Anda di halaman 1dari 8

Perkembangan dan pertumbuhan peserta didik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan merupakan suatu proses pengubahan sikap dan
tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usahamendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan. Proses pengubahan sikap dan tata laku ini tentu dipengaruhi oleh banyak
faktor yangsecara umum adalah faktor internal yaitu pengaruh yang berasal dari dalam diri peserta
didik, dan faktor eksternal yaitu pengaruh yang berasal dari lingkungan peserta didik. Oleh karena
adanya perubahan sikap dan tata laku ini, maka perkembangan peserta didik diklasifikasikan
berdasarkan perubahan-perubahanyang terjadi pada peserta didik tersebut. Perkembangan tersebut
antara lain padamasa bayi dan anak-anak, masa anak sekolah, masa remaja, masa dewasa awal,masa
dewasa madya, dan masa tua. Dalam setiap klasifikasi perkembangan, setiap peserta didik tentu
menemui berbagai masalah. Masalah-masalah ini dihimpundalam tugas-tugas perkembangan peserta
didik. Selain itu pada setiap perkembangan tentu mengalami perubahan dimana perubahan-perubahan
ini dibagilagi menjadi beberapa hukum mengenai pertumbuhan dan perkembangan. Beragam
perubahan ini tentu berpengaruh terhadap karakteristik peserta didik baik secarafisik maupun psikis.
Oleh karena begitu kompleksnya pengetahuan mengenai pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik, maka sangat penting bagi pelaksana pendidikan untuk mengetahui informasi mengenai
pertumbuhan dan perkembanganini sehingga proses pendidikan dapat berjalan lebih efektif dan
optimal.

Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan
struktur biologis. Pertumbuhan adalah perubahansecara fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat dalam
perjalanan waktutertentu. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi darikonstitusi
fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara
berkesinambungan.Hasil pertumbuhan antara lain berwujud bertambahnya ukuran-ukurankuantitatif
badan anak, seperti tinggi, berat, dan kekuatannya. Begitu pula pertumbuhan akan mencakup
perubahan yag makin sempurna tentang sistem jaringan saraf dan perubahan-perubahan struktur
jasmani lainnya. Dengandemikian, pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses perubahan dan
proses pematangan fisik. Pertumbuhan jasmaniah ini dapat diteliti denganmengukur berat, tinggi, dan
ukuran lingkarannya, umpamanya lingkar kepaala,lingkar dada, lingkar pinggul, lingkar lengan dan lain-
lain. Dalam pertumbuhannya, setiap bagian tubuh itu mempunyai perbedaan tempokecepatan.
Perbedaan kecepatan tumbuh masing-masing bagian tubuhmengakibatkan adanya perbedaan dalam
keseluruhan proporsi tubuh dan jugamenimbulkan perbedaan dalam fungsinya.Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan yang kurang normal pada organisme ada bermacam-macam yaitu,
Pertama, faktor-faktor yangterjadi sebelum lahir. Misalnya, peristiwa kekurangan nutrisi pada Ibu dan
janin, janin terkena virus,keracuna sewaktu bayi ada dalam kandungan, terkenainfeksi oleh bakteri dan
lain sebagainya. Kedua, faktor ketika lahir atau saatkelahiran. Faktor ini antara lain adalah introcranial
hamorage atau pendarahan pada bagian kepala bayi yang disebabkan oleh tekan dari dinding rahim
Ibusewaktu ia dilahirkan dan oleh efek susunan saraf pusat. Ketiga, faktor yangdialami bayi sesudah
lahir, antara lain karena pengalaman traumatik pada
5kepala bayi terpukul, atau mengalami serangan sinar matahari ( zonnestiek ).Semua penyebab tersebut
di atas mengakibatkan pertumbuhan bayi dan anaksangat terganggu. Keempat, faktor psikologis antara
lain oleh karena bayiditinggalkan Ibu, Ayah atau kedua orang tuanya. Sebab lain ialah anak-
anakdititipkan pada suatu lembaga, seperti rumah sakit, panti asuhan, yayasan perawatan bayi dan lain
sebagainya sehingga mereka kurang mendapat perawatan jasmaniah dan cinta kasih orang tua.
Pertumbuhan fisik memangmempengaruhi perkembangan psikologis demikian juga sebaliknya faktor
psikologis dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik. Jadi istilah pertumbuhandimaksudkan pertumbuhan
dalam ukuran badan dan fungsi-fungsi biologis.Pada dasarnya, perkembangan merujuk kepada
perubahan sistematiktentang fungsi-fungsi fisik dan psikis. Perubahan fisik meliputi perkembangan
biologis dasar sebagai hasil dari konsepsi ( pembuahan ovum oleh sperma), danhasil dari interaksi
proses biologis dan genetika dengan lingkungan. Sementara perubahan psikis menyangkut keseluruhan
karakteristik psikologis individu,seperti perkembangan kognitif, emosi, sosial, dan moral.Perkembangan
dapat diartikan sebagai proses perubahan kuantitatif dankualitatif individu dalam rentang
kehidupannya, mulai dari masa konsepsi,masa bayi, masa kanak-kanak, masa anak, masa remaja, sampai
masa dewasa.

Perkembangan dapat diartikan juga sebagai “

suatu proses perubahandalam diri individu atau oraganisme, baik fisik (jasmaniah) maupun
psikis(rohaniah) menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung

secara sistematis, progresif dan berkesinambungan”.

Yang dimaksud dengan sistematis, progresif dan berkesinambunganadalah sebagai berikut :1.

Sistematis, yang berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat salingketergantungan atau saling
memengaruhi antara bagian-bagian organisme(fisik dan psikis) dan merupakan satu kesatuan yang
harmonis. Contoh prinsip ini, seperti kemampuan berjalan kaki seiring dengan matangnya

6otot-otot kaki, atau berkembangnya minat untuk memerhatikan lawan jenisseiring dengan matangnya
hormon seksual.2.

Progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat,mendalam atau meluas, baik secara
kuantitatif (fisik) maupun kualitatif(psikis). Contohnya, seperti terjadinya perubahan proporsi dan
ukuran fisikanak ( dari pendek menjadi tinggi, dari kecil menjadi besar ) dan perubahan pengetahuan
dan kemampuan anak, dari yang sederhana sampai kepadayang kompleks ( mulai dari mengenal huruf
dan angka sampai kepadakemampuan membaca, menulis dan berhitung).3.
Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi organismeitu berlangsung secara
beraturan atau berurutan, tidak terjadi secarakebetulan atau loncat-loncat. Contohnya, untuk dapat
berjalan, seoranganak harus menguasai tahapan perkembangan sebelumnya yaitu telentang,tengkurap,
duduk, merangkak, dan berdiri. Untuk mampu berbicara anakharus melalui tahapan meraban, atau
untuk mencapai masa dewasa, individuharus melalaui masa remaja, anak, kanak, kanak, bayi dan masa
konsepsi.Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957)

sebagai berikut : “ Perkembangan sejalan dengan prinsip ortho

genetis, bahwa perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasisampai ke
keadaan di mana diferensiasi, artikulasi dan integrasi meningkat

secara bertahap. “ Proses diferensiasi itu diartikan sebagai prinsip totalitas pada

diri anak, bahwa dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannyamenjadi semakin nyata
dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.

Sejak bayi dilahirkan, ia telah mempunyai “gambaran total ataugambaran lengkap “ tentang dunia ini,
hanya saja gambaran tersebut masihkabur dan samar-samar. Terbawa oleh perkembangannya,
gambaran total yangsamar-samar tadi berangsur-angsur menjadi terang dan bagian-bagiannya
bertambah nyata, jelas dan strukturnya semakin lengkap. Timbullah kemudiankompleks dan unsur-
unsur, umpamanya unsur gerak, jarak, bentuk, struktur,warna dan lain-lain. Namun semuanya
merupakan bagian dari satu totalitas

7atau keseluruhan dan mengandung sifat-sifat totalitas tersebut. Dalahubungannya dengan konsep
perkembangan orthogenetik yang dikemukakanWerner ini, maka perubahan-perubahan ke arah
terorganisasi danterintegrasinya suatu aspek menunjukkan adanya kontinuitas. Perubahan- perubahan
yang terjadi berlangsung terus pada tahapan-tahapan perkembangan berikutnya dengan cara-cara yang
sama. Apa yang ada pada perkembangansebelumnya diteruskan pada tahapan perkembangan
berikutnya, sedangkan perubahan ke arah diferensiasi yaitu timbulnya karakteristik baru yang
berasaldari sesuatu yang sebelumnya masih global disebut diskontinuitas.Pada anak prasekolah dan
taman kanak-kanak tampak adanyadiskontinuitas, sedang pada kelompok umur yang lebih tinggi sampai
denganmahasiswa menunjukkan kontinuitas.Menurut Nagel (1957), perkembangan merupakan
pengertian di manaterdapat struktur yang terorganisasikan dan mempunyai fungsi-fungsi tertentu,oleh
karena itu bilamana terjadi perubahan struktur baik dalam organisasimaupun bentuk, akan
mengakibatkan perubahan fungsi. Menurut Schneirla(1957), perkembangan adalah perubahan-
perubahan progresif dalamorganisasi organisme, dan organisme ini dilihat sebagai sistem fungsional
danadaktif sepanjang hidupnya. Perubahan-perubahan progresif ini meliputi duafaktor yakni
kematangan dan pengalaman. Spiker (1966) mengemukakan duamacam pengrtian yang harus
dihubungkan dengan perkembangan yaitu :1.
Ortogenetik, yang berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknyaindividu yang baru dan
seterusnya sampai dewasa.2.

Filogenetik, yaitu perkembangan dari asal-usul manusia sampai sekarangini. Perkembangan perubahan
fungsi sepanjang masa hidupnyamenyebabkan perubahan tingkah laku perubahan ini juga terjadi sejak
permulaan adanya manusia. Jadi perkembangan ortogenetik ke suatu tujuankhusus sejalan dengan
perkembangan evolusi yang mengarah kepadakesempurnaan manusia.

8Bijou dan Baer (1961) mengemukkan perkembangan psikologis adalah perubahan progresif yang
menunjukkan cara organisme bertingkah laku dan berinteraksi dengan lingkungan. Interaksi yang
dimaksud disini adalah suatu jawaban tingkah laku akan diperlihatkan atau tidak, tergantung
darirangsangan-rangsangan yang ada di lingkungannya. Rumusan lain tentang arti perkembangan
dikemukakan oleh Libert, Paulus, dan Strauss (Singgih,

1990:31), yaitu bahwa “

perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi
kematangan dan interaksi

dengan lingkungan”. Istilah perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat

-sifat yang khas mengenai gejala-gejala psikologis yang menampak.Perkembangan dapat juga dilukiskan
sebagai suatu proses yang kekal dan tetapyang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi
yang lebih tinggi, berdasarkan proses pertumbuhan, kematangan, dan belajar ( Monks. 1984 : 2).Selama
perkembangannya manusia masih tetap menerima danmemperoleh hal-hal baru, terutama yang
berhubungan dengan kehidupan psikis. Pada manusia terdapat kebutuhan untuk memperoleh dan
mengetahui.Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi akan menimbulkan kekecewaan dan penderitaan secara
psikis. Misalnya, kita merasa tidak enak jika tidakmemperoleh berita dalam koran dan majalah atau
pengalaman lain yang baru.Akan tetapi jika berita yang diperolehnya tidak sesuai dengan seleranya,
jugadapat menimbulkan kekecewaan. Baru pada usia seelanjutnya, setelah anak itumasuk sekolah,
intensitas dan dorongan untuk memperoleh hal yang baru ini pada umumnya mulai berkurang, karena
belajar di sekolah pada hakikatnyamerupakan kegiatan untuk mengetahui dan memperoleh sesuatu
yang barusecara bertahap dan direncanakan. Sebagian besar kegiatan anak adalah untukmemperoleh
hal-hal baru sebagaimana dapat dilihat pada anak-anak yangsetiap hari harus ke sekolah dan setelah
pulang sekolah masih harus belajar. Disini terlihat bahwa proses perkembangan untuk memperoleh hal-
hal baru itu,sebagian besar dan untuk waktu yang relatif lama adalah mengenai kegiatanyang
berhubungan dengan kebutuhan mental.
9Kehidupan psikis anak merupakan kegiatan yang maju, yang meningkatseperti yang sering terlihat pada
tingkah laku atau ulah seorang anak yangmencampakkan alat permainan yang baru diberikan kepadanya
beberapa hariyang lalu. Pada anak itu timbul perasaan bosan dan alat permainan itu tidakmenarik lagi.
Ia ingin alat permainan yanag baru. Pada remaja sering terlihatsifat bosan dan ingin selalu melakukan
atau memperoleh yang baru, baikmengenai benda maupun kegiatan yang berhubungan dengan
kepuasan secara psikis. Mengikuti mode merupakan perwujudaan keinginan mengikuti danmemperoleh
sesuatu yang dianggap baru, sekalipun yang baru ini menjadisangat relatif dan merupakan fungsi dari
perubahan waktu, bisa lama dan bisacepat. Kebutuhan untuk memperoleh dan mencari sesuatu yang
barumerupakan dorongan yang menjadi sebagian ciri kepribadiannya yang berbeda-beda pada setiap
orang dan pada setiap tingkatan tahapan perkembangannya.

Masa Bayi dan Anak-anak

Belajar berjalan

Belajar makan makanan padat

Belajar berbicara

Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh

Mencapai stabilitas fisiologi

Membentuk pengertian sederhana tentang realitas fisik dan sosial

Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain

Belajar mengetahui mana yang benar dan yang salah sertamengembangkan kata hati .

Masa Anak Sekolah

Belajar ketangkasan fisik untuk bermain

Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagaiorganisme yang sedang tumbuh

Belajar bergaul yang bersahabat dengan anak-anak sebaya

Belajar peranan jenis kelamin

Mengembangkan dasar-dasar kecakapan membaca, menulis, dan berhitung

Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan gunakeperluan kehidupan sehari-hari

Mengembangkan kata hati moralitas dan skala nilai-nilai

Belajar membebaskan ketergantungan diri

Mengembangkan sikap sehat terhadap kelompok dan lembaga-lembaga


Masa Remaja

Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya

Mencapai peranan sosial sebagai pria dan wanita

Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif

Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasalainnya

Mencapai kemandirian ekonomi

Memilih dan mempersiapkan suatu karir atau pekerjaan

Belajar merencanakan hidup berkeluarga

Mengembangkan keterampilan dan konsep intelektual yang perlu bagi warga negara yang kompeten

Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial

Mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhandalam kehidupan sehari

hari, baik pribadi maupun sosial.

Masa Dewasa Awal

Mulai bekerja

Memilih pasangan hidup

Belajar hidup dengan suami/istri

Mulai membentuk keluarga

Mengasuh anak

Mengelola rumah tangga

Mulai bertanggung jawab sebagai warganegara secara layak

Menemukan kelompok sosial yang menyenangkan


.Masa remaja merupakan masa peserta didik dimana pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi
cukup signifikan, baik karena pengaruh psikologi. peserta didik yang labil maupun karena permasalahan
lingkungannya yangsemakin kompleks. Selain pendapat dari Havighurst, ada pula tugas-tugasremaja
adalah secara umum adalah sebagai berikut:

1. Mampu menerima keadaan fisiknyaDalam perkembangan usia kanak-kanak menuju remaja,


diikutioleh perkembangan sikap dan citra diri. Remaja diharapkan dapatmenerima keadaan diri
sebagaimana adanya keadaan diri mereka sendiri.

2.Mampu menerima dan memahami peran sebagai pria maupun wanitaIndividu usia remaja diharapkan
menerima keadaan diri sebagai pria atau wanita dengan sifat dan tanggung jawab kaumnya masing-
masing.

3.Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok sebayaSangat penting dalam hal ini,
bahwa seorang remaja haruslahmendapat penerimaan dari kelompok teman sebaya lawan jenis
atausesama jenis agar memperoleh rasa dibutuhkan dan rasa berharga.

4.Mencapai kemandirian emosionalTidak seperti individu pada masa kanak-kanak dimanaemosinya


masih bergantung pada orangtua atau orang dewasa,individu pada masa remaja diharapkan untuk
bebas dari sifatketergantungan emosional yang dialami pada masa kanak-kanak.

5.Mencapai kemandirian ekonomiKarena individu pada usia remaja kelak hidup sebagai orangdewasa,
maka kesanggupan berdiri sendiri terhadap kehidupanekonomi merupakan tugas perkembangan remaja
yang pentingdiperhatikan.

6. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangatdiperlakukan untuk melakukan


peran sebagai anggota masyarakatOleh karena terjadinya pertumbuhan biologis dan keragaman
pengalaman, maka remaja sudah memiliki kemampuan untuk berpikirtentang sesuatu yang berada di
luar pengalamannya. Dengan kata lain,remaja sudah dapat menduga hal-hal apa yang akan atau
mungkinterjadi berdasarkan sesutau yang abstrak dan memikirkan secarasistematis semua solusiuntuk
memecahkan masalah tersebut.
7. Memahami dan menginternalisasi nilai-nilai orang dewasa dan orangtuaOleh karena perkembangan
cara berpikir, remaja sudahmenyadari akan pentingnya mengetahui bagaimana hidup untukmenjadi
orang yang dewasa nantinya, sehingga mempelajari nilai-nilai yang dialami oleh orangtua atau orang
dewasa lainnya menjadi salah satu tugas yang harus dihadapi individu di usia remaja.

8.Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukanuntuk memasuki dunia


dewasaKarena pada usia remaja, terutama 17 tahun ke atas sudahdiberlakukan sanksi sesuai hukum
yang berlaku, maka individu berusia remaja sebaiknya mampu mengamalkan perilaku tanggung jawab
terhadap kehidupan sosial.

Anda mungkin juga menyukai