Pemekaran Pusk.
Pemekaran Pusk.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu tindakan pemerintah di bidang pelayanan kesehatan masyarakat dalam
mendekatkan akses masyarakat adalah dengan memperbanyak jumlah Puskesmas.
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setingi-tingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas harus didirikan
pada setiap kecamatan. Apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas,
maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar Puskesmas oleh pemerintah daerah,
dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan) dalam satu
kecamatan (Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas).
B. TUJUAN :
1. Sebagai dokumen yang menggambarkan tentang analisis pendirian puskesmas
Wanasari.
2
2. Sebagai bahan untuk perencanaan pengembangan (Pemekaran) Puskesmas
Wanasari agar memenuhi kriteria yang dipersyaratkan.
3
BAB II
ANALISIS SITUASI
A. Tinjauan Geografi
Puskesmas Wanasari didirikan pada tahun 1974, berlokasi di jalan raya
Klampok nomor 20 desa Klampok kecamatan Wanasari kabupaten Brebes.
Dibangun di atas lahan seluas 474,15 m 2 dengan luas bangunan 270 m2. Sejak
didirikan, Bangunan Puskesmas mengalami rehab total untuk bangunan
Puskesmas bagian depan pada tahun 2006 dan bagian belakang pada tahun
2011 (luas bangunan menjadi 405 m2). Di belakang gedung Puskesmas berdiri
bangunan gedung Puskesmas Mampu Persalinan 24 jam (PMP) dengan luas
tanah 311 m2 dan luas bangunan 70 m2 yang merupakan gedung alih fungsi
dari rumah dinas medis. Puskesmas Wanasari mempunyai dua (2) Puskesmas
Pembantu yaitu di desa Pesantunan dan Sawojajar, 4 PKD (desa Keboledan,
Kupu, Dumeling dan Kertabesuki).
Luas wilayah Kerja Puskesmas Wanasari adalah 33,37 km² dengan
jumlah desa binaan yang secara administratif berjumlah 7 Desa meliputi desa
Pesantunan, desa Klampok, desa Keboledan, desa Kupu, desa Dumeling, desa
Kertabesuki dan desa Sawojajar. Jumlah penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Wanasari tahun 2018 sebanyak 73,063 jiwa, kepadatan penduduk
tiap km² 2.055 jiwa. Berdasarkan letak geografis, daerah di wilayah kerja
Puskesmas Wanasari adalah daerah tambak dan sebagian daerah pertanian,
adapun desa dengan jarak dan waktu tempuh terjauh ke Puskesmas Wanasari
adalah desa Sawojajar yaitu 0,9 km untuk jarak dan 19 menit untuk waktu
tempuh (www.google.co.id/maps/).
Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Wanasari adalah sebagai berikut
:
1. Sebelah Timur : Kecamatan Brebes
2. Sebelah Selatan : Wilayah kerja Puskesmas Sidamulya
3. Sebelah Barat : Kecamatan Bulakamba
4. Sebelah Utara : Laut Jawa
4
8
B. Tinjauan Demografi
Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Wanasari pada tahun 2019
adalah 73.708 orang, dengan perincian 37.844 orang laki-laki dan 35.864
orang Perempuan. Luas wilayah kerja Puskesmas Wanasari 35,6 km ²,
sehingga kepadatan penduduk di Kecamatan Wanasari Wilayah Puskesmas
Wanasari adalah 2.073 jiwa per kilometer. Kepadatan jumlah penduduk
sangat berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan yang dilakukan.
5
BAB III
ANALISIS SARANA DAN BANGUNAN FISIK
a. Tata Ruang
b. Desain
6
b. Area semi public Tidak sesuai
4. Persyaratan Ruangan
7
terpisah
13 Ruang persalinan Ada
1 Atap
8
dibersihkan
4 Lantai harus kuat, tahan air, tidak licin, Ya
berwarna terang dan mudah dibersihkan
a. Lebar pintu utama dan ruang gawat Ada, Lebar pintu lebih
darurat minimal 120 cm agar dapat dari 120 cm
dilalui brankar, pintu yg bukan akses
brankar lebar bukaan 90 cm dan
terbuka keluar
b. Pintu km/wc penyandang disabilitas Ada Lebar bukaan
lebar bukaan 90 cm dan terbuka pintu kurang
keluar dari 90 cm
c. Material pintu km/ wc harus kedap Ada
air
a. Umum
Puskesmas menyediakan fasilitas Ya
dan aksesabilitas demi terwujudnya
kemudahan, kenyamanan dan
keamanan
b. Persyaratan teknis yang meliputi
9
6. Persyaratan prasarana puskesmas
2. Sistem Pencahayaan
10
diupayakan jenis yang hemat energi Lampu yang
digunakan jenis
hemat energi
3. Sistem Sanitasi
11
non infeksius diwujudkan dalam jenis pewadahan
bentuk penempatan pewadahan dan dan pengolahan
/ atau pengolahannya yang tidak limbah infeksius
mengganggu kesehatan penghuni, dan non
masyarakat dan lingkungannya serta infeksius
tidak mengundang datangnya
vektor/binatang penyebar penyakit.
4. Sistem Kelistrikan
4.1 Umum
12
4.2.2 Sumber daya listrik normal, Sumber daya
diperoleh dari: Sumber daya listrik listrik
berlangganan seperti PLN berlangganan
PLN
Sistem proteksi petir harus dapat melindungi Belum Ada Masih dalam
semua bagian dari usulan ke BLUD
bangunan Puskesmas, termasuk manusia UPTD Puskesmas
yang ada di dalamnya, Brebes untuk
dan instalasi serta peralatan lainnya terhadap pemasangan Sistem
kemungkinan Proteksi Petir No.
bahaya sambaran petir. 671.5/0228.1/2018
13
8. Sistem Proteksi Kebakaran
14
10. Sistem Transportasi Vertikal dalam
Puskesmas.
10.1 Tangga
10.1.1 Umum Tidak ada
Tangga merupakan fasilitas bagi
pergerakan vertikal yang dirancang
dengan mempertimbangkan ukuran dan
kemiringan pijakan dan tanjakan
dengan lebar yang memadai
15
10.2 Ram
1) Umum
Ram adalah jalur sirkulasi yang memiliki
bidang dengan kemiringan tertentu,
sebagai alternatif bagi orang yang tidak
dapat menggunakan tangga.
16
No Nama Ruang Kondisi Yang Ada Keterangan
Ruang kantor
1. Ruang Administrasi Ada tapi kurang Terlalu sempit
memadai
2. Ruang Kepala Puskesmas Ada
3. Ruang Rapat Ada tapi kurang Ruang kurang
memadai luas
Ruang Pelayanan
4. Ruang Pendaftaran dan Rekam Medik Ada tapi kurang Ruang
memadai pendaftaran masih
menjadi satu
dengan ruang
rekam medis dan
sempit
17
garasi untuk ambulans dan Puskesmas parkir, tapi garasi
keliling mobil belum ada
A. Puskesmas Pembantu
18
BAB IV
ANALISIS RASIO JUMLAH PENDUDUK DAN KETERSEDIAAN TENAGA
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Jumlah tenaga kesehatan di wilayah Puskesmas Wanasari pada tahun 2018 adalah
dokter umum sebanyak 3 orang PNS dan 1 orang dokter BLUD, perawat 5 orang (4 PNS, 1
BLUD), perawat gigi 2 orang (1 PNS, 1 BLUD), bidan 41 orang (23 PNS, 1 PTT dan 17
BLUD), tenaga assisten apoteker 3 orang (2 PNS, 1 BLUD), nutrisionis 1 orang PNS,
Sanitarian 1 orang PNS, analis kesehatan 2 orang (1 PNS, 1 BLUD) dan staf penunjang
administrasi sebanyak 6 orang (3 PNS, 3 BLUD) pramu kantor 4 orang BLUD, 2 orang juru
dan penjaga malam 2 orang BLUD. Keseluruhan tenaga tersebar di beberapa unit pelayanan
yaitu Puskesmas, Pustu, dan PKD.
Tenaga kesehatan menurut Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas adalah
setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan atau ketrampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya ksehatan. Kebutuhan SDM kesehatan
pada dasarnya dapat ditentukan berdasarkan:
Salah satu metode penyusunan kebutuhan SDM kesehatan berdasarkan rasio terhadap
sesuatu nilai (Ratio Method). Langkah awal menentukan rasio dari tenaga terhadap suatu
nilai tertentu misalnya jumlah penduduk. Perkiraan kebutuhan jumlah dari jenis tenaga
kesehatan tertentu diperoleh dengan membagi nilai yang diproyeksikan termasuk dengan
rasio yang ditentukan. Rasio dokter terhadap penduduk bervariasi dalam suatu daerah, mulai
dari 1 : 5.000 sampai 1 : 2.500, atau rata-rata 1 : 4.000. Bila proyeksi penduduk pada tahun
target adalah satu juta dengan rasio pada tahun target yang diinginkan sebesar 1 : 4.000,
kebutuhan dokter yang diperlukan adalah = 1.000.000 : 4.000 = 250 dokter Full Time
Equivalent (FTE).
Dalam menentukan pendirian serta wilayah kerja Puskesmas terdapat pertimbangan-
pertimbangan yaitu, jumlah dan kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan
keadaan infrastruktur lainnya. Luas wilayah yang masih efektif untuk sebuah Puskesmas
adalah suatu area dengan jari -jari 5 km, sedangkan luas wilayah kerja yang dipandang
optimal adalah a r e a dengan jari -jari 3 km, jadi jarak antar Puskesmas adalah 3 sampai 5
km. sehingga untuk memenuhi pelayanan kesehatan yang optimal, maka dipandang perlu
untuk dilakukan pemekaran Puskesmas Wanasari.
19
BAB V
KESIMPULAN
20