Anda di halaman 1dari 6

MANDIRI

Elang adalah raja di udara, dan harimau adalah raja di hutan. Kedua raja ini selalu berburu sendiri, tidak
pernah berkelompok, mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri, mereka adalah raja yg

sesungguhnya, sudah jelas karena yg namanya raja hanya akan sendiri dan menjadi yg terkuat.
Pernahkah kalian melihat elang terbang dalam kawanan atau kelompok besar? Tentu tidak. Elang
bukanlah tipe unggas yang suka terbang dalam kelompok. Elang cenderung lebih suka terbang
sendiri. Hal ini terkait dengan tujuannya dalam berburu. Elang lebih bisa memfokuskan daya
penglihatannya jika terbang sendiri dibandingkan dengan terbang secara berkelompok.

Kesendirian elang dalam terbang ini mengajarkan kita untuk selalu berusaha menjadi pribadi
yang mandiri. Baik dalam kondisi senang ataupun susah. Bukan dalam artian menjadi pribadi
anti sosial. Sendiri disini dalam arti mandiri dan mampu menjalani kehidupan dengan
kemampuan diri sendiri serta tidak menyusahkan orang lain.

4 Alasan Mengapa Harus Belajar Mandiri Sedini Mungkin

Tahukah kamu mengapa sikap mandiri itu harus dilatih sedini mungkin? Cari tahu jawaban
lengkapnya pada poin-poin di bawah ini.

 Agar Tidak Mudah Mengandalkan Orang Lain

Sewaktu kecil kita mungkin terbiasa menerima bantuan dari orang tua. Ketika dewasa pun
terkadang orang tua turut andil dalam membantu kita menjalin hidup. Meski menguntungkan,
tetapi kamu tidak boleh lengah dan wajib melatih kemandirian diri sendiri.

Ingat, tak selamanya orang tua bisa diandalkan. Suatu hari nanti ada masanya tenaga mereka
mulai menurun dan justru kamulah yang menjadi tulang punggung untuk mereka.

Jadi, mulai dari sekarang, yuk, biasakan hidup mandiri agar tidak selalu bergantung dengan
uluran tangan orang lain. Ketika kamu bisa memegang kendali atas hidupmu, maka cita-cita
setinggi apa pun akan terasa mudah untuk diraih.

 Bekal untuk Bertahan Hidup di Dunia yang Keras Ini

Semakin bertambahnya usia, semakin besar tanggung jawab yang akan kita terima. Apalagi
kalau kamu memutuskan untuk berumah tangga, tentunya sikap mandiri menjadi bekal penting
yang harus dimiliki.

Sementara di luar sana, orang bisa melakukan apa saja untuk bertahan hidup di dunia yang keras
ini. Kamu pun harus demikian. Oleh karena itu, latihlah sikap mandiri mulai dari sekarang agar
bisa survive menjalani hidup.

 Melatih Mental Jadi Lebih Tangguh


Manfaat sikap mandiri yang ketiga adalah melatih mental menjadi lebih tangguh. Ketika kita
terlalu bergantung kepada orang lain, tanpa disadari mental akan menjadi lebih manja. Padahal,
dalam menjalani hidup kita dituntut menjadi pribadi yang tangguh agar bisa melewati setiap
permasalahan yang ada.

Untuk menumbuhkan perilaku tangguh, kamu bisa mulai dengan belajar hidup mandiri. Dengan
cara ini lama kelamaan kamu akan menjadi orang yang kuat dan terbiasa dengan garis kehidupan
yang ada kalanya penuh ujian.

 Membantu Menumbuhkan Rasa Percaya Diri

Melatih sikap mandiri ternyata juga bisa membantu menumbuhkan rasa percaya diri, lho. Ya,
karena sudah terbiasa melewati rintangan yang ada tanpa bantuan orang lain, ke depannya jika
ada masalah kamu akan lebih percaya diri untuk mengatasinya.

Tips Melatih Diri Menjadi Seorang yang Mandiri

Setelah mengetahui manfaat sikap mandiri, sekarang cari tahu bagaimana cara menumbuhkan
kemandirian lewat tips berikut.

 Cobalah Membuat Keputusan untuk Diri Sendiri

Membuat sebuah keputusan untuk diri sendiri memang tidak mudah. Apalagi kalau hal itu
berhubungan dengan kesuksesan kita di masa depan. Meski sulit, sebisa mungkin ambillah
keputusan tanpa bantuan orang lain.

Inilah cara pertama agar kamu bisa hidup dengan mandiri. Agar mendapatkan keputusan yang
tepat, kamu bisa menimbang baik buruk dari setiap opsi yang ada.

 Jangan Cepat Meminta Bantuan Orang Lain

Jika memang masalah yang ada bisa dihadapi seorang diri, jangan buru-buru untuk meminta
pertolongan kepada orang lain. Ingat ya, orang lain juga bisa merasa jengah kalau kamu terus
menerus meminta bantuan mereka.

Daripada dikenal sebagai orang yang menyebalkan, mulai sekarang jangan minta bantuan kalau
tidak begitu perlu.

 Belajarlah Menanggung Beban Hidup yang Ada

Tipe melatih sikap mandiri yang terakhir adalah belajar untuk menanggung beban hidupmu
sendiri. Meski begitu bukan berarti kamu tidak bisa menceritakan permasalahan tersebut kepada
orang lain.

Hanya saja ketika kamu merasa bisa mengatasi seorang diri, maka atasilah. Dengan begitu kamu
akan tumbuh jadi pribadi yang lebih kuat dan tangguh.
Sikap mandiri merupakan salah satu kemampuan dasar agar bisa survive menjalani kehidupan.
Kalau kamu merasa belum menjadi pribadi yang mandiri, mulai dari sekarang ikuti tips di atas
untuk menumbuhkan rasa kemandirian.

Faktor yang Menjadikan Generasi Muda Mandiri


Momen bersama keluarga adalah dasar terbentuknya diri seseorang, terutama generasi muda

 Pola Asuh Orang Tua

Beberapa orang mungkin menganggap bahwa mandiri adalah suatu gen keturunan, dimana saat
orang tua memiliki sifat mandiri, maka anak juga akan menjadi pribadi yang mandiri. Pandangan
ini sudah lama menjadi perdebatan dan dianggap tidak valid.

Sebenarnya faktor kemandirian bukan berasal dari gen, tetapi lebih karena pola asuh. Orang tua
yang memiliki sifat mandiri, pasti akan mendidik anak dengan sikap mandiri juga. Oleh karena
itu peran orang tua sangat krusial untuk membentuk generasi muda yang mandiri.

 Sistem Pendidikan untuk Generasi Muda di Sekolah

Pendidikan tidak hanya dilakukan melalui orang tua di rumah. Faktanya, anak menghabiskan
sebagian besar waktunya di sekolah, dari jam 7 pagi sampai kurang lebih jam 2 siang.
Sistem pendidikan sangat berpengaruh pada perkembangan generasi muda.

Saat ini masih banyak ditemukan sekolah yang hanya mengutamakan akademik dan mencetak
anak yang cerdas. Sistem ini harus dibenahi agar siswa dapat belajar untuk pribadi yang mandiri.

 Kehidupan di Masyarakat

Tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat sekitar juga berkontribusi pada perkembangan karakter
anak. Ketika berada dalam masyarakat yang terlalu hirarkis dan tidak fleksibel menerima
pendapat dari generasi muda, maka tentunya akan menghambat kemandirian kaum muda ini.

Remaja memiliki potensi dalam ide yang relevan dengan perkembangan zaman. Bila remaja
dilibatkan dalam berbagai kegiatan di lingkungan, tentu akan memiliki manfaat bagi lingkungan
dan kemandiriannya.

 Kebiasaan di Rumah

Tidak bisa disangkal bahwa rumah adalah pendidikan pertama bagi anak. Saat di rumah anak
terbiasa meminta orang lain untuk mengerjakan hal yang remeh sekalipun, maka akan memicu
sikap tidak mandiri. Anak akan menjadi tergantung kepada orang lain.

Keadaan ini bisa bertambah parah saat orang tua juga terlalu memanjakan anak dengan menuruti
segala kemauannya. Biasakan anak untuk melakukan sendiri segala sesuatu yang bisa ia tangani.
Literasi Digital untuk Generasi Muda Mandiri
Perkembangan teknologi yang semakin pesat juga semakin menuntut generasi muda untuk lebih
bisa melek teknologi dan benar-benar memanfaatkan dengan baik. Ini sangat diperlukan agar
semua kaum, tidak hanya kaum muda, dapat bisa lebih bijaksana dalam menggunakan teknologi.

Poin penting yang perlu dibahas adalah literasi digital untuk orang Indonesia. Hal ini sangat
penting karena ini merupakan salah satu tolok ukur kemajuan bangsa. Menurut data dari
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), indeks literasi digital Indonesia ada pada
level 3.49 di tahun 2021. Ini membuat Indonesia ada di posisi sedang.

Berikut poin penting tentang pendidikan literasi digital bagi kaum muda:

 Kampanye untuk kemajuan literasi digital terutama untuk kaum muda harus lebih
digalakkan
 Diharapkan indeks literasi digital dapat terus meningkat
 Kampanye literasi ini dapat melibatkan para influencer, terlebih untuk makin
menjangkau generasi Z
 Memilih influencer yang memiliki latar belakang yang telah berkontribusi pada literasi
digital, agar materi yang disampaikan bisa tepat sasaran.

Saat ini, generasi muda bekerja dan berkomunikasi menggunakan media digital

Tantangan Generasi Muda untuk Kemandirian Ekonomi


Generasi Z saat ini hidup dalam dream society, dimana emosi menjadi suatu komersialisasi, atau
secara pengertian sederhana bisa dilihat sebagai generasi yang hidup dalam emosi dibanding
logika, dan gemar menunjukkannya pada dunia. Segala keputusan saat ini diambil hanya
berdasarkan pola pikir yang praktis. Prinsip hidup mereka adalah “Hidup hanya sekali, maka
nikmatilah.”

Tentu pola pikir ini tidak bisa disalahkan begitu saja. Namun, alangkah lebih baik bila generasi
muda juga mulai memikirkan untuk mandiri secara ekonomi. Sayangnya, generasi muda saat ini
cenderung lebih konsumtif, di mana cenderung membeli keinginan daripada kebutuhan.

Jadi generasi muda, harus paham perencanaan keuangan agar bisa mandiri

Berikut tantangan generasi muda untuk kemandirian ekonomi:

 Tidak Memiliki Perencanaan Keuangan yang Baik


Generasi muda saat ini cenderung menghabiskan uang untuk gaya, tanpa memiliki tabungan
untuk masa depan. Ini tidak baik bila diteruskan. Tidak bisa dipungkiri bahwa tingkat konsumtif
masyarakat juga berpengaruh positif pada perekonomian Indonesia.

 Belum Banyak yang Memiliki Passive Income

Kecenderungan kaum muda saat ini adalah menghabiskan uang dari gaji utama untuk memenuhi
kebutuhan gayanya. Jika kamu punya passive income, kamu tidak perlu khawatir tentang
bagaimana bisa membeli apapun yang diinginkan.

 Belum Keluar dari Golongan Menengah dan Prasejahtera

Faktanya, sebagian besar populasi penduduk Indonesia ada di dalam kelompok masyarakat yang
menengah dan prasejahtera. Orang-orang yang masuk dalam golongan ini cenderung terjebak
pada pengeluaran untuk mendukung gaya hidup.

 Keputusan Keuangan Sembrono

Masih menyangkut tentang perencanaan keuangan yang kurang baik, generasi ini biasanya
cenderung menjadi generasi rapuh finansial. Hal ini disebabkan oleh daftar panjang keinginan
yang ingin mereka beli. Daftar ini biasanya belum berbanding lurus dengan jumlah
pemasukan. Generasi ini ingin menjadi kaya dengan proses yang instan. Kenyataannya tentu
tidak bisa demikian. Harus ada proses natural dimana ada daya tahan dan ketekunan dalam
proses didalamnya.

 Mudah Tergiur Investasi Bodong

Karena generasi ini menginginkan kekayaan yang instan, tidak bisa dipungkiri bahwa banyak
yang terjebak dalam investasi bodong. Memang sangat penting untuk memulai investasi, tetapi
prosesnya juga tidak mudah. Kamu harus belajar dan mengalami trial and error agar bisa sukses
dalam investasi.

Jangan sampai tergoda oleh investasi bodong yang menawarkan iming-iming hasil yang besar
dengan cara yang instan.

 Latar Belakang Pendidikan Kurang Mendukung

Pendidikan merupakan faktor penentu untuk bisa menggerakkan ekonomi sejak dini. Bila sumber
daya masyarakat kurang berkualitas, maka akan berpengaruh pada produktivitas dan kualitas
tenaga kerja.

 Tidak Bijak dalam Memanfaatkan Teknologi

Sebagai kaum muda, pasti akan lebih melek teknologi dibandingkan dengan generasi
sebelumnya. Namun terkadang penggunaan teknologi ini masih dirasa kurang bijak dan
maksimal. Di era teknologi saat ini, kaum muda dapat mencari informasi tentang bagaimana
meningkatkan taraf ekonomi. Bila belum siap untuk memiliki usaha sendiri, kamu bisa coba
untuk freelance di suatu perusahaan.

Karakter Utama untuk Perkembangan Ekonomi


Dalam era revolusi industri 4.0, sangat dibutuhkan kaum muda yang memiliki karakter hebat.
Berikut ini adalah karakter yang dibutuhkan agar anak muda mampu mandiri secara finansial:

 Transformasi Informasi

Anak muda jaman sekarang harus bisa beradaptasi secara cepat. Hal ini disebabkan karena
perubahan yang semakin cepat dengan akses informasi melalui internet yang semudah mengetik
dengan ujung jari.

 Inovasi

Kreativitas menjadi kunci utama dalam revolusi industri ini. Kaum muda diharapkan dapat
memberikan suatu gebrakan baru yang bisa berguna untuk mendukung kemandirian ekonomi.

 Otomasi

Seiring berjalannya waktu, pekerjaan manusia saat ini menjadi dipermudah dengan kehadiran
mesin. Bila tidak ingin tertinggal, kamu bisa coba belajar skill baru agar tidak tergantikan oleh
robot.

Anda mungkin juga menyukai