Anda di halaman 1dari 98

INOVASI PUSKESMAS DAN PENERAPAN STANDAR UKM

& PPN dalam Monev Mutu TPCB

ISNAINY MAYASARI
TIM TPCB KOTA
JOGJA

Hari ini hari selasa


Bertemu dengan Tim TPCB Kota Jogja
Cerah ceria dan pintar orangnya
Siap mengawal puskesmas paripurna
OUTLINE
Analisa situasi UKM berdasar sursim
01
.
.

02 Inovasi
.

.
ANALISA SITUASI UKM
ANALISA SITUASI BERDASAR SURVEI SIMULASI

P1 (2.1) P2 (2.2, 2.3) P3(2.8)

PENGEMBANGAN
PIS-PK (2.5) ESENSIAL (2.6)
(2.7)
P1 (PERENCANAAN ) : 2.1
KRITERIA PADA STANDAR 2.1
Perencanaan pelayanan UKM Puskesmas disusun secara terpadu berbasis wilayah kerja
Puskesmas dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor sesuai dengan analisis kebutuhan dan
2.1.1 harapan masyarakat, data hasil penilaian kinerja Puskesmas termasuk memperhatikan hasil
pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK) dan capaian target
Standar Pelayanan Minimal (SPM) daerah Kabupaten/Kota.

Perencanaan pelayanan UKM Puskesmas memuat kegiatan pemberdayaan


masyarakat untuk mengatasi permasalahan kesehatan dan meningkatkan perilaku
2.1.2 hidup bersih dan sehat, dimana proses kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dilakukan
oleh masyarakat sendiri dengan difasilitasi oleh Puskesmas.

Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Pelayanan UKM terintegrasi lintas program dan
mengacu pada Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas.
2.1.3
P1 (PERENCANAAN)
CHART TITLE
100% 100%
100% 96%
92% 92% 92%
90%
88% 88%
81% 81% 81% 81%
80% 77% 77%

70%
62%
60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
KG 1 UH 2 KG 2 DN 2 WB DN 1 GM TR UH 1 JETIS MJ MG NG GT KT

Sumber : Survei simulasi puskesmas kota Yogyakarta, 2022


TANTANGAN

1. Belum semua kegiatan tertuang dalam RUK & RPK


2. Analisis identifikasi kebutuhan dan harapan
3. Bukti proses penyusunan analisis IKH
4. Evaluasi pemberdayaan masyarakat
Format RUK (Permenkes 44 Tahun 2016)
Contoh RUK Imunisasi
Format RPK Tahunan (Permenkes 44/2016)
Contoh RPK Tahunan imunisasi
Format RPK Bulanan (Permenkes 44/2016)
P2 (PENGGERAKAN, PELAKSANAAN )
: 2.2
KRITERIA PADA STANDAR 2.2

Penjadwalan pelaksanaan pelayanan UKM Puskesmas disepakati bersama


dengan memperhatikan masukan sasaran, masyarakat, kelompok
2.2.1 masyarakat, lintas program dan lintas sektor yang dilaksanakan tepat waktu
sesuai dengan rencana.

Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM


memastikan akses sasaran dan masyarakat terhadap informasi, kegiatan
2.2.2 UKM, dan akses untuk menyampaikan umpan balik dan keluhan.
ELEMEN PENILAIAN 2.3.1

1. Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM


Puskesmas melakukan komunikasi dan koordinasi kepada lintas program dan
lintas sektor terkait sesuai kebijakan, panduan dan prosedur yang ditetapkan.
(D,W)
2. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan komunikasi dan
koordinasi yang sudah dilaksanakan (D.W).
P2
CHART TITLE
100% 100% 100%
100%

90%
83% 83% 83% 83%
80%
78% 78%
72% 72% 72% 72%
70% 67%
61%
60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
KG 1 UH 2 WB KG 2 JETIS DN 1 TR NG MJ UH 1 KT DN 2 GT MG GM
TANTANGAN
1. Terlaksananya komunikasi dan koordinasi namun belum semua
tersedia bukti telusurnya.
2. Belum semua mempunyai regulasi internal komunikasi dan
koordinasi ( SK,SOP komunikasi dan koordinasi).
3. Belum adanya evaluasi pelaksanaan komunikasi dan kordinasi
4. Belum semuanya sudah memiliki mekanisme umpan balik
P3 (PENGAWASAN, PENGENDALIAN,
PENILAIAN ) : 2.8
KRITERIA PADA STANDAR 2.8
Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan supervisi untuk mengendalikan pelaksanaan pelayanan
2.8.1 UKM Puskesmas secara periodik

Penanggung jawab UKM wajib melakukan pemantauan dalam upaya


pelaksanaan kegiatan UKM sesuai dengan jadwal yang sudah
2.8.2 disusun agar dapat mengambil tindak lanjut untuk perbaikan.

Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab UKM melakukan upaya


2.8.3 perbaikan terhadap hasil penilaian capaian kinerja pelayanan UKM

Penilaian kinerja terhadap penyelenggaraan pelayanan UKM


dilaksanakan secara periodik untuk menunjukan akuntabilitas
2.8.4 dalam pengelolaan pelayanan UKM.
P3 (Pengawasan, pengendalian, penilaian)
CHART TITLE
100%
100% 96% 96%
93% 91% 91% 91% 89% 87% 87%
90%
83%
80% 76%
70%
70% 67% 67%
60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%

KT DN 2 WB KG 2 JETIS DN 1 TR MG GT GM MJ KG 1 UH 1 NG UH 2
Sumber : Survei simulasi puskesmas kota Yogyakarta, 2022
TANTANGAN
Belum semua puskesmas tersedia :
1. Bukti pembahasan rencana tindak lanjut
2. Rencana tindak lanjut perbaikan
3. Bukti tindak lanjut perbaikan
4. Belum semua puskesmas menindaklanjuti umpan balik dari Dinas
Kesehatan
PIS-PK: 2.5
KRITERIA PADA STANDAR 2.5

Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM


bersama dengan Tim Pembina Keluarga melaksanakan pemetaan dan
2.5.1 intervensi kesehatan berdasarkan permasalahan keluarga sesuai dengan
jadwal yang sudah disepakati.

Intervensi lanjut d i tu j u k an p a d a wi l ay a h ke r j a Puskesmas


berdasarkan permasalahan yang sudah dipetakan d a n
2.5.2 dilaksanakan terintegrasi dengan pelayanan UKM Puskesmas.

Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sebagai


bagian dari intervensi lanjut dalam bentuk peran serta masyarakat
2.5.3 terhadap masalah-masalah kesehatan
PIS-PK
CHART TITLE

100%

90%

80%

70%

60%

50% 97% 94% 94% 91% 88% 88% 85% 82% 82%
40% 79% 74% 74% 71%
30% 62%
47%
20%

10%

0%

DN 2 KG 1 JETIS TR MJ DN 1 UH 2 MG GT KG 2 KT WB NG GM UH 1
TANTANGAN
1. Dokumen peningkatan hasil IKS
2. Analisis hasil PIS-PK
3. Bukti koordinasi rencana intervensi lanjut
4. Bukti pelaksanaan intervensi lanjut
Survei PIS-PK , Dinkes DIY 2022)

PIS-PK dalam
Karakteristik Pelaksanaan
Manajemen
Puskesmas PIS-PK
Puskesmas

Integrasi PIS- Rencana Intervensi


PK dan Intervensi Lanjut
Program Lanjut
Karakteristik Puskesmas Kota Yogyakarta

KOTA YOGYAKARTA
KARAKTERISTIK PUSKESMAS
100,00%
94,44%
90,00%
83,33%
80,00%

70,00%

60,00%
50,00%
50,00%

40,00% 38,89%

30,00%

20,00% 16,67%
11,11%
10,00% 5,56%
0,00% 0,00%
0,00%
Ranap Rajal Dasar Madya Utama Paripurna ADMEN UKM UKP

Penyelenggaraan Akreditasi Puskesmas PJ PIS-PK


Pelaksanaan PIS-PK (Intervensi Awal)

KOTA YOGYAKARTA
INTERVENSI AWAL
SK TIM PENGUMPULAN DATA PELATIHAN TENAGA PERGANTIAN PJ PIS-PK

100,00% 100,00%
88,89%
83,33%
72,22%

27,78%
16,67%
11,11%
0,00% 0,00% 0,00%

ADA TIDAK ADA NAKES PKMNAKES PKM YA TIDAK ASN KONTRAK HONORER YA TIDAK
& MITRA DAERAH
SK Tim Pembina Keluarga
Uraian tugas dirinci dengan jelas
(supervisor,administrator, surveyor)
Uraian tugas dirinci dengan jelas
(supervisor,administrator, surveyor)
1. Disesuaikan dengan tata naskah penyusunan dokumen
2. Permenkes 39 tahun 2016 sebagai dasar pelaksanaan PIS-PK
Pelaksanaan PIS-PK (Intervensi Awal)
KOTA YOGYAKARTA
INTERVENSI AWAL
TARGET IKS PKM CAPAIAN TARGET BUKTI PELAKSANAAN KUNJUNGAN RENCANA PELAKSANAAN LAPORAN ANALISIS PIS-PK

100,00%

91,67%
88,89%

66,67%

50,00%

38,89%
33,33%

11,11% 11,11%
8,33%

0,00%

YA TIDAK YA TIDAK ADA TIDAK ADA INTERVENSI


INTERVENSI
AWAL
INTERVENSI
LANJUT
AWAL & LANJUT YA TIDAK
PIS-PK dalam Manajemen Puskesmas
KOTA YOGYAKARTA
PIS-PK DALAM MANAJEMEN PUSKESMAS
YA TIDAK

INOVASI 77,78% 22,22%

MONEV PIS-PK 94,44% 5,56%

PEMECAHAN MASALAH 100,00% 0,00%

ANALISA IKH 100,00% 0,00%


Intervensi Lanjut
KOTA YOGYAKARTA
INTERVENSI LANJUT
YA TIDAK

Pertemuan lintas program untuk membahas hasil analisa perubahan IKS di tingkat puskesmas 33,33% 66,67%

Dokumen analisis perubahan IKS dari hasil kunjungan keluarga tingkat puskesmas 27,78% 72,22%

Pelaksanaan intervensi lanjut terhadap permasalahan kesehatan 94,44% 5,56%

Dokumen kerangka acuan pelaksanaan intervensi lanjut 83,33% 16,67%

Dokumen rencana tindak lanjut KS di tingkat Puskesmas 94,44% 5,56%


UKM ESENSIAL: 2.6
KRITERIA PADA STANDAR 2.6
Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial
2.6.1 Promosi Kesehatan
Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial
2.6.2 Kesehatan Lingkungan

Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial


2.6.3 Kesehatan Keluarga.

Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial Gizi.


2.6.4

Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial


Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
2.6.5
POKOK PIKIRAN 2.6.1
❑ Cakupan UKM Esensial Promosi Kesehatan diukur dengan 3 (tiga) indikator utama yaitu:
• Persentase posyandu aktif,
• Terbentuknya tatanan sehat sesuai dengan pedoman
• Melakukan proses pemberdayaan masyarakat.
❑ Persentase Posyandu Aktif adalah posyandu yang mampu melaksanakan kegiatan utamanya secara rutin setiap bulan (KIA:
ibu hamil, ibu nifas, bayi, balita, KB, imunisasi, gizi, pencegahan dan penanggulangan diare) dengan cakupan masing-masing
minimal 50% dan melakukan kegiatan tambahan.
❑ Terbentuknya Tatanan Sehat sesuai dengan pedoman adalah upaya yang dilakukan petugas Puskesmas dalam membentuk
tatanan/tempat yang mengupayakan kesehatan dengan melakukan proses untuk memberdayakan masyarakat melalui
kegiatan menginformasikan, mempengaruhi dan membantu masyarakat agar berperan aktif untuk mendukung perubahan
perilaku dan lingkungan sehat serta menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Contoh : rumah tangga sehat,
sekolah sehat, dan lain-lain
❑ Melakukan Proses Pemberdayaan Masyarakat adalah memfasilitasi proses pemberdayaan masyarakat dengan tahapan :
• pengenalan kondisi desa/kelurahan;
• survei mawas diri;
• musyawarah di desa/kelurahan;
• perencanaan partisipatif;
• pelaksanaan kegiatan; dan
• pembinaan kelestarian
ELEMEN PENILAIAN 2.6.1

1. Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM esensial Promosi Kesehatan sesuai


dengan yang diminta dalam pokok pikiran. (R,D).
2. Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif untuk mencapai kinerja
pelayanan UKM esensial Promosi Kesehatan sebagaimana pokok pikiran, yang sudah
tercantum di dalam RPK sesuai dengan kebijakan, prosedur dan kerangka acuan
kegiatan yang telah ditetapkan (D.W.O)
3. Dilakukan pemantauan dan penilaian serta tindak lanjut secara periodik dan
berkesinambungan terhadap capaian indikator dan upaya yang telah dilakukan
(D.W.O)
4. Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan hasil pemantauan dan penilaian yang
terintegrasi ke dalam RUK. (D,W)
5. Dilaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan. (D.W.O)
PROMKES
CHART TITLE

100%

90%

80%

70%

60%

50% 100% 100% 100%


90% 90% 90% 90% 90%
40% 80% 80% 80% 80% 80%
70% 70%
30%

20%

10%

0%

NG UH
Sumber 2 MG
: Survei KG 2 puskesmas
simulasi MJ WBkotaDN 1 TR 2022
Yogyakarta, KG 1 JETIS KT DN 2 GT UH 1 GM
POKOK PIKIRAN 2.6.2
❑ Cakupan UKM Esensial Kesehatan Lingkungan diukur dengan 3 (tiga) indikator utama,
yaitu:
• Jumlah desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
• Persentase Fasilitas Umum (TFU) yang memenuhi syarat kesehatan dan;
• Persentase Tempat Pengolahan Pangan (TPP) yang memenuhi syarat kesehatan.
❑ Untuk mencapai kinerja UKM Esensial Kesehatan Lingkungan dilakukan upaya-upaya
promotif dan preventif sebagai berikut:
• pemicuan, pendampingan verifikasi desa STBM serta update data, dan lain-lain
• melakukan inspeksi kesehatan lingkungan TFU dan TPP, pembinaan, update data dan lain-
lain
• upaya-upaya promotive dan preventif sesuai dengan indikator tambahan yang ditetapkan
oleh Puskesmas yang mengacu pada pedoman/panduan dan atau ketentuan yang berlaku.
❑ Dilakukan pemantauan dan analisis serta tindak lanjut terhadap capaian indikator kinerja
pelayanan UKM esensial dan upaya pencapaian kinerja pelayanan UKM esensial Kesehatan
Lingkungan yang telah dilakukan .
ELEMEN PENILAIAN 2.6.2

1. Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM esensial Kesehatan Lingkungan (R.D)


2. Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif untuk mencapai kinerja
pelayanan UKM esensial Kesehatan Lingkungan sebagaimana pokok pikiran, yang
sudah tercantum di dalam RPK sesuai dengan kebijakan, prosedur dan kerangka acuan
kegiatan yang telah ditetapkan (D.W.O)
3. D i l a k u k a pemantauan dan penilaian serta tindak lanjut secara periodik dan
n
berkesinambungan t e r h a d a capaian indikator dan u p a y yang telah dilakukan
(D.W.O) p a
4. Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan hasil pemantauan dan penilaian yang
terintegrasi ke dalam RUK (D.W.O)
5. D i l a k s a n a k a n pencatatan dan pelaporan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan (D.W.O)
KESLING
CHART TITLE
100% 100% 100% 100%
100%
90% 90% 90% 90% 90% 90%
90%
80% 80%
80%
70%
70%
60%
60%
50%
50%

40%

30%

20%

10%

0%
NG UH 2 MG DN 2 KG 1 KG 2 JETIS MJ DN 1 TR GT GM KT UH 1 WB
POKOK PIKIRAN 2.6.3
❑ Cakupan UKM Esensial Kesehatan Keluarga diukur dengan 5 (tiga) indikator utama, yaitu:
a. Persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal terpadu
b. Persentase balita yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan
minimal
c. Persentase remaja yang mendapatkan pelayanan kesehatan peduli remaja
d. Persentase calon pengantin yang mendapatkan pelayanan kesehatan
e. Persentase lanjut usia yang mendapatkan pelayanan.
❑ Pelayanan Kesehatan Balita sebagaimana dalam standar pelayanan minimal:
a. Penimbangan berat badan
b. Pengukuran panjang badan/tinggi badan
c. Pemantauan perkembangan
d. Imunisasi
e. Pemberian vitamin A
f. Pelayanan balita sakit
POKOK PIKIRAN 2.6.3
❑ Kriteria Puskesmas mampu laksana Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) jika memenuhi
kriteria:
a. ada tenaga terlatih/terorientasi PKPR
b. ada pedoman PKPR
c. menyediakan layanan konseling bagi remaja
❑ Pelayanan kesehatan reproduksi Calon Pengantin (Catin) minimal meliputi:
a. anamnesa
b. pemeriksaan fisik
c. pemeriksaan status gizi
d. pemeriksaan darah (hb, golongan darah)
e. skrining imunisasi TT
f. KIE Kesprocatin
ELEMEN PENILAIAN 2.6.3

1. Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM Esensial Kesehatan Keluarga


(R.D)
2. Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif untuk mencapai kinerja
pelayanan UKM esensial Kesehatan Keluarga sebagaimana pokok pikiran, yang
sudah tercantum di dalam RPK sesuai dengan kebijakan, prosedur dan kerangka
acuan kegiatan yang telah ditetapkan (D.W.O)
3. Dilakukan pemantauan dan penilaian serta tindak lanjut secara periodik dan
berkesinambungan terhadap capaian indikator dan upaya yang telah dilakukan.
(D.W.O)
4. Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan hasil pemantauan dan penilaian yang
terintegrasi ke dalam RUK
5. Dilaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan. (D.W.O)
KESGA
Chart Title
100% 100% 100% 100%
100%
90% 90% 90%
90%
80% 80% 80% 80%
80%
70% 70% 70%
70%

60%
50%
50%

40%

30%

20%

10%

0%
NG UH 2 MG DN 2 UH 1 MJ GM KG 1 JETIS GT DN 1 KG 2 KT WB TR

Sumber : Survei simulasi puskesmas kota Yogyakarta, 2022


POKOK PIKIRAN 2.6.4
❑ Ibu hamil KEK apabila tidak ditangani akan berisiko melahirkan bayi Berat Bayi Lahir Rendah
(BBLR) yang menjadi salah satu penyumbang masalah stunting.
❑ ASI Eksklusif merupakan salah satu standar emas Pemberian Makan Bayi dan Anak yang
akan berkontribusi berkurangnya kejadian Gizi Kurang dan stunting.
❑ Surveilan gizi berupaya memantau secara terus menerus masalah-masalah yang terjadi agar
bila ada masalah cepat tertangani dan menjadi dasar untuk perencanaan yang baik
❑ Cakupan UKM Esensial Gizi diukur dengan 3 (tiga) indikator utama :
a. Puskesmas melaksanakan Surveilans Gizi
b. persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapatkan ASI Eksklusif.
c. pelaksanaan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita.
❑ Untuk mencapai kinerja pelayanan UKM Esensial Gizi dilakukan upaya-upaya promotif dan
preventif
❑ Dilakukan pemantauan dan analisis serta tindak lanjut terhadap capaian indikator kinerja
pelayanan UKM esensial dan upaya pencapaian kinerja pelayanan UKM esensial Gizi
ELEMEN PENILAIAN 2.6.4

1. Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM esensial Gizi. (R.D)


2. Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif untuk mencapai kinerja
pelayanan UKM esensial Gizi sebagaimana pokok pikiran, yang sudah tercantum
di dalam RPK sesuai dengan kebijakan, prosedur dan kerangka acuan kegiatan
yang telah ditetapkan (D.W.O)
3. Dilakukan pemantauan dan penilaian serta tindak lanjut secara periodik dan
berkesinambungan terhadap capaian indikator dan upaya yang telah dilakukan
(D.W.O)
4. Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan hasil pemantauan dan penilaian yang
terintegrasi ke dalam RUK (D.W.O)
5. Dilaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan. (D.W.O)
GIZI CHART TITLE
100% 100% 100% 100% 100% 100%
100%

90% 90% 90% 90% 90%


90%

80% 80% 80%


80%

70%
70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%

NG KG 1 UH 1 UH 2 MG DN 2 KG 2 JETIS MJ WB DN 1 GT GM TR KT
Sumber : Survei simulasi puskesmas kota Yogyakarta, 2022
PPN
4.1.1 STUNTING
POKOK PIKIRAN 4.1.1
❑ Pencegahan dan penurunan stunting merupakan salah satu fokus program Pemerintah yang
bertujuan agar anak-anak Indonesia tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal
disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar serta berinovasi dan
berkompetisi di tingkat global.
❑ Upaya pencegahan dan penurunan stunting dilakukan terintegrasi baik lintas program antara
lain dalam pelayanan pemeriksaan kehamilan, imunisasi, kegiatan promosi dan konseling
(menyusui dan gizi), pemberian suplemen dan kegiatan internvesi lainnya.
❑ Dalam pencegahan dan penurunan stunting dilakukan upaya-upaya promotif dan preventif
untuk meningkatkan layanan dan cakupan intervensi gizi sensitif (lintas sektor) dan
intervensi gizi spesifik (lintas program) sesuai dengan pedoman yang berlaku.
❑ Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan dan
disertai dengan analisa capaian. Analisa capaian indikator dilakukan dengan metode analisa
sesuai dengan pedoman, panduan yang berlaku, misal dengan merujuk pada metode analisa
situasi yang terdapat di dalam buku pedoman manajemen Puskesmas.
❑ Rencana program pencegahan dan penurunan stunting disusun dengan mengutamakan upaya
promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah gizi di wilayah kerja Puskesmas
dengan melibatkan lintas program, yang terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan UKM
dan UKPP.
ELEMEN PENILAIAN 4.1.1
1. D itetapkannya indikator dan target kinerja stunting disertai analisis
capaiannya (R,D,W)
2. Ditetapkan program pencegahan dan penurunan stunting. (R)
3. Kegiatan pencegahan dan penurunan stunting dalam bentuk intervensi
gizi spesifik dan sensitif dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai
dengan rencana yang disusun bersama lintas program dan lintas sektor
sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, prosedur dan kerangka
acuan yang telah ditetapkan. (R, D, O, W)
4. D i l a k u k a n p e m a n t a u a e v a l u a s dan t i n d a l a n j u t e r h a d a
n ,
pelaksanaan program pencegahan i k
dan penurunan t
stunting (D,pW).
5. Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah
ditetapkan. (R,D)
P2P
POKOK PIKIRAN 2.6.5

❑ Cakupan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit diukur


dengan 3 (tiga) indikator utama berdasarkan prioritas masalah di
Puskesmas yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
❑ Untuk mencapai kinerja UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit dilakukan upaya-upaya promotif dan preventif sesuai
dengan kebijakan, pedoman dan panduan yang berlaku.
❑ Dilakukan pemantauan dan analisis serta tindaklanjut terhadap
capaian indikator kinerja pelayanan UKM esensial dan upaya pencapaian
kinerja pelayanan UKM esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
yang telah dilakukan .
ELEMEN PENILAIAN 2.6.5
1. Tercapainya i n d i k a t o r k i n e r j a pelayanan U K M e se n s i a l Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit. (R.D)
2. Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif untuk mencapai kinerja
pelayanan UKM esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sebagaimana
pokok pikiran, yang sudah tercantum di dalam RPK sesuai dengan kebijakan,
prosedur dan kerangka acuan kegiatan yang telah ditetapkan (D.W.O)
3. Dilakukan pemantauan dan penilaian serta tindak lanjut secara periodik dan
berkesinambungan terhadap capaian indikator dan upaya yang telah dilakukan.
(D.W.O)
4. Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan hasil pemantauan dan penilaian yang
terintegrasi ke dalam RUK (D.W.O)
5. D i l a k s a n a k a pencatatan dan pelaporan sesuai dengan prosedur yang telah
n
ditetapkan. (D.W.O)
P2P
CHART TITLE
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
100%
90% 90% 90% 90% 90%
90%
80%
80%
70% 70%
70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%

NG UH 1 UH 2 MG DN 2 WB TR KG 1 KG 2 JETIS MJ DN 1 GM KT GT

Sumber : Survei simulasi puskesmas kota Yogyakarta, 2022


POKOK PIKIRAN 4.3.1
❑ Pelaksanaan program imunisasi di Puskesmas perlu direncanakan, dilaksanakan, dipantau
dan dievaluasi agar dapat mencapai cakupan imunisasi secara optimal.
❑ Puskesmas melakukan pengelolaan rantai dingin vaksin (cold chain vaccines) sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan.
❑ Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan dan
disertai dengan analisa capaian. Analisa capaian indikator dilakukan dengan metode analisa
sesuai dengan pedoman/panduan yang berlaku, misal dengan merujuk pada metode Analisis
situasi yang terdapat di dalam buku pedoman manajemen Puskesmas.
❑ Pencatatan dan pelaporan program imunisasi dilaksanakan secara akurat dan sesuai
prosedur dan format laporan yang telah ditetapkan meliputi cakupan indikator kinerja
imunisasi, stok dan pemakaian vaksin dan logistik lainnya, kondisi peralatan rantai vaksin dan
KIPI.
❑ Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara berkala, berkesinambungan, berjenjang dan
dilakukan analisa serta rencana tindak lanjut perbaikan program imunisasi.
❑ Rencana program peningkatan dan cakupan mutu imunisasi disusun dengan mengutamakan
upaya promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah imunisasi di wilayah kerja
Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang terintegrasi dengan RUK dan RPK
pelayanan UKM dan UKPP.
ELEMEN PENILAIAN 4.3.1
1. Ditetapkannya indikator dan target kinerja imunisasi yang disertai capaian dan analisisnya.
(R,D)
2. Ditetapkan program Imunisasi. (R)
3.
Tersedia vaksin dan logistik sesuai dengan kebutuhan program imunisai. (D,O,W)
4. Dilakukan pengelolaan vaksin untuk memastikan rantai vaksin dik e l o l a s e s u a i de n g a n
prosedur. (R,D, O, W)
5. Kegiatan Peningkatan cakupan dan mutu imunisasi dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai
dengan rencana dan prosedur yang telah ditetapkan bersama lintas program dan lintas sektor
sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan dan kerangka acuan yang telah ditetapkan. (R,D,
W)
6. Dilakukan pemantauan, dan evaluasi serta tindaklanjut upaya perbaikan program imunisasi.
(D, W)
7. Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah ditetapkan. (R,D)
POKOK PIKIRAN 4.4.1
❑ Tuberkulosis merupakan permasalahan penyakit menular baik global maupun nasional. Upaya
untuk penanggulangan penularan tuberkulosis merupakan salah satu program prioritas
nasional bidang kesehatan.
❑ Program penanggulangan tuberkulosis direncanakan, dilaksanakan, dipantau dan ditindak
lanjuti dalam upaya eliminasi tuberkulosis.
❑ Untuk tercapainya target program Penanggulangan TB Nasional, Pemerintah Daerah
provinsi dan kabupaten/kota harus menetapkan target indikator kinerja Penanggulangan
TB tingkat daerah berdasarkan target nasional dan memperhatikan strategi nasional, yang
selanjutnya dijadikan dasar bagi Puskesmas dalam menetapkan sasaran serta indikator kinerja
yang dipantau setiap tahunnya.
❑ Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan dan
disertai dengan analisa capaian. Analisa capaian indikator dilakukan dengan metode analisa
sesuai dengan pedoman/panduan yang berlaku, misal dengan merujuk pada metode analisis
situasi yang terdapat di dalam buku pedoman manajemen Puskesmas.
❑ Rencana program penanggulangan tuberkulosis disusun dengan mengutamakan upaya
promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah pengendalian tuberkulosis di
wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang terintegrasi dengan RUK dan
RPK pelayanan UKM dan UKPP.
KEMENTERIA
N
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESI
ELEMEN PENILAIAN 4.4.1 Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat

1. Ditetapkannya indikator dan target kinerja pengendalian tuberkulosis yang disertai capaian dan
analisisnya. (R,D)

2. Ditetapkan rencana program penanggulangan tuberkulosis. (R)


3. Ditetapkan tim TB DOTS di Puskesmas yang terdiri dari dokter, perawat, analis laboratorium dan
petugas pencatatan pelaporan terlatih (R)
4. Logistik baik OATmaupun non OATdisediakan sesuai dengan kebutuhan program serta dikelola
sesuai dengan prosedur (R,D, 0, W)
5. Dilakukan tata laksana kasus tuberkulosis mulai dari diagnosis, pengobatan, pemantauan,
evaluasi, dan tindak lanjut sesuai dengan- kebijakan, pedoman/panduan dan prosedur yang
telah ditetapkan. ( R,D, 0,
W).
6. Program penanggulangan tuberkulosis dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang disusun bersama lintas program dan lintas sektor. (D, W)
7. Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah ditetapkan. (R,D)
POKOK PIKIRAN 4.5.1
❑ Meningkatnya faktor risiko dan penyakit tidak menular berdampak pada terjadinya
peningkatan angka morbiditas, mortalitas dan disablilitas, namun juga berdampak kehilangan
produktivitas yang berdampak pada beban ekonomi baik tingkat individu, keluarga, dan
masyarakat
❑ Upaya pengendalian penyakit tidak menular dilakukan melalui berbagai kegiatan promotif
dan preventif tanpa mengesampingkan tindakan kuratif dan rehabilitatif.
❑ Deteksi dini atau penapisan (screening) perlu dilakukan untuk mencegah terhadinya
peningkatan kasus PTM.
❑ Dalam upaya pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular, antara lain: pola makan
tidak sehat, kurang aktivitas fisik, merokok, dan faktor risiko yang lain, dilakukan secara
terintegrasi melalui pendekatan keluarga dengan PIS-PK dan Germas
❑ Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan tindaklanjut dilakukan secara terintegrasi lintas
program dan lintas sektor.
❑ Rencana program penanggulangan penyakit tidak menular dan faktor risikonya disusun
dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah
penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang
terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan UKM dan UKPP.
ELEMEN PENILAIAN 4.5.1
1. Ditetapkan indikator kinerja Pengendalian Penyakit Tidak Menular yang disertai capaian dan
analisisnya. (R,D,W)
2. Ditetapkan program pengendalian Penyakit Tidak Menular termasuk rencana peningkatan
kapasitas tenaga terkait P2PTM. (R)
3. Kegiatan pengendalian penyakit tidak menular dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai
dengan rencana yang telah disusun bersama Lintas program dan Lintas Sektor sesuai
dengan kebijakan, pedoman/panduan dan kerangka acuan yang telah ditetapkan. (D, O, W)
4. Diselenggarakan tahapan kegiatan dan pemeriksaan PTM di Posbindu sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. (R, D, O, W)
5. Dilakukan tata laksana Penyakit Tidak Menular secara terpadu mulai dari diagnosis,
pengobatan, pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut sesuai dengan panduan praktik klinis
dan algoritma pelayanan PTM oleh tenaga kesehatan yang berkompeten. ( R,D, O, W)
6. Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan program
pengendalian penyakit tidak menular. (D, W)
7. Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah ditetapkan. (D)
TANTANGAN UKM ESENSIAL
1. Indikator kinerja utama
2. Indikator kinerja bulanan
3. Bukti pelaksanaan pemantauan indikator kinerja
4. Rencana tindak lanjut
5. Bukti tindak lanjut
UKM PENGEMBANGAN: 2.7
POKOK PIKIRAN 2.7.1
❑ Puskesmas melaksanakan upaya kesehatan masyarakat
pengembangan berdasarkan permasalahan yang ada di wilayah
kerja.
❑ Cakupan UKM Pengembangan diukur dengan 3 indikator utama
Pengembangan yang ditetapkan oleh Puskesmas.
❑ Untuk mencapai kinerja UKM Pengembangan dilakukan upaya-
upaya promotif dan preventif sesuai dengan pedoman yang
berlaku.
❑ Dilakukan pemantauan dan analisis serta tindak lanjut terhadap
capaian indikator kinerja pelayanan UKM Pengembangan dan upaya
pencapaian kinerja yang telah dilakukan .
ELEMEN PENILAIAN 2.7.1

1. Ditetapkan jenis - jenis pelayanan UKM Pengembangan sesuai dengan hasil


analisa. (R)
2. Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM Pengembangan. (R,D)
3. Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif untuk mencapai kinerja
pelayanan UKM Pengembangan sebagaimana pokok pikiran (D.W.O)
4. Dilakukan pemantauan dan penilaian serta tindak lanjut secara periodik dan
berkesinambungan terhadap capaian indikator dan upaya yang telah dilakukan.
(D.W.O)
5. Dilaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan. (D.W.O)
UKM PENGEMBANGAN
100% 100% 100% 100% 100% 100% CHART TITLE
90% 90% 90%
90%
80% 80%
80%
70% 70% 70%
70%
60%
60%
50%
50%

40%

30%

20%

10%

0%

NG KG
Sumber 1 KG
: Survei 2 DNpuskesmas
simulasi 2 WB kota
MJYogyakarta,
MG TR
2022 UH 1 GM JETIS GT DN 1 KT UH 2
TANTANGAN UKM PENGEMBANGAN
1. Indikator kinerja bulanan
2. Analisis penetapan UKM Pengembangan
PELUANG INOVASI
INOVASI
UU No 14/2008
Keterbukaan
Informasi publik.
01 02 UU No 25/2009 Tentang
Pelayanan Publik

PP Nomor 81/ 2010 PerMenPAN dan RB No


30/2014 Pedoman
Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010-2025 03 04 Inovasi Pelayanan Publik

PMK No 46 /2015
PerGub DIY No. 44/2016
Tentang Akreditasi
Pedoman teknis
FKTP
05 06 penyusunan inovasi
INOVASI
Proses kreatif penciptaan
pengetahuan

Penemuan baru, modifikasi ,


pendekatan baru (tidak harus
penemuan), perluasan inovasi
Perbaikan pelayanan

Memberikan
manfaat/berdampak

Berkelanjutan
INOVASI DALAM AKREDITASI PUSKESMAS

1.1.3 4.3.1

6.1.1,
3.1.3
6.1.3
INOVASI DALAM
AKREDITASI
(Instrumen Akreditasi 2015)
1.1.3 Peluang pengembangan dalam
penyelenggaraan upaya Puskesmas dan
pelayanan diidentifikasi dan ditanggapi
secara inovatif.

3.1.3
Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab
Upaya Puskesmas, dan Pelaksana Kegiatan
bertanggung jawab dan menunjukkan peran
serta dalam memperbaiki mutu dan kinerja.
INOVASI DALAM
AKREDITASI
Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya
Puskesmas, dan Pelaksana Kegiatan bertanggung
jawab dan menunjukkan peran serta dalam
3.1.3
memperbaiki mutu dan kinerja.

6.1.1 Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM Puskesmas


dan Pelaksana, bertanggung jawab dalam membudayakan
perbaikan kinerja secara berkesinambungan, konsisten
dengan tata nilai, visi, misi, dan tujuan Puskesmas.

PJ UKM Puskesmas dan Pelaksana bertanggung jawab dan


6.1.3 menunjukkan peran serta mereka dalam memperbaiki
kinerja dengan memberikan pelayanan yang lebih baik
kepada sasaran.
INOVASI DALAM
AKREDITASI
(Draft Siap 2 . 2019)

1.1.3 Peluang perbaikan dan pengembangan dalam


penyelenggaraan upaya Puskesmas
diidentifikasi dan dianalisis sebagai dasar dalam
perencanaan.
INOVASI
PERMASALAHAN

PEDOMAN REGULASI PELUANG


INOVASI

TEKNOLOGI

EASIER/
BETTER/
lebih
lebih baik
mudah
Mencari peluang inovasi

Identifikasi Inovasi Kegiatan


• 4131 & 4132 BERBENTUK MATRIKS
dg Masalah + 3 Perubahan
IDENTIFIKASI
• 4133 PELUANG INOVASI YANG DIPILIH
OLEH KAPUS DIBAWA KE
PEMBICARAAN DENGAN FORUM
• MINTALAH MASUKAN DARI LINTAS
Pembahasan Peluang Inovasi SEKTOR (6116, 6132)
• 4134 BUAT RENCANA, LAKSANAKAN
DAN EVALUASI PADA AKHIR KEGIATAN
• UBAH RENCANA DI RUK BILA HASIL
Rencana, Implementasi & INOVASI MEMPERBAIKI PROGRAM
Evaluasi INOVASI PROGRAM • 4135 EVALUASI DAN SOSIALIASASIKAN
PADA AKHIR KEGIATAN. BILA MASIH
BERLANGSUNG SAMPAI AKHIR TAHUN,
BUKTIKAN DENGAN KAK YG
Rencana Kegiatan Program MENYEBUTKAN ADANYA EVALUASI DAN
SOSIALISASI, & LAPORAN KE DINKES
Contoh matriks identifikasi
INOVASI PERKEMBA PERUBAHA
PERMASAL PERUBAHA PELUANG
No KEGIATAN UKM NGAN N
AHAN N REGULASI INOVASI
TEKNOLOGI PEDOMAN
1. PROMOSI KESEHATAN

A. PENGEMBANGAN DESA 100% SIAGA (-) (-) (-)


SIAGA AKTIF
PRATAMA
B. PENINGKATAN 20%
KEMANDIRIAN UKBM POSYANDU
PURI
C. PROMOSI PHBS MASALAH TEKNIK PEDOMAN KTR DI
MEROKOK No. KONSELING PELAKSANAAN INSTITUSI
1 BERHENTI KTR SEKOLAH
MEROKOK
MASALAH ASI PERBUP TTG KELOMPOK
EX No. 2 ASI EX NENEK PEDULI
ASI EX

87
Peningkatan kinerja

1. PEMBAHARUAN
MESKIPUN HANYA
SEBAGIAN
2. PENINGKATAN
KETERLIBATAN LP/LS
3. ADANYA PENINGKATAN
PEMBERDAYAAN KINERJA
MASYARAKAT
4. PERLU ADA CONTOH-
CONTOH YANG SUDAH
BAIK
5. PERLU FOKUS KEPADA
PRIORITAS-PRIORITAS
Peningkatan kinerja

KINERJA
INOVASI 4.1.3
RENDAH

MASALAH LP/LS 6.1.3


KESEHATA PENINGKATA
N N KINERJA
PEMB. MASY. 6.1.4
PRIORITAS
PEMERINT
AH KAJI BANDING 6.1.6
Pembahasan perbaikan kinerja inovatif
• PEMBAHASAN YANG
SAMA PADA SAAT
MEMBAHAS CARA
MENYELESAIKAN
PERMASALAHAN
DENGAN
MENGUNDANG
FORUM (4.1.3.3)
• JUGA DICATAT SARAN-
SARAN INOVATIF
(6.1.1.6)
Penyusunan
inovasi
program
Tahapan Penyusunan Inovasi
1
Identifikasi
6
Monitoring dan
evaluasi 2
Design
pelaksanaan
Inovasi
inovasi

Implementasi Penyusunan
Rencana
Aksi
5
3
Sosialisasi
Rencana
Aksi
4
Bagan Alur
Tahapan Penyusunan Inovasi
4.
2. Design 3. 5. 6. Monitoring
!. Identifikasi Sosialisasi
Inovasi Penyusunan Implementasi dan evaluasi
Rencana
Rencana Aksi pelaksanaan
Aksi
1 inovasi
Berbasis masalah

Pemetaan Strategi dan Sosialisasi dan Peluncuran Monitoring


Menata niat Internalisasi
lIngkungan Langkah Inovasi perkembangan
dan Inovasi yg telah
Pemetaan inovasi
stakeholder ditetapkan
masalah Peran Identifikasi Evaluasi
Stakeholder kendala
Menentukan implementasi
tingkat kinerja Pelaksanaan rencana aksi
Sumber Daya
2 Berbasis non
masalah
Publikasi Hasil
Keluaran yang evaluasi
Menata niat
diharapkan

Ide Kreatif
Sistem
Pemantauan/
Menentukan monev
tingkat kinerja
Pemenang
CONTOH
INDO HCF
INNOVATION AWARD
Puskesmas Bontang Utara 2
Contoh matriks identifikasi INOVASI
PERKEMBA PERUBAHA
PERMASAL PERUBAHA PELUANG
No KEGIATAN UKM NGAN N
AHAN N REGULASI INOVASI
TEKNOLOGI PEDOMAN
1. KESEHATAN LINGKUNGAN
A. Pengawasan Sarana air 70% (-) (-) (-)
bersih (93% warga
bontang
mengkonsumsi
air minum isi
ulang)
B. Tempat pengolahan 70% Pemanfaatn penyebaran
makanan yang memenuhi media sosial informasi
syarat (FB,IG,Youtube) kesehatan
untuk pangan aman
sosialisasi tpm dan depot air
laik higiene dan minum (pepes
makanan aman ikan)
2. Promosi Kesehatan
PHBS (Tatanan Rumah
Tangga)
A. Menggunakan air bersih 70% Pemanfaatn penyebaran
media sosial informasi 97
(FB,IG,Youtube) kesehatan
untuk pangan aman
sosialisasi tpm dan depot air
Contoh matriks identifikasi INOVASI
PERKEMBA PERUBAHA
PERMASAL PERUBAHA PELUANG
No KEGIATAN PIS -PK NGAN N
AHAN N REGULASI INOVASI
TEKNOLOGI PEDOMAN
1. Hipertensi 55,6%
2. Diabetes Mellitus 50,2% Gerdu Hebat
:Gerakan
terpaduHiperte
nsi berobat
sehat

3. ODGJ 97,6% Ggerdu


Samawa
CONTOH :erakan
terpadu
sayangi
bersama
penderta
gangguan jiwa

4. TB 51,8% Gerdu Madu


TB:Gerakan
terpadu
masyarakat 98
peduli TB
5. HIV/AIDS 75,2%
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai