Anda di halaman 1dari 13

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MELALUI MODEL TEMATIK

SERTA PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN PANCASILA


SEBAGAI DASAR NEGARA DI SD

Untuk memenuhi mata kuliah Materi dan Pembelajaran PKN

Dosen Pengampu: Agung Nugraha

Disusun Oleh:

Anisa Fidiyani (200141779)

Kelas : 4A

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT. atas Rahmat dan Hidayah- Nya.
Shalawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW. beserta para sahabat yang telah
memperjuangkan Islam, sehingga kita bisa merasakan indahnya iman.

Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Materi dan
Pembelajarn PKN program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Kami menyadari bahwa
penyelesaian makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Fadilah Sobri, M.Eng, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah


Bangka Belitung.
2. Bapak Romadon, S.T., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar.
3. Bapak Agung Nugraha, selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Materi dan
Pembelajaran PKN
4. Rekan-rekan seperjuangan yang telah membantu proses penyelesaian makalah
ini.

penulis menyadari berbagai kelemahan dan kekurangan dalam penulisan makalah


ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pendidikan,
khususnya di Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung. Akhir kata, saran dan kritik
yang membangun penulis harapkan demi perbaikan dan pengembangan makalah ini.

Pangkalanbaru, 19 juli 2022

Penulis,
Anisa Firdiyani

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii

BAB I ....................................................................................................................................

A.Latar Belakang ........................................................................................................... 1

B.Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1

C.Tujuan Masalah .......................................................................................................... 2

BAB II ..................................................................................................................................

A.Pancasila Sebagai Dasar Negara ................................................................................ 3

B. Model Tematik dan Pendekatan Saintifik ................................................................. 4

C.Meningkatkan Keaktifan Belajar Melalui Model Tematik Serta Pendekatan Saintifik


dalam Pembelajaran Pancasila Sebagai Dasar Negara .............................................. 6

BAB III.................................................................................................................................

A.Kesimpulan ................................................................................................................ 8

B.Saran........................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila sebagai dasar negara menunjukkan bahwa Pancasila digunakan sebagai
dasar negara dalam mengatur pemerintahan negara dan penyelenggaraan negara. Dasar
negara juga disebut dengan ideologi negara. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara
juga tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Sehingga, apa yang dimaksud Pancasila
sebagai dasar negara adalah sumber tertib hukum tertinggi yang mengatur negara dan
masyarakat.
Pancasila juga sangat penting di implementasikan pada anak sekolah. Bukan hanya
itu, menurut penulis pancasila sebagai dasar negara juga penting dalam peningkatan
pembelajaran di kelas. Yang mana akan di padukan dengan model portofolio serta
pendekatan saintifik yang membuat pembelajaran semakin tersusun dan bertujuan. Karena
buka hanya materi, tetapi Model dan metode merupakan dua hal yang sangat penting ketika
menerapkan pembelajaran di dalam kelas. Model digunakan untuk dapat membantu
memperjelas prosedur, hubungan serta keadaan keseluruhan dari apa yang didesain.
Begitu juga dengan pendekatan Seperti dikemukakan oleh Slameto 2010: 97
bahwa,”kegiatan mengajar meliputi penyampaian pengetahuan, menularkan sikap,
kecakapan atau keterampilan yang diatur sesuai dengan lingkungan dan yang
menghubungkannya dengan subyek yang sedang diajar”. Upaya untuk menyampaikan
materi atau keterampilan kepada siswa, maka harus diterapkan pendekatan pembelajaran
yang tepat. Pendekatan pembelajaran yang diterapkan hendaknya mengacu pada penemuan
yang terarah dan pemecahan masalah.

Dengan demikian sesuai latar belakang yang telah diaparkan di atas, maka penulis
mengambil judul “Peningkatan Keaktifan Belajar Melalui Model Portofolio Serta
pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Pancasila Sebagai dasar Negara DI Sd” yang
akan dibahas sebagai berikut.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang di ambil yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran pancasila sebagai dasar negara?
2. Apakah yang dimaksud model tematik dan pendekatan saintifik?

1
3. Bagaimana meningkatkan keaktifan belajar melalui model tematik serta
pendekatan saintifik dalam pembelajaran pancasila sebagai dasar negara?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui maksud pembelajaran pancasila sebagai dasar negara.
2. Untuk mengetahui maksud model portofolio dan pendekatan saintifik.
3. Untuk mengetahui cara meningkatkan keaktifan belajar melalui model tematik serta
pendekatan saintifik dalam pembelajaran pancasila sebagai dasar negara.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pancasila Sebagai Dasar Negara


Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi nasional, hal ini membawa
konsekuensi bahwasannya nilai-nilai pancasila dijadikan sebagai landasan pokok, dan
landasan fundamental bagi penyelenggaraan negara Indonesia. Pancasila juga merupakan
lima nilai dasar leluhur yang ada dan berkembang bersama dengan bangsa Indonesia sejak
dahulu. Pancasila berisi lima sila yang pada hakikatnya berisi lima nilai dasar yang
fundamental. Nilai nilai dasar dari pancasila tersebut adalah nilai Ketuhanan Yang Maha
Esa, nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, nilai Persatuan Indonesia, nilai
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalan permusyawaratan/perwakilan,
dan nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Dengan pernyataan secara singkat bahwa nilai dasar Pancasila adalah nilai
ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
Pancasila juga dapat di artikan sebagai ideologi dari negara Indonesia atau sering di sebut
rumusan kehidupan berbangsa dan bernegara.Pancasila sebagai dasar negara mempunyai
sifat memaksa, memaksa yang diaksud disini artinya mengikat dan memaksa setiap warga
ngara untuk tunduk kepada pancasila dan bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran
harus ditindak sesuai hkum yang berlaku di Indonesia.
Bagi bangsa indonesia hakikat yang sesungguhnya dari pencasila adalah sebagai
pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara. Kedua pengertian tersebut sudah
selayaknya kita pahami akan hakikatnya. Selain dari pengertian tersebut, pancasila
memiliki beberapa sebutan seperti:
1. Pancasila sebagai jiwa negara
2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa
3. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, dan lain-lain.

Adapun teks pancasila menurut piagam Jakarta:


1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.

3
4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Adapun teks pancasilaMenurut UUD 1945 :


1. Ketuhanan yang maha esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

B. Model Tematik dan Pendekatan Saintifik


1. Model Tematik
pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
secara sengaja mengaitkan atau memadukan beberapa Kompetensi Dasar (KD) dan
indikator dari kurikulum/Standar Isi (SI) dari beberapa mata pelajaran menjadi satu
kesatuan untuk dikemas dalam satu tema. Pembelajaran tematik mengarah pada
penggabungan dari dua dari sepuluh model pembelajaran terpadu menurut Fogarty
(1991), yaitu webbed model (model jaring laba-laba) dan integrated model (model
terpadu).
Pendekatan webbed model dimulai dengan menentukan tema tertentu,
kemudian dilanjutkan dengan pemilihan sub-sub tema dengan memperhatikan
kaitannya dengan antar mata pelajaran. Dari sub-sub tema ini direncanakan aktivitas
belajar yang harus dilakukan anak. Melalui model pembelajaran ini, anak akan
memperoleh pandangan hubungan yang utuh tentang kegiatan dari ilmu yang berbeda-
beda.
Sedangkan pendekatan integrated model, menggunakan pendekatan antar
mata pelajaran yaitu menggabungkan beberapa mata pelajaran dengan menetapkan
prioritas dari kurikulum dan menemukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling
tumpang tindih di dalam beberapa mata pelajaran. Melalui model pembelajaran ini,
anak akan mudah menghubungkan dan mengaitkan materi dari beberapa mata
pelajaran.

4
Berikut ada lima karakterisitik pembelajaran terpadu:
a. Pembelajaran berpusat pada peserta didik
b. Memberikan pengalaman langsung kepada anak
c. Penyatuan konsep antar mata pelajaran
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran sehingga bermakna
e. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.

2. Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang
menekankan pada aktivitas siswa melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar,
mencoba dan membuat jejaring pada kegiatan pembelajaran di sekolah. Pendekatan
saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang memberikan kepada siswa secara
luas untuk melakukan eksplorasi dan elaborasi materi yang dipelajari, disamping itu
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk megaktualisasikan
kemampuannya melalui kegiatan pembelajaran yang telah dirancang oleh guru.
Adapun langkah-langkah dalam pendekatan saintifik yaitu:
a. Mengamati (Observing) Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses
mengamati adalah membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan
alat).
b. Menanya (Questioning) Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara
mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa
yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik).
c. Menalar (Associating) Menalar adalah salah satu istilah dalam kerangka proses
pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013
menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif.
d. Mencoba (Experimenting) Mencoba atau melakukan merupakan keterampilan
proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar dengan
menggunakan metode ilmiah dalam memecahkan masalah-masalah yang
dihadapinya seharihari.

5
e. Mengkomunikasikan (Communicating) Pada pendekatan saintifik guru
diharapkan memberi kesempatan untuk mengkomunikasikan apa yang telah
mereka pelajari.

C. Meningkatkan Keaktifan Belajar Melalui Model Tematik Serta Pendekatan


Saintifik dalam Pembelajaran Pancasila Sebagai Dasar Negara di Sd

Banyak ragam cara dalam meningkatkan keaktifan belajar pada anak sd. Tetapi
disini penulis tertarik mengkhususkan peningkatan pembelajaran pada materi pembelajaran
pancasila sebagai dasar negara. Mengapa demikian? Karena menurut penulis pancasila
yang memiliki lima nilai sangat penting dalam kehidupan bernegara maupun kehidupan
sehari-hari.
Melalui model teamatik dan pendekatan saintifik, menurut penulis guru bisa
meningkatkan keaktifan dalm pembelajaran pancasila sebagai dasar negara. Yang mana
model tematik ini berpusat pada peserta didik sehingga mengharuskan peserta didik
berpikir kritis dan memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik. Kemudian pada
langkah-langkah pendekatan saintifik yang terdiri dari mengamati, menanya, menalar,
mencoba, dan mengkomunikasikan juga mengaruskan peserta didik aktif didalam
pembelajaran. Sehingga hal tersebut membuat peningkatan pembelajaran peserta didik
bertambah.
Kemudian berdasarkan nilai-nilai pancasila yang dibagi menjadi lima yaitu:

1. Ketuhanan yang maha esa.


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Bisa diambil contoh untuk meningkatkan keaktifan pembelajaran pencasila sebagai dasar
negara di sd dengan mengimplementasi nilai-nilai pancasila menggunakan model tematik
dan pendekatan saintifik sebagai berikut:
Sesuai dengan model tematik yang mana pembelajaran mengharuskan peserta
didik berpikir kritis, berarti disitu juga termasuk salah satu cara untuk meningkatkan
pembelajarn pada pancasila sebagai dasar negara.

6
Kemudian pada pendekatan. Langkah pada pendekatan saintifik yang pertama
yaitu mengamati. Guru bisa membagi siswa kedalam kelompok kecil untuk
meminta siswa mengamati nilai-nilai pancasila. Kemudian langkah kedua,
menanya. Siswa bersama temannya menanyakan hal yang masih kurang atau
belum dimengerti dan menemukan permasalahan dari pertanyaan tersebut. Ketiga,
menalar. Siswa diminta berfikir kritis untukmenemukan jawaban yang menjadi
permasaahan. Keempat, mencoba. Setelah menemukan jawaban, siswa diminta
mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari mengenai implementasi nilai-nilai
pancasisla tersebut. Dan terakhir, mengkomunikasikan. Siswa diminta
mendiskusikan kedepan kelas hasil dari laporan pengamatan mengenai
pembelajaran nilai-nilai pancasila tadi.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bisa kita lihat dengan adanya model tematik yang mengaharuskan peserta didik berpikir
kritis dan pendekatan saintifik yang memiliki langkah-langkah mengamati, menanya,
menalar, mencoba dan mengamati, sehingga dari model dan pendekatan tersebut
pembelajaran berpusat kepada peserta didik, Maka akan sangat membantu dalam
peningkatan pembelajaran. Sebagai contoh dari peningkatan pembelajaran pada
implementasi pancasila sebagai dasar negara pada nilai-nilai nya. Yang mana kita ketahui
sendiri nlai-nilai pancasila sangat penting dalam kehidupan.
B. Saran
Dengan berbagai uraian di atas, tentunya tidak lepas dari berbagai kekurangan baik dari
segi isi materi, teknik penulisan dan sebagainya, untuk itu sangat diharapkan saran maupun
kritikan yang membangun dalam perbaikan makalah selanjutnya. Diharapkan kita sebagai
calon seorang guru untuk lebih profesional dalam pemilihan model belajar, gaya belajar,
metode belajat, pendekatan dan lainnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Adi, P. (2016). Penanaman nilai-nilai Pancasila bagi masyarakat sebagai modal dasar
pertahanan negara NKRI. Jurnal Moralitas Sosial
Dani, M. (2014). Pendekatan Saintifik.
Hernawan, A. H. (2009). Pengembangan Model Pembelajaran Tematik di Kelas Awal
Sekolah Dasar. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
Lestari, E. T. (2020). Pendekatan Saintifik di Sekolah Dasar. Deepublish.
Ningsih, I. S. (2021). Hakikat Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Ideologi Negara.
Safitri, A. O., & Dewi, D. A. (2021). Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Implementasinya
dalam Berbagai Bidang. EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and
Counseling, 3(1)

9
ii

Anda mungkin juga menyukai