Bab 1 Blur Original 1
Bab 1 Blur Original 1
PENDAHULUAN
Pada tahun 2019 kemarin ada wabah yang meresesahkan masyarakat, yaitu
dengan terpaksa harus di berhentikan karna wabah penyakit tersebut. Dari situlah
keluarganya, karna dalam kehidupan sehari-hari akan ada banyak kebutuhan yang
harus di penuhi. Namun dari sini pemerintah tidak tinggal diam, pemerintah
uang, dan kebutuhan pokok lainnya. Adapun bantuan subsidi berupa kuota
internet bagi kalangan pelajar. Dari dulu kemiskinan merupakan salah satu
jajah oleh belanda. Di tahun 1997 Indonesia pernah mengalami krisis moneter
Hal ini merupakan salah satu dampak dari sekian banyaknya usaha kegiatan
Dalam agama Islam salah satu instrumen yang menjadi sumber pendapatan adalah
Peranan Zakat, Infak, dan Sedakah (ZIS) sebagai salah satu cara
Akan tetapi, selama ini zakat masih dilihat sebelah mata bagi sebagian orang
1
padahal zakat mempunyai peranan yang sangat penting bagi upaya penurunan
mengharap ridha Allah SWT. Zakat merupakan suatu kewajiban yang sangat
Salah satu fungsi utama dari pada zakat adalah untuk meningkatkan
mempunyai hasil yang sudah sesuai dengan nisabnya yang telah ditentukan oleh
disebut dengan amil zakat dan disalurkan untuk orang-orang yang berhak
yang mempunyai kewajiban untuk berzakat yang disebut dengan muzakki. Zakat
yang sudah terkumpul lalu di distribusikan kepada para golongan yang berhak
sendiri kepada si penerima zakat, namun ada pula yang melalui perantara yang
biasa disebut dengan amil. Pengelolahan zakat di Indonesia sekarang ini sudah
Pendistribusian zakat merupakan salah satu faktor yang dijadikan tolak ukur
bagi umat Islam untuk memilih lembaga yang dipercaya dalam pengelolahan
Indonesia terdapat dua macam kategori, yaitu distribusi secara konsumtif dan
2
kepada mustahik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang mungkin hanya
cukup untuk satu dua hari saja. Sedangkan secara tidak langsung zakat di
distribusikan secara produktif yang artinya bahwa zakat yang disalurkan oleh amil
zakat itu tidak bisa dinikmati secara langsung hasilnya oleh para mustahik,
pendistribusian zakat dengan metode ini biasanya dalam bentuk usaha yang
pengelolahannya bisa dari pengelolah zakat maupun dari para mustahik. Hasil
yang diperoleh dari usaha tersebut dikonsumsi oleh para mustahik. Pengelolahan
zakat secara produktif yang diberikan kepada mustahik akan berperan dalam
cermat karena biasanya dalam hal ini akan dikaji tentang penyebab kemiskinan,
ketiadaan modal dan lain sebagainya oleh sebab itu zakat yang bersifat produktif
rakyat sebenarnya sangat besar sekali, akan tetapi saat ini masih banyak umat
langsung kepada mustahik. Kedua, masih banyak kaum muslim yang belum
mengerti cara menghitung zakat dan kepada siapa zakatnya dipercayakan untuk
disalurkan. Peran lembaga amil zakat sangat penting sekali, oleh sebab itu
Peranan dana zakat, infak, dan sedekah di sini sebagai lambaga pengelolahan dan
pendistribusian zakat, infak sendiri harus bisa secara optimal mendampingi dan
memberikan pengarahan serta pelatihan agar zakat yang diberikan untuk modal
3
usaha tersebut benar-benar dikelolah secara baik dan bertanggung jawab sehingga
terjadinya kesenjangan sosial yang berangkat dari ketidakadilan ekonomi. Hal itu
identik terjadi pada masyarakat yang bersifat majemuk. Kemajemukan itulah yang
keluarga lain, dan hal kongkret tersebut merupakan sebuah fenomena sosial yang
satu batang tubuh yang semua anggota dan bagiannya berkaitan dengan bagian
yang lain.
2
Sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Al-Maidah/5:2.
1
Hidayat, T. N. (2010). Pengelolaan Dana Zakat Infak dan Sedekah Untuk
Pemberdayaan Ekonomi Ummat. Yogyakarta.
2
Qardhawi, Y. Kiat Islam Mengentaskan Kemiskinan. (Jakarta: Gema Insan Press 1995)
4
Zakat adalah ibadah amaliyyah ijtima‟iyyah yang memiliki posisi sangat
penting, strategis, dan menentukan baik dilihat dari sisi ajaran Islam maupun dari
termasuk salah satu Rukun Islam yang ketiga, sebagaimana diungkapkan dalam
atau diketahui secara otomatis adanya dan merupakan bagian mutlak dari
dua puluh tujuh ayat yang mensejajarkan kewajiban shalat dan kewajiban zakat
Selain zakat dalam Islam juga terdapat instrumen lain yang berperan
dalam meningkatkan ekonomi umat seperti infak dan sedekah yang mana kedua
instrumen ini tidak memiliki sifat wajib seperti zakat. Infak dan sedekah yaitu
harta yang dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha di luar zakaat untuk
kemaslahatan umat.
sebelum muzaki dapat mengeluarkan zakat. Zakat tersebut terbagi menjadi dua
yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Zakat mal terbagi lagi menjadi enam bagian yaitu
zakat emas dan perak, zakat perdagangan, zakat hewan ternak, zakat pertanian,
zakat barang temuan/tambang dan zakat profesi. Adapun yang membedakan zakat
fitrah dan zakat mal adalah zakat mal bahwa harta tersebut bersifat produktif,
mencapai nisab dan mencapai haul. Sedangkan syarata zakat fitrah hanya meliputi
seorang muslim yang mempunyai kelebihan dan kebutuhan keluarga yang wajar
pada pada bulan ramadhan atau sebelum tanggal 1 Syawal ( Hari raya idul fitri ).
3
Sari, K. E. Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf. (Jakarta: PT. Grasindo 2007)
5
Berbeda dengan zakat, infak dan sedekah tidak memiliki syarat dan ketentuan
khusus. Infak dan sedekah boleh diberikan kepada siapa saja tanpa melihat dari
segi apapun.
Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) tak sekadar dimaknai sebagai sebuah
ibadah semata yang diwajibkan kepada setiap umat Islam bagi yang sudah
memenuhi syarat, akan tetapi lebih dari pada itu, yakni sebagai sebuah sistem
pendistribusian harta benda dikalangan umat islam, dari si kaya kepada si miskin.
karena telah peduli untuk berzakat dan membantu fakir miskin, harta wajib zakat
yang sudah ditunaikan zakatnya menjadi berkah, yakni berlipat ganda dan
dan persaudaraan dalam diri mustahik karena ia merasa tidak sendiri dan terlantar
ِكِع ِق
َو َا ْيُم وا الَّص ٰل وَة َو ٰاُتوا الَّزٰك وَة َو اْر َك ُعْو ا َمَع الَّر ا َنْي
4
Qodir, A. (1998). Zakat Dalam Dimensi Mahdah dan Sosial. (Jakarta: PT. Raja
Grafindo 1998).
5
Sahroni, d. Fiqih Zakat kontemporer. (Depok: Rajawali Press. 2018), hal. 17.
6
َمْن َتَص َّد َق ِبَع ْد ِل ْمَتَر ٍة ِم ْن َك ْس ٍب َطِّيٍب َو َال َيْق َب ُل اُهلل ِإَّال الَّطِّيَب َو ِإَّن اَهلل َيَتَق َّبُلَه ا
ِبَيِم ْيِنِه َّمُث ُيَر ِّبْيَه ا ِلَص اِح ِبَه ا َك َم ا ُيَرْيِّب َأَح ُد ُك ْم ُفُلَّو ُه َح ىَّت َتُك ْو َن ِم ْثَل اَجْلَبِل
ِلُيْنِف ْق ُذْو َس َعٍة ِّم ْن َس َعِته َو َم ْنُقِد َر َعَلْيِه ِر ْز ُقهَف ْلُيْنِف ْق ِم َّم ٓاٰاٰتىُه الّٰل ُۗه اَل ُيَك ِّل ُف الّٰل ُه َنْف ا ِااَّل
ًس
َم ٓا ٰاٰتىَه ۗا َسَيْجَعُل الّٰل ُه َبْع َد ُعْس ٍر ُّيْسًر ا
ُل ا َل ِه َلَّم ا َقاُل ا ٰٓيَاُّي ا اْل ِز َّس َنا َا َلَن ا الُّض ُّر ِج َن ا ِبِب ا ٍة ُّم ٰج ى ٍة َفَا ِف
ْو َو ْئ َض َع ْز ْو َه َع ْيُز َم َو ْه َدَخ ْو َع ْي َف
7
Ayat ini menjadi bukti adanya hubungan vertikal dan horizontal secara
miskin.6
masalah Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS), yaitu disebut Badan Amil Zakat
secara nasional. Sistem pengelolahan zakat terdapat dalam UU. No.38 Tahun
1999 dan Keputusan Presiden RI no.8 Tahun 2001 serta UU Nomor 23 Tahun
Persiden RI No.8 Tahun 2001 yang memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan
menyalurkan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) pada tingkat nasional. Menindak
dalam Q.S At-Taubah ayat 60 yaitu : fakir, miskin, amil, muallaf, riqab,
6
Asnaini. Zakat Produktif Dalam Presfektif Hukum Islam. (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar 2008), hal. 1.
8
Gharimin, Fisabilillah dan ibnu sabil. Sedangkan untuk mustahik infak dan
sedekah tidak dibatasi dari segi apapun dan siapapun selama hal tersebut menuju
mustahik (Penerima manfaat dari ZIS) dalam hidupnya, yang bebas dari
kebutuhan agama, jiwa, akal, harta dan keturunan. Dengan demikian bahwa
Indikator kesejahteraan tersebut tidak hanya dari segi materi akan tetapi
menjelaskan untuk mengukur kesejahteraan akan dapat dilihat dari segi materi,
segi fisik, segi mental, segi spiritual dan kehidupan sosial lainnya.
Peranan zakat, infak dan sedekah (ZIS) diharapkan memiliki dampak yang
memiliki hidup yang layak. Zakat, infak dan sedekah (ZIS) setiap tahunnya
bukan hanya bentuk distribusi konsumtif namun dalam bentuk distribusi produktif
muzakki.
Skripsi yang berjudul “Analisis Peran Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) Dalam
Kab. Mojokerto”
9
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui peran Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) dalam meningkatkan
peran Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) di masa pandemi (COVID 19)?
D. Signifikasi Penelitian
dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis dan bagi mahasiswa itu
sendiri.
1. Secara Teoritis
kesejahteraan mustahik.
10
2. Secara Praktis
a. Bagi Peneliti
perkuliahan.
b. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Institut Agama Islam
Uluwiyah.
c. Bagi Mahasiswa
d. Bagi Kampus
pustaka yang bermanfaat bagi mahasiswa IAI Uluwiyah dan khususnya Jurusan
Ekonomi Syariah.
E. Definisi Istilah
sebagai berikut :
1. Peran Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perangkat tingkah
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007, hlm.748). Sedangkan peran yang penulis
maksud dalam penelitian ini adalah bagaimana peran Zakat, Infak dan Sedekah
11
(ZIS) dalam meningkatkan kesejahteraan mustahik serta kendala apa saja yang
2. Zakat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah jumlah harta
tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan
kepada golongan yang berhak (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan
yang telah ditetapkan oleh syariat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007,
hlm.1807) Sedangkan Zakat yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah
Sejumlah harta yang dimiliki oleh seseorang untuk di berikan kepada orang yang
berhak menerima atau mustahik (Penerima manfaat dari ZIS) sesuai ketentuan
syariah.
(sumbangan) harta dan sebagainya (selain zakat wajib) untuk kebaikan bersama.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007, hlm.611) Sedangkan Infak yang penulis
maksud dalam penelitian ini adalah Sejumlah harta atau materi yang dimiliki oleh
seseorang untuk diberikan kepada orang lain atau mustahik(Penerima manfaat dari
mustahik.
sesuatu kepada fakir miskin atau yang berhak menerimanya, di luar dari
kewajiban zakat dan zakat fitrah sesuai dengan kemampuan si pemberi. (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2007, hlm.954) Sedangkan sedekah yang penulis maksud
dalam penelitian ini adalah pemberian yang sama dengan infak, akan tetapi
sedekah mencakup arti yang lebih luas dan menyangkut hal-hal yang bersifat
12
material dan nonmaterial dalam meningkatkan kesejahteraan mustahik (Penerima
5. BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia (KBBI) kata kesejahteraan berasal dari kata sejahtera. Sejahtera
Sedangkan kesejahteraan yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah suatu
keadaan di mana mustahik (Penerima manfaat dari ZIS) merasa aman, selamat,
dan tentram baik dari segi materi maupun non materi sesuai dengan index
kesejahteraan.
Ada beberapa pokok alasan penulis dalam memilih judul sebagai berikut:
1. Secara Subjektif
menyulitkan penulis.
seperjuangan.
2. Secara Objektif
13
c. Berbuat baik tidak harus tau siapa kita demi menghindari pujian yang
G. Sistematika Penulisan
BAB I:PENDAHULIAN. Bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah,
BAB II: KAJIAN PUSTAKA. Berisi landasan teori, yang mana pada bab ini akan
teori-teori yang mendukung dan relevan dari buku atau literatur yang berkaitan
BAB III: METODE PENILITIAN. Berisi metode penelitian yang berisi tentang
jenis dan pendekatan penelitian, waktu dan tempat penelitian, objek dan subjek
14