Anda di halaman 1dari 5

Marsya Alya Febriana

2210611220101
Kelas A
Ilmu Tanah

1. Horizon tanah terbentuk melalui proses kompleks yang melibatkan berbagai faktor alam,
termasuk waktu, iklim, organisme, topografi, dan bahan induk. Proses ini berlangsung
selama ribuan tahun. Beberapa tahapan utama dalam pembentukan horizon tanah adalah
pelapukan batuan, akumulasi bahan organik, pencucian dan redistribusi mineral, serta
aktivitas organisme tanah.
2. Bahan induk adalah batuan atau material geologis yang menjadi dasar untuk
pembentukan tanah. Batuan induk adalah batuan yang terletak di bawah lapisan tanah dan
merupakan sumber mineral dan mineral lainnya yang ada dalam tanah.
3. Proses pembentukan tanah melibatkan beberapa tahapan, termasuk pelapukan fisik,
pelapukan kimia, pelapukan biologis, akumulasi bahan organik, dan redistribusi mineral.
Faktor-faktor seperti iklim, organisme, topografi, waktu, dan jenis bahan induk
mempengaruhi bagaimana tanah berkembang.
4. - Profil tanah adalah potongan vertikal lapisan-lapisan tanah dari permukaan hingga
kedalaman tertentu.
- Solum tanah adalah lapisan tanah yang paling subur dan paling aktif biologisnya,
terdiri dari horizon A, E, dan B.
- Pedon adalah unit dasar dalam klasifikasi tanah yang mencakup horizon-horizon
utama.
- Polipedon adalah kumpulan dari beberapa pedon dalam suatu daerah tertentu yang
memiliki karakteristik serupa.

Horizon-horizon tanah dalam profil tanah yang sering digunakan adalah:


- Horizon O: Lapisan organik di permukaan yang terdiri dari bahan organik yang
belum terurai.
- Horizon A: Lapisan atas yang kaya akan bahan organik dan aktivitas biologis.
- Horizon E: Lapisan eluviasi dengan kehilangan bahan liat, besi, dan aluminium.
- Horizon B: Lapisan akumulasi bahan dari eluviasi yang mengandung mineral seperti
lempung, besi, atau aluminium.
- Horizon C: Lapisan tanah yang belum mengalami proses pembentukan horison-
horison lain.
- Horizon R: Batuan dasar yang belum mengalami pelapukan.
5. - Eluviasi adalah proses pergerakan partikel tanah dan mineral dari atas ke bawah
akibat erosi oleh air atau angin.
- Iluviasi adalah proses akumulasi partikel tanah dan mineral yang dibawa oleh
eluviasi, biasanya terjadi di horizon B.
- Pencucian (leaching) adalah proses penghilangan nutrien atau mineral dari horizon
tanah akibat perkolasi air melalui tanah.
- Horizon peralihan adalah lapisan yang menghubungkan dua horison yang berbeda
dan mengalami akumulasi atau hilangnya bahan secara perlahan.

6. Horizon O pada tanah gambut (histosol) adalah lapisan organik yang tebal dan terbentuk
dari akumulasi material tumbuhan yang tidak terurai. Ini adalah bagian paling atas tanah
gambut dan memiliki tingkat dekomposisi yang rendah.

7. - Pelapukan batuan secara fisik melibatkan perubahan fisik dalam batuan akibat tekanan,
suhu, gempa bumi, atau perubahan suhu yang ekstrem.
- Pelapukan biologi-mekanik melibatkan peran organisme seperti akar tanaman yang
merusak batuan atau hewan yang menggali tanah.
- Pelapukan secara kimia melibatkan reaksi kimia antara batuan dengan air, oksigen,
asam, atau zat kimia lain yang mengubah komposisi batuan.

8. Disintegrasi adalah proses pemecahan fisik batuan menjadi fragmen-fragmen yang lebih
kecil, sedangkan sintesis adalah proses pembentukan zat-zat baru melalui reaksi kimia
dalam tanah. Tanah sebagai sistem yang terbuka berarti bahwa tanah dapat berinteraksi
dengan lingkungan sekitarnya, menerima input seperti air, nutrien, dan organisme, serta
memberikan output seperti air yang mengalir, gas, dan nutrien.

9. - Faktor iklim mempengaruhi pembentukan tanah melalui suhu, curah hujan, dan
perubahan musiman yang memengaruhi proses pelapukan dan erosi.
- Faktor organisme termasuk tumbuhan, mikroba, dan hewan yang memengaruhi
dekomposisi bahan organik dan sirkulasi nutrien.
- Topografi, seperti kemiringan lereng, memengaruhi erosi tanah dan pergerakan air,
sehingga mempengaruhi pembentukan dan distribusi tanah.

10. Bahan induk memainkan peran penting dalam pembentukan tanah karena komposisi
mineral mereka memengaruhi sifat fisik dan kimia tanah. Contoh batuan induk meliputi
granit, batu pasir, dan lempung. Batuan tersebut akan menghasilkan tanah dengan sifat
yang berbeda.

11. - Tanah muda adalah tanah yang belum berkembang sepenuhnya dan masih memiliki
sifat-sifat bahan induk yang dominan.

- Tanah dewasa adalah tanah yang telah mengalami perkembangan lebih lanjut, dengan
horison-horison yang lebih jelas dan pengakumulasian bahan organik.
- Tanah tua adalah tanah yang sangat berkembang dengan horison-horison yang sudah
matang dan akumulasi bahan organik yang tinggi. Biasanya, tanah tua memiliki warna
yang lebih gelap dan lebih subur.
Perkembangan tanah dari bahan induk hingga tanah tua melibatkan serangkaian tahapan
dan perubahan yang terjadi selama ribuan tahun di bawah pengaruh berbagai faktor.
Berikut adalah gambaran perkembangan tanah dari bahan induk, tanah muda, tanah
dewasa, hingga tanah tua:
- Bahan Induk:
Awalnya, ada bahan induk berupa batuan dasar yang belum mengalami pelapukan.
Batuan ini terdiri dari mineral-mineral keras dan belum memiliki sifat tanah.
- Tanah Muda:
o Proses dimulai dengan pelapukan fisik dan kimia batuan dasar oleh faktor-
faktor seperti perubahan suhu, tekanan, air, dan organisme seperti akar
tumbuhan.
o Pelapukan ini menghasilkan fragmen-fragmen batuan yang semakin kecil dan
menghasilkan bahan induk awal untuk tanah.
o Lapisan permukaan (horizon A) mulai mengakumulasi bahan organik dari
serasah tumbuhan yang mati. Ini meningkatkan kesuburan tanah.
o Horizon B mulai terbentuk karena akumulasi mineral hasil pencucian dari
horizon A.
- Tanah Dewasa:
o Tanah dewasa memiliki horison-horison yang lebih jelas dan terbentuk selama
berabad-abad.
o Horizon A menjadi lebih tebal karena terus menerima deposit bahan organik
dan nutrisi dari aktivitas organisme.
o Horizon B semakin berkembang dengan akumulasi lebih banyak mineral,
seperti lempung dan besi, yang membantu mengikat nutrisi.
o Proses biologis seperti dekomposisi bahan organik dan sirkulasi nutrien
semakin aktif, membuat tanah lebih subur.
o Tanah dewasa ideal untuk pertanian karena kesuburannya yang tinggi.
- Tanah Tua:
o Seiring berjalannya waktu, tanah terus berkembang menjadi tanah tua.
o Horizon A bisa menjadi sangat tebal dengan lapisan humus yang mendalam.
o Horizon B dapat mengandung banyak nutrisi yang terakumulasi selama
berabad-abad, menjadikannya sangat subur.
o Pencucian mineral dan akumulasi nutrisi dapat menciptakan lapisan E yang
lebih jelas di antara A dan B.
o Organisme tanah, seperti cacing dan mikroba, terus meningkatkan kualitas
tanah dengan meningkatkan sirkulasi nutrien.
o Tanah tua memiliki warna yang lebih gelap, kandungan organik yang tinggi,
dan kesuburan yang optimal.
Soal Youtube :
12. Profil Tanah: Profil tanah adalah potongan vertikal lapisan-lapisan tanah dari permukaan
ke kedalaman tertentu di dalam tanah. Profil ini memungkinkan kita untuk memahami
struktur, sifat, dan komposisi tanah dalam berbagai horisonnya. Profil tanah sering
digambarkan sebagai potongan vertikal dengan horizon-horizon tanah yang berbeda, dan
ini membantu ilmuwan tanah dan petani untuk memahami kondisi tanah serta mengelola
tanah secara efektif.

13. Horizon-Horizon Tanah: Horizon-horizon tanah adalah lapisan-lapisan yang membentuk


profil tanah. Setiap horizon memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari
horison lainnya. Horizon-horizon tersebut adalah:

a. Horizon O: Lapisan organik di permukaan yang terdiri dari bahan organik yang belum
terurai seperti dedaunan dan serasah.
b. Horizon A: Juga dikenal sebagai horizon humus. Ini adalah lapisan atas yang kaya
akan bahan organik dan aktivitas biologis. Biasanya, lapisan ini sangat subur.
c. Horizon E: Lapisan eluviasi, di mana bahan-bahan seperti liat, besi, dan aluminium
terdeposisi atau tercuci ke horizon di bawahnya.
d. Horizon B: Lapisan akumulasi atau iluviasi, di mana bahan-bahan yang tercuci dari
horizon E atau A terakumulasi, seperti lempung, besi, atau bahan organik.
e. Horizon C: Lapisan tanah yang belum mengalami proses pembentukan horison-horizon
lainnya. Ini adalah lapisan mendasar tanah.
f. Horizon R: Batuan dasar yang belum mengalami pelapukan dan menjadi bahan induk
bagi tanah di atasnya.

14. Tata Nama Horizon Tanah: Ada dua sistem tata nama untuk horizon tanah, yaitu tata
nama lama dan tata nama baru. Dalam tata nama lama, horison-horizon tersebut diberi
label huruf-huruf berdasarkan nama yang menggambarkan sifat-sifatnya, misalnya, O
untuk horizon organik dan A untuk horizon humus. Dalam tata nama baru yang lebih
ilmiah, horison-horizon tersebut diberi label huruf berdasarkan fungsi dan
karakteristiknya, misalnya, O untuk lapisan organik, A untuk lapisan permukaan, E untuk
lapisan eluviasi, B untuk lapisan akumulasi, C untuk lapisan mendasar, dan R untuk
batuan dasar.

15. Proses Pembentukan Tanah: Proses pembentukan tanah adalah serangkaian perubahan
fisik, kimia, dan biologis yang terjadi selama berabad-abad di bawah pengaruh berbagai
faktor seperti iklim, organisme, topografi, dan bahan induk. Proses ini meliputi pelapukan
batuan, akumulasi bahan organik, pencucian mineral, dan perubahan kimia di dalam
tanah.

16. Disintegrasi dan Sintesis:


- Disintegrasi adalah proses pemecahan fisik batuan menjadi fragmen-fragmen yang lebih
kecil akibat tekanan, suhu ekstrem, gempa bumi, atau perubahan suhu. Ini adalah langkah
awal dalam pembentukan tanah.
- Sintesis adalah proses pembentukan zat-zat baru melalui reaksi kimia dalam tanah,
seperti pembentukan tanah liat atau mineral-mineral baru. Ini juga termasuk akumulasi
bahan organik.
17. Peran Organisme Tanah dan Bahan Organik: Organisme tanah seperti bakteri, jamur,
cacing tanah, dan akar tumbuhan memainkan peran penting dalam pembentukan tanah.
Mereka membantu dalam dekomposisi bahan organik, menghasilkan bahan humus,
meningkatkan sirkulasi udara dan air dalam tanah, dan memperbaiki struktur tanah.
Bahan organik seperti serasah dan bahan organik terdekomposisi memberikan nutrisi bagi
tanaman dan meningkatkan kesuburan tanah.

18. Siklus Hara di dalam Hutan: Siklus hara adalah proses pergerakan unsur-unsur hara
seperti nitrogen, fosfor, dan kalium di dalam ekosistem hutan. Ini melibatkan siklus
nutrien dari tanah ke tumbuhan, dari tumbuhan ke hewan yang memakan tumbuhan atau
hewan lain, dan akhirnya kembali ke tanah melalui dekomposisi bahan organik. Siklus
hara penting untuk menjaga kesuburan tanah dan keseimbangan ekosistem hutan.

Anda mungkin juga menyukai