Anda di halaman 1dari 6

TUGAS FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

KONSEP FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERWATAN SERTA HUBUNGAN


KEDUANYA

DISUSUN OLEH :
BAYU AGUNG SETIABUDI
NIM 23012087

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN JALUR RPL


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
2023

KERJAKAN TUGAS DIBAWAH INI DENGAN MATERI YANG TELAH DIBERIKAN SEBELUMNYA

A. konsep falsafah dan paradigma keperawatan serta hubungan keduanya

KONSEP FALSAFAH KEPERAWATAN


Konsep adalah kesadaran dasar yang menggambarkan tujuan, perlengkapan dan kejadian-kejadian
yang merupakan komponen dasar teori.

Falsafah merupakan pandangan dan keyakinan terhadap suatu hal. Esitensi falsafah keperawatan
terkait dengan memandang klien sebagai mahluk yang utuh (holistik) yang harus dipenuhi
kebutuhan secara komprehensif dan tidak bisa dipenuhi secara sepihak dengan pelayanan
langsung yang memperhatikan aspek kemanusiaan. Selain itu pelayanan keperawatan merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan (bekerja secara tim). Perawat dalam memberikan
pelayanan harus berdasarkan nilai atau pandangan terhadap masalah klien berdasarkan ilmu
keperawatan. Hal ini dapat dilihat dari model konsep keperawatan yang menjadi dasar
penyelenggaraan asuhan keperawatan.

Model konsep keperawatan tersebut salah satunya dipaparkan oleh Watson.


10 karatif faktor yang dikemukakan Watson, antara lain:
1. Formasi nilai-nilai humanistik-altruistik sistem, nilai ini dipelajari pada kehidupan awal namun
sangat dapat dipengaruhi oleh pendidikan yang diberikan oleh perawat. Faktor ini dapat
digambarkan sebagai kepuasan melalui cara memberi dan meluaskan perasaan dirinya.
2. Kombinasi dari keyakinan dan harapan. Faktor ini mendampingi nilai-nilai humanistik dan
altruistik memfasilitasi pengenalan tindakan keperawatan holistic dan kesehatan yang positif
dalam lingkungan klien. Juga menggambarkan peran perawat dalam mengembangkan
hubungan antar perawat dan klien dan dalam mempromosikan kesehatan dengan membantu
klien mendapatkan perilaku hidup sehat.
3. Menanamkan kepekaan antara seseorang dengan yang lainnya. Pengenalan perasaan sebagai
jalan untuk aktualisasi diri melalui penerimaan diri baik pada perawat ataupun klien. Perawat
yang mengetahui kepekaan dan perasaan dirinya akan menjadikan mereka lebih peka terhadap
yang lain.
4. Pengembangan hubungan membantu dan percaya. Sebuah hubungan saling percaya
mempromosikan dan menerima expresi, baik perasaan positif maupun negatif. Hal ini
melibatkan perasaan sederajat (congruence), empati, keramahan yang tidak menguasai yang
lain (Nonpossessive Warmth), dan komunikasi yang efektif.
5. Pengenalan dan penerimaan expresi dari perasaan negatif dan positif. Saling berbagi perasaan
adalah suatu yang mengandung resiko baik pada perawat ataupun klien. Perawat harus siap
atas perasaan positif ataupun negatif. Perawat harus mengenali bahwa pemahaman intelektual
dan emosional adalah sebuah situasi yang berbeda.
6. Penggunaan ilmu metode pemecahan masalah yang sistematik dalam membuat keputusan.
Penggunaan proses keperawatan membawa sebuah ilmu pemecahan masalah dan
menghilangkan pandangan lama bahwa perawat adalah pembantu dokter. Proses keperawatan
seperti halnya proses penelitian dilakukan secara sistematik dan terorganisasi.
7. Pengenalan belajar mengajar interpersonal. Faktor ini yang dapat membedakan antara
perawatan dan pengobatan. Klien berhak untuk mendapatkan informasi, sehingga dengan
demikian terjadi pergeseran tanggung jawab dari perawat. Perawat dalam hal ini memfasilitasi
dengan menggunakan teknik belajar mengajar yang dirancang untuk membuat klien melakukan
perawatan dirinya sendiri, menentukan apa yang diinginkannya dan menyediakan kesempatan
bagi pertumbuhan mereka.
8. Menetapkan untuk suportif, protektif, dan atau korektif mental, fisik, sosiol kultural dan
lingkungan spiritual. Perawat harus mengenali pengaruh lingkungan internal dan external
terhadap kondisi sehat – sakit klien. Konsep tersebut relevan terhadap lingkungan internal
termasuk kesejahteraan mental dan spiritual dan kepercayaan sosiokultural dari seorang
individu.
9. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Perawat dapat mengenali kebutuhan-
kebutuhan biofisikal, psikofisikal, psikososial, dan intrapersonal dari dirinya dan klien.
Kebutuhan klien harus terpenuhi dari urutan kebutuhan terendah sebelum mencapai kebutuhan
yang lebih tinggi.
10. Bantuan kekuatan fenomenologikal aksistensi. Hal ini menggambarkan bantuan untuk mengerti
tentang fenomena situasi yang terjadi saat ini. Eksistensial psikologi adalah sebuah ilmu
tentang eksistensi manusia yang menggunakan analisa fenomenologikal.

PARADIGMA KEPERAWATAN

Paradigma merupakan bagian dari ilmu, filosofi dan teori yang dapat diterima oleh suatu disiplin.
Jika dihubungkan dengan paradigma keperawatan berarti bagaiman perawat melakukan perawatan
berdasarkan ilmu keperawatan, Potter & Perry (2009).

Alligood (2010) menyatakan paradigma keperawatan melibatkan empat cakupan yaitu manusia,
keperawatan, sehat dan lingkungan. Manusia sebagai sasaran pelayanan kesehatan termasuk
individu, keluarga dan komunitas. Kebutuhan dasar manusia yang komlplek menuntut perawat untuk
menyediakan pelayanan yang berokus pada klien. Manusia sebagai komponen yang akan diberikan
pelayana berada pada rentang sehat maupun sakit.

Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan lingkungannya
yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku
(konatif), Vardiansyah (2010).

Dalam Kamus Filsafat memaparkan beberapa pengertian tentang paradigma secara lebih
sistematis. Paradigma dalam beberapa pengertian adalah sebagai berikut:
1) Cara memandang sesuatu,
2) Dalam ilmu pengetahuan artinya menjadi model, pola, ideal. Dari model-model ini fenomenon
yang dipandang dijelaskan,
3) Totalitas premis-premis teoritis dan metodologis yang menentukan atau mendefinisikan suatu
studi ilmiah konkret. Dan ini melekat di dalam praktek ilmiah pada tahap tertentu,
4) Dasar untuk menyeleksi problem-problem dan pola untuk memecahkan problem-problem riset.
Lorens Bagus (2005: 779)

Paradigma Keperawatan Florence Nightingale berorientasi pada lingkungan. Dia percaya bahwa
lingkungan pasien harus diubah untuk memungkinkan alam untuk bertindak atas pasien (McKenna,
1997; Nightingale, 1969). Dalam Alligood, 2006)

Menurut Nightingale ada empat komponen paradigma keperawatan,yakni :


a. Manusia
Meskipun sebagian besar tulisan Nightingale merujuk kepada orang sebagai orang yang
menerima perawatan, dia percaya bahwa orang tersebut adalah makhluk yang dinamis dan
kompleks. Reed dan Zurakowski (1996) menyatakan, "Nightingale membayangkan orang
karena membandingkan fisik". Untuk sebagian besar, Nightingale juga menggambarkan
seorang pasien pasif dalam hubungan ini. Namun, ada referensi khusus untuk pasien
melakukan perawatan diri bila mungkin dan khususnya, menjadi terlibat dalam waktu dan
substansi makanan, dengan demikian, pasien bukan individu yang benar-benar pasif.

b. Lingkungan
Lingkungan dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat dimanipulasi untuk menempatkan
pasien dalam kondisi terbaik bagi alam untuk bertindak (Selanders, 1998). Teori ini memiliki
komponen baik fisik maupun psikologis. Komponen fisik dari lingkungan mengacu pada
ventilasi, hangat, ringan, nutrisi, obat-obatan, stimulasi, ruang, suhu, dan aktivitas (Lobo, 2002;
Nightingale, 1969; Reed & Zurakowski, 1996; Selanders, 1998) dalam (Alligood,2006).
Komponen psikologis meliputi menghindari memberikan harapan yang terlalu muluk,
menasehati yang berlebihan tentang penyakitnya. interpersonal dan juga ekstrapersonal.

c. Keperawatan
Nightingale percaya keperawatan sebagai panggilan jiwa. Perawat adalah untuk membantu
alam yang menyembuhkan pasien (Chinn & Kramer, 2008; Nightingale, 1969; Reed &
Zurakowski, 1996; Selanders, 1998). Dia mendefinisikan berbagai jenis keperawatan sebagai
keperawatan yang tepat (Perawatan orang sakit), keperawatan umum (promosi kesehatan), dan
kebidanan keperawatan (Reed dan Zurakowski, 1996; Selanders, 1998). Nightingale melihat
keperawatan sebagai "ilmu manajemen lingkungan" (Whall, 1996). Perawat yang menggunakan
akal sehat, pengamatan, dan kecerdasan memungkinkan alam untuk efektif memperbaiki
pasien (DeGraaf, Marriner Tomey, nossman, et al., 1994) Nightingale percaya bahwa setiap
wanita, pada satu waktu dalam hidupnya, akan menjadi perawat dalam arti bahwa keperawatan
adalah memiliki tanggung jawab untuk kesehatan orang lain. Buku catatan Nightingale tentang
Keperawatan awalnya diterbitkan pada tahun 1859 bertujuan menyediakan pedoman wanita
untuk merawat orang yang mereka cintai di rumah dan memberikan nasihat tentang bagaimana
untuk "berpikir seperti seorang perawat" (Nightingale, 1969, hal. 4)

d. Kesehatan
Nightingale (1954) menulis, “kesehatan bukan hanya menjadi baik tetapi untuk dapat
menggunakan dengan baik setiap kekuatan yang kita miliki ". Dari pernyataan ini, kita dapat
menyimpulkan bahwa ia percaya dalam pencegahan dan promosi kesehatan di samping
merawat pasien dari sakit hingga menjadi sehat.

Hubungan Interaktif Antara Pelayanan/Praktik Dalam Pengembangan Sains Keperawatan

Pelayanan keperawatan merupakan salah satu bentuk penerapan ilmu pengetahuan serta
keterampilan yang dipereroleh di dunia pendidikan. Hal ini akan berkualitas dan dikatakan
profesional jika dilandasi falsafah dan paradigma keperawatan. Falsafah keperawatan mengatur
cara melakukan perawatan dengan memperhatikan hakekat manusia. Paradigma menjadi petunjuk
atau arah pelayanan keperawatan diberikan. Hal ini sesuai dengan konsep yang dikemukakan
Alligood (2010) bahwa komponen paradigma adalah manusia, keperawatan sehat dan lingkungan.
B. Jenis Jenis Teori

Perbedaan Philosophical Grand Theory Middle Range Practice Theory


Theory Theory,
Cakupan Metatheory adalah teori Cakupannya luas dan Cakupannya Lebih tidak abstrak,
yang masih sangat luas kompleks. lebih terbatas lebih spesifik dan
dan belum dapat Membutuhkan dan kurang cakupannya lebih
diaplikasikan, sangat penelitian yang spesifik abstrak. sempit dibandingkan
abstrak dan global. sebelum dapat middle range theory
sepenuhnya
diujicobakan.

Content Berfokus pada Konsep abstrak dan Menjelaskan Berfokus pada


pencarian jawaban dari tidak didefinisikan fenomena fenomena
sebuah pertanyaan secara operasional spesifik atau keperawatan
konsep dan spesifik
memcerminkan
praktek
keperawatan
Sifat Abstrak, terbuka dan Tingkat abstraksi Mempunyai Lebih jelas, lebih
masih dapat cukupan tinggi, belum target fenomena spesifik, terbatas
dikembangkan spesifik pada aspek atau konsep pada populasi
tertentu, tidak bisa di yang spesifik, tertentu.
test/diukur secara lingkup lebih
langsung sempit daripada
grand theory.

Fungsi Melengkapi Untuk mengatur Mendefinisikan Memberikan


pengetahuan untuk beberapa nformasi dan atau kerangka kerja
meningkatkan praktik mengidentifikasi menghaluskan untuk intervensi
keperawatan dengan konsep atau poin substansi ilmu keperawatan, dan
menjelaskan, penting serta dan praktek memprediksi hasil
menerangkan, menghubungkannya keperawatan dan dampak dari
memprediksi dan dengan praktik praktik keperawatan
mengontrol fenomena keperawatan

Kaitan terhadap Falsafah berkontribusi Sebagai alternatif - Teori ini sangat -Menentukan
untuk pengetahuan panduan untuk praktik spesifik bagi tindakan atau
praktik keperawatan dengan tradisi/intuisi, kerangka keperawataan , intervensi
keperawatan memberikan arahan kerja untuk Pendidikan lebih mudah keperawatan yang
untuk disiplin dan dengan mengusulkan dipahami dan cocok untuk
membentuk dasar focus dan struktur diaplikasikan encapai tujuan
keilmuan profesional kurikulum, dan bantuan Membantu tertentu,
untuk professional praktek dengan Focus pada
keperawatan dengan memfasilitasi fenomena
menyediakan dasar pemahaman keperawatan yang
praktek.dengan terhadap spesifik dan
menyediakan dasar perilaku klien memberikan arahan
praktek. dan langsung pada
memungkinkan praktek
untuk keperawatan
menjelaskan
beberapa
efektifitas dan
intervensi
Kaitan terhadap Grand teori yang ada di Mampu
dalam penelitian menstimulasi dan
riset keperawatan merupakan sebuah mengembangkan
konsep utama yang pemikiran
dipakai oleh para rasional dari
peneliti untuk penelitian serta
mengalokasikan membimbing
informasi tentang dalam pemilihan
hipotesis yang variable dan
dipergunakannya pertanyaan
penelitian.

Tokoh - Watson : Watson’s - Roger : Theory of - Kolcaba : -


Philosoophy and Accelkerating Theory of
(Sebutkan Theory of Evolution Comfort
minimal 3 tokoh) Transpersonal - King : Theory of Goal - Swanson :
- Benner : Caring, Attainment Theory of
Clinical Wisdom and - Newman : Theory of Caring
Ethics in nursing Health As Expanding - Pamela reed :
Practice Conciousness Theory of Self
- Nightingale : Modern Transcendenc
Nursing e

Anda mungkin juga menyukai