Anda di halaman 1dari 9

1.

Model Pembelajaran Inquiry

Model pembelajaran ini untuk mendorong siswa untuk menemukan jawaban dari masalah yang
dihadapi. Sehingga dalam proses pembelajaran, siswa dituntut untuk mau berpikir secara kritis
dan analitis.

Sintak; Prosedur pembelajaran inkuiri terdapat enam langkah, yaitu orientasi masalah,
merumuskan masalah, membuat hipotesis, eksplorasi (mengumpulkan informasi atau data),
menguji hipotesis dan membuat kesimpulan

2. Model Pembelajaran Kontekstual

Model pembelajaran kontekstual ini adalah upaya guru untuk mengaitkan materi dengan dunia
nyata. Sehingga konsep yang diajarkan di dalam kelas tidak hanya sebagai bayangan saja, namun
bisa diterapkan dan digunakan dalam kehidupan nyata.

Sintaks Model Contextual Teaching and Learning


1. Modelling (Pemusatan perhatian, motivasi, penyampaian kompetensi-tujuan, pengarahan-
petunjuk, rambu-rambu, contoh);
2. Questioning (eksplorasi, membimbing, menuntun, mengarahkan, mengembangkan,
generalisasi);
3. Learning Community (seluruh siswa partisipatif dalam belajar kelompok / individual,
mengerjakan);
4. Inquiry (identifikasi, investigasi, menemukan);
5. Constructivism (membangun pemahaman sendiri, mengkonstruksi konsep/aturan);
6. Reflection (review, rangkuman, tindak lanjut);
7. Authentic Assessment (penilaian proses belajar, penilaian objektif)

3. Model Pembelajaran Ekspositori

Ekspositori berarti sebuah penjelasan yang dilakukan oleh seorang guru mengenai sebuah teori
atau konsep. Dengan model pembelajaran ini, diharapkan para siswa memahami materi pelajaran
secara maksimal melalui penjelasan verbal yang dilakukan oleh guru.

da beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori, yaitu:


a. Persiapan (Preparation)
Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran
b. Penyajian (Presentation)
Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan
yang telah dilakukan. Guru harus dipikirkan guru dalam penyajian ini adalah bagaimana agar
materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa
c. Korelasi (Correlation)
Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman
siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya
dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya.
d. Menyimpulkan (Generalization)
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti {core) dari materi pelajaran yang
telah disajikan
e. Mengaplikasikan (Application)
Langkah aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak
penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses
pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi
tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Teknik yang biasa dilakukan
pada langkah ini di antaranya: (1) dengan membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah
disajikan, (2) dengan memberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajikan

4. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Model pembelajaran ini menekankan pada penyelesaian masalah secara ilmiah. Dalam bahasa
Inggris model pembelajaran ini biasa disebut dengan Problem based learning.

Sintak atau langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah/PBL adalah; 1) orientasi siswa pada
masalah, 2) mengorganisasi siswa untuk belajar, 3) membimbing penyelidikan individual
maupun kelompok, 4) mengembangkan dan menyajikan hasil, 5) menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah.

5. Model Pembelajaran Kooperatif

Dengan model pembelajaran ini, siswa akan belajar secara berkelompok untuk mencapai tujuan
dari sebuah pembelajaran tertentu.

6. Model Pembelajaran Project Based Learning

Sementara itu, model pembelajaran berbasis proyek ini menjadi sebuah proyek atau kegiatan
nyata sebagai kegiatan inti dalam sebuah pembelajaran.

7. Model Pembelajaran PAIKEM


PAIKEM berarti Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Penerapan model
pembelajaran ini membutuhkan rancangan yang disiapkan oleh guru sementara siswa akan
belajar secara aktif dan dengan hati senang.

8. Model Pembelajaran Kuantum

Model pembelajaran ini menggunakan kerangka TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai,


Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan). Biasanya dalam pembelajaran dengan model ini terdapat
yel-yel sebagai perayaan atau meningkatkan motivasi belajar.

9. Model Pembelajaran Terpadu

Pembelajaran terpadu adalah pembelajaran dengan melibatkan atau menggabungkan antara


beberapa mata pelajaran sekaligus. Dengan demikian, pembelajaran yang dilakukan diharapkan
akan lebih bermakna untuk peserta didik.

10. Model Pembelajaran Kelas Rangkap

Seperti namanya, model pembelajaran ini biasanya dilakukan oleh dua kelas menjadi satu sesi
pelajaran. Ini dapat dilakukan efektivitas belajar.

11. Model Pembelajaran Tugas Terstruktur

Pembelajaran dengan model tugas terstruktur ini siswa diberikan tugas-tugas tertentu oleh guru.
Tujuannya adalah memperdalam kepada materi yang telah diberikan.

12. Model Pembelajaran Portofolio

Model pembelajaran ini dapat dilakukan dengan pengumpulan karya terpilih dari satu kelas.
Prinsip dari model ini adalh membuat peserta didik aktif dan dapat menjalin koorporasi untuk
menghasilkan sebuah karya.

Sintaks model pembelajaran problem based learning


Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) adalah pembelajaran yang

menggunakan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari yang bersifat terbuka (open-ended)

untuk diselesaikan oleh pendidik (guru), guna mengembangkan keterampilan berfikir,

menyelesaikan masalah sosial, keterampilan sosial, belajar mandiri, dan membantu siswa untuk
membangun atau memperoleh pengetahuan baru. Adapun contoh sintaks model pembelajaran

berbasis masalah sebagai berikut.

Tahap/Langkah Kerja Peran/Aktivitas Guru

Tahap 1 : Orientasi terhadap masalah Guru menyajikan masalah nyata kepada peserta didik

Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami masalah


Tahap 2 : Organisasi belajar
dan apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah

Tahap 3 : Penyelidikan individual maupun Guru membimbing peserta didik melakukan pengumpulan
kelompok alternatif penyelesaian masalah.

Tahap 4 : Pengembangan dan penyajian hasil Guru membimbing peserta didik untuk menentukan penyeles
penyelesaian masalah didik menyusun laporan hasil penyelesaian, masalah, misal d

Tahap 5 : Analisis dan evaluasi proses


Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan refleksi a
penyelesaian masalah

Sintaks model pembelajaran discovery/inquiry learning


Model pembelajaran penemuan (discovery/inquiry learning) pada dasarnya merupakan dua hal

yang berbeda. Namun, dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 mencantumkan model

pembelajaran inquiry dan discovery secara bersamaan. Oleh sebab itu, sintaks kedua model

pembelajaran tersebut dibuat sama.

Model pembelajaran discovery/inqury learning merupakan kegiatan belajar yang berfokus pada

pencarian dan penemuan melalui proses berfikir secara sistematis. Adapun tujuan model

pembelajaran ini adalah agar siswa mampu merumuskan dan menjawab berbagai pertanyaan dan

semakin berani serta kreatif dalam berimajinasi. Berikut sintaks model

pembelajaran discovery/inquiry learning.


Sintaks model pembelajaran project based learning
Model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) adalah proses belajar yang

menggunakan sebuah kegiatan (proyek) untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Penekanan dari model pembelajaran ini terletak pada aktivitas peserta didik, baik

secara individual maupun kelompok, untuk menghasilkan produk (berupa desain, skema, karya

tulis, karya seni, prakarya, dan sebagainya) dengan menerapkan keterampilan meneliti,

menganalisis, membuat, hingga menyampaikan produk hasil belajar mereka. Berikut contoh

sintaks model pembelajaran berbasis proyek (project based learning).

Tahap/Langkah Kerja Peran/Aktivitas Guru


Tahap 1 : Penentuan Guru bersama peserta didik

Tahap 2 : Perencanaan langkah-langkah penyelesaian Guru memfasilitasi peserta

Tahap 3 : Penyusunan jadwal pelaksanaan Guru memberikan pendam

Tahap 4 : Penyelesaian dengan fasilitasi dan monitoring guru Guru memfasilitasi dan me

Tahap 5 : Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil karya proyek Guru memfasilitasi peserta

Tahap 6 : Evaluasi proses dan hasil Guru dan peserta didik pad

Sintaks model pembelajaran cooperative learning


Model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) biasanya digunakan untuk mengajarkan

materi yang agak kompleks, dan yang lebih penting lagi, serta dapat membantu guru untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang berdimensi soasial, serta hubungan antar manusia. Misalnya,

telah dibuktikan bahwa menggunakan model pembelajaran kooperatif sangat efektif untuk

memperbaiki hubungan antar suku dan etnik di dalam kelas yang bersifat multikultural, serta

hubungan antara siswa biasa dengan penyandang disabilitas.

Adapun tujuan model pembelajaran kooperatif secara ringkas dikelompokkan menjadi tiga

bagian, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan

keterampilan sosial peserta didik. Berikut contoh sintaks model pembelajaran kooperatif

(cooperative learning).
Sintaks model pembelajaran langsung
Model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar siswa

tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik, dan

tentunya juga dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Oleh karena itu, guru sangat berperan

dalam membantu siswa memperoleh pengetahuan prosedural (pengetahuan tentang bagaimana

melakukan sesuatu), pengetahuan deklaratif (pengetahuan tentang sesuatu), dan mengembangkan

keterampilan belajar. Berikut contoh sintaks model pembelajaran langsung.


Langkah-langkah membuat sintaks pemebelajaran
Kemendikbud (2013) memberikan konsepsi bahwa dalam pelaksanaan model pembelajaran

dengan pendekatan ilmiah (saintifik), haruslah mencakup komponen: mengamati, menanya,

mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Komponen-komponen tersebut

dapat dimunculkan dalam setiap kegiatan belajar mengajar, tapi bukan sebagai siklus

pembelajaran.

Oleh sebab itu, dalam membuat sintaks untuk model pembelajaran yang digunakan haruslah

dengan pendekatan ilmiah. Berikut langkah-langkah membuat sintaks pembelajaran dari

Kemendikbud (2013).

Anda mungkin juga menyukai