RPP Suhu Dan Pemuaian
RPP Suhu Dan Pemuaian
1
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui Pembelajaran model Discovery Learning peserta didik dapat Menjelaskan konsep
pemuaian dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan terampil Menyajikan hasil
penyelidikan atau pemecahan masalah tentang manfaat konsep pemuaian dalam kehidupan
sehari-hari, berrperilaku teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam observasi, berperilaku berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi.
D. Materi Pembelajaran
Reguler : Suhu dan Pemuaian
Pengayaan : Pemuaian
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Pendekatan Saintific
2. Model : Discovery Learning
3. Metode : Diskusi
F. Media Pembelajaran
a. Lembar kerja siswa
b. LCD
c. Alat : alat muschenbroek, korek api
d. Bahan : alkohol
G. Sumber belajar
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.2017 edisi Revisi.Ilmu Pengetahuan Alam
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017 edisi Revisi. Buku Guru ilmu
Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sumber lain yang relevan
Internet: https://idschool.net.com.smp.suhudanpemuaian
Lingkungan sekitar
2
Pendahuluan Memberi salam, menyapa dan mengajak 5 menit
(menciptakan peserta didik berdoa
situasi/stimulus) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam
mengikuti pelajaran
Mengecek kehadiran peserta didik
Pemmusatan perhatian : memperlihatkan
gambar berbagai pemuaian benda padat
:
Apersepsi Peserta didik menjawab pertanyaan yang 10 menit
diajukan guru :
1. Pertemuan kemarin sudah kita bahas
konsep suhu, bagaimana pengaruh suhu
terhadap benda ?
2. Apakah besar pemuaian pada setiap benda
sama?
3. Mengapa demikian ?
Guru mengingatkan pelajaran terdahulu tentang
konsep suhu dan
Guru mengingatkan siswa tentang kelompoknya.
Motivasi Menyampaikan tujuan dan manfaat
mempelajari penerapan muai panjang
Mengapa sambungan rel kereta api diberi
celah?
B. Kegiatan Inti
3
Pegumpulan data
I. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1) Penilaian sikap dalam pembelajaran pada KD ini meliputi :
1. Penilaian Observasi
2. Penilaian Diri
3. Penilaian antar Teman
Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode
No Nama Siswa
BS JJ TJ DS Skor Sikap Nilai
1 … ... ... ... ... ... ... ...
2 … ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
4
Catatan :
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
2) Ketrampilan
Penilaian ketrampilan dalam pembelajaran KD ini meliputi :
1. Penilaian unjuk kerja
2. Penilaian diskusi
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal
dikali skor ideal (100)
5
25 = Tidak Baik
3) Pengetahuan
1. Tes Formatif melalui penilaian hasil jawaban Problem set di setiap pertemuan, berupa
soal essai
2. Tes Sumatif melalui penilaian Ulangan Harian yang dilakukan setelah keseluruhan IPK
dalam KD selesai tercapai, berupa soal pilihan ganda
3. Tes Lisan dilakukan pada setiap pertemuan
6
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah melampaui nilai
KKM. Kemudian guru memberikan materi pengayaan berupa penajaman
pemahaman dan ketrampilan memecahkan soal yang lebih kompleks.
7
Lampiran 3 : LKPD
1. Pasang batang logam yang tersedia dan aturlah posisi jarum dengan memutar sekrup
pengatursampai kedudukan semua jarum sejajar.
2. Menyalakan pembakar spirtus dan amati perubahan kedudukan pada jarum penunjuk.
3. Setelah 5 menit, lakukan pengamatan pPPada jarum penunjuk! Catatlah hasilnya
Hasil Pengamatan
Jenis Logam Posisi Jarum sebelum Posisi Jarum setelah
Dipanaskan Dipanaskan
Baja
Aluminium
Tembaga
Pertanyaan
8
Lampiran 4 : Kisi-kisi Soal, Soal PG
menggunakan menjelaskan pengaruh suhu pada a. Bagian luar sudah memuai, bagian
pemuaian dalam belum memuai
prinsip pemuaian
b. Bagian dalam sudah memuai, bagian
dalam kehidupan
luar belum memuai
sehari – hari
c. Angka muai kaca sangat kecil,
sehingga cepat pecah
d. Angka muai kaca sangat besar,
sehingga cepat pecah
Menganalisi contoh Diberikan suatu pernyataan tentang A. Sebuah batang tembaga dengan panjang mula-mula 2 meter dipanaska C4
alat –alat yang pengaruh suhu terhadap pemuaian zat seingga mengalami perubahan suhu dari 10 C menjadi 40 C. Jika
menggunakan padat siswa dapat menghitung pemuaian koefisien muai panjang tembaga adalah 0,000017/K, maka batang
IPK Indikator Soal Soal Ranah
prinsip pemuaian panjang zat padat tembaga akan bertambah panjang sebesar.....
dalam kehidupan a. 1,70 mm
b. 1,2mm
sehari – hari c. 0,98mm
d. 0,86 mm
Menganalisi contoh Disajikan pernyataan tentanng konsep Pernyataan dibawah ini yang sesusai dengan konsep pemuaian panjang C4
alat –alat yang pemuaian panjang siswa dapat batang adalah ...
menggunakan menyebutkan faktor yang 1.pertambahan panjang batang berbanding lurus dengan panjang batang
mempengaruhi pemuaian panjang mula mula
prinsip pemuaian
2.pertambahan panjang batang berbanding lurus dengan kenaikan suhu
dalam kehidupan
3.prtambahan panjang batang berbanding terbalik dengan kenaikan suhu
sehari – hari
4 pertambahan panjang batang tidak bergantung pada jenis batang
e. 1 dan 3
f. 1dan 2
g. 1,2 dan 3
h. 2dan 4
TES TULIS (Uraian)
Mata pelajaran : IPA
Jenjang : SMP
Kelas/Semester : VII/1
Kompetensi Inti : 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
Kompetensi Dasar : 3.4 Menganalisis konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
termasuk mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan
IPK Indikator Soal Soal Ranah
Menganalisi contoh alat –alat Disajikan ilustrasi akibat peristiwa Salah satu penerapan prinsip pemuaian bisa membantu C4
ibu-ibu rumah tangga yang memiliki kebiaaan menyimpan
yang menggumnakan prinsip pemuaian, peserta didik dapat
gelas kacanya dengan cara ditumpuk yang akhirnya
pemuaian dalam kehidupan menjelaskan akibat pemuaian menyebabkan kesulitan untuk dipisahkan kembali, untuk
sehari – hari memisahkan salah satu caranya dengan merendam
tumpukan gelas kaca ke dalam air panas kemudian
menuangkan air dingin ke dalam gelas kaca tersebut,
Jelaskan menurut pendapatmu apakah hal tersebut bisa
membantu menyelesaikan masalah kaum Ibu?
Menganalisi contoh alat –alat Peserta didik dapat menyebutkan Sebutkan manfaat pemuaian zat dalam kehidupan sehari
hari
yang menggumnakan prinsip manfaat pemuaian zat
pemuaian dalam kehidupan
sehari – hari
Lampiran 5 : Bahan Ajar
Pemuaian Zat padat
Sebagian besar zat akan memui bila dipanaskan dan menyusut ketika didinginkan. Bila
suatu zat di panaskan (suhunya dinaikan) maka molekul-molekulnya akan bergetar
lebih cepat dan amplitude getaran akan bertambah besar, akibatnya jarak antara
molekul benda menjadi lebih besar dan terjadilah pemuaian. Pemuaian adalah
bertambahnya ukuran benda akibat kenaikan suhu zat tersebut. Pemuaian dapat
terjadi pada ketiga wujud zat, yaitu padat, cair, dan gas. Besarnya pemuaian zat sangat
tergantung ukuran benda semula, kenaikan suhu dan jenis zat. Pemanfaatan dan
penanganan yang tepat terhadap efek pemuaian zat sangat bermanfaat dalam
pengembangan berbagai tekhnologi
a. Muai panjang
Zat padat dapat memuai kesegala arah. Pada zat padat yang panjang, namun memiliki
luas penampang kecil, seperti kabel, dipanaskan, akan memuai ke arah memanjang
atau mengalami muai panjang. Muai panjang logam dapat diamati dengan alat yang di
sebut Musschenbroek, Suatu percobaan terhadap beberapa logam dengan alat
Musschenbroek didapatkan kesimpulan bahwa pertambahan panjang logam
tergantung pada : 1) panjang logam / zat mula-mula, 2) kenaikan suhu, dan 3) jenis
bahan.
Pertambahan panjang logam tiap satuan suhu atau tiap 1oC disebut koefisien muai
panjang. Besarnya panjang logam setelah di panaskan adalah dapat di rumuskan:
L = L0 +∆L
∆L = L0 . α .∆t
L = L0 (1 + α∆t)
b. Muai luas
Pemuaian luas terjadi pada zat padat yang membentuk lempeng atau kepingan. Benda
yang mengalami muai luas artinya mengalami pemuaian dalam arah memanjang dan
melebar. Koefisiaen muai luas adalah perbandingan antara pertambahan luas terhadap
luas awal persatuan kenaikan suhu
Besarnya koefisien muai luas (β) adalah dua kali koefisien muai panjang (α) , β = 2α
Luas zat padat sesudah panas dapat dirumuskan sbg berikut:
A = A0 + ∆A
∆A = A0 . β∆t
A = A0 (1 + β∆t)
a. Muai Volume
Zat padat yang berbentuk bangun ruang mengalami muai ruang, karena mengalami
perubahan panjang, lebar, dan tinggi. Koefisien muai ruang (ϓ) adalah perbandingan
pertambahan volume terhadap volume awal tiap satuan kenaikan suhu. Besar
koefisien muai volum tiga kali koefisien muai panjang(α).
ϓ = 3α atau ϓ =3/2β
Volume zat padat sesudah panas dapat di rumuskan sebagai berikut:
V = V0 + ∆V
∆V = V0 . ϓ . ∆t
V = V0 . (1 + ϓ .∆t)