Teknologi Penangkapan CO2
Teknologi Penangkapan CO2
3.67 Gt karbon Empire State Building Afrika, yang jika ditumpuk sama
dengan 1.5 kali jarak bumi-bulan.
dioksida (1×44/12)
Sumber emisi CO2e stasioner dari sektor energi
Sumber: 2006 IPCC Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories, Chapter 2 Stationary Combustion
Sistem perhitungan emisi GRK pada pembakaran stasioner (tidak bergerak)
berdasarkan metode IPCC 2006
Berikut tingkatan metode dan data yang diperlukan untuk perhitungan emisi GRK dari
pembakaran stasioner dan kategori pelaporan emisi secara internasional. Metode perhitungan
untuk pendekatan sektoral dibagi dalam tiga tingkatan (tingkat akurasi), yaitu:
E = DA × FE
dimana:
E : Emisi GRK (ton)
DA : Data aktivitas dinyatakan dalam nilai kalor (Tj), yaitu jumlah bahan bakar
atau listrik yang dikonsumsi pada aktivitas dinyatakan dalam satuan
energi.
FE : Faktor Emisi (ton/Tj), jumlah emisi untuk setiap bahan bakar atau
listrik yang dikonsumsi.
Uraian lebih detail mengenai DA dan FE yang digunakan pada masing-masing metode (tier 1, 2,
dan 3) dapat dilihat pada 2006 IPCC Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories,
Chapter 2 Stationary Combustion.
Konversi data aktivitas: Data fisik menjadi nilai kalor net dalam satuan energi
NCV dan FE jenis bahan bakar berdasarkan NCV dan FE BBM dan BBG Nasional (Tier-2)
IPCC (Tier-1)
Formula: dimana:
ton C carbon content kg CΤkg BB FE : Faktor Emisi (ton C/Tj)
FE = × 103 NCV : net calorific value (Mj/kg BB)
Tj NCV MjΤkg BB
Carbon Content
Perhitungan carbon content: (kg C/kg BB)
(API TR 2572)
Sampel
Faktor Emisi
Bahan Bakar
(ton C/TJ)
(BB) NCV
(MJ/kg BB)
(GPA 2172)
Sampel data yang digunakan dalam penentuan Faktor Emisi Solar
Carbon Content FE
NO JENIS SAMPEL KODE SAMPEL Net Calorific Value (MJ/Kg)
Kg C/Kg) (ton C/TJ)
1 Solar Kendari 42.81 0.87 20.2
2 Solar Banjarmasin 42.50 0.86 20.3
3 Solar Dumai 43.10 0.86 20.0
4 Solar Semarang 42.30 0.86 20.4
5 Solar Denpasar 42.43 0.86 20.4
6 Solar Balikpapan 42.80 0.87 20.2
7 Solar Pekanbaru 43.13 0.86 19.9
8 Solar Medan 43.34 0.86 19.9
9
10
Solar
Solar
Padang
Bandung
42.86
42.65
0.86
0.86
20.2
20.3
Konversi dari
11 Solar Surabaya 42.51 0.86 20.3 ton C ke kg CO2:
12 Solar Jogja 42.23 0.87 20.5
13 Solar Palembang 42.66 0.87 20.3
14
15
Solar
Solar
Makasar
Lampung
42.86
42.70
0.86
0.87
20.2
20.3 20.3 ton C/Tj
74,300 kg CO2/Tj
16 Solar Purwakarta 42.41 0.87 20.5
17 Solar Jakarta 42.36 0.86 20.4
18 Solar Bandung 42.32 0.86 20.4
19 Solar Karawaci 42.16 0.86 20.5
20 Solar Lampung 42.54 0.87 20.4
21 Solar Jambi 42.60 0.87 20.4
22 Solar Sumsel 42.63 0.86 20.3
23 Solar Denpasar 42.35 0.86 20.4
24 Solar Balikpapan 42.55 0.86 20.2
25 Solar Medan 43.02 0.86 20.0
26 Solar Makasar 42.87 0.86 20.1
27 Solar Pekanbaru 43.06 0.86 19.9
Rata-rata Faktor Emisi Solar 20.3
Faktor emisi GRK Ketenagalistrikan
KepMen ESDM No. 163.K/HK.02/MEM.S.2021
1
2
3
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
152
153
154
Pengurangan emisi dari kegiatan mitigasi GRK
Pengurangan Emisi = Emisi baseline hipotetis – emisi proyek efektif
PE SE
Kegiatan
Kegiatan
Mitigasi
Mitigasi
Emisi GRK
Emisi GRK
ENERGI KEHUTANAN
Perhitungan pengurangan emisi CO2
Baseline
disuplai dari genset Listrik sebesar 7,200
menggunakan diesel (1MW, MWh/tahun
7,200 jam per tahun)
𝐸 = 𝐷𝐴 × 𝐹𝐸 Baseline Proyek
DA = 7,200 MWh/tahun DA = 0.5x7,200 = 3,600 MWh/tahun
FEEnde = 1.03 tCO2/MWh FEEnde = 1.03 tCO2/MWh
MWh tCO2 MWh tCO2
E = 7,200 × 1.03 E = 3,600 × 1.03
tahun MWh tahun MWh
tCO2 tCO2
E = 7,416 E = 3,708
tahun tahun
Perhitungan emisi CO2 dari pembakaran batubara
𝐸 = 𝐷𝐴 × 𝐹𝐸
1. Sebuah unit pembakaran menggunakan batubara
sebanyak 1,000 ton dengan nilai kalor 6,500
kal/gram.
3. Data aktivitas,
Tj 5. Emisi CO2 yang dihasilkan,
DA = 1,000 ton × 0.0241 = 24.1 Tj
ton kg
4. Faktor emisi CO2 batubara tersebut, E = 24.1Tj × 94,715
Tj
kg = 2,282,632 kg
FE = 94,715
Tj ≈ 2,283 ton
Basis teknologi penangkapan CO2
Aplikasi utama teknologi penangkapan CO2 adalah pada titik sumber yang besar:
pembangkit listrik bahan bakar fosil, pabrik pengolahan bahan bakar, dan pabrik
industri lainnya, terutama untuk pembuatan besi, baja, dan semen.
Menangkap CO2 langsung dari sumber yang kecil dan bergerak misal pada sektor
transportasi, perumahan, dan bangunan komersial lebih sulit dan sangat mahal.
Skematik pembakit listrik bahan bakar fosil Skematik penangkapan post-combustion
Diagram
skematik lokasi
penangkapan
CO2 pada
pembangkit
listrik
Sumber: IPCC Special Report on Carbon Dioxide Capture and Storage, 2005
Sistem penangkapan CO2 Capture Process Pros Cons
✓ Teknologi sudah matang
Post-combustion (chemical absorption ✓ Butuh energi yang
with monoethanolamine besar
- MEA)
✓ Konsentrasi CO2 5-15% ✓ Efisiensi penangkapan
rendah
✓ Bisa dipasang pada ✓ Biaya investasi dan
pembangkit eksisting operasional tinggi
✓ digunakan utamanya
Pre-combustion ✓ Konsentrasi CO2 15-50% pada pembangkit IGCC
baru
✓ Gas kaya H2
✓ Tekanan parsial tinggi menimbulkan isu
temperatur dan
efisiensi
✓ Tersedia absorbsi fisika,
mature
Oxyfuel ✓ Teknologi separasi udara ✓ Butuh energi dan biaya
combustion sudah tersedia tinggi
✓ Konsentrasi CO2 ✓ Retrofit tidak atraktif
mencapai 65-85% karena butuh banyak
perubahan
Chemical Looping ✓ Konsentrasi CO2 sangat ✓ Teknologinya immature,
Combustion tinggi masih fase
pengembangan
✓ Low cost oxygen carrier
materials
✓ Truly and directly reduce ✓ Teknologinya belum
Air capture the atmospheric CO2 matang, masih fase
concentration pengembangan
✓ Costly and energy
✓ Viable alternative for CO2 intensive due to
capture from mobile and extremely low CO2
decentralized sources concentration
Komersial
Jenis teknologi penangkapan CO2
Pemisahan dengan solven/sorbents dicapai dengan
melewatkan gas yang mengandung CO2 untuk kontak
intensif dengan cairan penyerap (liquid absorbent)
atau penyerap padat (solid sorbent) yang mampu
menangkap CO2.
Sumber: IPCC Special Report on Carbon Dioxide Capture and Storage, 2005
Penangkapan CO2 berbasis solven pada proses gasifikasi
(pre-combustion)
Sumber: IPCC Special Report on Carbon Dioxide Capture and Storage, 2005
Penangkapan CO2 langsung dari udara (DACCS)
akan menghasilkan emisi negatif
Sumber: https://www.thinkgeoenergy.com/worlds-largest-direct-air-capture-and-co2-storage-plant-on-in-iceland/
Biaya produksi listrik tanpa dan dengan penangkapan CO2
Sumber: IPCC Special Report on Carbon Dioxide Capture and Storage, 2005
?
? ?
SELESAI