Tugas PKL Studi Kasus DM RSLT Ajeng Fix Setelah Revisi
Tugas PKL Studi Kasus DM RSLT Ajeng Fix Setelah Revisi
OLEH :
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI.....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................................
B. Tujuan..............................................................................................................
C. Manfaat............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
B. Tahap Analitik................................................................................................
B. Tahap Analitik................................................................................................
BAB IV PENUTUP.......................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemeriksaan laboratorium klinik adalah salah satu faktor
darah merupakan gula yang berada dalam darah yang terbentuk dari
insulin dan glukagon yang berasal dari pankreas. Nilai rujukan kadar
postprandial ≤140 mg/dl/2 jam, dan gula darah sewaktu ≤110 mg/dl.
4
Gula darah memang sangat berhubungan dengan makanan
tidur, mau tidur atau sedang beraktifitas. Angka gula darah juga akan
makan.
sendiri bertujuan untuk upaya deteksi dini penyakit DM. Adanya upaya
5
Berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun
200 juta jiwa dan akan terus menungkat menjadi 350 juta jiwa pada
Diabetes Melitus yang ada hingga saat ini sekitar 8 juta jiwa dan di
B. Tujuan
Tujuan umum dari studi kasus ini yaitu untuk menganalisa
analitik, analitik, dan post analitik dengan hasil serta diagnosa pasien.
C. Manfaat
6
2. Mengetahui bagaimana proses identifikasi suatu kasus mulai dari
rendah).
7
BAB II
PEMBAHASAN
8
sewaktu dari pasien rawat jalan ruangan poli dalam dengan form
permintaan sebagai berikut :
Nama : Haji Ahmad Ihsan
Umur : 53 Th 11Bl 25 Hr
No.RM : 015707
9
3. Biaya yang dibayarkan yaitu : Biaya admin = Rp. 15.000 dan
Biaya Pemeriksaan GDS = Rp. 25.000. Bukti Pembayaran terdiri
dari dua rangkap. Satu rangkap disimpan oleh pasien dan
satunya lagi diserahkan ke bagian admin laboratorium.
10
2. Tahap Analitik
1. Persiapan reagen/media
Pada tahap ini petugas harus memperhatikan kondisi reagen yang
digunakan dalam keadaan baik dan mengecek alat pemeriksaan.
• Reagen adalah zat kimia yang digunakan dalam reaksi
pemeriksaan untuk mendeteksi, mengukur, memeriksa dan
menghasilkan zat lain.
• Pada tahap ini petugas harus memperhatikan kondisi reagen
yang digunakan dalam keadaan baik dan mengecek alat
pemeriksaan.
Analisis :
Pada saat dilakukan pengecekan kondisi reagen Glukosa Kit
yang digunakan dalam kondisi reagen baik, lengkap dengan
identitas nomor LOT, tanggal datang an kadaluarsanya. Pada
Kotak reagen juga ditempeli dengan sticker hijau sebagai penanda
kadaluarsa reagen > 6 bulan.
11
Gambar 4. Serum yang telah di pipet
Sebelum memipet sampel, petugas laboratorium harus
memastikan pipet ataupun tip yang digunakan bersih dan
memenuhi syarat sesuai dengan takaran pemeriksaan yang
diminta, pada kasus diatas pemeriksaan glukosa darah volume
sampel yang digunakan disesuaikan dengan alat yang digunakan
untuk menganalisis kadar glukosa darah.
3. Inkubasi
Tahap inkubasi perlu diperhatikan karena akan sangat berpengaruh
pada hasil yang akan dikeluarkan, untuk pemeriksaan glukosa
darah sewaktu prosedurnya inkubasinya selama 5-10 menit pada
suhu ruang.
4. Pemeriksaan
12
Petugas laboratorium harus memperhatikan sekali lagi identitas
pasien yang tertera pada layar komputer alat dan memperhatikan
hasil dari pemeriksaan yang diminta.
Gula Darah
621 <70 > 400
Sewaktu
1. Pra Analitik
a. Pesiapan pasien : tidak ada persiapan khusus
b. Persiapan sampel
a) Diisiapkan alat dan bahan
b) Diidentifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data dilembar
permintaan
c) Dilakukan pendekatan pada pasien dengan tenang dan ramah,
usahakan pasien senyaman mungkin
d) Diminta pasien untuk meluruskan lengan dan mengepalkan
tangannya
e) Dipasang tourniquet kira-kira 10 cm di atas lipatan siku
f) Dipilih vena bagian median cubital atau cephalic. Kemudian
palpasi untuk memastikan posisi vena.
13
g) Desinfeksi dengan alkohol swab pada bagian yang akan ditusuk
dan biarkan kering.
h) Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap
keatas. Jika jarum telah masuk kedalam vena akan terlihat
darah masuk ke dalam semprit
i) Setelah volume darah dianggap cukup, lepas torniquet dan
minta pasien membuka kepala tangannya
j) Letakkan kapas diatas tempat suntikan kemudian tarik pelan-
pelan jarum. Lalu plester kira-kira 15 menit.
2. Analitik
1) Pemeriksaan glukosa menggunakan alat Chemistry Analyzer
Prinsip : Enzim glucose oxidase mengkatalisi reaksi oksidasi
glukosa menjadi asam glukonat dan hidrogen peroksida. Hidrogen
peroksida yang terbentuk bereaksi dengan phenol dan 4-amino
phenazone dengan bantuan enzim peroksidase menghasilkan
quinonemine yang berwarna merah muda dan dapat diukur dengan
panjang gelombang tertentu.
2) Cara kerja
a. Siapkan alat dan bahan
b. Sentifugasi sampel dengan kecepatan 3000rpm selama 5 menit
c. Pipet sampel serum menggunakan clinipete 200 ul kemudian
simpan kedalam cup sampel (kuvet)
14
d. Masukkan ke dalam alat sesuai nomor yang tertera di komputer
e. Input nama dan identitas pasien kemudian pilih parameter yang
akan di periksa
f. Tekan save kemudian tekan start
g. Tunggu sampai hasil keluar
3. Pasca analitik
a. Interpretasi hasil
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Glukosa
Sewaktu 621 mg/dL <=140
15
BAB III
ANALISIS KASUS
16
Sebelum dilakukan pengambilan pada spesimen dilakukan
persiapan pasien untuk bisa mendapatkan spesimen yang
sesuai pada jenis pemeriksaannya. Beberapa faktor dapat
mempengaruhi hasil pemeriksaan pada laboratorium, shingga
kebijakan laboratorium wajib menolak spesimen yang tidak
memenuhi dalam persyaratan. Faktor-faktor pada pasien yang
mempengaruhi pemeriksaan, yaitu:
1) Makanan dan minuman.
Pemeriksaan gula darah puasa dan trigliserida dipengaruhi
langsung oleh jenis makanan juga minuman, maka oleh itu
pasien harus dihimbau melakukan puasa selama 8-10 jam
sebelum diambil darah.
Konsentrasi glukosa darah bervariasi, tergantung pada
respon
metabolisme yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Pada
orang normal, konsentrasi glukosa meningkat selama jam
pertama atau setelah makan, tetapi sistem umpan balik yang
mengatur kadar glukosa darah dengan cepat mengembalikan
konsentrasi glukosa ke nilai kontrolnya, biasanya terjadi
dalam waktu 2 jam sesudah absorbsi karbohidrat yang
terakhir. Nilai normal glukosa darah dua jam postprandial
ialah < 140 mg/dl.
Karbohidrat adalah salah satu bahan makanan utama yang
diperlukan oleh tubuh. Sebagian besar karbohidrat yang kita
konsumsi terdapat dalam bentuk polisakarida yang tidak
dapat diserap secara langsung. Karena itu, karbohidrat harus
dipecah menjadi bentuk yang lebih sederhana untuk dapat
diserap melalui mukosa saluran pencernaan.
2) Aktivitas fisik
Aktivitas fisik dapat menyebabkan:
- Meningkatnya kadar glukosa darah. Perubahan yang
terjadi pada substrat dan enzim, seperti konsentrasi AGD,
17
gula darah, kadar urid acid, kreatinin,CK, LDH, LED, Hb,
hitung jumlah sel darah dan produksi urine.
3) Demam
Saat terjadi demam akan menyebabkan:
- Peningkatan gula darah mengakibatkan meningkatya
pelepasan insulin.
- Penurunan kadar kolesterol dan trigliserida saat awal
demam dikarenakan terjadinya peningkatan metabolisme
lemak.
- Mudah dalam menemukan parasite dalam darah.
4) Variasi harian
Pada tubuh manusia terjadi perbedaan kadar zat-zat tertentu
dari waktu ke waktu yang disebabkan oleh fluktuasi harian
(variasi diurnal), seperti:
- Pada pagi hari Kadar insulin akan mencapai puncaknya,
maka dilakukan tes toleransi glukosa pada siang hari,
maka hasil yang didapat akan lebih tinggi bila dilakukan
pada pagi hari.
- Aktivitas pada enzim sering terjadi instabilitas,
dikarenakan terjadinya kadar hormon yang berbeda dari
waktu ke waktu.
c) Pengumpulan spesimen (Spesimen Collection)
Syarat spesimen yang dilakukan pemeriksaan haruslah :
a. Jenisnya sesuai jenis pemeriksaan
b. Volume yang mencukupi
c. Tidak terjadi lisis,
d. segar/tidak kadaluwarsa,
e. Tidak terjadinya perubahan warna, bentuk tidak berubah,
steril ( kultur pada kuman)
f. Pemakaian pada pengawet atau antikoagulan
d) Penanganan Spesimen
18
Setelah didapatkan Spesimen maka harus ditangani dengan
baik supaya spesimen tersebut tidak rusak. Contoh dalam
pengolahan spesimen tercantum di bawah ini :
a) Darah (whole blood)
Saat darah diperoleh maka akan ditampung dalam tabung
dan telah berisikan antikoagulan yang sesuai, dan akan
dihomogenisasi dengan cara membolak-balikan tabung
tersebut kira-kira 10 sampai 12 kali secara perlahan.
b) Serum
- Darah membeku biarkan terlebih dahulu pada suhu ruang
selama 20-30 menit, lalu disentrifuge 3000 rpm selama 5-
15 menit.
- Serum dipisah dalam waktu 2 jam saat dilakukan
pengambilan sampel. Syarat serum yang memenuhi
syarat tidak kelihatan merah dan juga keruh (lipemik).
c) Plasma
- Dikocok darah EDTA atau citrate secara perlahan
- Pemisahan plasma dipisahkan dalam waktu 2 jam setelah
sampel diambil. Syarat plasma yang harus dipenuhi harus
tidak kelihatan keruh (lipemik) dan berwarna merah.
2. Tahap Analitik
Dalam tahap analitik, pengukuran atau pemeriksaan merupakan
kegiatan yang akan dilaksanakan. Pemeriksaan sampel pasien di
laboratorium Klinik pada dasarnya adalah kegiatan pengukuran analit
yang terkandung di dalam sampel tersebut dengan suatu instrumen
dan metode tertentu untuk mengetahui kadar/jumlah analit yang
dimaksud. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui kadar atau jumlah
kandungan analit tertentu. Kegiatan pengukuran tersebut pada
dasarnya adalah untuk mengetahui seberapa banyak
kadar/kandungan analit yang terdapat dalam sampel pasien.
19
Tahap analitik meliputi kegiatan pengolahan spesimen,
pemeliharaan dan kalibrasi peralatan, pelaksanaan pemeriksaan,
pengawasan ketelitian dan ketepatan pemeriksaan.
Kesalahan Tahap Analitik
Faktor yang dipengaruhi akibat adanya kesalahan teknik atau
kesalahan analitik yang terjadi di laboratorium, pada umumnya
sebagai berikut:
1) Reagen (Reagents)
Reagen adalah zat kimia yang digunakan dalam reaksi
pemeriksaan untuk mendeteksi, mengukur, memeriksa dan
menghasilkan zat lain.
2) Peralatan (instruments)
Setiap peralatan harus dilengkapi dengan petunjuk penggunaan
(instruction manual) yang disediakan oleh pabrik yang
memproduksi alat tersebut. Petunjuk penggunaan tersebut pada
umumnya memuat cara operasional dan hal-hal lain yang harus
diperhatikan. Cara penggunaan atau pengoperasian masing-
masing jenis peralatan laboratorium harus ditulis dalam instruksi
kerja. Setiap peralatan harus dilakukan pemeliharaan
(maintenance) sesuai dengan petunjuk penggunaan, yaitu agar
diperoleh kondisi yang optimal, dapat beroperasi dengan baik
dan tidak terjadi kerusakan. Kegiatan pemeliharaan harus
dilakukan secara rutin. Setiap alat harus mempunyai kartu
pemeliharaan yang diletakkan dekat alat tersebut, kartu ini berisi
catatan setiap tindakan pemeliharaan yang dilakukan dan
kelainankelainan yang ditemukan. Bila terjadi
kerusakan/kelainan pada alat, maka segera dilaporkan kepada
penanggung jawab alat tersebut untuk dilakukan perbaikan.
20
3. Tahap Post Analitik
21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan diagnosa yang tertera pada identitas form
permintaan pemeriksaan dapat disimpulkan bahkan diagnosa dengan
hasil pemeriksaan sesuai dengan kondisi yang dialami pasien. Gula
darah atau glukosa darah merupakan bahan bakar universal bagi
selsel tubuh manusia dan berfungsi sebagai sumber karbon untuk
sintesis sebagian besar senyawa lainnya. Seiring arus globalisasi
menyebabkan terjadinya perubahan pola hidup yang cenderung
mengacu pada gaya hidup tidak sehat maka diperlukan deteksi dini
gula darah sejak remaja.
B. Saran
22
LAMPIRAN
23
Lampiran 2 : Form Permintaan Pemeriksaan
24