Word Pokok Pikiran Areditasi
Word Pokok Pikiran Areditasi
jdih.kemkes.go.id
-2-
A. BAB II PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)
YANG BERORIENTASI PADA UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF
jdih.kemkes.go.id
-3-
jdih.kemkes.go.id
-4-
jdih.kemkes.go.id
-5-
jdih.kemkes.go.id
-6-
jdih.kemkes.go.id
-7-
jdih.kemkes.go.id
-8-
jdih.kemkes.go.id
-9-
jdih.kemkes.go.id
- 10 -
a. Kriteria 2.2.1
Penjadwalan pelaksanaan pelayanan UKM Puskesmas
disepakati bersama dengan memperhatikan masukan sasaran,
masyarakat, kelompok masyarakat, lintas program dan lintas
sektor yang dilaksanakan sesuai dengan rencana.
1) Pokok Pikiran:
a) Keberhasilan pelaksanaan kegiatan UKM, Puskesmas
tergantung pada peran aktif masyarakat, kelompok
masyarakat, keluarga, dan individu yang menjadi
sasaran.
b) Jadwal pelaksanaan kegiatan disusun berdasarkan
masukan dari sasaran, masyarakat, kelompok
masyarakat, lintas program dan lintas sektor terkait
dan disepakati bersama. Jadwal tersebut memuat
waktu, tempat dan sasaran kegiatan.
c) Agar sasaran, masyarakat, lintas program dan lintas
sektor berperan aktif dalam kegiatan, maka jadwal
pelaksanaan kegiatan UKM harus disampaikan kepada
sasaran, masyarakat, kelompok masyarakat, lintas
program dan lintas sektor terkait dengan
memanfaatkan media komunikasi yang sudah
ditetapkan.
d) Agar sasaran berperan aktif dalam kegiatan UKM,
maka pelaksanaan kegiatan UKM perlu
mempertimbangkan kondisi sosial, tata nilai budaya
masyarakat sebagai dasar untuk menetapkan metode
dan teknologi yang digunakan dalam pelaksanaan
kegiatan UKM.
e) Metode adalah cara yang digunakan dalam
pelaksanaan kegiatan. Contoh: ceramah, diskusi,
pembinaan, kunjungan rumah, dan sebagainya.
Teknologi adalah media/audio visual aid yang
digunakan dalam pelaksanaan kegiatan. Contoh:
lembar balik, model, LCD, film dan sebagainya.
f) Bilamana dilakukan perubahan jadwal, informasi
tentang waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan UKM
harus disepakati dan diinformasikan dengan jelas dan
jdih.kemkes.go.id
- 11 -
jdih.kemkes.go.id
- 12 -
jdih.kemkes.go.id
- 13 -
1) Pokok Pikiran:
a) Keberhasilan pelaksanaan pelayanan UKM hanya
dapat dicapai jika dilakukan komunikasi dan
koordinasi baik lintas program maupun lintas sektor
terkait mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan,
perbaikan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan UKM.
b) Mekanisme komunikasi dan koordinasi dapat
dilakukan antara lain melalui pertemuan-pertemuan,
lokakarya mini, dan penggunaan media/tekhnologi
informasi.
c) Kebijakan, dan prosedur komunikasi dan koordinasi
dalam penyelenggaraan pelayanan UKM perlu
ditetapkan dan dijadikan acuan dalam pelaksanaan
kegiatan UKM.
d) Evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan
komunikasi dan koordinasi dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan
2) Elemen Penilaian:
a) Ditetapkan mekanisme komunikasi dan koordinasi
untuk mendukung keberhasilan pelayanan UKM
kepada lintas program dan lintas sektor terkait (R).
b) Dilakukan komunikasi dan koordinasi kegiatan
pelayanan UKM kepada lintas program dan lintas
sektor terkait sesuai kebijakan, dan prosedur yang
ditetapkan. (D, W)
jdih.kemkes.go.id
- 14 -
jdih.kemkes.go.id
- 15 -
jdih.kemkes.go.id
- 16 -
jdih.kemkes.go.id
- 17 -
jdih.kemkes.go.id
- 18 -
jdih.kemkes.go.id
- 19 -
c. Kriteria 2.5.3
Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sebagai
bagian dari intervensi lanjut dalam bentuk peran serta
masyarakat terhadap masalah-masalah kesehatan.
1) Pokok pikiran
a) Gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) adalah
suatu tindakan sistematis dan terencana yang
dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh
komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan
kualitas hidup.
b) Kegiatan Germas merupakan bagian terintegrasi dari
intervensi lanjut terhadap masalah-masalah kesehatan
yang diidentifikasi dalam mewujudkan perilaku hidup
bersih dan sehat yang dapat dilihat dari perubahan
IKS tingkat keluarga dan wilayah yang semakin
membaik.
c) Germas bertujuan agar masyarakat terjaga
kesehatannya, tetap produktif, hidup dalam
lingkungan yang bersih ditandai dengan kegiatan-
kegiatan sebagai berikut: peningkatan edukasi hidup
sehat, peningkatan kualitas lingkungan, peningkatan
pencegahan dan deteksi dini penyakit, penyediaan
pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi,
peningkatan perilaku hidup sehat dan peningkatan
aktivitas fisik.
d) Sasaran Germas adalah sasaran untuk masing-masing
kegiatan Germas, yaitu seluruh lapisan masyarakat,
termasuk individu, keluarga dan masyarakat untuk
mempraktikkan pola hidup sehat sehari-hari.
e) Puskesmas berperan dalam mensukseskan Germas
antara lain melalui kegiatan pemberdayaan individu
dan keluarga yang diukur melalui Indeks individu dan
keluarga sehat, pemberdayaan masyarakat yang
diukur dengan terbentuknya UKBM dan pembangunan
wilayah berwawasan kesehatan yang diukur dengan
Indeks Masyarakat Sehat dan Indeks Tatanan Sehat.
jdih.kemkes.go.id
- 20 -
jdih.kemkes.go.id
- 21 -
jdih.kemkes.go.id
- 22 -
jdih.kemkes.go.id
- 23 -
b. Kriteria 2.6.2
Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial Penyehatan
Lingkungan.
1) Pokok Pikiran:
a) Cakupan UKM Esensial Penyehatan Lingkungan
diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja utama
pelayanan, sebagai berikut.
(1) jumlah desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM);
(2) persentase fasilitas umum (TFU) yang dalam
pengawasan; dan;
(3) persentase tempat pengolahan pangan (TPP) yang
dalam pengawasan.
b) Penetapan indikator kinerja utama pelayanan
penyehatan lingkungan terintegrasi dengan penetapan
indikator kinerja Puskesmas.
c) Untuk mencapai kinerja UKM Esensial Penyehatan
Lingkungan dilakukan upaya-upaya promotif dan
preventif sebagai berikut.
(1) Melakukan pemicuan, pendampingan verifikasi
desa STBM serta update data, dan lain-lain;
jdih.kemkes.go.id
- 24 -
jdih.kemkes.go.id
- 25 -
jdih.kemkes.go.id
- 26 -
jdih.kemkes.go.id
- 27 -
jdih.kemkes.go.id
- 28 -
jdih.kemkes.go.id
- 29 -
jdih.kemkes.go.id
- 30 -
2) Elemen Penilaian:
a) Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM Esensial
Kesehatan Keluarga sesuai dengan pokok pikiran
disertai dengan analisisnya (R, D)
b) Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif
untuk mencapai kinerja pelayanan UKM Esensial
Kesehatan Keluarga sebagaimana pokok pikiran, dan
tertuang di dalam RPK, sesuai dengan kebijakan,
prosedur dan kerangka acuan kegiatan yang telah
ditetapkan (R, D, W)
c) Dilakukan pemantauan secara periodik dan
berkesinambungan terhadap capaian indikator dan
upaya yang telah dilakukan (D, W).
d) Disusun rencana tindak lanjut dan dilakukan
tindaklanjut berdasarkan hasil pemantauan yang
terintegrasi ke dalam dokumen perencanaan (D, W).
e) Dilaksanakan pencatatan, dan dilakukan pelaporan
kepada kepala puskesmas dan dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan (R, D, W).
d. Kriteria 2.6.4
Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial Gizi.
1) Pokok Pikiran:
a) Cakupan UKM Esensial Gizi diukur dengan 3 (tiga)
indikator kinerja utama pelayanan, sebagai berikut.
(1) persentase bayi usia kurang dari enam bulan
mendapat ASI eksklusif;
(2) persentase anak usia 6-23 bulan yang mendapat
makanan pendamping ASI (MP-ASI); dan
(3) persentase balita gizi kurang yang mendapat
tambahan asupan gizi.
b) Penetapan indikator kinerja utama pelayanan gizi
terintegrasi dengan penetapan indikator kinerja
Puskesmas
c) Bayi usia kurang dari enam bulan mendapat ASI
eksklusif adalah bayi usia 0 bulan sampai dengan 5
bulan 29 hari yang diberi ASI saja tanpa makanan
jdih.kemkes.go.id
- 31 -
jdih.kemkes.go.id
- 32 -
jdih.kemkes.go.id
- 33 -
jdih.kemkes.go.id
- 34 -
jdih.kemkes.go.id
- 35 -
jdih.kemkes.go.id
- 36 -
jdih.kemkes.go.id
- 37 -
jdih.kemkes.go.id
- 38 -
jdih.kemkes.go.id
- 39 -
jdih.kemkes.go.id
- 40 -
jdih.kemkes.go.id
- 41 -
jdih.kemkes.go.id
- 42 -
2) Elemen Penilaian:
a) Ditetapkan indikator kinerja pelayanan UKM. (R)
b) Koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM
melakukan pengumpulan data capaian indikator
kinerja pelayanan UKM sesuai dengan periodisasi
pengumpulan yang telah ditetapkan. (R, D,W)
c) Penanggung jawab UKM dan Koordinator pelayanan
serta pelaksana kegiatan melakukan pembahasan
terhadap capaian kinerja bersama dengan lintas
program. (D,W)
d) Disusun rencana tindak lanjut dan dilakukan
tindaklanjut berdasarkan hasil pembahasan capaian
kinerja pelayanan UKM. (D,W)
e) Dilakukan pelaporan data capaian kinerja kepada
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota. (D)
f) Ada bukti umpan balik (feedback) dari dinas kesehatan
daerah kabupaten/kota terhadap laporan upaya
perbaikan capaian kinerja pelayanan UKM Puskesmas
secara periodik. (D)
g) Dilakukan tindak lanjut terhadap umpan balik dari
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota. (D)
d. Kriteria 2.8.4
Penilaian kinerja terhadap penyelenggaraan pelayanan UKM
dilaksanakan secara periodik untuk menunjukan akuntabilitas
dalam pengelolaan pelayanan UKM.
1) Pokok Pikiran:
a) Kepala Puskesmas, penanggung jawab UKM,
koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM
bertanggung jawab dalam membudayakan perbaikan
kinerja secara berkesinambungan, konsisten dengan
visi, misi dan tujuan Puskesmas.
b) Kepala Puskesmas bersama penanggung Jawab UKM,
koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM
menetapkan kebijakan dan prosedur penilaian kinerja
pelayanan UKM
jdih.kemkes.go.id
- 43 -
jdih.kemkes.go.id
- 44 -
B. BAB IV PROGRAM PRIORITAS NASIONAL (PPN)
Program Prioritas Nasional dilaksanakan melalui integrasi pelayanan
UKM dan UKP sesuai dengan prinsip pencegahan lima tingkat (five level
prevention).
jdih.kemkes.go.id
- 45 -
jdih.kemkes.go.id
- 46 -
jdih.kemkes.go.id
- 47 -
jdih.kemkes.go.id
- 48 -
jdih.kemkes.go.id
- 49 -
jdih.kemkes.go.id
- 50 -
jdih.kemkes.go.id
- 51 -
jdih.kemkes.go.id
- 52 -
jdih.kemkes.go.id
- 53 -
jdih.kemkes.go.id
- 54 -
jdih.kemkes.go.id
- 55 -
jdih.kemkes.go.id
- 56 -
jdih.kemkes.go.id
- 57 -
jdih.kemkes.go.id
- 58 -
jdih.kemkes.go.id
- 59 -
jdih.kemkes.go.id
- 60 -
jdih.kemkes.go.id
- 61 -
jdih.kemkes.go.id
- 62 -
a. Kriteria 4.5.1
Program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
serta faktor risikonya direncanakan, dilaksanakan, dipantau,
dan ditindaklanjuti.
1) Pokok Pikiran:
a) Peningkatan faktor risiko dan penyakit tidak menular
tidak hanya berdampak pada terjadinya peningkatan
angka morbiditas, mortalitas, dan disablilitas, tetapi
juga berdampak kehilangan produktivitas yang
berdampak pada beban ekonomi baik tingkat individu,
keluarga, dan masyarakat.
b) Upaya pengendalian penyakit tidak menular dilakukan
melalui berbagai kegiatan promotif dan preventif tanpa
mengesampingkan tindakan kuratif dan rehabilitatif.
c) Deteksi dini atau skrining perlu dilakukan untuk
mencegah terjadinya peningkatan kasus PTM.
d) Dalam upaya pengendalian faktor risiko penyakit tidak
menular, seperti pola makan tidak sehat, kurang
aktivitas fisik, merokok, dan faktor risiko yang lain,
dilakukan secara terintegrasi melalui pendekatan
keluarga dengan PIS- PK dan gerakan masyarakat.
e) Kegiatan promotif dan preventif dilakukan melalui
upaya sebagai berikut:
(1) Promotif
Upaya ini dilakukan dengan memberikan
informasi dan edukasi seluas- luasnya kepada
masyarakat agar tumbuh kesadaran untuk ikut
bertanggung jawab terhadap kesehatan diri dan
lingkungannya, antara lain, dengan:
(a) melaksanakan promosi kesehatan/KIE
tentang pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular kepada masyarakat
minimal sebulan sekali, antara lain, pola
konsumsi makanan sehat dan gizi seimbang,
pencegahan obesitas, penghentian kebiasaan
merokok, aktivitas fisik, faktor risiko kanker
leher rahim dan kanker payudara, faktor
jdih.kemkes.go.id
- 63 -
jdih.kemkes.go.id
- 64 -
jdih.kemkes.go.id
- 65 -
jdih.kemkes.go.id
- 66 -
komplikasi dengan
pelatihan/lokakarya/peningkatan kemampuan
teknis penanganan kasus PTM.
h) Penetapan indikator kinerja stunting terintegrasi
dengan penetapan indikator kinerja Puskesmas.
i) Puskesmas melakukan pengukuran dan analisis
terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Analisis capaian indikator dilakukan dengan metode
analisis sesuai dengan pedoman dan panduan yang
berlaku, misal dengan merujuk pada metode analisis
situasi yang terdapat di dalam buku Pedoman
Manajemen Puskesmas.
j) Pencatatan dan pelaporan pelayanan pengendalian
penyakit tidak menular dan faktor risikonya, baik
secara manual maupun elektronik, dilakukan secara
lengkap, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan
prosedur. Pelaporan kepada kepala puskesmas dan
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota dan/atau
pihak lainnya mengacu pada ketentuan peraturan
perundang-undangan. Pelaporan kepada kepala
puskesmas dapat dilakukan secara tertulis atau
penyampaian secara langsung melalui pertemuan-
pertemuan seperti lokakarya mini bulanan, pertemuan
tinjauan manajemen, dan forum lainnya.
k) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut
dilakukan secara terintegrasi lintas program dan lintas
sektor.
l) Rencana program penanggulangan penyakit tidak
menular dan faktor risikonya disusun dengan
mengutamakan upaya promotif dan preventif
berdasarkan hasil analisis masalah penyakit tidak
menular di wilayah kerja Puskesmas dengan pelibatan
lintas program yang terintegrasi dengan RUK dan RPK
pelayanan UKM serta UKP, laboratorium, dan
kefarmasian.
2) Elemen Penilaian:
a) Ditetapkan indikator kinerja pengendalian penyakit
jdih.kemkes.go.id
- 67 -
jdih.kemkes.go.id
- 68 -
jdih.kemkes.go.id