Elektriese Vol 4 No 2 Oktober 2010
Elektriese Vol 4 No 2 Oktober 2010
net/publication/322064906
CITATION READS
1 12,488
1 author:
Muhammad Hariansyah
Universitas Ibn Khaldun Bogor
18 PUBLICATIONS 6 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Muhammad Hariansyah on 26 December 2017.
M, Hariansyah
Teknik Pemeliharaan Transformator Distribusi Pada Gardu Tiang Portal …………………. 1
Asep Suheri
Strategi Peningkatan Kapasitas Dalam Sistem Seluler Berdasarkan Wilayah ........................ 13
Cakupan Layanan
Bayu Rudianto
State Of The Art Desain Dan Pengujian Sistem Kontrol Kedalaman Terprogram ………….. 24
Untuk Sub Soiler
i
ii
Elektriese, Vol 4 No 2, Oktober 2010 ISSN : 2086-6933
iii
PEDOMAN PENULISAN NASKAH
Redaksi Elektriese Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun
Bogor menerima naskah/makalah ilmiah hasil penelitian atau pengkajian di bidang sain dan
teknologi, untuk penerbitan pada bulan April atau Oktober setiap tahun takwin.
a. Naskah asli berupa karya tulis ilmiah hasil eksperimen, survai, pengkajian, atau literature
disertai analisis.
b. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris, diketik menggunakan ukuran 10 Time
New Roman dengan jarak baris 1 spasi, abstak diketik dengan jarak 1 spasi. Ukuran kertas
A4 dengan margin atau batas (kiri dan atas 3 cm), dan batas (magin kanan dan bawah 2,5
cm). Total halaman termasuk gambar dan table maksimum 15 halaman.
c. Sistimatika penulisan karya tulis dengan urutan, judul, abstrak, pendahuluan, teori dan/atau
metodologi atau tatakerja, hasil dan bahasan, penutup atau simpulan, ucapan terimakasih (
jika ada), daftar pustaka (referensi), serta biodata penulis
d. Sesuai dengan maksud penerbitan jurnal ini, redaksi berhak mengedit naskah tanpa
mengurangi makna, isi tulisan menjadi tanggung jawab penulisan sepenuhnya.
iv
TEKNIK PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI PADA
GARDU TIANG PORTAL
M. Hariansyah, Ir., M.T
Dosen Tetap FT UIKA BOGOR
Abstrak
Pemeliharaan Gardu Distribusi tiang portal bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan
peralatan secara tiba-tiba, untuk mempertahankan unjuk kerja peralatan yang optimum sesuai
umur teknisnya ( Preventive Maintenance ), dapat beroperasi sesuai sasaran yang diharapkan,
aman bagi manusia dan lingkungan, andal dalam sistem penyaluran tenaga listrik serta dapat
melakukan effesien. Kegiatan ini dilaksankan secara berkala dengan berpedoman kepada
Instruksi Manual dari pabrik, standar standar yang ada dan pengalaman operasi
dilapangan.Pemeliharaan ini disebut juga dengan pemeliharaan berdasarkan waktu ( Time Base
Maintenance ). Metodelogi yang digunakan meliputi literature, diamana perumusan yang
diperoleh selanjutnya sebagai dasar untuk menganalisa. Studi pustaka mengumpulkan bahan-
bahan dari berbagai sumber pustaka yang menunjang pada teori dan data penulisan.
Memperhatikan SOP ( Standar Operating Prosedure ) dalam pelaksanaan Pekerjaan
Pemeliharaan Gardu distibusi tiang portal. Pada saat pelaksanaan tegangan pada Jaringan
Tegangan Menengah ( JTM ) beroperasi dibebaskan dengan membuka Fuse Cut Out, muatan
induksi dari Transformator di buang ( discharge ) dengan menggunakan tongkat arde dan
ditanahkan ( diground ), untuk mencegah tegangan balik yang dimungkinkan adanya pelanggan
menggunkan Genset, lepas Saklar Utama ( Hafboom schakelaar ) dan pasang pentanahan
sampai pekerjaan pemeliharaan selesai.
5
PEMBANGKIT TRANSMISI GI JARINGAN DISTRIBUSI
PMT PMT
2.2. Transformator .
Transformator atau trafo adalah suatu transmisi dan distribusi tenaga listrik dapat
alat listrik statis yang dapat memindahkan dibagi dalam 5 golongan: 3]
daya listrik arus bolak-balik dari suatu
a. Trafo generator, digunakan dipusat
rangkaian ke rangkaian yang lain melalui
pembangkitan untuk menaikkan
gandengan magnet dan bekerja berdasarkan
tegangan generator ketegangan lebih
prinsip induksi elektromagnetik. 2]
tinggi untuk keperluan
Trafo penurun tegangan (step down transmisi/penyaluraan.
transformer), yaitu suatu trafo yang b. Trafo gardu induk, digunakan untuk
menerima daya pada suatu tegangan tertentu menurunkan tegangan tinggi dari suatu
dan mengeluarkannya pada tegangan yang sistim transmisi ke-tegangan menengah
lebih rendah. Sedangkan trafo penaik untuk keperluan distribusi.
tegangan (step up transformer), yaitu bila c. Trafo distribusi, digunakan untuk
trafo menerima daya pada tegangan tertentu menurunkan tegangan menengah
dan mengeluarkannya pada tegangan yang ketegangan rendah untuk keperluan
lebih tinggi. Sesuai dengan tujuan distribusi atau pemakaian.
penggunaannya maka trafo terbagi menjadi d. Trafo pengukuran, dipergunakan untuk
beberapa macam. Penggunaan trafo tujuan pengukuran listrik.
dijaringan pembangkitan,
.2.1 Konstruksi Dasar
Kontruksi dasar trafo diperlihatkan
pada gambar 2 berikut
6
Keterangan : d ( m sin 2ft )
V1= Tegangan primer atau tegangan sumber e1 N1 ...(4)
( volt ), V2= Tegangan sekunder ( volt ), dt
N1= Lilitan primer, N2= Lilitan sekunder
E1= Ggl induksi pada lilitan primer ( volt )
e1 N1 m 2f cos 2ft …… ( 5 )
E2= Ggl induksi pada lilitan sekunder ( volt Harga e1 mempunyai bentuk gelombang
) sinus tetapi ketinggalan terhadap dengan
sudut 900.
2.2.2 Prinsip Kerja Transformator
Harga maksimum Em1 2fN1m
Pada kumparan primer akan
E m1
mengalir arus jika kumparan primer Harga efektif = E1
dihubungkan ke sumber listrik arus bolak- 2
balik, sehingga pada inti transformator yang
terbuat dari bahan ferromagnet akan 2fN1 m
terbentuk sejumlah garis-garis gaya magnet E1
( flux = Φ ). Karena arus yang mengalir 2
merupakan arus bolak-balik maka flux yang
terbentuk pada inti akan mempunyai arah E1 2fN1 m
dan jumlah yang berubah-ubah. Jika arus
yang mengalir berbentuk sinus maka flux E1 4.44 fN1m ………… (6)
yang terjadi akan berbentuk sinus pula.
Karena flux tersebut mengalir melalui inti Karena : m = Bm A, maka
yang mana pada inti tersebut terdapat lilitan
E1 4,44 fN1Bm A ……. (7)
primer dan lilitan sekunder maka pada
lilitan primer dan sekunder tersebut akan Dengan cara yang sama akan diperoleh :
timbul ggl ( gaya gerak listrik ) induksi,
tetapi arah dari ggl induksi primer E2 4,44 fN 2m …………… (8)
berlawanan dengan arah ggl induksi
sekunder sedangkan frekuensi masing- E2 4,44 fN 2 Bm A ………..… (9)
masing tegangan tersebut sama dengan
frekuensi sumbernya. Keterangan : m = Jumlah garis gaya
maksimum yang mengalir dalam inti (
2.2.3 Analisa Transformator weber ),Bm = Kerapatan garis gaya magnit
Secara analisis dijelaskan sebagi berikut, ( Wb/m2 ), Am = Luas penampang efektif
arus yang mengalir mempunyai bentuk inti ( m2 )
gelombang sinus, maka flux ( ) yang
terjadi akan mempunyai bentuk sinus juga.
2.2.4 Perbandingan Transformasi
Jika sesaat mempunyai persamaan :
Perbandingan transformasi dapat dinyatakan
mak sin t dengan : ( 2.1 )
E1 4,44 N1 f m
mak sin 2ft ............... (1) a ( 2.2 )
E2 4,44 N 2 f m
Berdasarkan hukum farraday :
E1 N1
d a ……………………( 10 )
e1 N1 …… ( 2 ) E2 N 2
dt
d Dari persamaan ( 2.13 ) didapat bahwa :
e2 N 2 ................... (3) ( 2.4 )
dt Jika : a<1, disebut transformator penaik
tegangan a>1, disebut tranformator penurun
Dengan memasukkan persamaan ( 1 ) ke tegangan a=1, disebut transformator isolasi
persamaan ( 2.) maka :
Dapat dinyatakan pula bahwa besarnya
perbandingan transformasi :
7
I2 I 2 ' R2 ' a( I 2 R2 )
a …………………… ( 11)
I1 I2
R2 ' a( I 2 R2 )
Keterangan :I1 = Arus yang mengalir pada a
lilitan primer (ampere), I2 = Arus yang maka :
mengalir pada lilitan sekunder (ampere)
R2 ' a 2 R2 ………………… 14 )
R1 X1 R2’ X2’
Tahanan total : X t X a1 X 1 X 2 a 2 …( 21 )
Rt Ra1 R1 R2 ' Impedansi total :
Reaktansi total : Zt Z a1 Z1 Z 2a 2 … ( 22 )
X t X a1 X 1 X 2 '
Dipandang dari sisi sekunder :
8
x1’ R1’ X2 R2
9
Pemeliharaan untuk mencegah c. Menggunakan unit gardu bergerak atau
terjadinya kerusakan peralatan yang Genset yang bergerak yaitu mengganti
lebih parah. pasokan listrik pada trafo yang akan
b. Pemeliharaan rutin dipelihara dengan peratan pengganti
Pekerjaan pemeliharaan yang berupa satu unit gardu distribusi atau
dilakukan secara berkala dan terus genset yang bisa dipindah-pindah.
menerus untuk mempertahankan
kondisi jaringan agar tetap berada Pada pemeliharaan trafo dalam keadaan
dalam kondisi baik dan prima. tidak bertegangan , berarti melakukan
c. Pemeliharaan prediktif pemadaman. Ada hal yang perlu
Sistem pemeliharaan yang berbasis diperhatikan saat pemadaman / melepas
kondisi ( Condition base sirkit pada trafo, sedapat mungkin
maintenance) dengan cara memonitor diusahakan beban trafo tidak terlalu besar,
kondisi peralatan / jaringan secar on terutama trafo yang dipasang diluar atau
line maupun off line. sering disebut gardu tiang portal atau cantol,
d. Pemeliharaan khusus / Darurat dimana alat pemutus sirkit primer hanya
Pekerjaan pemeliharaan untuk berupa Fuse Cut Out, sehingga pada saat
memperbaiki peralatan / jaringan melepas akan terjadi busur api yang sulit
yang rusak akibat bencana alam , untuk dihindarkan.
kebakaran, huru-hara dll. Dampak lain akibat pemutusan sirkit dalam
keadaan berbeban tinggi, terhadap trafo
berarti pengurangan arus induksi pada
3.3 Pemeliharaan Trafo Distribusi. gulungan trafo dapat menimbulkan gerakan
yang dapat merusak konstruksi tarfo.
Pemeliharaan Trafo dilakukan secra Sedangkan pada sistem jaringan secara
terjadwal dan dalam keadaan beroperasi / keseluruhan, hilangnya beban yang besar
bertegangan maupun tidak. secara tiba-tiba dapat menyebabkan
Seperti diketahui pada umumnya, sistem goncangan tegangan.
distribusi tenaga listrik ke pelanggan Kegiatan pemeliharaan trafo distribusi
sumber tenaga listrik dipasok hanya oleh dilapangan tentunya berkaitan dengan
satu unit trafo, sehingga pada waktu adanya tegangan listrik yang berpotensi
pemeliharaan trafo dengan pemadaman, bahaya, maka masalah keselamat kerja bagi
berarti pemadaman pula pada pelanggan, personil, kelayakan peralatan kerja dan
hal tersebut tentu bagi pelanggan keamanan peralatan listrik yang menjadi
merupakan sesuatu yang kurang objek pekerjaan merupakan yang perlu
menyenangkan, baiak pelanggan daya kecil mendapat perhatian serius.
maupun pelanggan daya besar untuk
keperluan industri dampak Uantuk mencapai hasil yang baik seperti
pemadaman dapat mempengaruhi produksi yang diharapkan , maka perlu pengaturan
hingga menimbulkan kerugian. secara baku pelaksanaan pemeliharaan
berupa :
Beberapa tindakan yang dimaksudkan untuk Prosedur pemeliharaan
mengurangi kesan kurang baik dari dampak Prosedur keselamat kerja
pemadaman antara lain :
3.4 SOP ( Standar Operasi Prosedur )
a. Pelaksanaan pemadaman terencana dan
disanpaikan pemberitahuan pemadaman Sebagai panduan dalam
ke pelanggan sebelum waktu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan
pelaksanaan pemadaman melalui diperlukan Standar Operasi Prosedur (SOP)
berbagai media masa atau yang harus dibaca pada setiap point-point
pemberitahuan langsung melalui surat. pekerjaan yang akan dilaksanakan , agar
b. Pelaksanaan pemeliharaan efektif , pelaksanaannya tidak menympang dan
yaitu merencanakan dan melaksanakan sesuai yang direncanakan. Prosedur
pemeliharaan dengan menggunakan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan
peralatan sesuai yang dibutuhkan dan instalasi gardu tiang adalah sebagai berikut :
personil yang berkompeten.
10
3.4.1. Langkah persiapan : e. Periksa kerapatan penjepit pisau NH
Fuse , bila longgar stel pernya
a. Periksa kelengkapan Alat kerja dan f. Periksa titik sambung pada mur-baut
material serta peralatan K-3, bila dan kencangkan, untuk mencegah los
sudah lengkap bawa dan dekatkan kontak yang mengakibatkan timbulnya
kelokasi pekerjaan untuk bunga api.
mempermudah pengambilan g. Pemeliharaan pada pentanahan ( arde
peralatan. gardu ) :
b. Pasang tangga dan ikatkan ke salah h. Ukur nilai tahanan pada pentanahan
satu tiang pada gardu portal. Arrester dan body Trafo
c. Ukur tegangan dan beban i. Bila hasil ukur nilai pentanahan tidak
pemakaian dengan tang ampere sesuai standar ( 1,7 ohm) , maka harus
sebelum dilaksanakan pekerjaan ditambah lagi elektroda dan hubungkan
pemeliharaan. ke elektroda yang ada sehingga
mencapai nilai yang diinginkan.
3.4.2 Pemadaman sebelum pemeliharaan j. Yakinkan pemeliharaan sudah selesai
Sebelum pekerjaan dimulai lakukan dilakukan dan gardu distribusi siap
komunikasi ke petugas piket dan dioperasikan kembali.
informasikan bahwa petugas pemeliharaan
siap melaksanakan pekerjaan sekekalian 3.4.4. Pengoperasian kembali setelah
mohon ijin untuk beban gardu akan pemeliharaan :
dikeluarkan ( sesuai SOP komunikasi ). Bila
sudah diijinkan keluarkan beban dengan a. Pasang kembali kabel turun pada
langkah-langkah sebagai berikut : bushing trafo dan pada sakelar utama /
a. Lepas beban trafo dengan cara melepas sisi keluar masuk tegangan.
satu persatu NH fuse , bila beban tidak b. Lepas kawat pentanahan / Gounding
terlalu besar. c. Periksa keadaan disekitar Trafo dan
b. Buka Fuse Cut Out dengan alat pelepas yakinkan PHB-TR aman untuk
( Schakle stock 20 kV ) dioperasikan.
c. Hubungkan kabel pentanahan yang sudah d. Periksa dan inventarisir kelengkapan
dihubungkan ke elektroda pentanahan alat kerja dan peralatan K-3 .
dimulai dari ke empat bushing trafo sisi e. Laporkan ke petugas piket bahwa
tegangan rendah, lalu ke tiga bushing pekerjaan sudah selesai dan gardu
trafo disisi tegangan menengah. distribusi siap dioperasikan kembali,
d. Buka kabel turun yang dihubungkan sampai menunggu jawaban ijin
pada terminal kabel masuk dan kabel pengoperasian.
keluar, kemudian hubungkan jadi satu f. Masukan Fuse Cut Out dengan Schakle
dan sambungkan pada kabel stock 20 kV.
pentanahan. g. Ukur tegangan dan urutan fasa sisi
tegangan rendah, dan yakinkan
3.4.3 Langkah kerja : besarnya tegangan dan urutan fasa
Langkah kerja pemeliharan sudah benar.
dilakukan sebagai berikut: h. Masukan sakelar utama , dan
a. Bersihkan baud bushing trafo dan perhatikan adanya kelainan-kelainan.
sepatu kabel pada kabel turun , dengan i. Ukur tegangan pada busbar dan
kain lap dan cairan pembersih yang yakinkan bahwa tegangan fasa –netral
mudah menguap, catat data trafo / name dan fasa-fasa sesuai.standar tegangan
platnya. pelayanan .
b. Pemeliharaan pada Papan Hubung j. Masukan kembali NH-fuse dengan
Tegangan Rendah ( PHB-TR) : berurutan pada setiap jurusan.
c. Periksa kesesuaian nilai NH fuse
terhadap dudukannya ( Ground plat). 3.5 Alat kerja dan Peralatan K-3
d. c. Bersihkan kotoran pada terminal
groud plat dan pisau NH Fuse dengan Dalam pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan
kuas atau kain lap dan caiaran yang diperlukan alat kerja dan peralatan
mudah menguap. keselamata kerja K-3 sebagai berikut :
11
a. Alat kerja : 3]. F. Suryatmo; Dasar-Dasar Teknik
Tool keet set / kunci-kunci Listrik; Jembatan;Jakarta, 2001
And press 4]. Hasan Basri; Sistem Distribusi Daya
Gergaji besi Listrik:1997
Tang kombinasi 5]. Materi pelatihan pembekalan Uji
b. Alat bantu : Kompetensi PT. PLN (Persero) Jasa
Tangga fiber glass 11 meter Diklat unit Pendidikan dan Pelatihan
Tambang rami pj. 20 mtr. Bogor;2005
6] Djiteng Marsudi ; Operasi sistem
c. Perlengkapan K-3 : Tenaga listrik ; Graha Ilmu ;Jakarta;
1. Helm plactik 2005
2. Sabuk pengaman
3. Sepatu lars karet 20 kV
4. Sarung tangan karet 20 kV
5. Sepatu lars kulit
6. Sarung tangan kulit / kain
7. Shackle stock 20 kV
8. Grounding / Pentanahan TM
d. Alat Ukur :
1. Megger Instalasi
2. Megger Tanah
4. KESIMPULAN
5. DAFTAR PUSTAKA
12
13