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang
dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.
Konsep pemasaran merupakan falsafah perusahaan yang menyatakan bahwa keinginan
pembeli adalah syarat utama bagi kelangsungan hidup perusahaan.Konsep pemasaran
bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen.Definisi konsep
pemasaran menurut Basu Swastha (2002) , Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis
yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan
sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
2. ANALISIS
Berkaitan dengan subsistem agribisnis, CV. Tani Organik Merapi telah menerapkan
subsistem agribisnis secara lengkap dari hulu hingga hilir. Mulai dari penyediaan sarana
produksi yang disediakan oleh perusahaan kepada karyawan bidang budidaya dan petani mitra
yang sistemnya subsidi kepada petani mitra. Kemudian subsitem agribisnis yang kedua yaitu
budidaya. Budidaya di CV Tani Organik Merapi ini sudah berbasis organik dengan sistem
organik dan telah memperoleh sertifikat organik. Subsistem agribisnis yang ke tiga yaitu
pengolahan hasil, CV Tani Organik Merapi ini umumnya menjual produk organik segar dengan
pengolahan pascapanen yang baik. Mulai dari pencucian, pensortiran, hingga pengemasan dan
pelabelan. Subsistem agribisnis yang ke 4 yaitu pemasaran. Perusahaan ini sudah berhasil
memperkenalkan dan memperjualkan produk sayuran organiknya hingga menguasai pangsa
pasar supermarket atau pasar modern di Yogyakarta, kemudian ada yang masuk hingga ke
pasar modern atau supermarket di magelang, semarang, dan solo. Subsistem agribisnis yang ke
5 yaitu jasa penunjang kegiatan agribisnis berupa pelatihan yang dilaksanakan di CV. Tani
Organik Merapi.

26
Analisis permasalah yang ada di tempat magang diawali dengan penggalian data,
maupun informasi dengan menggunakan metode wawancara maupun pengamatan langusg
yang selanjutnya dijabarkan dengan menggunakan analisis SWOT. Metode wawancara
(Gambar 11) dilakukan dengan menyemapaikan berbagai pertanyaan terkait dengan sistem
agribisnis yang dilakukan oleh CV. Tani Organik Merapi kepada beberapa karyawan yang
menangani sub sistem tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan berbagai karyawan CV.
Tani Organik Merapi, salah satu tujuan perusahaan ini adalah menjalankan dan
mengembangkan usaha agribisnis secara organik, memasyarakatkan usaha agribisnis dan
perdagangan umum,serta menyebarkan wawasan pertanian organik yang berkelanjutan secara
utuh dan menyeluruh.
Adapun beberapa permasalahan yang terdapat di CV. Tani Organik Merapi terkait dengan
agribisnis tanaman kangkung antara lain:
a. Permasalahan SDM yang kurang, baik dari jumlah maupun kwalitas SDM. Terlebih
terkait dengan SDM yang mengatur budidaya pada lahan perusahaan. Saat ini karyawan
yang bertanggungjawab terhadap lahan produksi hanya berjumlah 2 orang dan usianya
diatas 50 tahun. Lahan produksi yang ada di perusahaan kurang lebih 1 ha, sehingga
SDM tersebut kurang maksimal dalam mengoptimalkan lahan, hal ini terlihat beberapa
spot produksi masih belum ditanami.
b. Mitra produksi yang mulai berkurang, hal ini terlihat dari jumlah mitra yang
sebelumnya mencapai 32 saat ini mitra perusahaan kurang lebih 11 mitra.
c. Jadwal produksi yang tidak stabil dan konsisten, hal ini terlihat dari pemenuhan produk
oleh perusahaan sebagian besar dilakukan oleh mitra. Lahan produksi belum
sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan permintaan supermarket.

Gambar 11. Wawancara dengan Petani Mitra

27
Berikut merupakan analisis SWOT (Tabel 2) yang dilakukan dengan memperhatikan data dan
informasi yang diperoleh:
Tabel 2. Analisis SWOT

Strength (kekuatan) Weakness (Kelemahan)

a. Sudah memiliki a. SDM yang tidak


sertifikasi organik (legal) mencukupi / kurang
IFAS
b. Nama TOM yang sehingga berpengaruh
dikenal masyarakat luas pada kurangnya
c. Memiliki sub-sistem optimalisasi
agribisnis yang lengkap penggunakan lahan
d. Memiliki jejaring pasar b. Mitra produksi yang
yang luas dan pangsa mulai berkurang
pasar tetap c. Jadwal produksi yang
e. Komoditas kangkung tidak stabil atau
memiliki jumlah konsisten
permintaan yang cukup
stabil
EFAS

Opportunies (Peluang) Strategi SO (Strength – Strategi WO (Weaknees –


Opportunies) Opportunities)

a. Masyarakat yang mulai a. Dengan memiliki a. Meningkatkan kualitas


peduli dengan produk sertifikasi organik maka tenaga kerja dengan
Organik peluang pihak lain melaksanakan pelatihan
b. Permintaan pasar akan menjadi mitra cukup pertanian
kangkung organik cukup besar. b. Memaksimalkan
tinggi b. Memperluas jejaring penggunaan lahan agar
mitra maupun pasar dapat masuk target pasar
dengan berbagai yang semakin luas.
kegiatan yang
melibatkan masyarakat
sekitar seperti
penyuluhan & pelatihan

28
c. Menjadi Pusat Pelatihan c. P4S dijadikan sebagai d. Mengatur jadwal
Pertanian dan Perdesaan wadah untuk memperluas produksi untuk
Swadaya (P4S) mitra dan jaringan memaksimalkan hasil

d. Adanya peluang menjalin d. Memanfaatkan nama produksi dan memenuhi


perusahaan untuk permintaan pasar
mitra atau kerjasama
dengan pihak lain mengedukasi masyarakat e. Memaksimalkan kinerja
mengenai pertanian SDM untuk memenuhi
organik kebutuhan pasar yang
semakin tinggi
Treats (Ancaman) Strategi ST (Strength- Strategi WT (Weakness-

Treats) Treats)
a. Banyak pesaing yang kini a. Meningkatkan kualitas a. Memaksimalkan kinerja
mulai mengembangkan produk sesuai dengan SDM yang ada untuk
produk organic standar organik, produk memaksimalkan proses
b. Budidaya yang kurang memiliki ciri kusus budidaya dan optimalisasi
maksimal karena faktor dengan inovasi kemasan lahan yang ada.
eksternal sehingga produk lebih b. Meningkatkan kualitas
c. Masih rendahnya unik dan menarik tenaga kerja untuk
konsumen akan b. Meningkatkan promosi menangani permasalahan
pengetahuan produk produk budidaya dan menarik
organic c. Memaksimalkan konsumen untuk
d. Harga produk organik budidaya untuk mencapai mekonsumsi produk
yang relative lebih tinggi target pasar yang organik
dibandingkan dengan diinginkan c. Menstabilkan jadwal
produk konvensional d. Memaksimalkan usaha produksi untuk
f. Serangan hama penyakit pengendalian hama dan ketersediaan produk
yang cukup tinggi penyakit secara organic d. Memperketat SOP
e. Memaksimalkan tanaman budidaya secara organik
g. Kegiatan budidaya
tepi yang berguna sehingga produk yang
konvensional yang berada
menjadi barrier pada dihasilkan semakin
dekat dengan area
lahan organik yang berkwalitas
budidaya organik milik
dimiliki
perusahaan

29
IV.KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa CV. Tani Organik Merapi
merupakan perusahaan yang menerapkan sub sistem agribisnis secara lengkap yaitu
subsistem sarana prasana, subsistem budidaya (offarm), sumsistem pengolahan, subsistem
pemasaran, dan subsistem layanan penunjang agribisnis, yang terfokus pada bidang
pertanian organik. Selain itu kita ketahui bahwa agribisnis bidang pertanian organik
memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan selain pangsa pasar besar juga sistem
budidaya ini sangat bermanfaat untuk kelestarian lingkungan.
Dari sisi kegiatan magang CV. Tani Organik Merapi merupakan perusahaan yang
memiliki kompetensi yang baik dalam bidang agribisnis tanaman organik sehingga mampu
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa yang melaksanakan pembelajaran
di lokasi tersebut. Dari sisi perusahaan, analisis permasalahan yang dilakukan mahasiswa
dapat menjadi bahan untuk evaluasi pelaksanaan kegiatan bisnis sehingga kedepannya CV.
Tani Organik Merapi menjadi semakin berkembang dan maju.
2. REKOMENDASI
Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat dikemukakan beberapa hal yang mungkin
dapat dijadikan masukan dan bahan pertimbangan bagi pembaca maupun pihak yang terkait:
a. Mengenai permasalahan SDM perlu dilakukan rekrutmen karayawan pada bagian
budidaya atau penanganan dilahan untuk memaksimalkan hasil produk yang
dibudidayakan. Dengan mempertimbangkan usia dan kecakapan yang dimiliki oleh
calon karyawan.
b. Perlu adanya peningkatan kedisiplinan bagi seluruh karyawan di CV. Tani Orgnaik
Merapi.
c. Memaksimalkan upaya pengendalian hama dan penyakit tanaman sehingga
mengurangi resiko kegagalan, selain itu juga perlu adanya berbagai inovasi baru
dalam pembuatan pestisida nabati sehingga lebih ampuh dalam pengendalian hama
dan penyakit.
d. Dalam upaya pemaksimalan hasil dalam proses budidaya tanaman organik CV. Tani
Organik Merapi dapat melakukan inovasi teknologi budidaya yang lebih modern
sehingga memudahkan pelaksanaan kegiatan.

30
V.REFLEKSI DIRI
Penulis merasa memperoleh banyak manfaat selama melaksanakan magang di CV. Tani
Organik Merapi (TOM) terutama dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengenai
agribisnis tanaman organik. Selain itu peningkatan keterampilan softskill juga diperoleh
penulis seperti sikap dan etika dalam berhubungan baik dengan karyawan maupun petani
secara langsung.
Penulis mendapatkan gambaran secara utuh mengenai perusahaan mengelola kegiatan
agribisnis sehingga mampu bertahan dan tetap eksis selama bertahun-tahun. Bagaimana
strategi perusahaan untuk tetap konsisten mengenai penyediaan produk yang diminta oleh pasar
baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Penulis memperoleh pengalaman terkait
keterampilan yang belum pernah penulis lakukan sebelumnya pengemasan sayuran, bagaimana
membersihkan dan memilah produk sesuai dengan permintaan konsumen yang mana
konsumen atau target pasar dari CV.Tani Organik Merapi adalah pasar modern yang memiliki
kriteria khusus untuk barang yang diminta, juga melakukan pengecekan barang di supermarket
bersama petugas supermarket.
Pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama magang menjadi sebuah bekal bagi
penulis, sehingga pada saat penulis kembali kedunia kerja penulis telah memiliki kemampuan
hardskill maupun softskill yang baik. Selain itu dengan adanya magang penulis memperoleh
bekal pengembangan diri yang lebih baik dari segi kedisiplinan dan mempergunakan waktu
dengan sebaik mungkin. Wawasan bisnis dibidang pertanian juga sangat memotivasi penulis
untuk belajar lebih lanjut mengenai pertanian organik atau pertanian yang ramah lingkungan.
Pada akhirnya penulis berharap setelah kegiatan magang dilaksanakan, penulis mampu
memaksimalkan potensi yang dimiliki untuk bekerja dengan baik maupun berwirausaha.

31
VI.PENYUSUNAN RENCANA BISNIS
1. PROFIL PERUSAHAAN
LESTARI FARM merupakan UMKM yang bergerak dalam bidang pertanian terutama
pembudidayaan kangkung organik. Bertempat di Dusun Selongisor, Desa Batur, Kecamatan
Getasan, Kabupaten Semarang yang memiliki ketinggian + 1.400 mdpl dan merupakan wilayah
di lereng gunung Merbabu. Syarat tumbuh tanaman kangkung memiliki kesesuaian dengan
perencanaan lokasi perusahaan, sehingga lokasi tepat untuk budidaya sayuran kangkung .
Syarat tumbuh tanaman kangkung adalah sebagai berikut:
Tempat tumbuh tanaman kangkung harus memiliki curah hujan yang berkisar antara 500-
5000 mm per tahun. Tanaman kangkung akan tumbuh dengan lebat saat musim penghujan.
Selain curah hujan, suhu juga dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman kangkung. Tanaman
kangkung akan tumbuh dengan baik bila berada di tempat dengan suhu berkisar antara 20-
28°C. Pada daerah sekitar tanaman kangkung ditanam, kelembapan udara setidaknya 87%
walaupun tak menutup kemungkinan tanaman kangkung dapat tumbuh pada daerah yang
kering. Namun tanaman kangkung yang ditanam pada tempat yang terlalu panas, maka
batangnya akan lebih keras dan ini tentu takkan terlalu nikmat bila dikonsumsi. Tanaman
kangkung membutuhkan lahan terbuka agar intensitas cahaya matahari akan cukup untuk dapat
menumbuhkan tanaman kangkung. Tanaman kangkung yang ditanam pada tempat yang
terlindungi akan menghasilkan daun yang bagus dan lemas.tTanaman kangkung merupakan
tanaman yang membutuhkan lahan yang luas. Dari jenis tanahnya, tanaman kangkung akan
tumbuh dengan baik bila ditanam pada tanah lempung liat yang berpasir (Sandy clay loam),
tanah berlempung berpasir (sandy loam) atau tanah pertanian seperti tanah aluvial yang
memiliki banyak unsur hara dan sangat subur untuk tanaman.
Tanaman kangkung biasanya akan tumbuh baik bila ditanam pada tanah yang gembur,
namun tak menyukai tanah yang tergenang karena genangan air pada tanah akan membuat akar
tanaman kangkung mudah membusuk. Namun beda dengan tanaman kangkung jenis kangkung
air. Tanaman ini akan tumbuh dengan lebih baik bila ditanam pada tanah yang tergenang air
sehingga tanaman kangkung akan tumbuh dengan baik bila ditanam pada tanah yang datar dan
dapat mempertahankan kandungan air.
Tanaman kangkung dapat tumbuh pada dataran rendah maupun dataran tinggi.
Ketinggian tenpat untuk tanaman kangkung agar dapat tumbuh setidaknya kurang lebih 2000
mdpl.Perlu diingat tanah yang digunakan untuk menanam tanaman kangkung haruslah tanah
yang datar agar dapat mempertahankan kandungan air dalam tanah.

32
Adapun struktur organisasi Lestari Farm adalah sebagai berikut:

Ketua
(Eko Binti Lestari)

Seksi Sarana
Seksi
Seksi dan
Produksi Seksi Keuangan
Pemasaran Prasarana
(Yuda (Dwi Juni)
(Lintang Dwi) (Ahmad
Yuwana)
Su'udi)

Profil pengelola
1. Ketua
Nama : Eko Binti Lestari
Tempat Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 03-12-1992
Alamat : Dusun Selongisor, RT.2/RW.13, Desa Batur, Kecamatan
Getasan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah
Pendidikan Terakhir : D4 Program Studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan
No Hp/wa : 0856-4152-6855
Email : binti@gmail.com
2. Seksi Produksi
Nama : Yuda Yuwana
Tempat Tanggal Lahir : Klaten, 10- 07-1990
Alamat : Dusun Selongisor, RT.2/RW.13, Desa Batur, Kecamatan
Getasan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah
Pendidikan Terakhir : S1 Program Studi Agroteknologi
No Hp/wa : 0857-8665-9888
Email : Yuda@gmail.com
3. Seksi Pemasaran
Nama : Lintang Dwi
Tempat Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 18- 03-2003
Alamat : Dusun Selongisor, RT.2/RW.13, Desa Batur, Kecamatan
Getasan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah

33
Pendidikan Terakhir : S1 Program Studi Agribisnis
No Hp/wa : 0822-4567-9872
Email : Lintang@gmail.com
4. Seksi Keuangan
Nama : Dwi Juni
Tempat Tanggal Lahir : Purwokerto, 06- 06-2001
Alamat : Dusun Selongisor, RT.2/RW.13, Desa Batur, Kecamatan
Getasan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah
Pendidikan Terakhir : S1 Program Studi Akutansi
No Hp/wa : 0828-4567-9972
Email : Juni@gmail.com
5. Seksi Sarana dan Prasarana
Nama : Ahmad Su’udi
Tempat Tanggal Lahir : Rembang, 18- 06-1994
Alamat : Dusun Selongisor, RT.2/RW.13, Desa Batur, Kecamatan
Getasan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah
Pendidikan Terakhir : S1 Program Studi Agribisnis
No Hp/wa : 0856-4787-9972
Email : Su’udi@gmail.com
2. RANGKUMAN EKSEKUTIF
Sayuran organik merupakan salah satu bahan pangan yang memiliki nilai tambah seperti tidak
memiliki residu bahan kimia, lebih aman dan lebih sehat apabila di konsumsi. Perubahan pola
konsumsi produk sayuran konvensional ke produk organik mulai mendapat perhatian lebih dari
masyarakat. Perubahan ini membuat tingkat konsumsi produk organik ikut meningkat yang
implikasinya adalah meningkatnya permintaan konsumen terhadap produk sayuran organic.
Melihat peluang tersebut Lestari Farm berupaya memenuhi kebutuhan pasar dengan
pengembangan usaha berupa budidaya kangkung organik.
Lestari Farm berlokasi di Dusun Selongisor, Desa Batur, Kec. Getasan, Kab. Semarang.
Lokasi yang berada tepat di lereng gunung Merbabu tersebut memiliki kondisi iklim yang
sesuia untuk pelaksanaan budidaya sayuran khususnya kangkung. Lestari farm dengan visi
ingin menjadi Produsen dan Pengembang Sayur Organik Skala Internasional berupaya untuk
terus menjalankan kegiatan usaha sesuai degan perencanaan yang dilakukan. Pengelolaan
Lestari Farm dilakukan oleh ketua dan memiliki beberapa seksi yaitu seksi produksi, seksi
pemasaran, seksi keuangan dan seksi sarana prasarana. SDM yang tergabung dalam Lestari
34
Farm merupakan SDM handal yang memiliki kompetensi yang sangat baik dan sesuai untuk
kemajuan dari Lestari Farm.
Selain bermanfaat untuk pengelola usaha, budidaya kangkung organik tentunya akan
memberikan manfaat untuk lingkungan sekitar. Lalan pertanian yang digunakan untuk
budidaya secara organic tentunya akan lebih berkelanjutan karena dalam pelaksanaan pertanian
organik tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang dalam jangka panjang akan dapat
menurunkan produktivitas lahan. Untuk masyarakat sekitar akan memperoleh manfaat berupa
rangkaian program pemberdayaan yang akan dilakukan oleh Lestari Farm dalam rangka
pengembangan usahanya. Program pemberdayaan petani sekitar antara lain adalah kerjasama
petani dengan Lestari Farm untuk pembudidayaan sayur organik, pelatihan budidaya sayur
organik, pelatihan pembuatan pupuk organik, pelatihan pembuatan pestisida organi, dan lain
sebagainya. Program pemberdayaan masayarakat tersebut diharapkan mampu meningkatkan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Produk yang akan dihasilkan oleh Lestari Farm adalah sayuran organik dan sebagai
produk utamanya adalah sayur kangkung. Saat ini dari beberapa hasil kajian yang telah
dilakukan selada merupakan jenis sayur yang masih memiliki tren kenaikan permintaan dari
waktu ke waktu, selain itu proses budidayanya juga tidak membutuhkan waktu yang lama yaitu
+ 1 bulan. Strategi pemasaran yang akan dilakukan antara lain:
1. Produk memiliki brand “LF Organik” dan mencantumkan logo organik pada
kemasannya.
2. Harga produk merupakan harga yang telah disepakati bersama antara Lestari Farm dan
Mitra. Kesepakatan harga ini dapat dilakukan dengan melahat tren harga produk dari
waktu sebelumnya.
3. Sasaran produk LF Organik antara lain pasar modern seperti supermarket, ritel-ritel
modern, swalayan, rumahsakit, mitra usaha seperti Mitra Tani Parahyangan, SOM
(Sayur Organik Merbabu) dll. Selain itu LF Organik akan membuka otlet sayuran
organik di beberapa wilayah seperti salatiga, jogja, magelang dan semarang.
Biaya per satu kali produksi untuk lahan 1000 m2 yang dibutuhkan pada usaha ini
diperkirakan sebesar Rp 4,841,000. Keuntungan yang dihasilkan dari produksi pertanian
diprediksi sebesar Rp2,359,000 untuk sekali tanam. Perhitungan R/C ratio pada usaha ini
adalah 1,487 % yang berarti usaha ini layak untuk dilaksanakan.

35
3. VISI MISI
Nama Usaha : Lestari Farm
Lokasi Usaha : Dusun Selongisor Rt.2/RW.13, Desa Batur, Kec. Getasan, Kab. Semarang
Visi : Menjadi Produsen dan Pengembang Sayur Organik Skala Internasional
Misi :
1. Menjadi UMKM yang unggul, mandiri, berdaya saing dan modern
2. Menjadi suplaiyer utama kebutuhan sayur organik di Indonesia
3. Menjadi produsen utama sayur organik di Indonesia
4. Menjadi wadah pemberdayaan petani khususnya petani sayuran di wilayah Jawa
Tengah dan Seluruh Indonesia
5. Menjadi eksportir utama sayuran organik
4. ANALISA INDUSTRI
Usaha dibidang pertanian merupakan salah satu jenis usaha yang akan terus ada saat
kehidupan manusia masih ada di bumi ini. Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin
berubahnya pola konsumsi manusia, maka produk sayur organik memiliki peluang untuk terus
dikembangkan. Dari tahun ketahun produk organic terus mengalami permintaan sehingga hal
ini menjadi peuang usaha yang dapat dilakukan. Sebagai jenis produk yang mudah rusak
pengembangan teknologi penyimpanan terus perlu dikembangkan sehingga produk memiliki
daya simpan yang lebih lama dibandingkan sebelumnya. Sayuran organik memiliki segmentasi
masyarkat menengah keatas dengan gaya hidup modern maka akan sangat cocok saat penjualan
dilakukan di kota-kota besar.
Saat ini usaha sayur organic sudah mulai cukup banyak ditemukan oleh karena itu LF
Organik memiliki komitmen untuk terus menjaga kualitas dari produk yang dihasilkan
sehingga selada orgnaik Lestari Farm tetap mampu bersaing dengan produk sejenis lainnya.
Selain itu stategi inovatif lainnya akan terus dikembangkan untuk memudahkan konsumen
memperoleh produk seperti pemasaran melalui sosial media maupun yang lainnya.
5. DESKRIPSI USAHA
Ruang lingkup usaha yang akan dilaksanakan dimulai dari kegiatan produksi kangkung
organik yaitu (persiapan lahan, persiapan bibit, penanaman, perawatan, pengendalian OPT dan
pemanenan), pengolahan hasil (pembersihan, sortasi, grading, dan pengemasan) sert a
pemasaran. Produk yang akan dihasilkan akan selada dengan berbagai varian kemasan
disesuaikan dengan pemesanan. Sebagai contoh: Produk kemasan plastik diperuntukan untuk

36
penjualan ke pasar modern. Produk tanpa kemasan diperuntukan untuk penjualan kepasar
tradisional maupun menyesuaikan permintaan.
6. RENCANA PRODUKSI
Adapun tahapan budidaya selada organik meliputi:
1. Persiapan Lahan
Persiapan lahan dimulai dengan membuat bedengan dengan lebar 1 m dan panjang
menyesuaikan lokasi. Dalam proses pembuatan bedengan tanah digemburkan dengan
menggunakan alat dapat secara tradisional dengan cangkul ataupun modern. Bedengan yang
sudah siap selanjutnya diberi pupuk kandang maupun kompos dengan takaran 2 kg / m.
2. Penanaman
Setelah media tanam telah siap untuk digunakan selanjutnya adalah penanaman, untuk
tanaman kangkung tidak perlu dilakukan pembibitan. Benih kangkung bisa langsung
disemai dengan teknik larikan/baris dengan jarak antar baris kurang lebih 25 cm.
3. Perawatan dan Pengendalian Hama Penyakit
Perawatan pada tanaman kangkung seperti perawatan untuk jenis tanaman yang lainnya
yaitu dengan pemupukan susulan, penyiraman, pengendalian gulma dan pengendalian
hama penyakit. Pemupukan susulan untuk kangkung organik adalah memanfatkan pupuk
POC yang dapat dibuat dengan memanfaatkan bahan yang ada disekitar. Takaran POC
yang digunakan adalah 1:10. Untuk penyiraman pada tanaman kangkung dapat dilakukan
2 kali sehari sedangkan untuk pengendalian gulma adalah seminggu satu kali atau melihat
kondisi lahan pertanaman. Sedangkan untuk pengendalian hama penyakit dilakukan secara
mekanik maupun memanfaatkan pestisida nabati yang dapat dibuat sendiri dengan cara
sederhana.
4. Pemanenan
Tanaman kangkung dapat dipanen pada umur 25-30 hari.
Proses pengolahan hasil
1. Pembersihan
2. Sortasi/grading
3. Pengemasan
7. RENCANA PEMASARAN
Kegiatan pemasaran direncanakan secara langsung menawarkan kepada pasar modern
maupun penjualan online dengan memanfaatkan media sosial. Selian itu pemasaran juga
direncakan dengan mengoprimalkan kerjasama dengan pengusaha-pengusaha sayuran organik
lainnya.
37
8. Rencana Keuangan
Berikut adalah analisis usaha tani kangkung (Tabel 3) di CV. Tani Organik Merapi yang
menjadi acuan rencana keuangan perencanaan usaha kangkung organik.
Tabel 3. Analisis USaha Tani Kangkung
No Uraian jumlah Harga Total
Biaya Tetap
1 Sewa Lahan 1 Rp 1,000,000 Rp 125,000
2 Cangkul 1 Rp 250,000 Rp 31,250
3 Wangkil 1 Rp 25,000 Rp 1,563
4 Gembor 2 Rp 80,000 Rp 20,000
5 Sabit 1 Rp 25,000 Rp 1,563
6 Garu 1 Rp 30,000 Rp 1,875
7 Gerobak Dorong 1 Rp 650,000 Rp 27,083
8 Handsprayer 1 Rp 700,000 Rp 29,167
9 Ember 2 Rp 25,000 Rp 6,250
10 Gayung 2 Rp 10,000 Rp 2,500
11 Keranjang Panen 10 Rp 35,000 Rp 43,750
Total Biaya Tetap Rp 290,000
Biaya Variabel
1 Benih (Kg) 3 Rp 47,000 Rp 141,000
2 Pupuk Kandang (Kg) 1,200 Rp 2,000 Rp 2,400,000
3 POC (Liter) 180 Rp 2,000 Rp 360,000
4 Pestisida Nabati 1 Rp 50,000 Rp 50,000
Pengolahan Lahan
5 (HOK) 12 Rp 100,000 Rp 1,200,000
6 Perawatan (HOK) 4 Rp 50,000 Rp 200,000
Panen & Pasca Panen
7 (HOK) 4 Rp 50,000 Rp 200,000
Total Biaya Variabel Rp 4,551,000

Total Biaya Rp 4,841,000

Penerimaan 1800 4000 Rp 7,200,000


Keuntungan Rp2,359,000
R/C Ratio (%) 1.487
BEP Produk (Kg) 1210.3
BEP Harga Rp2,689.44

Asumsi Kegagalan 15% 15% x Total Produksi =270 Kg


Rp Rp
Penerimaan 1530 4,000 6,120,000
Keuntungan Rp1,279,000
R/C Ratio (%) 1.264

38
DAFTAR PUSTAKA

BPS. 2021. Data Produksi Sayuran Tahun 2021. Diakses pada tanggal 30 September 2022.
https://www.bps.go.id/indicator/55/61/1/produksi-tanaman-sayuran.html.

Novianto, F.W. dan E. Setyowati. 2009. Analisis produksi padi organik di Kabupaten Sragen.
J. Ekonomi Pembangunan. 10(2): 267-288.

Mayrowani, Henny. 2012. PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK DI INDONESIA.


Pertanian

Organik. 30(2): 95-105


Prasetyo, Edy dan Agus Setiadi. 2004. Pengantar Manajemen Agribisnis. Universitas
Diponegoro: Semarang.

Putri, Budi Rahayu Tanaman. 2017. Manajemen Pemasaran. Universitas Udayana: Denpasar.

RIYADI, A. (2020). PROGRAM STUDI AGRIBISNIS. KEMITRAAN ANTARA CV TANI


ORGANIK MERAPI (TOM), 1-216.
Sa’id, Gumbira. 2004. Modul Agribisnis dan Ekonomi Pangan.

Saragih, S.E. 2008. Pertanian Organik Solusi Hidup Harmoni dan Berkelanjutan. Penebar
Swadaya, Depok.

Sherly Sisca Piay, A. S. (2021). Pertanian Organik. Jawa Tengah: Kepala Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Jawa Tengah.
Suswono. (2013). PERATURAN MENTERI PERTANIAN. SISTEM PERTANIAN
ORGANIK, 1-16.

39
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan

Serah Terima Kegiatan Magang Kegiatan Monev Bersama Pembimbing Internal

Diagram Alur Pemasaran

40
Komitmen Karyawan CV. Tani Organik Merapi

Value/nilai/budidaya

Penarikan Magang

41
Lampiran 2. Sertifikat Magang

42
Lampiran 3. Jurnal Harian Magang

43
44
45
46

Anda mungkin juga menyukai