BAB I Oke
BAB I Oke
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tahap perkembangan yang dilalui oleh suatu keluarga secara umum adalah
tahap pasangan baru ( Beginning Family), keluarga kelahiran anak pertama (Child
Bearing), keluarga dengan anak pra sekolah (Families with preschool), keluarga
dengan anak usia sekolah (Families with school children), keluarga dengan anak
remaja (Families with teenagers), keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan
(Launcing center families), keluarga dengan usia pertengahan (Middle age families),
dan keluarga dengan usia lanjut. Keluarga dengan anak usia sekolah berusia 7 sampai
12 tahun, tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah mensosialisasikan
1
2
Selain itu Karies Gigi ini merusak struktur gigi dan menyebabkan gigi
berlubang sehingga dapat mneyebabkan berbagai komplikasi antara lain peradangan,
abses, hipertensi, ginjal, radang otak, rematik serta jantung (Ginting, 1984) bahkan
dapat menyebabkan kematian. Ketua umum PDGI,drg.Emir M Muis mengatakan
bahwa hasil dari sebuah penelitian mengenai sejumlah kasus penyakit jantung,
sebanyak 54% pasien memiliki riwayat penyakit gigi (Muflihat,2011)
Dalam hal ini peran perawat terhadap pasien dengan Karies Gigi yaitu sebagai
edukator yaitu dengan cara menganjurkan keluarga untuk menjaga pola makan dan
makan makanan yang bersih dan menyehatkan ( makanan yang tidak mengandung
gula yang terlalu banyak), sehingga keluarga mampu melaksanakan lima tugas
kesehatan keluarga yaitu mengenal masalah kesehatan, membuat keputusan tindakan
yang tepat, memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sakit, menciptakan
suasana rumah yang sehat dan memanfaatkan pelayanan kesehatan (Jhonson, 2010).
Sebagai perawat harus mampu memberikan asuhan keperawatan secara
langsung kepada individu dan keluarga tentang Karies Gigi agar mampu
meningkatkan pengetahuan, kemampuan serta kemauan dalam melaksanakan 5 tugas
kesehatan keluarga, yaitu mengenal masalah Karies Gigi, memutuskan pengobatan
yang baik, merawat penderita dengan Karies Gigi, memodifikasi lingkungan serta
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, dan
dokter klinik.(Jhonson, 2010)
Menurut WHO (2015), bahwa 90% dari anak-anak usia sekolah di seluruh
dunia dan sebagian besar pernah menderita karies. Hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2015 sebesar 65% penduduk Indonesia mempunyai masalah gigi
dan mulut. Survei Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2015
menunjukkan prevalensi penduduk Indonesia yang menderita karies gigi sebesar 80%
– 90% dimana diantaranya sebagian besar adalah golongan anak- anak dibawah umur
12 tahun ( Jamaluddin, 2014). Provinsi Sumatera Barat memiliki indeks DMF-T
5,25 dan menduduki posisi ke 6 tertinggi diantara 32 provinsi di Indonesia
(Riskesdas 2007). Prevalensi karies di Kota Padang adalah 58,4%, sebagian besar
karies terjadi pada anak usia sekolah.
4
Cara preventif yang paling dikenal selain menyikat gigi ialah berkumur.
Menurut Rawlinson (2014), penggunakan obat kumur praktis digunakan dan dapat
menghilangkan bakteri maupun plak di sela-sela gigi yang tidak terjangkau
oleh sikat gigi. Berkumur dengan obat kumur juga dapat mencapai lebih
banyak permukaan-permukaan rongga mulut, dengan berjalannya waktu,
penelitian-penelitian telah dilakukan dan ditemukan teh yang memiliki potensi
sebagai obat pencegah penyakit gigi dan mulut. (Gunawan, 2013)
Angka kejadian Karies Gigi pada anak usia sekolah diwilayah kerja
Puskesmas Air Dingin Padang Tahun 2019 sampai bulan agustus adalah sebanyak
5
450 anak. Air Dingin merupakan salah satu daerah dengan angka kejadian tertinggi
diatas daerah alai dengan angka kejadian 267 anak dan kuranji sebanyak 221 anak.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengambil judul tentang Karies
Gigi pada anak usia sekolah guna mendapatkan gambaran lebih jelas tentang
bagaimana penerapan “Analisis Praktek Keperawatan Keluarga Tn M Pada
Tahap Perkembangan Anak Usia Sekolah Dengan Masalah Karies Gigi Pada
An C Dengan Perawatan Berkumur Teh hijau Di Kelurahan Lubuk Minturun
Kecamatan Koto Tangah Tahun 2019”.
B. Perumusan Masalah
Masalah kesehatan gigi yang paling sering terjadi pada anak-anak adalah
karies gigi. Karies gigi adalah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Pada
usia 6-12 tahun semua gigi primer telah tanggal dan mayoritas gigi permanen
telah tumbuh. Anak memasuki usia sekolah mempunyai risiko mengalami karies
makin tinggi. Banyaknya jajanan di sekolah, dengan jenis makanan dan minuman
6
yang manis, dan anak tidak mengetahui cara menjaga kesehatan gigi sehingga
perlu pencegahan yang tepat.
C. Tujuan
1. Tujuan umum
7
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Karya ilmiah ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan dalam
bidang keperawatan khususnya penanganan Karies Gigi dengan
mengaplikasikan evidence based perawatan berkumur Teh Hijau pada An C
dengan Karies Gigi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Diharapkan dapat menambah pengalaman dan pengetahuan tentang
penyakit Karies Gigi yang terjadi pada anak usia sekolah, sehingga
penulis dapat mengaplikasikan evidence based perawatan teh pada An C
dengan Karies Gigi.
b. Bagi Institusi
Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan institusi dan menambah
bahan materi kuliah bagi dosen mengenai konsep asuhan keperawatan
klien dengan karies gigi pada mahasiswa keperawatan dengan
mengaplikasikan evidence based tentang perawatan tradisional
menggunakan teh hijau.
c. Bagi Klien Dan Keluarga
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan pada klien dan
keluarga, tentang penyakit karies gigi dan merawat dengan
mengaplikasikan evidence based tentang perawatan menggunakan teh
hijau.
d. Bagi Puskesmas Air Dingin Padang
Diharapkan dapat sebagai bahan masukan untuk dapat meningkatkan
pelayanan kesehatan, tentang penyakit karies gigi dan merawat dengan
9