Anda di halaman 1dari 15

Berpikir Komputasional

Berpikir Komputasional
 (i) Berkir komputasional: pendekatan yang melibatkan pemecahan masalah yang
 kompleks menjadi bagian-bagian lebih kecil dan lebih mudah dikelola, lalu
 untuk menyelesaikannya menggunakan pemikiran algoritmik .

 (ii) Keterampilan kognitif untuk menganalisis dan memecahkan masalah dengan


 cara yang sistematis dan logis, dengan konsep & teknik ilmu komputer.

 (iii) Membantu memberi solusi kreatif, menumbuhkan pola pikir yang menggunakan
 penalaran logis, pemecahan masalah sistematis, dan desain algoritma.

 (iv) Mendorong berpikir kreatif saat merancang algoritma dan memecahkan masalah:
 identifikasi pendekatan alternatif, eksplorasi strategi berbeda & solusi inovatif
Berpikir Komputasional Mengubah Pola Pikir
 1. Kebebasan pembelajar dalam berpikir
 2. Materi dilihat sebagai sarana pembelajaran bukan tujuannya
 3. Pendampingan secara pribadi masing-masing pembelajar
 dengan memperhitungkan kekhasan konteksnya
 4. Setiap pengalaman harus diberi makna agar bisa menjadi
 pengetahuan pembelajar
 5. Kegagalan itu berguna: proses membiarkan pembelajar gagal
 tapi di zona yang aman & dibantu untuk membingkai ulang
 kekeliruan sebagai pengalaman pembelajaran yang berharga.
5 Komponen Utama Berpikir Komputational
 (i) Dekomposisi: memecah data, proses atau masalah yang kompleks menjadi bagian-bagian yang
 lebih sederhana agar dapat dikelola

 (ii) Mengenali pola: a. mengamati pola, tren & keteraturan data, lalu menghubungkan dengan
 masalah-masalah atau pengalaman sejenis.
 b. Mengidentifikasi kesamaan, pola, atau keteraturan dalam suatu masalah.

 (iii) Abstraksi: merumuskan masalah agar lebih mudah dipahami yang fokus ke masalah utama
 dengan mengurangi informasi- informasi yang tidak diperlukan untuk menyelesaikan masalah

 (iv) Mendesain algoritma: mendesain petunjuk langkah-langkah demi memecahkan masalah yang
 dihadapi atau masalah sejenis lainnya.
 → penentuan urutan tindakan atau operasi yang diperlukan untuk mencapai solusi.

 (v) Evaluasi: memastikan solusi yang dipilih tepat? Menguji, menyempurnakan solusi untuk
 memastikan solusi benar, efisien, dan efektif untuk mengoptimalkan kinerjanya.
Problem: Bagaimana Membuat Pupuk Kompos?

 Tidak semua sampah rumah tangga bisa dijadikan pupuk organik.


 Oleh karena itu orang harus bisa memilahnya.

 Computational Thinking: problem-solving → mengacu ke HOT Skill


 -Kita ingin membuat pupuk kompos
 -Jenis sampah rumah tangga apa saja yang bisa dijadikan bahan dasar?
 -Bagaimana membuatnya bila bahan dasarnya kotoran hewan?
 -Bagaimana urutan pengerjaannya agar efisien waktu & tenaga?
1. Dekomposisi
 Ada empat macam pupuk kompos:
1. Pupuk Aerob 2. Pupuk Bakashi
3. Pupuk Vermikompos 4. Pupuk Organik Cair

 1. Pupuk Aerob
 Pupuk kompos ini dibuat melalui proses biokimia yang melibatkan oksigen.
 Bahan dasar utama: sisa tanaman, kotoran hewan, atau campuran keduanya.
 Cara membuat pupuk kompos ini memakan waktu 40-50 hari.
 Lamanya dekomposisi tergantung jenis dekomposer dan bahan baku pupuk.

 2. Pupuk Bakashi
 Jenis inokulan yang digunakan yaitu efektif mikroorganisme (EM4).
 Inokulan tersebut terdiri atas campuran berbagai mikroorganisme yang bisa
 mendekomposisi bahan organik dengan efektif.
 Inokulasi: proses pemindahan/pembiakan bakteri dari media lama ke media baru
 3. Vermikompos
 Vermikompos: kompos yang memanfaatkan makroorganisme sebagai pengurai.
 Makroorganisme yang digunakan adalah cacing tanah.
 Pupuk ini dibuat dengan memberikan bahan organik sebagai pakan ke cacing tanah.
 Kotoran yang dihasilkan cacing tanah itu dinamakan vermikompos.
 Bisa juga menggunakan jenis organisme lain, seperti belatung.

 4. Pupuk Organik Cair


 Cara membuat pupuk organik cair bisa berlangsung aerob maupun anaerob.
 Pupuk ini dibuat karena lebih mudah diserap oleh tanaman.
 Menurut alamtani.com, dari beberapa praktik yang pernah dilakukan,
 pupuk ini lebih efektif diberikan pada daun dibandingkan pada akar.
 Penyemprotan pada daun harus menggunakan takaran atau dosis yang tepat.

 Pupuk yang akan dibuat adalah pupuk Bakashi


2. MENGENALI POLA Pembuatan Pupuk Bakashi
POLA KONTEN
1. Bahan Utama Biasanya bahan-bahan dasar sampah rumah tangga untuk pupuk kompos
dipisahkan dari bahan-bahan dasar kotoran hewan
→Masing-masing bahan itu untuk jenis pupuk kompos berbeda

2. Bahan Pembuatan kedua jenis pupuk kompos menggunakan cairan EM4


Pengurai
3. Tempat Masing-masing jenis pupuk dalam pembuatannya membutuhkan wadah
berukuran besar dengan tutup
4. Perlengkapan Butuh sarung tangan, alat pemotong & alat pengaduk

5. Proses Selama proses pengomposan, suhu wadah akan naik sebagai tanda
Pengomposan mikroorganisme sedang bekerja

6. Waktu yang Pengomposan selesai: butuh 7 – 8 minggu untuk kompos dari sampah dan 4 – 5
Dibutuhkan hari untuk kompos dari kotoran hewan. Tanda kompos bisa dipanen: ketika
suhu dalam wadah sudah normal kembali
7. Ciri-ciri Pupuk kompos yang baik berwarna coklat tua hingga hitam mirip dengan tanah,
Pupuk tidak larut dalam air, berefek baik bagi tanah, suhunya kurang lebih sama dengan
Kompos yg suhu lingkungan dan tidak berbau
Baik
3. Abstraksi Membuat Kompos
1. Bahan Utama Membuat Pupuk Kompos
1.Sampah rumah tangga yang sudah dipilah [atau kotoran hewan]
2. Tanah/dedaunan/serbuk gergaji
3. Air
4. Arang sekam
5. Cairan pupuk EM4
6. Jerami/karung goni [tambahan untuk Kompos Kotoran Hewan]

2. Waktu Proses Pengomposan


@ Sampah Rumah Tangga: butuh antara 7 - 8 minggu untuk proses pengomposan
@ Kotoran hewan: butuh waktu antara 4 - 5 hari untuk proses pengomposan
4. Mendesain Algoritma: Kompos dari Sampah

3. Larutkan aktivator
1. Pakai sarung tangan, (cairan pupuk EM4)
cacah sampah organik 2. Tambahkan tanah
dengan air. Tuangkan
rumah tangga dan arang sekam
hingga berukuran kecil larutan tersebut ke bahan
kompos & aduk rata.

4. Masukkan ke wadah 5. Aduk seminggu sekali agar aerasi (aliran


pengomposan yang ada tutup. udara) dalam wadah berlangsung baik
Tutup rapat agar tidak terkon- Selama proses pengomposan, suhu dalam wadah akan
naik tanda mikroorganisme sedang bekerja
taminasi air hujan/hewan &
Memasuki minggu 7-8 pengomposan selesai, suhu
tidak terpapar matahari dalam wadah normal kembali. Kompos siap dipakai
4. Mendesain Algoritma: Kompos dari Kotoran Hewan

1. Buat cairan 2. Campur secara 3. Tambahkan


dekomposer dari merata kotoran hewan tanah/dedaunan/serbuk
EM4, gula & air dan arang sekam gergaji (opsional)

4. Tambahkan
cairan 5. Tutup rapat 6. Hari berikutnya 7. Periksa hasil pupuk
dengan karung ratakan adukan pupuk pada hari ketiga, jika
dekomposer
yang telah goni/jerami dan kembali diamkan masih terasa panas di
dibuat selama 24 jam selama 24 jam tangan maka diamkan
lagi selama satu hari
5.Evaluasi
Dari sisi hasil produksi pupuk:
1. Bisa berguna untuk penduduk setempat karena lebih murah dari pada pupuk
kimia dan lebih ramah lingkungan
2. Bisa dicoba seandainya waktunya diperpanjang apakah hasil lebih baik
3. Mungkinkah kalau larutan aktivatornya lebih berkualitas, hasilnya lebih baik
4. Bisa dicoba bila proporsi larutan aktivator lebih banyak apakah lebih cepat
waktu kesiapan penggunaannya

Dari sisi pendidikan karakter:


1. Melihat kemampuan masing-masing siswa dalam bekerjasama dan berelasi
2. Terlihat kemampuan bekerja secara metodis dan sistematis
3. Menunjukkan ketekunan, terbuka terhadap masukan/koreksi
4. Ada hasrat untuk melakukan yang terbaik
Sikap Yang Diperlukan

 (i) Percaya diri: memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah

 (ii) Komunikatif: mampu berkomunikasi efektif dengan orang lain

 (iii) Luwes dan terbuka: mampu menghadapi perubahan dan


 terbuka terhadap masukan
5 Disposisi yang Diperlukan
 (i) Tinkering: upaya memperbaiki atau meningkatkan sesuatu dengan cara
 santai, acak tanpa fokus melalui eksperimentasi/bermain
 (bermain, mencoba, menjelajah, mengutak-atik, belajar)

 (ii) Mencipta: mendesain & membuat sesuatu

 (iii) Debugging: a).menganalisis & evaluasi sistematis dengan tes, melacak &
 pemikiran logis untuk memrediksi & memverifikasi hasilnya
 b).menganalisis alur kerja program, menemukan, memperbaiki kesalahan

 (iv) Tekun: terus melangkah menekuni apa yang harus dilakukan

 (v) Kerjasama: bekerja bersama & mampu menciptakan kecerdasan kolektif


Metodik, Sistematik & Koheren

 1.Metodik: melakukan pengamatan atau membuat produksi dengan


 prosedur/cara yang terorganisir dan penuh perhitungan

 2.Sistematik ditandai dengan perencanaan atau prosedur yang


 metodis dan menganut prinsip yang dapat diulang,
 sesuai dengan suatu sistem tertentu.

 3. Koheren: argumen yang kesimpulannya sesuai dengan premis-


 premisnya (premis mayor & premis minor) atau logika tertentu,
 atau sesuai dengan hubungan kausalitas atau dialektik

Anda mungkin juga menyukai