Laporan CBIA Shakti Putradewa F. Kel. 6 Obat Tradisional
Laporan CBIA Shakti Putradewa F. Kel. 6 Obat Tradisional
Penyusun :
1. JAMU
Obat herbal, dibuat secara empiris berdasarkan pengalaman
dan bukti khasiat secara turun-temurun, dalam bentuk serbuk
seduhan.
2. OBAT HERBAL TERSTANDAR
Bahan bakunya harus distandarisasi dan sudah diuji
farmakologi secara eksperimental (pada hewan coba).
3. FITOFARMAKA
Sama dengan obat modern bahan bakunya harus
distandarisasi dan harus melalui uji klinik (pada manusia).
Contoh Bahan Tanaman Obat: laos atau lengkuas, lempuyang,
jahe, kunyit, kencur, kapulaga, mengkudu, lidah buaya, mahkota
dewa, sambiloto, kejibeling, temukunci, temulawak, temuireng, dan
dlingo atau dringo.
I. Lampiran
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
= 77,5 = 82,5
J. Kesimpulan
Obat tradisional merupakan alternatif pengobatan yang
banyak diminati masyarakat karena memiliki kelebihan-kelebihan
seperti bahan alami, lebih terjangkau, dan memiliki efek samping
yang lebih sedikit. Namun, perlu diingat bahwa penggunaannya
harus dilakukan dengan bijak dan hati-hati.
Dari hasil metode CBIA yang digunakan kepada 8 orang
responden, didapati hasil yang memuaskan, di mana sebelumnya
pengetahuan tentang obat tradisional minim menjadi lebih luas.
Untuk hasil dari pretest dan posttest beberapa responden
mengalami peningkatan nilai sedangkan beberapa yang lainnya
tetap. Hasil nilai rata-rata post test adalah 77,5 sedangkan untuk
pretest 82,5.
K. Daftar Pustaka
Puspitasari, Ika. 2020. Pentingnya Mengenal Kembali Jenis Obat
Tradisional pada Masa Pandemik Covid-19
Yogyakarta: Fakultas Farmasi Universitas Negeri Yogyakarta
https://farmasi.ugm.ac.id/id/pentingnya-mengenal-kembali-jenis-
obat-tradisional-pada-masa-pandemik-covid-19/
(diakses pada tanggal 11 Juli 2023)