Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN NUTRISI

Untuk memenuhi tugas Kebutuhan Dasar Profesi

Dosen Pembimbing : Ns. Murniati., MM.,KES


Disusun Oleh :Iis Masruroh Nurfatwa

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

STIKes BUDI LUHUR CIMAHI

2022/2023
A. KONSEP DASAR DENGAN GANGGUAN NUTRISI

1. PENGERTIAN NUTRISI

Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh

yang bertujuan untuk menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh

(Buku pengantar kebutuhan dasar manusia edisi 2).

Tubuh memerlukan energi dan fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan

tubuh,mempertahankan, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang

rusak.Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses

metabolismedapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecahan).

Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme

tubuhserta faktor-faktor yang memengaruhinya. Secara umum faktor yang

mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktr fisiologis untuk kebutuhan metabolisme

basal, faktor patofisiologi seperti adanya penyakit tertentu yang mengganggu

pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutrisi, faktor sosioekonomi seperti adanya

kemampuanindividu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.

Nutrisi adalah zat- zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan

penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima

makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan

tersebutuntuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi

dapatdikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang

terkandung, aksi,reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan

penyakit (Tarwoto,Wartonah, 2006 :26).


Menurut Alimul (2015), nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan

zatmakanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam

aktivitastubuh. Fungsi utama nutrisi adalah untuk memberi energi bagi

aktivitastubuh,membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh, serta

mengatur berbagai proses kimia di dalam tubuh (Mubarak, 2008:27).

2. FUNGSI ZAT GIZI/NUTRISI

Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur

proses-proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari

serangan penyakit.

Fungsi utama nutrisi adalah untuk memberi energi bagi aktivitas tubuh,

membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses

kimia di dalam tubuh (Mubarak, 2008:27).

Nutrien adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat dalam

makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Enam zat nutrisi

esensial (kelompok nutrien) yaitu : air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan

mineral mempunyai tiga fungsi utama yaitu :

a. Menyediakan energi untuk proses dan pergerakan tubuh

b. Menyediakan “struktur material” untuk jaringan tubuh seperti tulang dan otot

c. Mengatur proses tubuh.

3. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem

pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ aksesori.Saluran

pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ
aksesori terdiri atas hati, kantong empedu, dan pancreas.Ketiga organ ini membantu

terlaksananya sistem pencernaan makanan secara kimiawi.

a. Saluran pencernaan

1) Mulut

Gambar 2.1 mulut

Fisiologi dasar manusia – blogger

Mulut merupakan jalan masuk yang dilalui makanan pertama kali

untuk sistem pencernaan. Rongga mulut dilengkapi dengan alat pencernaan

(gigi dan lidah) serta kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan

makanan, secara umum, mulut terdiri dari 2 bagian atas bagian luar

(vestibula) yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir dan pipi dan rongga mulut

bagian dalam yaitu rongga yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris,

palatum dan mandibularis di sebelah belakang bersambung dengan faring.

Palatum terdiri atas palatum durum (palatum keras) yang tersusun atas tajuk-

tajuk palatum dari sebelah depan tulang maksilaris dan palatum mole

(palatum lunak) terletak dibelakang yang merupakan lipatan menggantung

yang dapat bergerak, terdiri dari jaringan fibrosa dan selaput lendir.
Mulut mempunyai fungsi sebagai pemecah makanan menjadi zat-zat

gizi, sekresi mulut berfungsi untuk meningkatkan pencernaan zat tepung,

mengatur pemasukan cairan, merangsang nafsu makan dengan cara

melarutkan bahan makanan sehingga kontak bintik-bintik rasa di lidah dan

melicinkan makanan sehingga mudah ditelan (Suratun, 2010: 3).

2) Faring

Gambar 2. 2 faring

Dosen Biologi

Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan

esophagus.Di dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu

kumpulan kelenjar limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan

pertahanan terhadap infeksi. Di sini juga terletak persimpangan antara jalan

nafas dan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut, di depan ruas tulang

belakang. Ke atas bagian depan berhubungan dengan rongga mulut dengan

perantara lubang yang disebut ismus fausium.

Didalam faring terdapat sfingter Pharingoesofageal yang Berfungsi

mencegah makanan dari esofagus masuk kedalam faring. Tonsil yang terdapat
didalam lengkung faring berfungsi untuk pertahanan terhadap infeksi

(Suratun, 2010: 3)

3) Esofagus

Gambar 2.3 esofagus

Medicina Islamica – blogger

Merupakan bagian saluran pencernaan sepanjang ±25 cm dan

diameter 2cm. Esofagus berbentuk seperti tabung berotot yang

menghubugkan rongga mulut dengan lambung dengan bagian posterior

berbatasan dengan bagian posterior berbatasan dengan faring setinggi

cartilage cricoidea dan sebelah anterior berbatasan dengan corpus vertebrae.

Ketika seseorang menelan, maka spingter akan relaksasi secara otomatis dan

akan membiarkan makanan atau minuman masuk ke dalam lambung.

Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung.Agar

makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik

sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung.


4) Lambung

Gambar 2.4 lambung

Jelly Gamat Bio Gold

Lambung merupakan organ pencernaan yang paling fleksibel karena

dapat menampung makanan sebanyak 1-2 liter. Bentuknya seperti huruf J

atau kubah dan terletak di kuaran kiri bawah abdomen. Lambung merupakan

kelanjutan dari esophagus bagian superior dan bersambung dengan usus kecil

bagian duodenum.Fungsi utama dari lambung adalah menyimpan makanan

yang sudah bercampur dengan cairan yang dihasilkan lambung (getah

lambung).

5) Usus halus

Gambar 2.5 Usus halus

Fungsiklopedia.com

Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung yang terletak di antara

spingter pylorus lambung dengan valve ileosekal yang merupakan bagian

awal usus besar, posisinya terletak d sentral bawah abdomen yang disuport
dengan lapisan mesenterika (berbentuk seperti kipas) yang memungkinkan

usus halus ini mengalami perubahan bentuk (seperti berkelok-

kelok).Mesenterika ini dilpaisi pembuluh darah, persyarafan dan saluran

limfe yang mensuplai kebutuhan dinding usus.

Usus halus memiliki saluran paling panjang dari saluran pencernaan

dengan panjang sekitar 3 meter dengan lebar 2,5 cm, walaupun tiap orang

memiliki ukuran yang berbeda-beda. Usus halus sering disebut dengan usus

kecil karena ukuran diameternya lebih kecil jika dibandingkan dengan usus

besar. Usus halus ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum (± 25 cm),

jejunum (± 2,5 m), serta ileum (± 3,6 m).

Fungsi usus halus menerima sekresi hati dan pangkreas, mengabsorbsi

sari pati makanan dan menyalurkan sisa hasil metabolisme ke usus besar.

Fungsi dari garam empedu dalam usus halus adalah emulsikan lemak,

garam empedu mengemulsi globules lemak besar dalam usus halus, kemudian

dijadikan globules lemak lebih kecil dan area permukaan yang lebih luas

untuk kerja enzim. Absorbsi lemak, garam empedu juga membantu

mengabsorbsi zat terlarut lemak dengan cara memfasilitasi jalurnya

menembus membran sel. Pengeluaran kolesterol dari tubuh, garam empedu

berikatan dengan kolesterol dan lesitin untuk membentuk agregasi kecil yang

disebut micelle yang akan dibuang melalui feses.


6) Usus besar

Gambar 2. 6 usus besar

Dosen biologi

Kolon merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus

halus, memiliki panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik.

Usus besar terbagi menjadi 3 daerah, yaitu : kolon asenden, kolon

transversum, dan kolon desenden.

Fungsi usus besar antara lain adalah Menyerap air selama proses

pencernaan. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai

hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli. Membentuk massa

feses. Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh.

7) Rektum

Gambar 2.7 rektum

Belibis A - 17- wordpress. Com


Rektum merupakan lubang tempat pembuangan feses sebelum

dibuang lewat anus feses akan ditampung terlebih dahulu pada bagian

rektum. Apabila feses sudah siap di buang maka otot spinkter rektum

mengatur pembukaan dan penutupan anus (Tarwoto, 2009, hal. 263).

Fungsi dari rektum untuk menampung feses terlebih dahulu pada

bagian rektum, apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rektum

mengatur pembukaan dan penutupan anus.

b. Organ aksesori

1) Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh yang terletak di bagian

paling atas rongga abdomen, di sebela kanan bawah diafragma, dan memiliki

berat kurang lebih 1.500 gram (kira-kira 2,5% orang dewasa).

Hati terdiri atas dua lobus, yaitu lobus kanan dan kiri yang dipisahkan oleh

ligament falsipormis. Pada lobus kanan bagian belakang kantong empedu

terdapat sel yang bersifat fagositosis terhadap bakteri dan benda asing lain

dalam darah. Fungsi hati adalah menghasilkan cairan empedu, fagositosis

bakteri, dan benda asing lainnya, memproduksi sel darah merah, dan

menyimpan glikogen.

2) Kantong Empedu

Kantong empedu merupakan sebuah organ berbentuk seperti kantong

yang terletak di bawah kanan hati atau lekukan permukaan bawah hati sampai

pinggiran depan yang memiliki panjang 8-12 cm dan berkapasitas 40-60 cm.

kantong empedu memiliki bagian fundus, leher, dan tiga pembungkus, yaitu
sebelah luar pembungkus peritoneal, sebelah tengah jaringan berotot tak

bergaris, dan sebelah dalam membran mukosa.

Fungsi kantong empedu adalah tempat menyimpan cairan empedu,

memekatkan cairan empedu yang berfungsi memberi pH sesuai dengan pH

optimum enzim-enzim pada usus halus, mengemulsi garam-garam empedu,

mengemulsi lemak, mengekskresi beberapa zat yang tak digunakan oleh

tubuh, dan memberi warna pada feses, yaitu kuning kehijau-hijauan

(dihasilkan oleh pigmen empedu). Cairan empedu mengandung air, garam

empedu, lemak, kolesterol, figmen fosfolipid, dan sedikit protein.

3) Pankreas

Pankreas merupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar

ludah dan memiliki panjang kurang lebih 15 cm. Pankreas terdiri atas tiga

bagian, yaitu bagian kepala pankreas yang paling lebar, badan pankreas yang

letaknya di belakang lambung dan di depan vertebra lumbalis pertama, serta

bagian ekor pancreas yang merupakan bagian runcing di sebelah kiri dan

menyentuh limpa.

Pankreas memiliki dua fungsi, yaitu fungsi eksokrin yang

dilaksanakan oleh sel sekretori yang membentuk getah pankreas berisi enzim

serta elektrolit dan fungsi endokrin yang tersebar di antara alveoli pankreas.

4. KOMPONEN-KOMPONEN NUTRISI

a. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan, pada

umumnya dalam bentuk amilum. Pembntukan amilum terjadi dalam mulut


melalui enzim ptialin yang ada di dalam air ludah. Amilum di ubah menjadi

maltosa, kemudian di teruskan kedalam lambung. Dari lambung hidrat arang

dikirim terus ke usus dua belas jari. Getah pankreas yang dialirkan ke usus dua

belas jari mengandung amilase. Dengan demikian, sisa amilum yang belum

diubah menjadi maltosa oleh amilase pankreas diubah seluruhnya menjadi

maltosa. Maltosa ini kemudian diteruskan kedalam usus halus. Usus halus

mengeluarkan getah pankreas hidrat arang, yaitu maltose yang bertugas

mengubah maltosa menjadi dua molekul glukosa sakarosa, fruktosa dan glukosa.

Laktose bertugas mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Setelah

berada dalam usus halus, seluruhnya diubah menjadi monosakarida oleh enzim –

enzim tadi.

Penyerapan karbohidrat yang dikonsumsi/dimakan masih dapat di

temukan dalam tiga bentuk, yaitu polisakarida, disakarida, dan monosakarida.

Disakarida dan monosakarida mempunyai sifat mudah larut dalam air sehingga

dapat diserap melewati dinding usus/mukosa usu mengikuti hukum difusi

osmosis dan tidak memerlukan tenaga serta langsung memasuki pembuluh

darah, proses penyerapan yang tidak memerlukan tenaga dan mengikuti hukum

difusi osmosis dikenal sebagai penyerapan pasif.

4) Lemak

Pencernaan lemak dimulai dalam lambung (walaupun hanya sedikit), karena

dalam mulut tidak ada enzim pemecah lemak. Lambung mengeluarkan enzim

lipase untuk mengubah sebagian kecil lemak menjadi asam lemak dan gliserin,

kemudian diangkut melalui getah bening dan selanjutnya masuk kedalam


peredaran darah untuk kemudian tiba dihati. Sintesis kembali terjadi dalam

saluran getah bening, mengubah lemak gliserin menjadi lemak seperti aslinya.

Penyerapan lemak dilakukan secara pasif setelah lemak diubah menjadi

gliserol asam lemak. Asam lemak mempunyai sifat empedu, asam lemak yang

teremulasi ini mampu menyerap melewati dinding usus halus. Penyerapan

membutuhkan tenaga, lagi pula tidak semua lemak dapat diserap, maka

penyerapan lemak dikatakan dengan cara aktif selektif.

Tabel 1.1 Kebutuhan Energi per Hari


Umur Berat Badan (kg) Tinggi Badan (cm) Energi (kkal)

0-6 bulan 6 61 550

7-11 bulan 9 71 725

1-3 tahun 13 91 1.125

4-6 tahun 19 112 1.600

7-9 tahun 27 130 1.850

Laki – Laki

10-12 tahun 34 142 2.100

13-15 tahun 46 158 2.475

16-18 tahun 56 165 2.675

19-29 tahun 60 168 2.725

30-49 tahun 62 168 2.625

50-64 tahun 62 168 2.325

65-80 tahun 60 168 1.900

> 80 tahun 58 168 1.525

Perempuan

10-12 tahun 36 145 2.000

13-15 tahun 46 155 2.125

16-18 tahun 50 158 2.125

19-29 tahun 54 159 2.250

30-49 tahun 55 159 2.150

50-64 tahun 55 159 1.900

65-80 tahun 54 159 1.550

>80 tahun 53 159 1.425


5) Protein

Kelenjar ludah dalam mulut tidak membuat enzim protease. Enzim

protease baru terdapat dalam lambung, yaitu pepsin, yang mengubah protein

menjadi albuminnosa dan pepton. Kemudian tripsin dalam usus dua belas jari

yang berasal dari pankreas mengubah sisa protein yang belum sempurna menjadi

albuminosa dan pepton. Dalam usus halus, albuminosa dan pepton seluruhnya

diubah oleh enzim pepsin menjadi asam – asam amino yang siap untuk diserap.

Protein yang telah di ubah kedalam bentuk asam amino mempunyai sifat

larut dalam air, seperti halnya hidrat arang, asam amino yang mudah larut dalam

air ini juga dapat diserap secara pasif dan langsung memasuki pembuluh darah.

Tabel 1.2 Kebutuhan Protein per Hari

Umur Berat Badan Tinggi Protein (gr)

(kg) Badan (cm)

0-6 bulan 6 61 12

7-11 bulan 9 71 18

1-3 tahun 13 91 26

4-6 tahun 19 112 35

7-9 tahun 27 130 49

Laki – Laki

10-12 tahun 34 142 56

13-15 tahun 46 158 72

16-18 tahun 56 165 66


19-29 tahun 60 168 62

30-49 tahun 62 168 65

50-64 tahun 62 168 65

65-80 tahun 60 168 62

> 80 tahun 58 168 60

Perempuan

10-12 tahun 36 145 60

13-15 tahun 46 155 69

16-18 tahun 50 158 59

19-29 tahun 54 159 56

30-49 tahun 55 159 57

50-64 tahun 55 159 57

65-80 tahun 54 159 56

>80 tahun 53 159 55

6) Mineral

Mineral tida membutuhkan pencernaan.Mineral hadir dala bentuk tertentu

sehingga tubuh mudah untuk memprosesnya.Umumnya, mineral diserap dengan

mudah melalui dinding usus halus secara difusi pasif maupun transportasi aktif.

Mekanisme transportasi aktif penting jika kebutuhan tubuh meningkat atau

adanya diet rendah kadar mineral. Hormone aalah zat yang memegang pernan
penting dalam mengatur mekanisme aktif ini.Penyerapan dapat lebh jauh

dipengaruhi oleh system pencernaan.

Beberapa senyawa organic tertemtu seperti asam oksalat, akan menghabat

penyerapan kalsium. Mineral dipakai beberapa hal. Beberapa dari mineral adalah

komponen ensensial dari jaringan tubuh, sedang yang lainnya pada proses kimia

tertentu.

Table 1.3 jenismineral, sumber dan fungsi

Jenis Sumber Fungsi

mineral

Kalsium Susu Pembentukan gigi dan tulang,

aktivitas neuromuscular dan

koagulasi ( penggumpalan )

darah

Fosfor Telur, daging Penyangga pembentukan gusi

dan susu dan tulang

Yodium Garam Pengaturan metabolisme tubuh

beryodium dan dan memperlancar pertumbuhan

makanan laut

Besi Hati, telur dan Komponen hemoglobn dan


daging membantu oksidasi dalam sel

Magnesium Biji-bijian, Pengaktifan enzim,

susu dan pembentukan gigi dan tulang,

daging serta membantu kegiatan

neuromuscular

Zink Makanan laut Bahan pembentuk enzim dan

dan hati insulin

7) Vitamin

Pencernaan vitamin melibatkan penguraian menjadi molekul-molekul

yang lebih kecil sehinggga dapat diserap dengan efektif. Beberapa penyerapan

vitamin dilakukan dengan difusi sederhana, tetapi system transfoertasi aktif

sangat penting untuk memastikan pemasukan yang cukup.

Vitamin yang larut dalam lemak diserap oleh system transportasi aktif

yang juga membawa lemak keseluruh tubuh, vitamin yang larut dalam air

mempunyai beberapa variasi mekanisme transportasi aktif sebagai contoh factor

dasar yang dihasilkan oleh lambung memudahkan penyerapan vitamin B12 tanpa

factor tersebut tdak mampu menyerap dengan cukup, sehingga menyebabkan

terjadinya defisiensi vitamin tersebut.

Tabel 1.4 kebutuhan vitamin

Jenis vitamin Sumber Fungsi


Vitamin A Lemak hewani, Membantu

mentega, keju, pertumbuhan sel tubuh

kuning telur, susu dan penglihatan,

lengkap, minyak menyehatkan rambut

ikan, buah yang dan kulit, intgritas

kuning, dan membraan epitel dan

sayuran mencegah xeroftalmia

Vitamin b1 Ikan, daging ayam Metabolisme

(thiamin) larut tanpa lemak, karbohidrat,

dalam air kacang, dan susu membantu kelancaran

system pesyarafan dan

mecegah beri – beri

atau penyakit yang

ditandai neuritis

Vitamin B2 Telur, sayuran Membantu

hijau, daging tanpa pembentukan enzim,

lemak, susu, dan pertumbuhan dan

biji – bijian membantu adaptasi

cahaya dalam mata

Vitamin B6 Biji – bijian, Membantu kesehatan

sayuran, daging, gusi dan gigi,

dan pisang pembentukan sel darah

merah serta
metabolism

karbohidrat,

lemak dan protein

Vitamin B12 Hati, susu, daging Metabolism protein,

tanpa lemak, ikan, membantu sel darah

dan kerang laut merah, kesehatan

jaringan dan mecegah

anemia

Vitamin C Jeruk, tomat, Menjaga kesehatan

kubis, sayuran tulang, gigi dan gusi,

hijau, dan kentang membantu

pembentukan dinding

pembuluh darah dan

pembuluh kapiler,

kesembuhan jaringan

dan tulang serta

memudahkan

penerapan zat besi dan

asam folat

Vitamin D Minyak ikan, susu, Membantu penyerapan

kuning telur, kalsium dan fosfor srta

mentega, hati, mencegah rakitis

kerang, terbentuk

di kulit akibat
pemanasan sinar

matahari

Vitamin Saluran hijau Membantu

pembentukan sel darah

merah dan melindungi

asam amino utama

Vitamin E B7 Kuning telur, Membantu kegiatan

sayuran hijau, susu enzim serta

dan hati metabolisme, lemak

dan protein

Vitamin K Hati, telur dan Membantu produksi

sayuran hijau protrombin

8) Air

Air merupakan zat makanan yang paling mendasar yang dibutuhkan oleh

tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri aras 50-70%. Asupan air secara teratur

sangat penting bagi makhluk hidup untuk bertahan hidup dibandingkan dengan

pemasukan nutrisi lain.

Bayi memiliki proporsi yang lebih besar dibandingkan orang

dewasa.semakin tua umur seseorang maka semakin proporsinya air di dalam

tubuhnya akan semakin berkurang. Pada orang dewasa asupan air berkisar antara

1.200 – 1.500 cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1.900cc sebagai bayas

optimum. Selain itu, air yang masuk kedalam tubuh melalui makanan lain
berkisar antara 500-900 cc per hari. Air juga dapat diperoleh melalui hasil akhir

proses oksidasi. Kebutuhan asupan air akan semakin meningkat jika terjadi

peningkatan pengeluaran air, misalnya melalui keringat, muntah, diare, atau

adanya gejala-gejala dehidrasi

5. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN NUTRISI

a. Pengetahuan

Rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergizi dapat

mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh

kurangnya informasi, sehingga dapat terjadi kesalahan dalam pemenuhan

kebutuhan gizi (Hidayat, 2008).

b. Prasangka

Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan yang bernilai

gizi tinggi, dapat mempengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa

daerah tempe yang merupakan sumber protein yang baik dan murah, tetapi

tidak digunakan sebagai makanan sehari-hari karena masyarakat menganggap

bahwa mengkonsumsi tempe dapat merendahkan status derajat (Hidayat,

2008).

c. Kebiasaan

Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan

tertentu dapat juga mempengaruhi status gizi. Misalnya, di beberapa daerah

terdapat larngan makan pisang dan papaya bagi para gadis remaja. Padahal

makanan itu merupakan sumber vitamin yang baik (Hidayat, 2008).


d. Kesukaan

Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat

mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh

zat-zat gizi yang dibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat mengakibatkan

banyak terjadi kasus malnutrisi pada remaja karena asupan gizinya tidak

sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh (Hidayat, 2008).

e. Ekonomi

Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi. Penyediaan

makanan bergizi membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga perubahan

status gizi dipengaruhi oleh status ekonomi. Dengan kata lain, orang dengan

status ekonomi kurang biasanya kesulitan dalam penyediaan makanan bergizi

dan sebaliknya (Hidayat, 2008)

6. KLASIFIKASI NUTRISI / MASALAH PADA NUTRISI

Alimul, Aziz (2015) menuliskan secara umum, gangguan kebutuhan nutrisiterdiri

atas kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes

militus,hipertensi, jantung coroner, kanker, dan anoreksia nervosa.

a. Kekurangan Nutrisi

Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang

dalam keadaanyang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa

(normal) atau risiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan

nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.

b. Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami

seseorang yang mempunyai risiko peningkatan berat badan akibat asupan

kebutuhan metabolismesecara berlebih.

c. Obesitas

Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang

mencapai lebih dari20% berat badan normal.Status nutrisinya adalah

melebihi kebutuhanmetabolisme karena kelebihan asupan kalori dan

penurunan dalam penggunaankalori.

d. Malnutrisi

Malnutrisi adalah masalah yang berhubungan dengan kekurangan

zat gizi padatingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan

zat gizi yang tidaksesuai dengan kebutuhan tubuh.

e. Diabetes Melitus

Diabetes mellitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang

ditandai denganadanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat

kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.

f. Hipertensi

Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh

berbagaimasalah pemenuhan kebutuhan seperti penyebab dari obesitas,

serta asupankalsium, natrium dan gaya hidup yang berlebihan.

g. Penyakit Jantung Koroner


Penyakit jantung coroner merupakan gangguan nutrisi yang sering

disebabkanoleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok.

Gangguan ini seringdialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang

tidak sehat, obesitas, danlain-lain.

h. Kanker

Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan

oleh konsumsilemak secara berlebihan.

i. Anoreksia Nervosa

Anoreksia Nervosa merupakan penurunan berat badan secara

mendadak dan berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi,

pembengkakan badan, nyeri abdomen, kedinginan, letargi dan kelebihan

energi.

7. PENILAIAN STATUS NUTRISI

Tubuh membutuhkan bahan bakar untuk menyediakan energi untukmetabolisme

dan perbaikan sel, fungsi organ, pertumbuhan, serta pergerakantubuh. Laju

metabolisme basal ( Basal Metabolic Rate/ BMR) adalah energi yang di butuhkan

untuk memepertahankan aktivitas kelangsungan hidup (bernapas, sirkulasi,denyut

jantung, dan suhu) pada periode waktu tertentu saat istirahat. Faktor-faktorseperti

usia, berat badan, jenis kelamin, demam, kelaparan, menstruasi, penyakit,cidera,

infeksi, tingkat aktivitas, atau fungsi tiroid dapat memengaruhi

kebutuhanenergi.Penggunaan energi istirahat (Resting Energy Expenditure/ REE)

atau lajumetabolisme istirahat adalah jumlah energi yang dibutuhkan oleh individu

selama 24 jam sehingga tubuh dapat mempertahankan semua aktivitas kerja saat
beristirahat. Faktor yang memengaruhi metabolisme adalah penyakit, kehamilan,

laktasi dan tingkat aktivitas. Di rumah sakit, hitung kebutuhan energi

denganmenghitung konsumsi oksigen, produksi karbon dioksida, dan ekskresi

nitrogen rata-rata pada table metabolisme (Potter and Perry, 2010 :274)

Pemecahan makanan, pencernaan, absorpsi, dan asupan makanan

merupakanfaktor penting dalam menentukan status nutrisi(Wartonah Tarwoto,

2006 : 26-29)

Keseimbangan energi

Energi adalah kekuatan untuk bekerja. Manusia membutuhkan energi

untukterus-menerus berhubungan dengan lingkungannya

Keseimbangan energi = Pemasukan energi – pengeluara energi

Atau

Pemasukan energi = Total pengeluaran energi (panas + kerja + energi yang

disimpan)

a. Pemasukan energi

Pemasukan energi merupakan energi yang dihasilkan selama oksidasi

makanan. Makanan merupakan sumber utama energi manusia. Dari

makanan yang dimakan kemudian dipecah secara kimiawi menjadi protein,

lemak, dankarbohidrat. Besarnya energi yang dihasilkan dengan satuan kalori.

Satu kilokalori juga disebut juga satu kalori besar (K) atau kkal adalah jumlah

panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg air besar 1 derajat celcius.

Satu kkal = 1 Katau sama dengan 1.000 kalori.Ketika makanan tidak tersedia
maka akan terjadi pemecahan glikogenyang merupakan cadangan karbohidrat

yang disimpan dalam hati dan jaringan otot.

b. Pengeluaran energi

Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk men-

support jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi tubuh

berbentuk senyawa fosfat seperti adenosim tripshsfat (ATP). Kebutuhan

energi seseorang ditentukan oleh basal metabolisme rate (BMR) dan aktivitas

fisik.

Jika nilai pemasukan energi lebih kecil dari pengeluaran energi maka

akanterjadi keseimbangan negatif sehingga cadangan makanan dikeluarkan,

hal iniakan berakibat pada penurunan berat badan. Sebaiknya, jika pemasukan

energilebih banyak dari pengeluaran energi maka terjadi keseimbangan

positif,kelebihan energi akan disimpan dalam tubuh sehingga terjadi

peningkatan berat badan

c. Basal Metabolism Rate (BMR)

Basal Metabolism Rate adalah energi yang digunakan tubuh pada

saatistirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh sepergi pergerakan

jantung, pernapasan, peristaltik usus, kegiatan kelenjar-kelenjar

tubuh.Kebutuhan kalori basal dipengaruhi oleh:


1. Usia

Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basal bertambah dengan

cepat,hal ini berhubungan dengan faktor pertumbuhan. Setelah usia 20

tahun lebih konstan

2. Jenis kelamin

Kebutuhan metabolisme basal laki-laki lebih besar disbanding

wanita. Padalaki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/Kg BB/jam sedangkan

pada wanita 0,9kkal/Kg BB/jam.

3. Tinggi dan berat badan

Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan

tubuh. Makinluas pengeluaran panas akan lebih banyak sehingga

kebutuhan basalmetabolisme lebih besar.

4. Kelainan endokrin

Hormon tiroksin berpengaruh terhadap metabolisme, peningkatan

tiroksinmislanya pada hipertiroid akan meningkatkan basal metabolisme

sedangkan penurunan kadar tiroksin akan menurunkan metabolisme.

5. Suhu lingkungan

Suhu lingkungan yang lebih dingin akan menigkatkan metabolisme

untukmenyesuaikan diri, tubuh harus lebih banyak memproduksi panas.

6. Keadaaan sakit

Pada orang sakit suhu tubuh meningkat. Peningkatan suhu tersebut

akanmempercepat reaksi kimia, di mana peningkatan 1derajat celcius

akanmeningkatkan Bmr sebanyak 14%.


7. Keadaan hamil

Konsumsi oksigen pada orang hamil meningkat untuk memenuhi

kebutuhandan pertumbuhan janin, sehingga metabolisme juga

akan meningkat.

8. Keadaan stres dan ketegangan

Keadaan stres dan keterangan akan merangsang produksi

katekolamin yangmempunyai efek peningkatan metabolisme.

Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass Index

(BMI) dan Ideal Body Weight (IBW)

1. Body Mass Index (BMI)

Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan

tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan

sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over

weight) dan obesitas.Rumus BMI diperhitungkan

2. Ideal Body Weight (IBW)

Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh

yangsehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter

dikurangidengan 100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu.Kegiatan

yang membutuhkan energi, antara lain:


a. Vital kehidupan, pernapasan sirkulasi darah, suhu tubuh, dan

lain-lain.

b. Kegiatan mekanik otot.

c. Aktivitas otot dan saraf.

d. Energi kimia untuk membangun jaringa, enzim, dan hormon.

e. Sekresi cairan pencernaan.

f. Absorpsi zat-zat gizi di saluran pencernaan.

g. Pengeluaran hasil metabolisme

8. PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Pemeriksaan Hb Laki-laki dewasa (14-18 gr/dl) Wanita dewasa (12-16 gr/dl)

b. Pemeriksaan Albumin (3,5-4,5 gr/dl)

c. Rontgen

d. TG (50 mg/dl)

e. LDL (<130 mg/dl)

9. PENATALAKSANAAN

a. Medis

1) Nutrisi enteral

Metode pemberian makanan alternatif untuk memastikan kecukupan

nutrisi meliputi metode enteral ( melalui sistem pencernaan ). Nutrisi enteral

juga disebut sebagai nutrisi enteral total ( TEN ) diberikan apabila pasien tidak

mampu menelan makanan atau mengalami gangguan saluran pencernaan atas

dan transport makanan ke usus halus terganggu. Pemberian makanan enteral


diberikan melalui selang nasogatrik dan selang pemberian makanan berukuran

kecil atau melalui selang gastrotomi atau yeyunotomi

2) Nutrisi parenteral

Nutrisi parenteral (PN) disebut sebagai nutrisi parenteral total ( TPN )

atau hiperalimentasi inravena ( IVH ), diberikan jika saluran gastrointestinal

tidak berfungsi karena terdapat gangguan dalam kontinuitas fungsinya atau

karena kemampuan penyerapan terganggu. Nutrisi parenteral diberikan secara

intravena seperti melalui kateter vena sentral ke vena kava superior.

Makanan parenteral adalah larutan dektrosa, air, lemak, protein,

elektrolit, vitamin dan unsure renik, semuanya ini diberikan semua kalori yang

dibutuhkan karena larutan TPN bersifat hipertonik larutan hanya dimasukan

ke vena sentral yang beraliran tinggi tempat larutan dilarutkan oleh darah

pasien

3) Keperawatan

- Gangguan kekurangan nutrisi

- Mengurangi kondisi atau gejala penyakit yang menyebabkan penurunan

nafsu makan.

- Memberikan makanan yang disukai sedikit demi sedikit tetapi sering

dengan memperhatikan jumlah kalori dan tanpa kontraindikasi.

- Menata ruangan senyaman mungkin.

- Menurunkan stress psikologi.

- Menjaga kebersihan mulut.

- Menyajikan makanan mudah dicerna.


- Hindari makanan yang mengandung gas

- Gangguan obstruksi mekanis

- Lakukan kebersihan mulut segera dengan kumur-kumur menggunakan

minuman berkarbonat rendah kalori ½ atau ¼ larutan hydrogen peroksida

dan air sebagai pembersih mulut.

- Ajarkan teknik mempertahankan nafsu makan dengan mengubah variasi

dan kepadatan seperti jus atau sup kental.

- Gunakan suplemen tinggi kalori atau protein.

- Gangguan kelebihan nutrisi

- Hindari makanan mengandung lemak.

- Berikan motivasi untuk menurunkan berat badan.

- Lakukan program olahraga.

10. KOMPLIKASI

1. Obesitas

Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih

dari 20% berat badan normal.Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan

metabolism karena kelebihan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan

kalori.

2. Malnurisi

Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi

pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai asupan zat gizi yang tidak sesuai

dengan kebutuhan tubuh.Gejala umunya adalah berat badan rendah dengan asupan

makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh. Adanya
kelemahan otot dan penurunan energy, pucat pada kulit, membrane mukosa,

konjungtiva dan lain – lain.

3. Diabetes mellitus

Diabetes mellitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan

adanya gangguan metabolism karbohindrat akibat kekurangan insulin atau

penggunaan karbohidrat secara berlebih.

4. Hipertensi

Merupakan gangguan nutrisi yang disebabkan oleh berbagai masalah

pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab adanya obesitas serta asupan

kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebih.

5. Penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner adalah gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh

adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, gangguan sering

dialam karena adanya perilaku atay gaya hidup yang tidak sehat, obesitas dll.

6. Kanker

Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh

konsumsi lemak secara berlebihan.

7. Anoreksia nervosa
Anoreksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan

kepanjangan ditandai dengan adanya kontipasi, pembengkakan badan, nyeri

abdomen, kedinginan, dan kelebihan energi.

B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN LENGKAP (DATA SUBJEKTIF & DATA OBJEKTIF)

Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat meliputi

pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum yang

berhubungan dengan kebutuhan nutrisi.

a. Riwayat kesehatan

1) Keluhan utama

2) Riwayat kesehatan sekarang

Dengan melakukan kaji status nutrisi melalui A, B, C, D

 A ( Antropometri )

Untuk melihat ketdakseimbangan asupan protein dan energi

 B ( Biokimia )

Untuk sutu peringatan bahwa mungkin akan terjadi keadaan malnutrisi

yang lebih parah lagi

 C ( Clinical sign )

Untuk mensurvey klinis secara cepat ( tanda - tanda klinis )


 D ( Dietary )

Makanan yang dikonsumsi

3) Riwayat kesehatan daluhu

Penyakit apa saja yang dialami pasien, baik yang ada hubungannya

dengan penyakit yang diderita sekarang atau tidak ada hubungannya.

4) Riwayat kesehatan keluarga

Penyakit yang berhubungan dengan penyakit turunan yang dialami

oleh pasien.

b. Riwayat makanan

Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola

makanan, tipe makanan yang dihindari ataupun diabaikan, makanan yang lebih

disukai, yang dapat digunakan untuk membantu merencanakan jenis makanan

untuk sekarang, dan rencana makanan untuk masa selanjutnya.

c. Kemampuan makan

Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan, antara lain

kemampuan mengunyah, menelan, dan makan sendiri tanpa bantuan orang lain.

d. Pengetahuan tentang nutrisi

Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi adalah penentuan

tingkat pengetahuan pasien mengenai kebutuhan nutrisi.

e. Nafsu makan, jumlah asupan

f. Tingkat aktivitas
g. Pengonsumsian obat

h. Penampilan fisik

1) Sistem Integumen

Pada saat di inspeksi warna kuli, kulit bersih, tidak terdapat

oedema, tidak terdapat lesi, tidak terdapat pruritus. Pada saat di palpasi

tekstur kulit hangat dilakukan turgor kulit kurang dari 3 detik, kondisi rambut

bersih tekstur kepala tidak kasar, distribusi rambut merata tidak terdapat lesi

dan rambut tidak mudah di cabut / rontok, warna kuku merah muda tidak

terdapat masa CRT kurang dari 2 detik , kuku tampak bersih dan panjang.

2) Sistem Penginderaan

Pada saat di inspeksi bola mata dapat bergerak bebas, saat

diberikan cahaya tampak respon miosis, pada saat tidak diberikan cahaya

tampak midriasis, tidak terdapat nystagmus ataupun strabismus, reflex

mengedip dan membuka mata tampak spontan, konjungtiva tidak anemis

pada fungsi pengecapan klien dapat merasakan asin maupun manis, pada

fungsi penciuman pasien dapat mencium bau kopi dan pada fungsi perabaan

klien dapat merasakan sentuhan perawat.

3) Sistem pernafasan

Pada saat inspeksi tidak terdapat pernafasan cuping hidung,

terdapat serumen, tidak terdapat lesi, tidak terdapat oedema, tidak terdapat

perdarahan warna mukosa hidung merah muda dan pada saat di palpasi tidak

ada nyeri tekan. Dan saat di inspeksi di area dada, ukuran dada simetris, pada

saat di palpasi di lakukan taktil premitus getaran antara dinding kanan dan
dinding kiri sama. Perkembangan dada / ekspansi dada pada saat di palpasi

sama, pola pernafasan pasien frekuensinya dari batasan normal

4) Sistem Pencernaan

Pada saat di inspeksi di area mulut dan tenggorokan : bibir tampak

tidak pucat, bibir tampak kering, mampu mengunyah, mengigit, menelan dan

dapat berbicara dengan jelas. Lidah tampak bersih, tidak terdapat

pembengkakan pada gusi, tidak terdapat oedema warna kulit abdomen sama

dengan warna kulit lainnya, tidak terdapat lesi, pada saat di palpasi turgor

abdomen kurang dari 3 detik, tidak terdapat nyeri tekan di daerah epigastrium

sampai pinggang, pada saat auskultasi bising usus normal

5) Sistem kardiovaskuler

Pada jantung : Nadi dari batasan normal regular, tekanan kuat dan

teratur, klien mengatakan tidak mempunyai penyakit jantung,tidak ada suara

tambahan.

6) Sistem perkemihan (Tidak terdapat keluhan)

7) Sistem persyarafan (Kesadaran kepada pasien)

8) Sistem Muskuluskeletal

9) Ekstremitas atas

Bentuk dan ukuran simetris sama panjang, integritas kulit baik, pergerakan

terbatas akibat terpasang infus di bagian kanan

10) Ekstremitas bawah

Bentuk dan ukuran simetris sama panjang tidak ada lesi, integritas kulit

baik.
11) Sistem Reproduksi (Tidak ada kelainan)

i. Pengukuran antropometrik

Pengukuran ini meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkat

lengan.Tinggi badan anak dapat digambarkan pada suatu kurva/grafik sehingga

dapat terlihat pola perkembangannya.

Tinggi dan berat orang dewasa sering dibandingkan dengan bermacam-

macam peta untuk dirinya. Pada umumnya, berat untuk pria lebih dari berat badan

seorang wanita walaupun tingginya sama. Ini disebabkan pria mempunyai

persentase jaringan dan struktur tulang yang berbeda.

Seseorang dengan persentase bagian tubuh yang besar dan jaringan otot

yang banyak akan terlihat gemuk. Metode khusus yang sering digunakan untuk

mengukur besar tubuh seseorang adalah area kulit yang berada di atas otot

trisep.Pada umumnya, wanita mempunyai lipatan kulit yang lebih tebal di daerah

ini.Ini disebabkan banyaknya jaringan subkutan pada wanita, sehingga membuat

wanita terlihat lebih gemuk.

j. Data penunjang

laboratorium yang langsung berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan

nutrisi adalah pemeriksaan albumin serum, Hb, Glukosa, Elektrolit, dan lain-lain.
DATA ETIOLOGI MASALAH

KEPERAWATAN

DS : - Penggunaan Berat badan lebih

DO : Tebal lipattan energi kurang

kulit trisep > 25 asupan

mm

IMT > 25kg/m

( pada dewasa ) Kurang

atauBerat berat beraktivitas

dan panjang

badan lebih dari

dari presentil 95 Lemak

(pada anak < 2 menumpuk

tahun) atau IMT

pada presentil ke

85 – 95 (pada Berat badan lebih

anak 2 – 18

tahun)

DS : Nafsu makan Ketidak Defisit nutrisi

menurun dan mampuan

cepat kenyang menelan makanan

DO : Berat badan

menurun

minimal 10% Tidak nafsu

dibawah rentang makan

ideal, bising

usus hiperaktif,

otot pengunyah Kebutuhan nutrisi

lemah, otot menurun


2. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL

a. Berat badan lebih b.d peggunaan energy kurang dari asupan d.d :

DS :-

DO : Tebal lipattan kulit trisep > 25 mm, IMT > 25kg/m ( pada dewasa )

atauBerat berat dan panjang badan lebih dari dari presentil 95 (pada anak < 2

tahun) atau IMT pada presentil ke 85 – 95 (pada anak 2 – 18 tahun)

b. Defisit nutrisu b.d ketidakmampuan menelan makanan d.d :

DS : nafsu makan menurun dan cepat kenyang

DO : berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang ideal, bising usus

hiperaktif, otot pengunyah lemah, otot menelan lemah, membran mukosa pucat,

sariawan, serum albumin turun, rambut rontok berlebihan, diare.

3. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN (DILENGKAPI DENGAN

RASIONAL TINDAKAN)

NO DX

KEPERAWATA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

N
1. defisit nutrisu b.d Tupan : 1. Manajeme 1.Manajemen

ketidakmampuan Setelah dilakukan n nutrisi nutrisi

menelan makanan tindakan Observasi Observasi

d.d : keperawatan a. Identifikasi a. Untuk melihat

DS : nafsu makan selama 4x24 jam, status nutrisi perkembanga

menurun dan diharapkan defisit n nafsu

cepat kenyang nutrisi teratasi. makan

DO : berat badan Tupen :

menurun minimal Setelah dilakukan

10% dibawah tindakan b. Identifikasi b. Agar dapat

rentang ideal, keperawatan alergi dan dilakukan

bising usus selama 1x24 jam, intoleransi dalam

hiperaktif, otot klien mampu makanan pemberian

pengunyah lemah, menelan makanan, makanan atau

otot menelan dengan kriteria obat – obatan

lemah, membran hasil: c. Idenntifikai c. Membantu

mukosa pucat, - Nafsu makan makanan yang dalam proses

sariawan, serum meningkat disukai penyembuhan

albumin turun, - Bising usus

rambut rontok normal d. Identifikasi d. Membantu

berlebihan, diare. - Membran kebutuhan dalam

mukosa normal kalori dan jenis mengidentifik

- Berat badan nutrient asi malnutrisi


meningkat protein

khususnya

apabila berat

kurang dari

e. Identifikasi e. Membantu

perlunya memperlancar

penggunaan asupan

selang makanan

nasogastric

f. Monitor asupan f. Dengan

makanan memantau

asupan nutrisi

terhadap

pasien dapat

diketahui

jumlsah

makanan yag

dikomsumsi

hingga dapat

ditetapkan

intervensi
selanjutnya

g. Monitor berat g. Agar

badan mengetahui

perkembanga

n berat badan

pada pasien

h. Monitor hasil h. Untuk

pemeriksaan menunjukan

laboratorium peningkatan

berat badan

atau berat

badan yang

stabil dengan

nilai lab

Terapeutik Teraupeutik

a. Lakukan oral a. Membantu

hygiene marangsang
sebelum nafsu makan

makan,jika meningkat

perlu

b. Fasilitasi b. Untuk

menentukan membantu

pedoman diet dalam asupan

(mis. Piramida makan yang

makanan) dibutuhkan

c. Sajikan c. Dengan

makanaan penyajian

secara menarik yang menarik

dan suhu yang diharapkan

sesuai dapat

meningkatkan

selera makan

d. Berikan d. Untuk

makanan tinggi membantu

serat untuk dalam

mencegah melancarkan

konstipasi dalam system


pencernaan

e. Berikan e. Untuk

makanan tinggi membantu

kalori dan tinggi dalam

mengatasi

protein diare

f. Berikan f. Untuk

suplemen meninglatkan

makanan, jika dalam asupan

perlu makanan

g. Hentikan g. Jikapasien

emberian sudah bisa

makanan memakan

melalui selang makanan

naspogastric melalui oral

jika asupan oral tidak perlu

dapat ditoleransi menggunakan

nasogastric

Edukasi Edukasi

a. Anjurkan posisi a. Agar mudah

duduk jika dalam


mampu memakan

asupan

makanan

b. Ajarkan diet b. Agar sesuai

yang dengan

diprogramkan kondisi pasein

Kolaborasi kolaborasi

a. Kolaborasi a. Mengatasi

pemberian dalam rasa

medikasi nyeri dan

sebelum makan mual

(mis. Pereda

nyeri,

antimetik), jika

perlu

b. Kolaborasi b. Untuk

denngan ahli mengetahui

gizi untuk jumlah makan

menentukan yang sesuai

jumlah kalori dengan


dan jenis kondisi pasien

nutrient.

2 Berat badan lebih Tupan : 1. Konseling 1.konseling

b.d peggunaan Setelah dilakukan nutrisi nutrisi

energy kurang tindakan Observasi Observasi

dari asupan d.d : keperawatan seam a. Identifikasi a. Untuk

DS : - 4x24jam, kebiasaan memberi

DO : Tebal diharapkan berat makan dan kenyamanan

lipattan kulit badan normal perilaku makan dan

trisep > 25 mm, Tupen : yang akan meningkatkan

IMT > 25kg/m Setelah dilakukan diubah kesehatan

( pada dewasa ) tindakan pasien

atauBerat berat keperawatan b. Identifikasi b. Untuk

dan panjang 1x24jam, kemajuan mengefektifka

badan lebih dari penggunaan modifikasi diet n waktu dan

dari presentil 95 energy sesuai secara regular memberikan

(pada anak < 2 dengan asupan, kesempatan

tahun) atau IMT dengan kriiteria pasien

pada presentil ke hasil : istirahat

85 – 95 (pada - IMT dalam c. Monitor intake c. Untuk

anak 2 – 18 batas normal dan output mempermuda

tahun) cairan, nilai h evaluasi


hemoglobin, tentang

tekanaan darah, kebutuhan

kenaikan berat gizi cukup

badan, dan

kebiasaan

membeli

makaanan

Terapeutik Terapeutik

a. Bina hubungan a. Agar pasien

terapeutik mengetahui

b. Sepakati lama kebutuhan

waktu berat badan

pemberian ideal serta

konseling pemenuhan

c. Gunakan gizi dengan

standar nutrisi porsi yang

sesuai program Sesuai

diet dalam b. Agar pasien

mengevaluasi mengetahui

kecukupan tentang

asuhan makanan program yang

d. Pertimbangkan sedang

factor factor dijalankan dan


yang mengubah

mempengaruhi persepsi yang

pemenuhan keliru

kebutuhan gizi sebelumnya

(mis. Usia,

tahap

pertumbuhan

dan

perkembangan,

penyakit)

C. DAFTAR PUSTAKA

1. Buku konsep & penulisan dokumentasi asuhan keperawatan teori dan praktik

2. Buku pengantar kebutuhan dasar manusia edisi 2

3. Buku standar diagnosis keperawatan indonesia edisi 1

Anda mungkin juga menyukai