Anda di halaman 1dari 6

Revitalisasi Manajemen Sampah Kota Kupang: Integrasi Teknologi Internet

of Things (IoT) untuk Pengelolaan Sampah yang Lebih Efektif

Disusun Oleh:

Novembli Ola Ban


23121015

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MADIRA

KUPANG

2023
Abstrak
Penelitian ini membahas strategi revitalisasi manajemen sampah di Kota Kupang, dengan fokus
pada penerapan Teknologi Internet of Things (IoT). Kota ini menghadapi tantangan serius dalam
pengelolaan sampah, terutama karena pertumbuhan populasi yang cepat dan perubahan pola
konsumsi. Pengumpulan dan pengangkutan sampah saat ini belum optimal, menyebabkan
masalah di sepanjang rantai pengelolaan sampah. Penerapan teknologi IoT diusulkan untuk
memonitor dan mengoptimalkan pengelolaan sampah. Sensor berbasis ultrasonik dan inframerah
akan digunakan untuk mendeteksi kapasitas penuh tempat sampah. Data akan diproses dan
dikirim melalui mikrokontroler yang terhubung ke internet, memungkinkan pemantauan real-
time. Sistem ini juga memberikan notifikasi otomatis kepada petugas pengangkut sampah saat
tempat sampah mencapai kapasitas penuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi IoT
dalam pengelolaan sampah Kota Kupang dapat meningkatkan efisiensi dan responsabilitas dalam
penanganan sampah. Dengan memanfaatkan teknologi ini, ketersediaan tempat sampah umum
dapat dioptimalkan, menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat untuk penduduk Kota
Kupang.

Kata Kunci: Pengelolaan Sampah, IoT, Sensor, Mikrokontroler, Revitalisasi.


Abstract
This research addresses a waste management revitalization strategy in Kupang City, with a focus
on implementing the Internet of Things (IoT) technology. The city faces serious challenges in
waste management, primarily due to rapid population growth and shifts in consumption patterns.
The collection and transportation of waste are currently suboptimal, leading to issues along the
waste management chain. The application of IoT technology is proposed to monitor and optimize
waste management. Ultrasonic and infrared-based sensors will be employed to detect full
capacity in waste containers. Data will be processed and transmitted through a microcontroller
connected to the internet, enabling real-time monitoring. This system also provides automatic
notifications to waste collectors when containers reach full capacity. Research results
demonstrate that the integration of IoT in Kupang City's waste management can enhance
efficiency and accountability in waste handling. By harnessing this technology, the availability
of public waste containers can be optimized, creating a cleaner and healthier environment for the
residents of Kupang City.

Keywords: Waste Management, IoT, Sensor, Microcontroller, Revitalization.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengelolaan sampah di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, merupakan tantangan
serius. Data dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang tahun 2022
mencatat volume sampah mencapai 86 ton per hari, menunjukkan penurunan dari tahun 2021
yang mencapai 218.98 ton per hari. Namun, permasalahan utama terletak pada pengelolaan
sampah yang belum optimal. Tempat pemrosesan akhir (TPA) masih menggunakan metode
terbuka (Open dumping) dan tidak ada kebijakan strategis untuk pengolahan sampah.
Analisis menyeluruh menunjukkan bahwa permasalahan ini tidak hanya terkait dengan
volume, tetapi juga dengan infrastruktur dan teknologi yang digunakan dalam pengelolaan
sampah. Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa pengumpulan dan pengangkutan
sampah masih belum mampu mengakomodasi semua area kota, terdapat 51 kelurahan dengan
lebih dari 750 titik sampah yang belum tertangani.
Dalam perspektif ini, diperlukan suatu pendekatan baru yang memanfaatkan teknologi
terkini untuk memperbaiki manajemen sampah. Pengintegrasian Teknologi Internet of
Things (IoT) menjadi solusi yang menjanjikan. Teknologi ini memungkinkan pemantauan
real-time terhadap kapasitas tempat sampah dan memberikan notifikasi otomatis saat
mencapai kapasitas penuh.
Oleh karena itu, penelitian ini merupakan langkah yang tepat untuk mencari solusi yang
lebih efektif dalam mengelola sampah di Kota Kupang. Dengan integrasi IoT, diharapkan
dapat tercipta sistem pengelolaan sampah yang lebih responsif, efisien, dan ramah
lingkungan, sejalan dengan visi Kota Kupang untuk menjadi kota yang bersih dan sehat bagi
penduduknya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah di Kota Kupang mengingat
peningkatan volume sampah dari tahun 2021 ke 2022?
2. Bagaimana meminimalkan penggunaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) terbuka dan
mengimplementasikan kebijakan strategis untuk pengolahan sampah yang lebih
berkelanjutan?
3. Bagaimana mengatasi kendala dalam pengumpulan dan pengangkutan sampah di 51
kelurahan dengan lebih dari 750 titik sampah yang belum tertangani?
4. Sejauh mana Teknologi Internet of Things (IoT) dapat diintegrasikan untuk
memonitor dan mengoptimalkan pengelolaan sampah di Kota Kupang?
5. Apa manfaat konkret yang diharapkan dari implementasi Teknologi Internet of
Things (IoT) terhadap sistem pengelolaan sampah yang ada?
1.3 Batasan Masalah
1. Penelitian ini akan difokuskan pada pengelolaan sampah di Kota Kupang, dengan
penekanan pada integrasi Teknologi Internet of Things (IoT) untuk memonitor dan
mengoptimalkan proses pengelolaan sampah.
2. Ruang lingkup penelitian akan mencakup aspek teknis dari implementasi IoT,
termasuk pemilihan sensor, pengolahan data, dan mekanisme notifikasi kepada
petugas pengangkut sampah.
3. Penelitian ini tidak akan membahas aspek kebijakan publik atau regulasi terkait
pengelolaan sampah di tingkat kota.
4. Meskipun pengelolaan sampah rumah tangga merupakan kontributor utama,
penelitian ini juga akan mempertimbangkan dampak dari sampah industri besar di
luar Kota Kupang.
5. Penelitian ini akan membatasi analisis terhadap efektivitas pengelolaan sampah
setelah implementasi IoT, tanpa memasukkan analisis biaya atau anggaran yang
terkait.

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan
sampah di Kota Kupang melalui integrasi Teknologi Internet of Things (IoT) pada tempat
penampungan sampah umum. Secara khusus, tujuan penelitian ini mencakup:
1. Mengimplementasikan teknologi IoT untuk memantau dan mendeteksi kapasitas
penuh tempat sampah secara otomatis.
2. Memastikan respons cepat terhadap keadaan penuh pada tempat sampah melalui
notifikasi otomatis kepada petugas pengangkut sampah.
3. Mengoptimalkan proses pengangkutan sampah dengan memanfaatkan informasi real-
time tentang kapasitas tempat sampah.
4. Meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah secara keseluruhan, termasuk
pengumpulan, pengangkutan, dan pengolahan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, diharapkan pengelolaan sampah di Kota Kupang
dapat berjalan lebih efisien, meminimalkan dampak negatif lingkungan, dan meningkatkan
kualitas hidup masyarakat setempat.

1.5 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Peningkatan Efisiensi Pengelolaan Sampah: Integrasi Teknologi Internet of
Things (IoT) akan memungkinkan pengelolaan sampah yang lebih efisien,
termasuk pengumpulan, pengangkutan, dan pengolahan di Tempat Pembuangan
Akhir (TPA). Hal ini akan mengurangi waktu dan sumber daya yang diperlukan
dalam penanganan sampah.
2. Optimalisasi Penggunaan Tempat Sampah Umum: Dengan sistem deteksi
otomatis, tempat sampah umum akan dimanfaatkan secara optimal. Petugas
pengangkut sampah akan mendapatkan notifikasi ketika tempat sampah mencapai
kapasitas penuh, sehingga pengangkutan dapat dilakukan tepat waktu.
3. Pengurangan Dampak Lingkungan Negatif: Dengan mengoptimalkan
pengelolaan sampah, diharapkan akan terjadi pengurangan dampak negatif
terhadap lingkungan sekitar. Pengumpulan dan pengolahan sampah yang lebih
efisien akan mengurangi risiko pencemaran dan dampak negatif lainnya.
4. Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat: Lingkungan yang bersih dan
terbebas dari masalah sampah akan berdampak positif pada kesehatan dan kualitas
hidup masyarakat Kota Kupang. Udara lebih bersih dan risiko penyakit terkait
sampah dapat dikurangi.
5. Penghematan Sumber Daya dan Biaya: Dengan pengelolaan yang lebih efisien,
diharapkan akan terjadi penghematan sumber daya, seperti bahan bakar dan
tenaga kerja, yang biasanya digunakan untuk pengangkutan dan pengelolaan
sampah.
6. Pengembangan Teknologi Lokal: Penelitian ini juga berpotensi untuk
mendorong pengembangan teknologi lokal, terutama dalam bidang teknologi IoT
dan pengelolaan sampah. Hal ini dapat berkontribusi pada pertumbuhan industri
teknologi di wilayah tersebut.
Dengan manfaat-manfaat ini, diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan
kontribusi positif bagi pengelolaan sampah di Kota Kupang dan masyarakat secara
keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai