Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH BIOLOGI BAB-1

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA


MAKHLUK HIDUP

- KELOMPOK 1 -
Disusun oleh :
 Alvionita Eka Putri (02)
 Aulia Noveliyanto (04)
 Azkaridho Haikal Fahlevi (05)
 Barata Adi Nugraha (06)
 Raihan Febriansyah (31)
XII MIPA 6
SMA NEGERI 1 BEKASI
Jalan KH. Agus Salim 181 Telepon 8802538 Faksimile 8803854, Bekasi
Timur 17112 Website sman1bekasi.sch.id, E-mail
sman1bekasi@yahoo.com

Tahun Ajaran 2021/2022


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya. Penulis sangat bersyukur karena atas limpahan nikmat yang diberikan oleh Allah
SWT atas kesabaran, kekuatan, serta nikmat sehat , baik itu nikmat sehat fisik maupun nikmat
sehat akal juga pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah Bab
1 mengenai “Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup” ini. Pembuatan makalah ini
ditujukan agar kita bisa lebih memahami materi sistem respirasi secara rinci, serta untuk
melengkapi tugas dalam pembelajaran biologi oleh kelompok 1 XII MIPA 6 SMAN 1 Bekasi
yang sudah dilaksanakan secara tatap muka.
Dalam penyelesaian pembuatan makalah ini, penulis telah menyusun dengan maksimal
dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang mencurahkan rahmat dan petunjuk-Nya dan penulis alhamdulillah dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
2. Ibu Hj. Eti Maria Agustina, M.Pd. sebagai guru pembimbing biologi di SMAN 1 Kota
Bekasi yang telah memberi tugas serta memberi bimbingan dalam penyusunan makalah
ini.
3. Semua teman-teman sekelompok yang menjadi pihak terlibat juga telah membantu
penulis.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masi ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
penulis menerima segala saran dan kritik membangun dari pembaca agar penulis demi
menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan berharap semoga makalah ini bisa berguna
bagi kemajuan pendidikan dan memberikan manfaat untuk semua pembaca supaya bisa
menambah wawasannya. Demikian, laporan ini saya buat mohon maaf bila ada hal apapun yang
kurang sempurna dan juga terima kasih bagi pembaca siapapun dimanapun terutama guru saya
Ibu Eti Maria Agustina sudah meluangkan waktu untuk membacanya. Saya harap puas dengan
hasil makalah kami.

Bekasi, 22 Juli 2022


Tim Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................4
1.3 Tujuan...................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN ISI.........................................................................................................5
2.1) DEFINISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN..............................................5
2.2) CIRI-CIRI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN.............................................6
2.3). PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN...........................6
2.4). PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA HEWAN.................................11
2.6). PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA MANUSIA..............................13
2.7). FAKTOR YANG MEMPENGERUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PADA MAKHLUK HIDUP....................................................................................................16
BAB III PENUTUP......................................................................................................................22
3.1) Kesimpulan :.....................................................................................................................22
3.2) Saran :................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
 Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri dari mahluk hidup. Sebab setiap
yang bernyawa tentu akan mengalami hal itu. Mahluk hidup akan tumbuh dewasa bila
pertumbuhan dan perkembangannya dapat berjalan dengan selaras dan seimbang baik
secara fisik maupun mentalnya. Kedua proses tersebut sulit untuk dipisahkan dari proses
kehidupan suatu organisme.
 Setiap makhluk hidup pasti mengalami perubahan, baik yang terjadi diluar maupun yang
terjadi didalam. Perubahan tersebut dapat berupa pertambahan tinggi, pertambahan berat,
pertambahan diameter dan lain sebagainya. Perubahan-perubahan yang terjadi tidak
hanya meliputi perubahan yang tampak dari luar seperti perubahan fisik (pertumbuhan),
namun juga bisa terjadi dari segi emosional (perkembangan).
 Pada makalah ini, kita akan membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan pada
makhluk hidup, serta perbedaan diantara dua hal tersebut. Kita juga akan membahas
perbedaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, hewan, dan juga manusia
yang pasti berbeda antara satu dengan yang lain.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pertumbuhan dan perkembangan?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup?
3. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan?
4. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada hewan?
5. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada manusia?

1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan, antara lain :

 Untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita, tentang apa itu pertumbuhan dan
perkembangan pada makhluk hidup serta ciri-ciri dari keduanya juga contohnya
 Untuk memahami ada faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada makhluk hidup
 Untuk mengetahui tahapan proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
 Untuk mengetahui tahapan proses pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
 Untuk mengetahui tahapan proses pertumbuhan dan perkembangan pada manusia
BAB II
PEMBAHASAN ISI

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA


MAKHLUK HIDUP

2.1) DEFINISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


A. Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan biologis berupa pertambahan ukuran , tinggi,
massa, dan volume sel pada makhluk hidup yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali
ke asal) . Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif ( dinyatakan dengan angka, grafik,
dsb.) dalam satuan ukur panjang dan berat.
Contohnya :
a). Pada saat bayi lahir hanya memiliki berat badan sekitar 3 kg dan tinggi badan hanya
sekitar 150 cm. Namun, setelah dewasa, memiliki berat badan sekitar 50 kg dengan
tinggi badan sekitar 160 cm. Orang dewasa tersebut tidak akan berubah kembali
menjadi bayi yang kecil.
b). Pohon manga yang sudah tumbuh besar dan tinggi tidak akan kembali lagi menjadi
kecambah yang kecil.

b. Perkembangan adalah proses perubahan menuju kedewasaan serta perkembangan struktur


dan fungsi tubuh contohnya dalam kemampuan gerak, bicara, dan hal lainnya.
Perkembangan adalah perubahan yang sifatnya tidak terukur atau dapat juga disebut
kualitatif.
Beberapa contoh proses perkembangan sebagai berikut :
a). Contoh perkembangan pada manusia adalah kemampuan bayi untuk tengkurap,
merangkak, kemudian berdiri.
b). Contoh perkembangan pada hewan adalah anak burung semua belum dapat
terbang, beberapa hari kemudian sudah mampu terbang.
c). Contoh perkembangan pada tumbuhan adalah mulai muncul bunga sebagai alat
perkembangbiakan.
2.2) CIRI-CIRI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
a. Ciri-Ciri Pertumbuhan
 Bersifat kuantitatif (dapat dihitung atau dapat dinyatakan dalam suatu bilangan)
 Bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula)
 Terdapat jaringan meristem pada tumbuhan
 Berlangsung secara cepat pada awal usia hingga remaja
 Memiliki batasan usia

b. Ciri-Ciri Perkembangan
 Bersifat kualitatif (tidak dapat dihitung)
 Terdapat pada alat perkembangbiakan atau reproduksi
 Berlangsung di setiap fase kehidupan
 Tidak terbatasi oleh usia

2.3). PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN


Proses tumbuh kembang tumbuhan dimulai dari proses perkecambahan, khususnya pada
tumbuh-tumbuhan berbiji. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil dari tiga
kegiatan yaitu, pembelahan sel, pembesaran sel, dan diferensiasi sel.
Tahap perkembangan tumbuhan adalah sebagai berikut.
1. Biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran biji bertambahdan menjadi
lunak.
2. Air yang masuk kedalam biji mengaktifkan enzim-enzim dan menghasilkanberbagai
reaksi kimia. Kerja enzim adalah mengaktifkan metabolismedalam biji dengan
mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan saatperkecambahan berlangsung.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil dari tiga kegiatan, yaitu
pembelahan sel, pembesaran sel, dan diferensiasi sel-sel.
a). Pembelahan sel , yaitu sel membelah secar mitosis untuk menghasilkan dua sel anak.
Dua sel anak akan membelah lagi menjadi 4 sel anak, dan seterusnya sehingga terjadi
pertambahan jumlah sel.
b). Pembesaran sel, yaitu pertambahan jumlah ukuran sel anak sebagai akibat
bertambahnya substansi material dalam sel.
c). Diferensiasi sel-sel, yaitu perubahan sel-sel selama masa pertumbuhan hingga
terbentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda, misalnya akar,
batang, dan daun.
A. Struktur Biji
1). Bagian biji dikotil

 Selubung biji : merupakan selaput tipis yang akan melindungi biji dari kerusakan
fisik dan mencegah penguapan air yang berlebihan
 Kotiledon : merupakan bagian biji yang paling besar dan berisi cadangan
makanan bagi embrio
 Embrio : merupakan calon tumbuhan baru yang menyatukan dua kotiledon yang
terpisah, embrio memiliki bagian yang menempel pada kotiledon disebut dengan
poros embrio
 Epikotil : merupakan bagian embrio yang terletak di atas poros embrio
 Plumula : merupakan calon daun pada embrio yang terletak di ujung epikotil
 Hipokotil : merupakan bagian embrio yang terletak di bawah poros embrio
 Radikula : merupakan calon akar pada embrio yang terletak di ujung hipokotil

2). Bagian biji monokotil

 Endosperma : merupakan bagian terbesar dari biji monokotil yang fungsinya


sebagai cadangan makanan bagi embrio
 Skutelum : merupakan modifikasi dari kotiledon yang membentuk struktur khusus
dan berfungsi menyerap makanan dari endosperma untuk diberikan pada embrio
 Embrio : merupakan calon tumbuhan baru
 Plumula : merupakan ujung atas embrio yang akan berkembang menjadi daun
 Koleoptil : merupakan struktur yang berfungsi untuk melindungi plumula
 Radikula : merupakan ujung bawah embrio yang akan berkembang menjadi akar
 Koleorhiza : merupakan struktur yang berfungsi untuk melindungi radikula

Biji tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu biji monokotil
(berkeping satu) dan biji dikotil (berkeping dua).

 Persamaan biji dikotil dan monokotil :


Biji dikotil dan monokotil memiliki kulit biji, kotiledon, endosperma, radikula,
epikotil, hipokotil, dan plumula.
 Perbedaan biji dikotil dan monokotil :
Biji dikotil memiliki sepasang kotiledon, tidak memiliki skutelum, tidak memiliki
koleoriza, dan koleoptil. Sedangkan, biji monokotil memiliki sati kotiledon atau
berupa skutelum, koleoriza, dan koleoptil.
B. Proses Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Proses pertumbuhan dan perkembangan dimulai dari tahap embrio hingga menjadi
tumbuhan lengkap/dewasa. Proses nya dibagi menjadi 3 tahap, yaitu perkecambahan,
pertumbuhan primer, dan pertumbuhan sekunder.
1. Perkecambahan
a). Fisiologi Perkecambahan
Perkecambahan merupakan berakhirnya masa dormasi biji. Masa dormansi biji
adalah masa ketika sel-sel penyusun tidak aktif membelah atau tidak tumbuh.
Perkecambahan terjadi saat radikula keluar dan menembus biji. Perkecambahan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu air, kelembapan, oksigen, dan suhu.
Perkecambahan melalui dua proses, yaitu:

 Proses Fisika : Terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari
potensialair rendah pada biji yang kering
 Proses Kimia : Dengan masuknya air, biji mengembang dan kulit biji
pecah.Air yang masuk akan mengaktifkan embrio untuk melepas hormon
giberelin dan menonaktifkan hormon asam absisat. Hormon giberelin akan
mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma) untukmensintesis
dan mengeluarkan enzim. Enzim bekerja dengan menghidrolisis cadangan
makanan yang terdapat dalam kotiledon dan endosperma. Proses ini
menghasilkan molekul kecil yang larut dalam air,misalnya enzim amilase
menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula. Selanjutnya, gula dan
zat-zat lainnya diserap dari endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan
embrio menjadi bibit tanaman.
Hasil proses perkecambahan berupa tumbuh dan berkembangnya plumula
menjadi batag dan daun serta perkembangan radikula menjadi akar.
b). Tipe Perkecambahan
Berdasarkan letak kotiledon pada saat biji berkecambah, tipe perkecambahan
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu hipogeal dan epigeal.

 Perkecambahan tipe hipogeal : ditandai dengan terbentuknya bakal


batang yang muncul ke permukaaan tanah, tetapi kotiledon tetap berada
di dalam tanah. Hal ini terjadi karena pertumbuhan memanjang bagian
epikotil menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul
diatas permukaan tanah.
Contohnya : kacang kapri (Pisum sativum). padi (Oryza sativa), dan
jagung (Zea mays).
 Perkecambahan tipe epigeal : ditandai dengan bagian hipokeal tumbuh
memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke atas
permukaan tanah.
Contohnya : kacang hijau (Phaseolus radiatus), melon (Cucumis melo),
jarak, (Ricinus communis), dan kacang tanah (Arachis hypogaea).
2. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi di ujung akar dan
ujung batang mengakibatkan akar dan batang bertambah panjang atau tinggi. Pada
bagian ujung akar dan ujung batang terdapat jaringan yang sel-sel nya ktif membelah
secara mitosis, disebut meristem primer.
Pertumbuhan memanjang pada batang dapat diukur secara kuantitatif dengan
menggunakan alat auksanometer. Tumbuhan memiliki dua titik pertumbuhan primer,
yaitu titik tumbuh pada akar dan titik tumbuh pada batang.
a). Titik Tumbuh Akar
Titik tumbuh akar merupakan bagian jaringan meristem akar yang dilindungi oleh
tudung akar (kaliptra).
Berdasarkan aktivitas sel & struktur jaringannya , titik tumbuh akar dibagi menjadi
tiga daerah yaitu zona pembelahan sel (pembentukan sel), zona pemanjangan sel,
dan zona diferensiasi.
1). Zona pembelahan sel : terletak di belakang tudung akar, yang meliputi meristem
apikal dan turunannya yaitu meristem primer. Meristem apikal terletak di pusat
zona pembelahan sel, menghasilkan sel-sel meristem primer untuk menggantikan
sel-sel di tudung akar yang tanggal. Tersusun dari kumpulan sel yang berukuran
kecil, berdinding tipis, berbentuk seragam, dan sel-sel nya aktif membelah secara
cepat.
2). Zona pemanjangan sel (elongasi) : terletak di belakang zona pembelahan, sel-sel
nya memanjang sampai berukuran sepuluh kali panjang semula sehingga berperan
mendorong ujung akar. Sel-sel penyusunnya tampak berbeda baik ukuran maupun
bentuknya.
3). Zona diferensiasi (pematangan sel) : terletak di bagian akhir akar, bercampur
dengan daerah pemanjangan. Di daerah diferensiasi, sel-sel dari daerah
pemanjangan mulai terspesialisasi struktur dan fungsinya. Dinding sel mengalami
penebalan karena terjadi penimbunan substansi material di bagian dalamnya. Pada
zona ini, terjadi proses organogenesis & lapisan epidermis akar telah memiliki
rambut-rambut akar untuk menyerap garam-garam mineral dari dalam tanah.
Jaringan primer akar terbentuk dari ketiga jenis jaringan meristem primer,
sebagai berikut :
1). Protoderm, yaitu meristem primer yang terletak paling luar dan akan membentuk
epidermis.
2). Prokambium, merupakan lapisan pusat (dalam) yang akan berkembang menjadi
silinder vaskuler pusat (stele) yang terdiri atas perisikel, yaitu xilem dan floem serta
terletak di bagian dalam.
3). Meristem dasar, merupakan lapisan kedua yang akan berkembang menjadi
sistem jaringan dasar (sel-sel parenkim pengisi korteks). Jaringan ini mengisi
daerah lapisan korteks pada akar di antara stele dan epidermis. Terletak diantara
protoderm dan prokambium.
3. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang terjadi pada jaringan kambiumdan
mengakibatkan diameter batang bertambah besar. Pertumbuhan sekunder terjadi pada
tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Pertumbuhan iini disebabkan oleh aktivitas
pembelahan dari meristem sekunder
Pada tumbuhan tahunan (perennial), petumbuhan sekunder terjadi bertahun tahun
sehingga lapisan demi lapisan xylem sekunder membentuk kayu dengan formasi
melingkar yang disebut lingkaran tahun.

Meristem sekunder meliputi:


1). Kambium gabus (felogen)
Pertumbuhan gabus menghasilkan jaringan gabus. Jaringan gabus berperansebagai
pelindung, menggantikan fungsi epidermis yang rusak atauterkelupas.
2. Kambium fasis (vasikuler)Bertugas untuk membentuk xilem kearah dalam dan
membentuk floem kearah luar. Selain itu, kambium fasis juga menghasilkan sel-sel
yangberderet menurut arah jari-jari dari bagian xilem ke floem yang disebut jari-jari
empulur.
3. Kambium interfasis (intervasikuler)Kambium ini adalah tempat dibentuknya jari-
jari empulur. Tumbuhan monokotil yang tidak mempunyai kambium tumbuh dengan
cara penebalan. Tetapi pada umumnya, pertumbuhan terjadi karena adanya
peningkatan banyaknya dan ukuran sel.
2.4). PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA HEWAN
Perkembangan Pada Hewan
Proses ini diawali dengan peristiwa fertilisasi.Secara umum,pertumbuhan dan
perkembangan pada hewan dibagi menjadi dua (2) fase pertama,yaitu fase embrionik dan
fase pasca –embrionik .
A. Fase Embrio
Fase embrionik merupakan fase yang dimulai dari terbentuknya zigot sampai
berkembang menjadi embrio. Pada tahap ini zigot yang terbentuk dari proses fertilisasi
antara sperma dan sel telur mengalami pertambahan jumlah sel akibat pembelahan
secara mitosis.
Ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh zigot,yaitu sebagai berikut.
1. Tahap Morula
Pada tahap ini, zigot akan mengalami pembelahan mitosis berulang kali menjadi 2, 4,
8, sampai 64 sel. Sel-sel yang terbentuk ini dinamakan blastomer. Saat berjumlah 64,
blastomer tadi berkumpul dan membentuk bola sel yang tidak berongga seperti buah
arbei dan dinamakan morula.

2. Blastula
Pada tahap ini ,morula akan membelah membentuk rongga (blastosol) yang berisi air.
embrio yang memiliki blastosol inilah disebut blastula.

3.Tahap Gastrula
Gastrulasi merupakan proses yang dinamis dimana sel-sel sekitar permukaan blastula
berpindah ke lokasi yang lebih dalam sehingga terbentuk tiga lapisan germinal (lapisan
embrionik) yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah), dan endoderm
(lapisan dalam) .

4. Diferensiasi dan Organogenesis


Organogenesis adalah proses pembentukkan berbagai organ tubuh yang berkembang
dari lapisan-lapisan embrionik. Pada akhirnya , masing-masing bagian seperti
endoderm,mesoderm,dan ektoderm akan mengalami diferensiasi menjadi organ-
organ ,yaitu sebagai berikut.
a). Ektoderm berdiferensiasi menjadi epidermis,rambur,kelenjar minyak ,kelenjar
keringat dll
b). Mesoderm berdiferensiasi menjadi tulang ,jaringan ikat,otot ,sistem peredaran darah
,dan sistem ekskresi
c)Endoderm berdiferensiasi menjadi jaringan epitel pencernaan ,sistem
pencernaan,pancreas,hati ,dan kelenjar gondok .
b. Fase Pasca Embrionik
Fase pasca-embrionik dimulai sejak hewan lahir atau menetas. Pada fase ini, kecepatan
pertumbuhan dan perkembangan setiap anggota tubuh tidak sama. Pertumbuhan ini juga
tidak berlangsung terus-menerus, bisa berhenti setelah mencapai dewasa.
Metamorfosis
Metamorfosis yaitu proses perubahan bentuk, ukuran, struktur, dan fungsi bagian tubuh
secara bertahap dari larva hingga menjadi dewasa.
METAMORFOSIS SEMPURNA (HOLOMETABOLA)
Metamorfosis sempurna ditandai dengan adanya fase pupa atau kepompong. Contoh
hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu, lalat, tawon, dan
lebah.

METAMORFOSIS TIDAK SEMPURNA (HEMIMETABOLA)


adalah metamorfosis yang tidak mengalami proses pupa dan larva. Jadi hewan-hewan
yang mengalami proses metamorfosis tidak sempurna akan langsung menuju fase
dewasa. Contoh : kecoak, capung, jangkrik dan belalang.

Regenerasi
Regenerasi adalah proses perbaikan jaringan tubuh yang rusak akibat terluka,. Contoh :
pada hewan tingkat rendah Planaria
Metagenesis
Metagenesis adalah pergiliran generasi antara fase generative (seksual) dengan fase
vegetative (aseksual) dalam siklus hidupnya. Contoh : ubur-ubur
2.6). PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA MANUSIA
a. Fase embrionik
Fase embrionik adalah pertumbuhan dan perkembangan embrio dan fetus di dalam uterus
saat masa kehamilan (gestasi) hingga melahirkan. Dalam fase embrionik ini dibagi ke
dalam beberapa tahap yaitu :
i. Fertilisasi yaitu proses peleburan sel sperma dan sel telur (ovum) membentuk zigot
(diploid).
ii. Pembelahan sel, setelah tahap fertilisasi sehingga menghasilkan sel-sel berukuran kecil
membentuk morula.
iii. Blastulasi, pada fase ini zigot yang telah membelah dan membentuk morula akan
memiliki rongga berisi cairan yang disebut blastosol.
iv. Gastrulasi, merupakan proses pembentukan 3 lapisan embrionik yaitu endoderm,
mesoderm, dan eksoderm. Pada tahap ini juga terbentuk lekuk-lekuk pada embrio.
v. Neurulasi, merupakan proses pembentukan bumbung neural. Neurulasi pada manusia
terjadi dimulai dengan lempeng neural yang terbentuk dari hasil penebalan lapisan
ektoderm.
vi. Organogenesis, yaitu proses pembentukan organ di dalam tubuh. Setelah mengalami
tahap embrionik, janin akan dilahirkan sehingga akan mengalami tahap pasca embrionik.

b. Fase pasca embrionik


Fase pasca embrionik merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan terjadi setelah
lahir. Dalam tahap ini bayi sudah bisa bernafas dengan sendirinya dan semua tubuhnya
sudah bisa bekerja secara normal.
i. Balita ( Bawah Lima Tahun, 0 – 5 tahun )
Ciri – ciri masa balita sebagai berikut:
1) Perkembangan fisik sangat pesat.
2) Perkembangan motorik, seperti tengkurap, merangkak, merambat, berjalan, kemudian
berlari.
3) Perkembangan komunikasi, seperti tertawa, berteriak, mengucap satu kata, kemudian
berbicara.
4) Perkembangan kemudian, seperti bertepuk tangan, meminta, minum dari gelas dan
memakai baju sendiri.
5) Alat alat pernapasan , pencernaan , dan pengeluaran di lakukan sendiri.

ii. Anak-anak ( Usia 6 – 10 )


Ciri-ciri masa anak-anak sebagai berikut:
1) Mulai berpikir untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
2) Rasa ingin tahu sangat besar
3) Keinginan untuk memiliki sesuatu sangat besar
4) Mengenal baik dan buruk
5) Emosi masih berubah – ubah
6) Hormon sex sudah di produksi
7) Pertumbuhannya terlihat cepat dengan perubahan yang jelas

iii. Remaja ( usia 11 – 18 )


Pada masa pubertas terjadi perubahan fisik dan psikologi yang sangat pesat. Perubahan
ini meliputi ciri-ciri kelamin primer dan sekunder. Masa ketika anak perempuan dan laki-
laki matang secara seksual.
Ciri – ciri kelamin primer :
(a) Laki – laki
Masa pubertas seorang laki-laki dimulai ketika organ-organ reproduksi laki-laki telah
berfungsi. Masa pubertas ini ditandai dengan peristiwa mimpi basah, yaitu keluarnya
sperma dari tubuh.
(b) Perempuan
Masa pubertas seorang perempuan dimulai ketika organ – organ reproduksi
perempuan telah berfungsi. Masa puber ini ditandai dengan haid (menstruasi), yaitu
keluarnya darah dari lubang vagina akibat peluruhan ovum bersama lapisan dinding
rahim.
Ciri-ciri kelamin sekunder :
Ciri-ciri kelamin sekunder pada perempuan dipengaruhi oleh hormon estrogen dan
progesteron, sedangkan pada laki-laki dipengaruhi oleh hormon testosteron.
(a) Laki-laki
( 1 ) Dada menjadi lebar dan bidang
( 2 ) Suara besar dan berat
( 3 ) Tumbuh rambut pada ketiak dan sekitar kemaluan
( 4 ) Jakun membesar
(b) Perempuan
( 1 ) Payudara dan pinggul membesar
( 2 ) Kulit menjadi halus
( 3 ) Suara kecil dan lembut
( 4 ) Tumbuh rambut pada ketiak dan sekitar kemaluan

iv. Dewasa (18-40 tahun)


Masa dewasa dimulai pada usia 18 tahun. Secara biologis, masa dewasa ditandai
dengan kesiapan bereproduksi dan secara psikologis memiliki kesiapan dan
kematangan mental.
v. Manula (Manusia Usia Lanjut, 40 tahun ke atas)
Ciri-ciri manula sebagai berikut:
1) Penurunan fungsi organ-organ tubuh, misalnya berkurangnya pendengaran.
2) Gerakan menjadi lambat karena persendian kaku dan tulang keropos (osteoporosis)
3) Tubuh cepat lelah dan daya tahan tubuh terhadap penyakit menurun.
4) Pada wanita mengalami menopause, yaitu berhentinya haid karena organ reproduksi
tidak mampu menghasilkan ovum yang matang

2.7). FAKTOR YANG MEMPENGERUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


PADA MAKHLUK HIDUP
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dapat dibagi menjadi dua
yaitu faktor luar dan faktor dalam. Penjabaran dua faktor tersebut adalah sebagai berikut.
A. Faktor Eksternal
a). Faktor eskternal pada manusia

 Lingkungan biologis
Lingkungan biologis meliputi gizi, perawatan kesehatan, kepekaan terhadap
penyakit, fungsi metabolisme, dan sebagainya.

 Lingkungan fisik

Lingkungan fisik adalah keadaan lingkungan disekitarnya antara lain cuaca,


keadaan geografis, kebersihan lingkungan, radiasi, dsb. Contohnya, lingkungan
yang tidak bersih dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, infeksi,
dsb yang dapat mengganggu, terutama pada proses pertumbuhan manusia.

 Faktor psikososial

Faktor ini mencakup stimulasi, motivasi, ganjaran atau hukuman,pergaulan, serta


pengertian dan kasih sayang orang disekitar.

 Faktor ekonomi

Faktor ekonomi mencakup pendidikan, pekerjaan, teknologi, dsb.

 Faktor keluarga

Faktor ini meliputi adat istiadat, norma-norma, urbanisasi, dsb


b). Faktor eksternal pada hewan dan tumbuhan
1. Nutrisi Makanan
Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme
tubuh. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Tanaman membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara
yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida
diubah menjadi zat makanan. Zat hara tidak berperan langsung dalam proses
fotosintesis, namun sangat diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik.
2. Cahaya Matahari
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun
keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena
cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang.
3. Air dan Kelembaban
Air dan kelembaban merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk
hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-
reaksi kimia di dalam tubuh. Kelembaban mempengaruhi keberadaan air yang
dapat diserap oleh tanaman mengurangi penguapan. Kondisi ini sangat
mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembaban juga penting untuk
mempertahankan stabilitas bentuk sel.
4. Suhu
Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Contohnya pada padi yang ditanam pada awal musim kemarau dimana
suhu rata-rata tinggi akan lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada
musim penghujan dimana suhu rata-rata lebih rendah. Hal ini disebabkan karena
semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air,
fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tanaman dipengaruhi oleh suhu.
5. Tanah
Tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman
akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya
sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh
faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, air, dan derajat
keasaman atau pH.
B. Faktor Internal
Walaupun faktor eksternal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup, faktor internal terlebih dahulu mempengaruhi proses
perubahan tersebut. Faktor internal sendiri ada sejak awal pertumbuhan, faktor internal
juga mempengaruhi bagaimana kita menerima faktor eksternal. Berikut adalah faktor-
faktor internal pada tumbuhan, hewan, dan manusia.
a). Faktor internal pada manusia

 Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk kepada
anakannya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk
tubuh, tinggi tubuh, warna kulit.

 Hormon
Hormon merupakan zat yang dihasilkan makhluk hidup yang berfungsi untuk
mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit,
hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses
dalam tubuh.
Beberapa hormon pertumbuhan pada manusia antara lain sebagai berikut :
 Hormon tiroksin, dihasilkan oleh kelenjar gondok/tiroid. Hormon ini
memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme karbohidrat
dalam tubuh.
 Hormon pertumbuhan (Growth hormon - GH), hormon ini dihasilkan oleh
hipofisis bagian depan. Hormon ini disebut juga hormon somatotropin
(STH). Peranannya adalah memengaruhi kecepatan pertumbuhan
seseorang. Seorang anak tidak akan tumbuh dengan normal jika
kekurangan hormon pertumbuhan..
 Hormon testosteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan
munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria.
 Hormon estrogen/progresteron, mengatur perkembangan organ reproduksi
dan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.

 Ras/ Etnik/ Suku Bangsa

Anak yang terlahir dari ras Amerika tidak memiliki faktor herediter ras
Indonesia, begitu pula sebaliknya.

 Keluarga

Keluarga mempengaruhi gen yang diwariskan kepada anak. Biasanya ciri fisik
seperti tinggi/pendek dan gemuk/kurus, penyakit turunan, bahkan watak dari
orangtua akan menurun kepada anaknya.

 Umur

Kecepatan pertumbuhan yang pesat terjadi pada masa prenatal,tahun pertama


kehidupan, dan masa remaja. Contohnya: Anak-anakmasih terus bertambah tinggi
sedangkan orang dewasa tidak.

 Jenis Kelamin
Fungsi reproduksi anak perempan berkembang lebih cepat dari laki-laki. Namun
setelah masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akanlebih cepat.

 Kelainan Kromosom

Kelainan kromosom umumnya disertai oleh kegagalan pertumbuhandan


perkembangan seperti pada down syndrome dan turnersyndrome.
b). Faktor Internal pada Hewan

 Genetika
Gen merupakan sifat yang diturunkan dari induknya. Sama seperti manusia, gen
megatur berbagai sifat karakter fisik, dan tingkah laku hewan. Karena itu gen
memiliki peran penting dalam menentukan kualitas dan kuantitas hewan.

 Hormon

Hormon mengatur aktivitas tubuh hewan. Apabila hormon mengalami


ketidakstabilan maka pertumbuhan dan perkembangan hewan menjadi lambat.
Beberapa hormon pertumbuhan pada hewan adalah sebagai berikut.
 Tiroksin, mengendalikan pertumbuhan hewan. Pada katak hormon ini
merangsang dimulainya proses metamorfosis.
 Somatomedin, mempengaruhi pertumbuhan tulang.
 Ekdison dan juvenil, mempengaruhi perkembangan fase larva dan fase
dewasa, khususnya pada hewan Invertebrata.
 Ras
Hewan bertumbuh dan berkembang sesuai ras masing-masing. Contohnya
perbedaan pada anjing poodle dan anjing husky.

 Umur
Hewan yang umurnya lebih tua cenderung memilikipertumbuhan dan
perkembangan yang lambat, bahkan sudah tidakberkembang lagi seperti
manusia.

 Jenis Kelamin
Hewan jantan posturnya lebih besar dari betina
c). Faktor Internal pada Tumbuhan

 Gen

Gen adalah pembawa sifat dari induknya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat pada
warna bunga dan rasa buah. Gen juga mempengaruhi metabolisme sehingga
tanaman yang memiliki gen yang baik akan bertumbuh dengan baik juga.

 Lingkungan

Tumbuhan dapat bertumbuh dengan cepat dan lebat jika lahannya subur.
Sebaliknya, jika tanahnya tandus dan gersang serta kondisinya tidak sesuai,
pertumbuhan perkembangan tidakakan maksimal.

 Hormon
Meski berjumlah sedikit, hormon memberikan pengaruhpada proses tubuh.
Hormon pada tumbuhan sering disebut fitohormon. Beberapa di antaranya
adalah auksin, sitokinin, giberelin, etilen, dan asam absisat.
 Auksin, berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang
pembentukan bunga, buah, dan mengaktifkan kambium untuk membentuk
sel-sel baru.
 Sitokinin, memacu pembelahan sel serta mempercepat pembentukan akar
dan tunas.
 Giberelin, merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta merangsang
perkecambahan biji.
 Etilen, berperan untuk menghambat pemanjangan batang, mempercepat
penuaan buah, dan menyebabkan penuaan daun.
 Asam absisat berperan dalam proses perontokan daun, menyebabkan
dormasi biji dan tunas, serta menghambat pertumbuhan
 Kalin adalah hormone tumbuhan yang dapat memacu pembentukan organ
tertentu, misalnya akar, batang, daun, dan bunga. Kalin dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis sebagai berikut :
 Filokalin, berfungsi memacu pembentukkan daun
 Kaulokalin, berfungsi memacu pembentukkan batang
 Rizokalin, berfungsi memacu pembentukkan akar
 Antokalin, berfungsi memacu pembentukkan bunga
 Asam Traumalin, berfungsi memacu pembelahan sel pada bagian tumbuhan
yang mengalami luka.
BAB III
PENUTUP

3.1) Kesimpulan :
Setiap makhluk hidup pernah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Baik tumbuhan,
hewan, dan manusia. Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik
faktor eksternal dan faktor internal. Pertumbuhan padatumbuhan dilakukan saat tumbuhan berbiji
melakukan imbibisi dan penyerapan air sampai ukuran biji bertambah dan menjadi lunak.
Tumbuhan yang berbiji biasanya melakukan perkecambahan, perkecambahan hipogeal dan
perkecambahan epigeal. Berbeda dengan tumbuhan, hewan melewati beberapa proses tumbuh
kembang,yaitu fase embrionik, fase pasca embrionik, dan metamorfosis. Sama seperti makhluk
hidup lainnya, manusia juga mengalami tumbuh kembang. Manusia melewati beberapa fase,
mulai dari masa bayi hingga masa akhir dewasa. Manusia mengalami masa pubertas yang
umumnya terjadi di usia pra remaja dan remaja.
3.2) Saran :
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah materi yang sangat luasdan mampu
dikembangkan lebih lanjut. Untuk itu saya menuliskan beberapa saranberupa:
• Memperdalam penelitian dan mengambil tema dari salah satu topik sajaagar dapat dijelaskan
lebih jelas dan rinci.
• Membahas tumbuh kembang kewan dari klasifikasi lain (reptil, mamalia,dsb) yang belum
dibahas secara mendalam pada materi ini
DAFTAR PUSTAKA
Among Guru. 2019. “Tahap Fase Pembelahan Zigot dan Penjelasannya Dilengkapi Gambar”.
https://www.amongguru.com/tahap-fase-pembelahan-zigot-dan-penjelasannya-dilengkapi-
gambar/, (diakses pada 23 Juli 2022, pukul 09.51 WIB).
Hidayah, Nurul. 2020. “Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan | Biologi Kelas 12”.
https://www.ruangguru.com/blog/pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-hewan-kelas-12.
(diakses pada 23 Juli 2022, pukul 10.43 WIB) .

Irnaningtyas. 2018. “Buku Biologi Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam”.
Airlangga.
Kelas Pintar. 2020. “Pola Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia”.
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/pola-pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-
manusia-5003/, (diakses pada 23 Juli 2022, pukul 06.36 WIB).
Nuraini, Fajar Rahmah., dan Mamluatul Hikmah. 2021. Biologi Peminatan Matematika
dan Ilmu-Ilmu Alam. Surakarta: Mediatama.
Ramadhan, Rizki Anugrah. 2020. “Pengertian Metamorfosis Sempurna Dan Tidak Sempurna”.
https://www.utakatikotak.com/Pengertian-Metamorfosis-Sempurna-Dan-Tidak-Sempurna/
kongkow/detail/17725, (diakses pada 23 Juli 2022, pukul 10.40 WIB).

Renata, Trinasya Charis. 2019. “Makalah PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN”.
https://www.academia.edu/40394844/PERTUMBUHAN_DAN_PERKEMBANGAN,
(diakses pada pukul 14.21 tanggal 23 Juli 2022)
Setyaningrum, Alya. 2011. “Fase pasca embrionik”.
https://alyaasn.blogspot.com/2012/10/fase-pasca-embrionik.html, (diakses pada 23 Juli
2022, pukul 06.51 WIB).

Anda mungkin juga menyukai