SPE Tugas 2
SPE Tugas 2
Kelas : D011
NPM : 23011010151
TTD :
3. Siapa tokoh-tokohnya?
Tokoh-tokoh yang berperan besar dalam pemikiran merkantilisme adalah
sebagai berikut :
1. Jean Bodin (1530 – 1596) adalah ilmuwan Prancis, orang pertama yg
secara sistematis menyajikan teori tentang uang & harga. Menurut Boudin,
bertambahnya uang yang diperoleh dari perdagangan luar negeri dapat
menyebabkan naiknya harga-harga. Berdasarkan teori Boudin inilah Irving
Fisher mengembangkan teori Kuantitas Uang.
2. Thomas Mun (1571 – 1641) seorang saudagar kaya dari Inggris menulis
tentang manfaat perdagangan luar negeri. Dalam buku-buku yang ditulisnya
memuat tentang manfaat perdagangan luar negeri, sebagaimana yang dikutip
dari aslinya oleh Edmund Whittaker (1960) dari bukunya yang kedua, Mun
menulis : the ordinary means therefore to encreas our wealth and treasure is by
foreign trade, wherein we must ever observe this rule; to sell more to strangers
yearly than we consume of theirs in value…because that part of stock which is
not returned to us in wares must necessarily be brought home in treasure.
3. Jean Babtis Colbert ( 1619 – 1683) adalah pejabat Perancis yaitu menteri
utama dibidang ekonomi & keuangan dalam pemerintahan Raja Louis xvi.
Pada masa ini perdagangan dianggap sumber utama kemakmuran,
konsekuensinya, kedudukan kaum saudagar semakin penting. Terjadi aliansi
antara saudagar & penguasa. Kaum saudagar memperkuat & mendukung
kedudukan penguasa. Penguasapun memberi bantuan & perlindungan berupa
monopoli, proteksi, dan keistimewaan-keistimewaan lainnya.
4. Sir William Petty (1623 – 1687) mengajar di Oxford University dan banyak
menulis tentang politik. Petty menganggap penting arti bekerja ( labor ) jauh
lebih penting dari sumber daya tanah. Bukan jumlah hari kerja yang
menentukan nilai suatu barang, melainkan biaya yang diperlukan untuk
menjaga agar para pekerja tersebut dapat tetap bekerja. Bagaimana pula
pendapatnya tentang uang ? Menurut Petty, uang diperlukan dalam jumlah
secukupnya, tetapi lebih atau kurang dari yang diperlukan bisa mendatangkan
kemudharatan. Dalam kalimatnya sendiri: “money is fat the body-politick,
where of too much doth as often hinder its agility, as too little makes sick!”
5. David Hume ( 1711-1776) Dikenal sebagai seorang filsuf daripada pakar
ekonomi. Tapi kontribusinya terhadap dunia ekonomi cukup besar. Hal ini
disebabkan karena Hume dan Smith sering mendiskusikan tentang pandangan-
pandangannya bersama-sama. Hume menulis buku of the balance of trade,
membicarakan tentang harga-harga yang sebagian dipengaruhi oleh jumlah
barang dan sebagian lagi ditentukan oleh jumlah uang.
Tokoh-Tokoh Psiokrat
a. Francis Quesnay (1694-1774)
Tokoh utama aliran fisiokrat adalah Francis Quenay (1694-1774). Sebenarnya
profesi awal Quenay ini adalah sebagai dokter dan sangat ahli dalam ilmu
bedah. Dikemudian hari ia di angkat sebagai anggota “academie des sciences”,
sebuah lembaga ilmiah yang memiliki wibawa sangat tinggi pada masa itu di
Prancis. Sejak itu ia mulai mencurahkan perhatiannya pada masalah masalah
ekonomi.
Pada tahun 1758, Quesnay menulis buku Tableau Economique dengan latar
belakang seorang dokter, tidak heran kalau dalam buku tersebut Quesnay
menggambarkan system perekonomian suatu Negara seperti laiknya
kehidupan biologis tubuh manusia. Antara satu bagian dalam tubuh dengan
bagian yang lain membentuk suatu kesatuan yang harmonis. Begitu juga
proses dan gejala kehidupan ekonomi jika dilihat dalam hubungan antara
bagian yang satu dengan dengan yang lain membentuk suatu keseluruhan
dengan hukum-hukum tersendiri.
Quesnay membagi masyarakat dalam empat golongan :
1. Kelas masyarakat produktif.
2. Kelas tuan tanah.
3. Kelas yang tidak produktif atau steril, terdiri dari saudagar dan pengrajin.
4. Kelas masyarakat buruh atau labor yang menerima upah dan gaji dari
tenaganya.
Bagi Quesnay, hukum ekonomi yang berkesesuaian dengan hukum ala mini
menjadikan alam, dalam hal ini tanah, sebagai satu satunya sumber
kemakmuran rakyat. Termasuk pula di dalamnya kegiatan pertanian,
peternakan dan pertambangan. Keas tuan tanah dianggapnya sebagai pengisap
belaka sebab memperoleh hasil tidak melalui kerja. Kegiatan industri hanya
mengubah bentuk atau sifat barang. Kegiatan perdagangan pun dianggap tidak
produktif. Hal ini karena ia melihat para pedagang hanya memindahkan
barang dari satu tempat ketempat lain. Karena kaum petani yang paling
produktif dari ke empat golongan tersebut, Quesnay menganjurkan agar
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah harus ditujukan
terutama untuk meningkatkan taraf kehidupan para petani. Bukan sebaliknya,
memberi hak-hak khusus pada pemilik tanah dan para saudagar seperti yang
selama ini dinikmati di bawah pemerintahan yang mengagungkan
merkantilisme.
Dengan dasar pandangan di atas, kaum merkantilis yang menganggap bahwa
sumber utama kemakmuran Negara adalah dari surplus yang diperoleh dari
perdagangan luar negeri, dianggap sebagai pandangan yang keliru oleh kaum
fisiokrat. Kaum fisiokrat juga mengkritik kaum merkantilis yang menciptakan
berbagai regulasi perdagangan ketika yang seharusnya dibebaskan dari
control. Kaum merkantilis dituduh telah membuat barang barang menjadi
lebih mahal dengan menetapkan pajak yang tinggi.
Dibandingkan dengan dengan pemikiran pemikiran ekonomi yang sudah
disebutkan terdahulu, pemikiran Quesnay lebih maju. Pola dan garis pemikiran
yang dikemukakan oleh ia sudah tersusun dalam suatu kerangka dasar analisis
tertentu mengenai gejala gejala, peristiwa peristiwa dan masalah-masalah
ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat.
b. Jackues Turgot
J. Turgot ialah seorang ahli filsafat dan ekonomi yang menjabat Menteri
Keuangan Prancis dalam pemerintahan Raja Louis XVI. Pemikirannya tentang
ekonomi sejalan dengan F. Quesnay, bahwa sumber kemakmuran berasal dari
alam terutama usaha bidang pertanian. Oleh karena itu, J. Turgot memberikan
dorongan agar usaha pertanian dapat ditingkatkan. Sumbangan pemikiran yang
sangat berharga untuk pengembangan ilmu pengetahuan ekonomi tersebut
antara lain :
a. Teori pembentukan modal Pada dasarnya teori turgot bertolak pada urusan
pertanian. Nilai tambah yang pada hakikatnya merupakan awal pembentukan
modal masyarakat. Nilai tambah tersebut berasal dari laba pengusaha dan sewa
tanah
b. Teori hukum hasil lebih yang makin berkurang. Tambahan modal untuk
meningkatkan usaha pertanian ada batasnya. Menurut pengamatan turgot, jika
sebidang tanah terus menerus ditambahkan modal, mulai titik tertentu akan
memperoleh hasil yang lebih yang makin berkurang. Gejala tersebut kemudian
dirumuskan menjadi the law of demishing returns (hukum hasil lebih yang
semakin berkurang)
c. John Lock (1632-1704)
Locke memberikan lima kontribusi terhadap perkembangan ilmu ekonomi,
tiga buah bersifat filosofis dan dua bersifat ekonomi. Ia memberikan justifikasi
filosofis untuk kepemilikan pribadi dan Negara.
Ia mengembangkan metodologi yang membantu ekonomi menjadi “ilmiah”.
Sumbangan Locke untuk perkembangan ilmu ekonomi lainnya adalah teori
yang berkaitan dengan uang dan bunga. Ia menentang peraturan pemerintah
tentang tingkat suku bunga dan menentang pemerintah mendevaluasi mata
auang Inggris, karena akan berakibat buruk terhadap perekonomian.