Kelas 12 Pertemuan 5
Kelas 12 Pertemuan 5
setelah Asia. Dengan luas wilayah 30.224.050 km² termasuk pulau-pulau yang berdekatan,
Afrika meliputi 20,3% dari seluruh total daratan Bumi. Dengan 800 juta penduduk di 54
negara, benua ini merupakan tempat bagi sepertujuh populasi dunia. Dengan populasi 1.2
milyar orang per tahun 2016, benua ini menyumbang sekitar 16% dari populasi
manusia dunia. Benua ini dikelilingi oleh Laut Mediterania di utara, Isthmus of
Suez dan Laut Merah di timur laut, Samudra Hindia di tenggara dan Samudra Atlantik di
sebelah barat. Benua ini mencakup Madagaskar dan berbagai kepulauan. Benua ini juga
berisi 54 negara berdaulat yang sepenuhnya diakui, sembilan wilayah dan dua negara
dengan pengakuan terbatas atau tidak ada secara de facto independen. Mayoritas benuadan
negaranya berada di Belahan Utara, dengan sebagian besar dan jumlah negara
di Belahan Selatan.
2. Jepang
Secara geografis Jepang merupakan salah satu negara kepulauan di Kawasan
asia timur bersebelahan dengan Taiwan, RRC, Korea dan Rusia. Luas wilayah
negara Jepang sekitar 377,973km2 dengan jumlah penduduk mencapai 128 Juta jiwa.
Jepang adalah negara kesatuan berbentuk monarki parlementer di pimpin oleh Kaisar
dan perdana Menteri. masuknya agama Islam ke Jepang
sekitar tahun 1877 dan hampir bersamaan
dengan datangnya agama Kristen yang dibawa
oleh Imperialisme Barat. Titik perkembangan
Islam di jepang adalah tahun 1890 saat sebuah
kapal laut milik Kerajaan Turki Ottoman singgah di Jepang dalam rangka menjalin
hubungan diplomatik. Dari sinilah warga Jepang jadi lebih mengenal Islam serta
kebudayaannya. Akan tetapi dalam perjalanan pulangnya, kapal bernama 'Entrugul'
ini karam. Adapun orang Jepang pertama yang memeluk Islam adalah Mitsutaro
Takaoka tahun 1909. Dia lantas mengganti namanya menjadi Omar Yamaoko setelah
melaksanakan ibadah haji. Namun, penelitian lain menyebutkan bahwa orang Jepang
bernama Torajiro Yamada kemungkinan merupakan pemeluk Islam pertama di sana
dan pernah berkunjung ke Turki. Sedangkan menurut Prof. Tanada, Islam masuk ke
Jepang sekitar awal tahun 1920-an, ketika ratusan Muslim Turki beremigrasi dari
Rusia setelah Revolusi Rusia 1917. Pada akhir 1930-an ada sekitar 1.000 Muslim
dari berbagai asal-usul, kata Tanada. Gelombang berikutnya datang pada 1980-an,
ketika gelombang pekerja migran dari Iran, Pakistan dan Bangladesh datang, secara
signifikan meningkatkan populasi Muslim
Semakin banyaknya warga Muslim di Jepang kemudian memicu didirikanya
sejumlah bangunan masjid. Salah satu yang dianggap penting adalah masjid Kobe
yang dibangun tahun 1935 dan masjid Tokyo tahun 1938. Berkat komunikasi yang
intens antar pemeluk Islam, beberapa penduduk Jepang pun beralih ke Islam saat itu.
Islam mengalami perkembangan pesat selama berkecamuknya Perang Dunia II.
Kekaisaran dan militer Jepang banyak menjalin hubungan dengan sejumlah
organisasi dan pusat kajian Islam serta negara Islam. Tahun 1953 organisasi muslim pertama
(Japan Muslim Association) berdiri di
bawah pimpinan Sadiq Imaizumi. Jumlah anggotanya masih sebanyak 65 orang dan
bertambah dua kali lipat dua tahun kemudian.
Sebagian besar pemeluk Islam di Jepang saat ini adalah para pelajar dan
imigran dari negara Asia Tenggara dan TimurTengah. Hanya sedikit yang warga
asliJepang. Umumnya terkonsentrasi di kota-kota besar semisal Hiroshima, Kyoto,
Nagoya, Osaka, dan Tokyo. Secara rutin dakwah juga berjalan pada komunitaskomunitas
Muslim ini. Beberapa tahun lalu, Dr. Saleh Samarrai yang pernah belajar
di negara Sakura itu dari tahun 1960, membentuk Japan Islamic Center dan
menyusun metode dakwah efektif di Jepang. Sumbangsihnya ini akhirnya mampu
mendorong upaya pengembangan Islam serta mengenalkan Islam secara luas pada
masyarakat Jepang yang cosmopolitan. Di kutip dari situs niindo.com, Dr Zakaria
Ziyad, kepala Lembaga Kaum Muslimin (LKM), di Jepang mengungkapkan, Islamic
Center yang terletak di ibukota Jepang, Tokyo tengah merintis pendirian sekolah
Islam pertama di Jepang. Ia menambahkan, sebagian data statistik menunjukkan,
dalam sehari, sekitar 10 WN Jepang masuk Islam.