Edaran Cegah Kekerasan Di Satpend
Edaran Cegah Kekerasan Di Satpend
SURAT EDARAN
NOMOR : 443.2/21701
TENTANG
PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI NOMOR 46 TAHUN 2023 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
KEKERASAN DI LINGKUNGAN SATUAN PENDIDIKAN
Berdasarkan :
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ;
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan;
d. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 46 Tahun
2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan
Pendidikan;
disampaikan dengan hormat hal-hal yang terkait dengan Pelaksanaan Peraturan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 46 Tahun 2023 tentang
Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan, khususnya
pada Satuan Pendidikan SMA, SMK, dan SLB di Provinsi Jawa Tengah, dan Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah I – XIII sebagai berikut :
1. Guna mewujudkan lingkungan Satuan Pendidikan yang ramah, aman, dan nyaman
bagi seluruh warga Satuan Pendidikan (peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan,
dan masyarakat yang beraktifitas atau yang bekerja di lingkungan Satuan
Pendidikan) maka Satuan Pendidikan wajib melakukan pencegahan dan penanganan
kekerasan dengan tetap mempertimbangkan hak-hak warga Satuan Pendidikan
masing-masing.
2. Pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan Satuan Pendidikan dilakukan
dengan penerapan prinsip: nondiskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak,
partisipasi anak, keadilan dan kesetaraan gender, kesetaraan hak dan aksesibilitas
bagi penyandang disabilitas, akuntabilitas, kehati-hatian, serta keberlanjutan
pendidikan.
3. Bentuk kekerasan secara fisik, verbal, non verbal, dan/atau kekerasan melalui media
teknologi informasi dan komunikasi yang wajib dilakukan pencegahan dan
pencegahan oleh masing-masing Satuan Pendidikan terdiri atas:
a. Kekerasan Fisik, yaitu tindakan yang dilakukan oleh pelaku kepada korban
dengan kontak fisik oleh pelaku kepada korban dengan atau tanpa menggunakan
alat bantu. Tindakan ini dapat berupa tawuran/perkelahian masal, penganiayaan,
perkelahian, eksploitasi ekonomi melalui kerja paksa untuk memberikan
keuntungan ekonomi bagi pelaku, pembunuhan, dan/atau perbuatan lain yang
dinyatakan sebagai kekerasan fisik dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan.
b. Kekerasan Psikis, yaitu perbuatan nonfisik yang dilakukan untuk tujuan
merendahkan, menghina, menakuti, atau membuat perasaan tidak nyaman.
Termasuk dalam kategori ini adalah pengucilan, penolakan, pengabaian,
penghinaan, penyebaran rumor, panggilan yang mengejek, intimidasi, teror,
perbuatan mempermalukan di depan umum, pemerasan, dan/atau perbuatan lain
yang sejenis.
c. Perundungan, yaitu kekerasan fisik yang berupa penganiayaan, dan/atau
kekerasan psikis yang dilakukan secara berulang karena adanya ketimpangan
relasi kuasa.
d. Kekerasan Seksual, yaitu setiap perbuatan merendahkan, menghina,
melecehkan, dan/atau menyerang tubuh, dan/atau fungsi reproduksi seseorang,
karena ketimpangan relasi kuasa dan/atau gender, yang berkibat atau dapat
berakibat penderitaan psikis dan/atau fisik
e. Diskriminasi dan Intoleransi, yaitu setiap perbuatan kekerasan dalam bentuk
pembedaan, pengecualian, pembatasan, atau pemilihan berdasarkan suku/etnis,
agama, kepercayaan, ras, warna kulit, usia, status social ekonomi, kebangsaan,
jenis kelamin, dan/atau kemampuan intelektual, mental, sensorik, serta fisik.
f. Kebijakan yang mengandung kekerasan, yaitu kebijakan yang berpotensi
atau menimbulkan terjadinya kekerasan yang dilakukan oleh Pendidik, Tenaga
Kependidikan, Anggota Komite Sekolah, dan/atau Kepala Sekolah.
g. Bentuk kekerasan lainnya, yaitu semua jenis dan bentuk kekerasan yang
termasuk dalam setiap perbuatan, tindakan, dan/atau keputusan terhadap
seseorang yang berdampak menimbulkan rasa sakit, luka, atau kematian,
penderitaan seksual/reproduksi, berkurang atau tidak berfungsinya sebagian
dan/atau seluruh anggota tubuh secara fisik, intelektual atau mental, hilangnya
kesempatan untuk mendapatkan Pendidikan atau pekerjaan dengan aman dan
optimal, hilangnya kesempatan untuk pemenuhan hak asasi manusia, ketakutan,
hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak
berdaya, kerugian ekonomi, dan/atau bentuk kerugian lain yang sejenis.
4. Upaya pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan Satuan Pendidikan, hal
yang perlu diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan meliputi:
a. Penguatan tata Kelola, dilakukan dengan cara antara lain menyusun dan
melaksanakan tata tertib dan program pencegahan dan penanganan kekerasan di
lingkungan Satuan Pendidikan. Merencanakan dan melaksanakan program
pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan Satuan Pendidikan, serta
membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di lingkungan
Satuan Pendidikan.
b. Edukasi dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi tata tertib dan program
dalam rangka pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan Satuan
Pendidikan kepada seluruh warga Satuan Pendidikan. Begitu pula bagi orang
tua/wali peserta didik termasuk bagi penyandang disabilitas.
c. Penyediaan sarana dan prasarana dilakukan dengan cara menyediakan
sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas TPPK sekurangnya berupa kanal
pelaporan, ruang pemeriksaan, dan alat tulis kantor. Satuan Pendidikan
memastikan tingkat keamanan dan kenyamanan bangunan, fasilitas
pembelajaran, dan fasilitas umum lainnya, termasuk penyediaan akomodasi yang
layak bagi penyandang disabilitas.
5. Guna melaksanakan amanah Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 sebagaimana
tersebut di atas, diminta seluruh Satuan Pendidikan SMA, SMK, dan SLB serta Cabang
Dinas Pendidikan Wilayah diminta untuk :
a. Satuan Pendidikan
1) membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) yang
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Satuan Pendidikan selambat-lambatnya
tanggal 20 Oktober 2023, dan hasilnya dilaporkan kepada Kepala Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah masing-masing selambat-lambatnya tanggal 25 Oktober
2023 (contoh Keputusan Kepala Satuan Pendidikan sebagaimana terlampir).
2) Melakukan penguatan tata kelola, edukasi, dan penyediaan sarana dan
prasarana yang diperlukan guna penyelenggaraan pencegahan dan
penanganan kekerasan di lingkungan Satuan Pendidikan.
3) Mengembangkan berbagai metode yang diarahkan untuk mewujudkan Satuan
Pendidikan sebagai lingkungan pembelajaran yang terintegrasi dengan
Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
4) Segera melakukan tindakan penanganan yang diperlukan dalam hal terjadi
tindakan kekerasan dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, serta
melaporkan hasilnya secara berjenjang pada kesempatan pertama.
TEMBUSAN :
1. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
2. Gubernur Jawa Tengah;
3. Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah;
4. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah;
5. Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah;
6. Bupati/Walikota se Jawa Tengah;
7. Inspektur Provinsi Jawa Tengah;
8. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah;
9. Kepala DP3AP2KB Provinsi Jawa Tengah;
10. Kepala Biro Hukum SETDA Provinsi Jawa Tengah;
11. Kepala Biro Kesra SETDA Provinsi Jawa Tengah.
CONTOH
NOMOR :
TENTANG
KEPALA SMA/SMK/SLB*)...........................................
KABUPATEN .........................PROVINSI JAWA TENGAH
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan di Semarang
pada tanggal
KEPALA SMA/SMK/SLB..............
ditandatangani
Catatan :
*) pilih yang sesuai
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA SMA/SMK/SLB*)
..................................................................
NOMOR ......................
TENTANG
TIM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
KEKERASAN DI LINGKUNGAN
SMA/SMK/SLB*).......................................
KABUPATEN/KOTA*) ...............................
PROVINSI JAWA TENGAH
KEPALA SMA/SMK/SLB..............
Ditandatangani
Catatan :
Keanggotaan TPPK Satuan Pendidikan berjumlah gasal, sekurang-kurangnya
sebanyak 3 (tiga) orang dengan keanggotaan terdiri atas perwakilan pendidik,
anggota Komite Sekolah/perwakilan orang tua/wali, tenaga kependidikan/tenaga
administrasi (dapat ditambah sesuai kebutuhan) untuk efektifitas pelaksanaan
tugas dan fungsi TPPK.