Anda di halaman 1dari 2

A.

Big Five Personality Traits


Kepribadian adalah bagaimana seorang bersikap, berperilaku, dan berinteraksi dengan orang
lain. McShane dan Glinow (Wibowo, 2013) menyatakan kepribadian merupakan pola pemikiran,
emosi, dan perilaku yang relatif bertahan lama yang berkontribusi terhadap karakteristik
manusia, sejalan dengan proses psikologis di belakang karakteristik tersebut. Menurut
(Simanullang, 2021) bahwa “kepribadian adalah karakteristik yang dimiliki oleh setiap individu
untuk menunjukkan atau mencerminkan kecenderungan indentitas melalui pemikiran, perilaku
dan emosi sebagai hasil perpaduan dari sumber genetik dan pengaruh lingkungan”. Maka
menurut kami, kepribadian adalah karakter manusia atau individu meliputi perilaku, cara
berpikir, dan jiwa yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.

Dalam perspektif manajemen, kepribadian merupakan faktor yang sangat penting. Untuk
mencapai target perusahaan diperlukan kinerja karyawan yang memiliki kepribadian yang sesuai
dengan posisinya. Pada saat perusahaan merekrut karyawan baru, perusahaan harus mengetahui
kepribadian perekrut tersebut agar sesuai dengan posisi yang akan ditempatkan. Jika perusahaan
salah merekrut karyawan, akan menyebabkan kerugian berupa rendahnya produktivitas.
Misalnya, seseorang yang memiliki kepribadian ramah dan suka bersosialisasi seharusnya
ditempatkan di posisi marketing.

Setiap individu tentunya memiliki kepribadian yang berbeda. Karena kepribadian terbentuk dari
berbagai faktor yang berbeda. Ada banyak cara untuk dapat mengelompokkan kepribadian suatu
individu. Salah satunya yaitu “Big Five Personality Traits”. Teori ini dikemukakan oleh
McCreae dan Costa dalam jurnal The Five-Factor Theory of Personality (2008). Dalam teori ini,
terdapat 5 dimensi yang dapat menentukan kepribadian individu. 5 dimensi ini disebut Five
Factors Model yaitu meliputi openness to experience, conscientiousness, extroversion,
agreeableness, dan neuroticism yang biasa disingkat “OCEAN”. Berikut merupakan penjelasan
mengenai OCEAN

1. Openness to experience
Dimensi ini merupakan individu yang tertarik untuk mencoba hal baru. Memiliki rasa
ingin tahu yang besar terhadap sesuatu terutama yang belum pernah dilakukan. Individu
ini cenderung memiliki sifat kreatif, inovatif, imajinatif, dan berwawasan luas. Dalam
perusahaan, individu ini cocok untuk posisi tim kreatif atau tim design karena memiliki
imajinasi yang tinggi.
2. Conscientiousness
Individu pada dimensi ini memiliki rasa tanggung jawab dan sangat berhati-hati dalam
bertindak atau menentukan keputusan. Individu ini memiliki sifat disiplin, tekun, teliti,
dapat dipercaya. Posisi yang cocok untuk individu ini yaitu akuntan perusahaan.
3. Extroversion
Pada dimensi ini merupakan individu yang gemar berinteraksi dengan orang lain.
Memiliki ketertarikan untuk bersosialisasi dan melakukan pekerjaan berkelompok.
Individu ini cenderung bersifat ceria, ramah, dan perhatian. Individu ini dapat
ditempatkan pada posisi marketing dan public relation.
4. Agreeableness
Dimensi ini menunjukan individu yang dapat menerima pendapat orang lain dengan
rendah hati. Individu ini mudah untuk berdiskusi dan bekerja sama. Cenderung memiliki
sifat sabar, menghindari perselisihan, rendah hati, responsif, dan kooperatif. Individu ini
cocok untuk berada di posisi konselor atau mentor
5. Neuroticism
Dimensi ini bersifat kontradiktif terhadap hal yang berhubungan dengan emosi. Individu
ini cenderung mudah cemas, gugup dan emosi yang tidak stabil. Perusahaan perlu
mengidentifikasi dimensi ini pada rekruter agar dapat mengetahui kebutuhan dan potensi
karyawan. Apabila dikelola dengan baik, neuroticism dapat menjadi positif yaitu dapat
membantu pemikiran mendalam.

Pangastuti, R. L. (2018). Pengaruh dimensi kepribadian the big five personality terhadap
organizational citizenship behavior (OCB). Jurnal ekonomi universitas kadiri, 3(1), 87-103.

Simanullang, T. (2021). Pengaruh tipe kepribadian the big five model personality terhadap
kinerja aparatur sipil negara (Kajian studi literatur manajemen keuangan). Jurnal manajemen
pendidikan dan ilmu sosial, 2(2), 747-753.

Anda mungkin juga menyukai