9.marketing and Advertising Concept
9.marketing and Advertising Concept
Disusun Oleh :
Miranti Kartika K. 09211650054015
Rosangelina Lucky Desbry D.W. 09211650054018
Mochammad Syahrul Mubarok 09211650054025
E-Business | 1
A. Latar Belakang
Dalam hal pemenuhan kebutuhan sehari-hari secara disadari maupun tidak disadari saat
ini sebenarnya kita telah menjadi konsumen beberapa produk yang dikeluarkan oleh
beberapa perusahaan yang ada di dunia, baik perusahaan berskala nasional maupun
multinasional. Sebagai contoh pasta gigi. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh
Tim jajakpendapat.net (JAKPAT) melalui 2.160 responden diketahui bahwa 5 besar merk
yang dipilih oleh masyarakat adalah Pepsodent, Close Up, Sensodyne, Formula, dan
Ciptadent. Pepsodent menduduki peringkat tertinggi yaitu sebesar 71,06 %. Sedangkan
Ciptadent yang berada pada peringkat 5 memiliki nilai sebesar 2,73 %.
Fakta diatas tentunya menimbulkan pertanyaan baru bagi beberapa orang khususnya
divisi sales dan marketing para kompetitornya yaitu mengapa Pepsodent dapat menduduki
peringkat pertama pada pasar pasta gigi. Pepsodent berhasil meraih market share yang
paling tinggi diantara kompetitor-kompetitornya. Pertanyaan berikutnya yang muncul
adalah bagaimana PT. Unilever Tbk sebagai pemegang merk dagang Pepsodent
melakukan strategi pemasaran dan periklanannya.
Dikarenakan beberapa data dan informasi tesebut penulis mencoba untuk
membandingkan lebih rinci mengenai strategi-strategi apa yang dilakukan oleh Unilever
sebagai Peringkat 1 khususnya dengan salah satu kompetitornya yaitu Lion Wings sebagai
Peringkat 5. Perlu diketahui bahwa Lion Wings merupakan pemegang merk dagang dari
Ciptadent.
E-Business | 2
• Cif • Lifebuoy Shampoo
• Citra • Lipton
• Clear • Lux
• Close Up • Molto
• Pepsodent • Super Pell
• Ponds • Surf
• Rexona • Tresemme
• Rinso • Vaseline
• Royco • Vixal
• Sariwangi • Wall’s Taste Joy
• Sunlight • Wipol Karbol
• Sunslik • Zwitsal
E-Business | 3
48.89%
45.65%
5.46%
Gambar 3 Hasil survey perbandingan Pepsodent dengan merk lain pasta gigi lain
Untuk berhasil dalam mencapai market share pasta gigi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan para kompetitornya, Pepsodent mencoba melakukan beberapa pendekatan
diantaranya yaitu :
E-Business | 4
a) Segmenting
Segmenting pada Pepsodent sudah sangat luas. Sehingga dengan begitu nama
Pepsodent dapat menjadi pilihan pertama yang melintas dibenak hampir seluruh
masyarakat Indonesia. Target pasar produk Pepsodent ini adalah konsumen semua usia,
baik mulai anak-anak sampai dewasa. Pepsodent mengelompokkan produknya berdasarkan
usia. Untuk anak-anak disesuaikan dengan rasa yang biasanya disukai oleh anak-anak dan
mengandung mint yang lebih sedikit. Untuk produk anak-anak antara lain: Kids, Gigi Susu
Strawberry, dan Gigi Susu Orange. Untuk dewasa antara lain: Complete 12, Complete
Care, Herbal, Sensitive, Whitening, White, Dan Pepsodent White Now. Untuk dewasa
setiap jenis produk memiliki fungsi yang berbeda-beda ini menunjukkan bahwa Pepsodent
ingin memenuhi kebutuhan konsumen di setiap masalah gigi yang berbeda-beda. Pepsodent
juga dapat digunakan untuk semua jenis kelamin.
Pepsodent memasarkan produknya melalui media elektronik dan media cetak yang
menarik, dengan media elektronik yaitu melalui media periklanan. Pepsodent juga
memasarkan produknya melalui media-media cetak seperti melalui bilboard atau majalah.
selain itu Pepsodent juga memperkenalkan produknya melalui event-event yang mereka
buat, salah satu contohnya yaitu SENYUM PEPSODENT, melalui event ini Pepsodent
memperkenalkan produknya secara langsung dengan memberikan pengetahuan tentang
manfaat bersikat gigi, cara sikat gigi dengan benar. Melalui event ini lah Pepsodent dapat
merebut hati masyarakat agar masyarakat menggunakan produknya, dengan event ini juga
Pepsodent mengenalkan produknya agar lebih dikenal di masyarakat dan di pasaran,
melalui event ini juga Pepsodent memberikan sikat gigi dan pasta gigi gratis kepada para
pesertanya, ini juga salah satu cara untuk merebut hati masyarakat.
E-Business | 5
b) Targeting
Targeting pada Pepsodent adalah dua digit angka pertumbuhan meskipun timbul
persaingan ketat di kategori utama. Home dan Personal Care secara keseluruhan tumbuh
11,2%. Kategori produk Pepsodent termasuk sukses dalam penjualannya. Marjin laba
usaha masih memuaskan yang mencapai 20,3% dari penjualan. Pada dasarnya laba bersih
sedikit dibawah tahun-tahun sebelumnya disebabkan oleh marjin yang lebih rendah dan
adanya selisih nilai tukar mata uang asing (keuntungan Rp 8 miliar di tahun 2005 dan Rp
34 miliar di tahun 2004 dengan pergerakan sebesar Rp 26 miliar). Tahun 2012 laba per
saham mencapai Rp 189 per saham.
E-Business | 6
c) Positioning
Pepsodent menjadi salah satu brand pasta gigi yang berhasil mengakar kuat dan
sudah lama di Indonesia. Perjalanan panjang Pepsodent menunjukkan semakin kuatnya
brand ini. Berbagai upaya yang telah dilaksanakan Unilever berbuah manis. Pepsodent pada
awal launching melaksanakan positioning pada gigi lebih putih dan sehat yang selanjutnya
disempurnakan sebagai perawatan gigi.
Positioning adalah suatu usaha melekatkan persepsi atas suatu produk pada
sekelompok pasar atau segmen tertentu agar produk itu mampu dianggap lebih dan cocok
dengan keinginan dan kebutuhan segment tersebut, semua dalam rangka membangun
persepsi positif. Sehingga pada segmen yang berbeda memerlukan strategi positioning
yang berbeda, atau dengan memperluas, memperbaiki, menambah atas strategi positioning
yang telah ada.
Strategi positioning sebagai dasar dari strategi pemasaran dan menjadi dasar yang
populer dari pengembangan strategi kreatif. Gagasan umum dari positioning adalah
menempatkan sebuah produk untuk mendapatkan posisi yang baik dalam benak konsumen.
Merek yang telah memiliki posisi mapan dalam benak akan menjadi faktor pengaruh yang
kuat pada saat konsumen memerlukan solusi.
Pepsodent yang dulu juga membangun positioning statement “Gigi Putih” saat ini
telah berhasil melakukan repositioning dengan “Perlindungan Gusi” dan “Perlindungan
Gigi Berlubang”. Perubahan ini bukan semata-mata kata-kata yang diubah, namun
produsen telah memikirkan perubahan kuantitatif target pasar dan segmen pasar yang
dibidik, tentu ketika seseorang mencapai usia tua dengan gigi berlubang sangatlah tidak
nyaman, sehingga Pepsodent menjadi jawabannya.
d) Diferentiation
E-Business | 7
Keuntungan yang akan diperoleh para pelaku pasar dari strategi diferensiasi produk:
2. Kompetitor
Perbandingan Pepsodent dengan Ciptadent karena core product yang sama
dengan fokus merawat Gigi dapat dijelaskan sebagai berikut
a. Pepsodent
Faktor Utama Pepsodent Menjadi Pilihan :
• Pepsodent adalah merek terkemuka di sebagian besar negara Asia dengan
Indonesia dan India sebagai pasar terbesar.
E-Business | 8
• Pada tahun 2005 Pepsodent merupakan satu-satunya merek pasta gigi yang
diakui oleh FDI, Federasi Gigi Dunia, di samping asosiasi dokter gigi di
dalam negeri.
• pada tahun 2010 pepsodent mendapatkan penghargaan dari prodogi
indonesia
Strategi penjualan :
- Melalui program sekolah pepsodent dan pemeriksaan gigi gratis
- Melalui program menyikat gigi pada malam hari
- Melalui program keluarga sehat pepsodent
- Melalui iklan-iklan yang unik dan memberikan hadiah kepada
pelanggan melalui program tersebut.
-
Keunggulan produk :
1) Brand pepsodent sudah lama di Indonesia sehingga sebagian besar orang
sudah mengetahui kualitas dari pepsodent.
2) Pepsodent memiliki banyak variasi, mulai dari Pepsodent untuk anak,
whitening, herbal, hingga sensitive expert.
3) Produk pepsodent mudah didapat karena dijual di supermarket dan
minimarket di berbagai kota di Indonesia.
4) Harganya pun relatif terjangkau.
5) Pepsodent pun senantiasa bekerja sama dengan PDGI untuk
mempromosikan brandnya.
Kelemahan produk :
1) Promosi yang disuguhkan Pepsodent belakangan ini terlalu singkat.
2) Iklan Pepsodent secara bergantian hanya menampilan adegan menyikat
gigi ataupun mengetes kekuatan gigi depan westafel dan cermin.
Beberapa konsumen bosan dan tidak dapat membedakan iklan
Pepsodent yang terdiri dari beberapa jenis.
3) Untuk iklan Pepsodent sensitive expert, terkesan meniru brand yang
sudah lama mengusung dan mengincar pasar gigi sensitive.
E-Business | 9
Peluang :
Masih tingginya tingkat penjualan dan loyalitas konsumen terhadap Pepsodent
membuatnya lebih unggul.
Ancaman :
Ada banyaknya pesaing yang juga mulai berinovasi.
b. Ciptadent
Ciptadent adalah pasta gigi dengan Hygie-Lite, Fluoride ganda, dan Kalsium,
serta Vitamin E memberikan perlindungan yang sempurna terhadap gigi Anda.
Hygie-Lite menjadikan gigi extra putih, extra bersih. Fluoride ganda melindungi
bagian dalam email gigi dan bagian luar gusi serta akar gigi. Kalsium menguatkan
seluruh bagian gigi hingga ke akarnya. Mengandung vitamin E memperlancar
peredaran darah di gusi. Tersedia dalam berbagai kemasan: tube 35g, 80g, 130g,
dan 200g. Contoh varian produk ciptadent :
o Ciptadent Fresh Mint Micro Active Foam & Xylitol, yang menawarkan pasta
gigi yang bersensasi rasa mint dan segar dimulut
o Ciptadent dengan flouride ganda, multivitamin kalsium, micro active foam dan
xylitol untuk membersihkan gigi lebih bersih dan menguatkan email gigi.
Strategi penjualan :
- Melalui iklan yang unik di televisi
- melalui program atau event-event langsung di lapangan seperti acara menyikat
gigi bersama di monas, games tentang kesehatan gigi dll.
- selalu memperbarui bentuk kemasan dan memberikan promo buy one get one
- memberikan undian berhadiah pada kemasan
Keunggulan produk :
1) Brand Ciptadent kini hadir dengan kemasan yang mudah di ingat.
E-Business | 10
2) Harganya pun relatif terjangkau.
3) Ciptadent pun mulai berinovasi dan memperbanyak promosi di media.
Kelemahan produk :
1) Promosi yang dihadirkan Ciptadent di media televisi tidak sebanyak iklan
Pepsodent.
2) Iklan Ciptadent belum memiliki ciri khusus.
Peluang :
Konsumen mulai beralih karena ketertarikannya terhadap kemasan baru Ciptadent.
Ancaman :
Di bandingkan Pepsodent, Ciptadent lebih lambat dalam mengeluarkan inovasi dan
variasi terbarunya.
E-Business | 11
2. Below The Line (BTL) dengan Event Sosialisasi / kampanye
Event yang dilakukan oleh Pepsodent juga cukup gencar, beberapa kegiatan kampanye
below the line. Pepsodent yang akrab terdengar di sekolah dengan metode pemeriksaan gigi
gratis. Aktifitas nyata program ini adalah menyikat gigi bersama yang dilakukan oleh anak-
anak Sekolah Dasar. Program ini juga telah menjangkau 3,2 juta anak berusia dibawah 12
tahun.
Public relation yang diluncurkan oleh Pepsodent melakukan hubungan baik dengan
para konsumennya dengan cara memberikan kualitas prima untuk produk Pepsodent. Hal
lain seperti Direct marketing adalah Penggunaan teknologi internet. Penggunaan teknologi
ini juga menjadi concern dalam strategi pemasaran yang dilakukan oleh Pepsodent.
Internet dan mobile merupakan media yang memiliki potensi untuk dikembangkan dalam
rangka strategi pemasarannya.
Target Audience
Pepsodent yang diluncurkan sejak tahun 1951 memposisikan diri sebagai produk
kesehatan gigi dan mulut. Segmen yang dituju berasal dari kalangan dewasa hingga anak-
anak. Harganya relatif bisa terjangkau. Pada tahun 2009 Pepsodent menargetkan
pertumbuhan yang positif dengan melakukan beragam aktifitas komunikasi dan promosi
menarik. Pepsodent juga mengembangkan website yang memberikan informasi tentang
produk dan kegiatan yang dilakukan oleh Pepsodent. Tidak hanya itu tetapi website
Pepsodent juga berkerja sama dengan situs-situs lain yang berhubungan dengan kesehatan
gigi dan mulut.
Promosi edukasi yang gencar saat ini seperti pada Gambar 4. Mensosialisasikan sejak
usia dini betapa pentingnya merawat gigi sejak dini dengan visualisasi kartun atau animasi
yang beriisi edukasi cara merawat gigi dengan rutin sikat gigi makam hari. Karena
kebiasaan orang Indonesia pada malam hari akan lupa menyikat gigi, dengan adanya
edukasi seperti ini menanamkan brand awarness kebiasaan menyikat gigi pada malam hari
dengan produk Pepsodent tentunya.
E-Business | 12
Gambar 4 Promosi dengan mengedukasi merawat gigi sejak dini (ATL)
E-Business | 13
Dalam hal ini Pepsodent menerapkan semua jenis advertising objective berasal dari
target pasar, market positioning dan bauran pemasaran. Pepsodent menerapkan ke empat
jenis advertising objective secara bersamaan melalui 3 media utamanya yaitu, televisi,
program below the line dimana Pepsodent melakukan program sekolah Pepsodent dan
pemeriksan gigi gratis, program menyikat gigi yang dilakukan anak-anak SD telah
menjangkau 3,2 juta anak, dan media yang terakhir adalah media website Pepsodent.
Kegiatan periklanan pada ketiga media mencakup klasifikasi advertising objektif yaitu:
a. Informative advertising
Menciptakan awareness (new products, features, price dan services ); melalui
produk-produk variannya Pepsodent merasa perlu terus menginformasikan untuk
menciptakan awareness target marketnya.
b. Persuasive advertising
Menciptakan liking, preference, conviction, and purchase. Kadang gunakan
comparative advertising. (dalam iklan dimunculkan perbandingan kekuatan gigi
jika menggunakan Pepsodent).
c. Reminder advertising
Menstimulir repeat purchase (pembelian kembali).
d. Reinforcement advertising
Meyakinkan bahwa pilihannya benar.
E-Business | 14
b. Efek Penjualan (Sales Effect)
Penelitian Efek Penjualan, efek penjualan iklan biasanya lebih sukar diukur
dibandingkan dengan efek komunikasi. Penjualan dipengaruhi banyak faktor disamping
periklanan, seperti ciri produk, harga, ketersediaan dan kegiatan pesaing. Semakin sedikit
atau semakin dapat dikendalikan faktor-faktor tersebut, semakin mudah untuk mengukur
efek iklan terhadap penjualan. Efek penjualan paling mudah diukur pada situasi pemasaran
langsung dan paling sukar diukur pada iklan untuk membangun citra brand atau
perusahaan.
E-Business | 15
REFERENSI
[1] Andriani Prieteedjo. 2015. STUDI DESKRIPTIF TENTANG ATRIBUT PRODUK DAN
TINGKATAN PRODUK PADA DESAIN KEMASAN PASTA GIGI (Studi Kasus Pasta
Gigi Pepsodent). FSRD Universitas Trisakti. Vol.12- No.2.
[2] https://www.tanyapepsodent.com/mama-sigi-dan-pepo.html (diakses tanggal 9
Oktober 2017)
[3] http://emsofyan.blogspot.co.id/2013/02/strategi-pemasaran-pepsodent.html (diakses
tanggal 9 Oktober 2017)
[4] https://blog.jakpat.net/hasil-survey-pasta-gigi-pepsodent-atau-yang-lain/ (diakses
tanggal 9 Oktober 2017)
[5] http://www.lionwings.com/id/history (diakses tanggal 9 Oktober 2017)
E-Business | 16