Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Peralatan Pemboran


Bermacam-macam teknik pemboran yang dilakukan untuk
menembuslapisan formasi yang produktif. Secara umum metoda pemboran
dibagi menjadi duakelas utama, yaitu cable tool (churn drilling) dan rotary
drilling. Tetapi selain itumasih terdapat turbo drill, pellet impact drilling,
dll.
Operasi pemboran merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari
beberapatahapan kegiatan-kegiatan. Sebelum operasi pemboran dapat
terlaksana, pertama-tama yang perlu dilakukan adalah apa yang disebut
dengan tahap persiapan . Tahap persiapan inipun terdiri dari beberapa
tahapan mulai dari persiapan tempat,pengiriman peralatan pada lokasi,
penunjukkan pekerja sampai pada persiapan akhir akhir
Tujuan utama dari operasa pemboran adalah membuat lubang
secara cepat,ekonomis dan aman hingga menembus formasi produktif.
Lubang hasil pemboran tersebut dinamakan “Well Bore” (lubang sumur).
Setelah dipasang casing dandi semen, maka langkah selanjutnya adalah
memasang fasilitas produksi untuk memproduksikan minyak atau gas dari
formasi produktif.
Metode pemboran yang bergkembang saat ini adalah metode bor
putar (rotary drilling). Oleh karena itu, dalam acara praktikum “Peragaan
PeralatanPemboran” ini hanya akan diperagakan sistem utama dan sistem
penunjang dari rotary drilling rig.
Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi
pemboran,khususnya pemboran dilepas pantai yang pada prinsipnya
adalah merupakanperkembangan dari operasi pemboran didarat, maka
dalam acara praktikum ini padamahasiswa sekaligus juga akan diberikan
peragaan sistem peralatan pemboran lepas pantai.
1.2 Peralatan Produksi
Tahap operasi produksi dimulai apabila sumur telah selesai
dikomplesi (Well Completion), dimana tipe komplesi yang digunakan
terutama tergantung padakarakteristik dan konfigurasi antar formasi
produktif dengan formasi diatas dandi bawahnya, tekanan formasi, jenis
fluida dan metoda produksi.
Metoda produksi yang selama ini dikenal, meliputi metoda sembur
alam (Flowing Well) dan metoda pengangkatan buatan (Artificial Lift).
Metoda semburalam diterapkan apabila tenaga alami reservoir masih
mampu mendorong fluida kepermukaan, sedangkan metoda pengangkatan
diterapkan apabila tenaga alami reservoir sudah tidak mampu mendorong
fluida ke permukaan.
Setelah fluida sumur sampai ke permukaan, fluida dialirkan ke
block station (BS) melalui pipa-pipa alir untuk dilakukan pemisahan air,
minyak, dan gas bumi.Gas hasil pemisahan, selain dapat langsung
dimanfaatkan untuk industri dapat pula digunakan injeksi gas lift Atau
pressure maintenance, sedangkan minyak bumi (crude oil) umumnya
ditampung terlebih dahulu di pusat pengumpulan minyak(PPM) sebelum
dikirim ke pengilangan atau terminal untuk dikapalkan.
Untuk operasi produksi lepas pantai, diperlukan fasilitas produksi
lepas pantai berupa anjungan produksi (platform) untuk menempatkan
peralatan produksi wellhead X-mastree sampai fasilitas pemisahan (satelit)
:floating tanker untuk menampung crude oil serta mooring untuk
pengapalan. Di beberapa tempat dijumpai pula bahwa X-mastree manifold
dan tangki pengumpul tidak ditempatkandi anjungan tetapi di tempatkan di
dasar laut.Untuk operasi lapangan panas bumi (geothermal) secara prinsip
tidak jauhbeda dengan operasi lapangan migas. Akan dijumpai perbedaan
khususnya padapengendalian uap akibat tekanan yang cukup tinggi dan
adanya amplitudo yangcukup besar antara suhu uap dan suhu permukaan
bumi, sistem pemisahan danpemanfaatan energi.
BAB X
FASILITAS PRODUKSI LEPAS PANTAI

10.1 Dasar Teori


Anjungan produksi lepas pantai mempunyai fungsi yang kita tinjau
dari kegunaannya dapat dikelompokkan sebagai tempat produksi
(production platform), sebagai tempat pemisah fluida prduksi (satellite)
dan sebagai tempat penimbun (storage), bahkan sebagai tempat tinggal
hunian pekerja atau gabunganfungsi-fungsi diatas.
Ditinjau dari system produksinya, anjungan lepas pantai dapat
dibagi menjadidua macam, yaitu :
Ditinjau dari system produksinya, anjungan lepas pantai dapat dibagi
menjadidua macam, yaitu :
1. Sistem produksi konvensional, dimana semua peralatan produksi
diletakkan dianjungan diatas permukaan laut atau dek anjungan.
2. Sistem produksi bawah permukaan (subsea production
sharing),dimanaperalatan-peralatan produksi khususnya well-head, x-
mastree, manifold, header dan storage diletakkan didasar laut, dimana
system kontrol operasi dilakukansecara otomatis dengan remote control,
sedangkan pemisahan fluid/processing tetap disatellite platform.
10.2 Tipe Anjungan Produksi
Ada beberapa tipe anjungan produksi yang umum digunakanberdasarkan
tipe anjungannya, antara lain:
1. Template Platform
2. Concrete Grafity Platform
3. Guyed Towet Platform
4. Tension Leg Platform
5. Drill Trough Platform
Dari kelima tipe anjungan diatas secara umum dapat
dikelompokkanmenjadi dua, yaitu struktur anjungan produksi permanen
(fixed production platform), dimana kaki platform ditanam pada dasar laut
dan struktur. anjungan produksi terapung (floating production platform)
dimana pada tipestruktur ini membutuhkan sistem penjangkaran (mooring
system).
10.2.1 Template Platform
Jenis platform ini sering disebut dengan convensional platform,
karena merupakan anjungan produksi generasi pertama (1974) yang
dipasangt padakedalaman laut 200 ft dilepas pantai lousiana pada tahun
1978 telah dipasangpada kedalaman laut 1000 ft.Pada dasarnya anjungan
ini terdiri dari struktur pipa baja yang besar (jacket) dan ruang deck.
Melalui kaki anjungan jacket diikat tiang pancangdidasar laut yang
berfungsi sebagai penyangga anjungan, sedangkan ruang deck berfungsi
untuk menyokong kegiatan operasional dan beban lainnya.Tipe template
ini cocok digunakan pada kedalaman laut antara 200hingga 300 meter,
sedangkan untuk kedalaman yang lebih dalam, tipe inikurang praktis
karena memerlukan tiang penyangga dengan ukuran besar dan Panjang.
Instalasi template platform ada dua macam yaitu, instalasi terapung
(self floating) dan instalasi barge launching.
1. Self Floating Installation, cara pemasangan instalasi ini adalah dengan
jalan mengapungkan floater yang dapat dilepas atau terapung sendiri
karena bouancy kemudian ditarik ke lokasi yang dituju dan struktur
anjungan diturunkan berdiri ke dasar laut dengan cara mengisi pipa-
pipa flooding chamber .
2. Barge Launching Installation, saat keluar dari pabrik struktur
anjungan ditempatkan pada tongkang/ barge selanjutnya ditarik ke
lokasi danditurunkan dengan cara ballasting yang selanjutnya
diluncurkan ke laut dan ditegakkan dengan menggunakan barge
derrick agar dapat berdiritegak pada koordinat.
10.2.2 Concreate Grafity Platform
Platform terikat kedasar laut karena berat konstruksinya sendiri
yangterbuat dari beton bertulang. Pertimbangan peting dalam
penempatananjungan jenis ini adalah lokasi dasar laut harus stabil dan
tahan terhadappenembusan tiang pancang sehingga didapatkan stabilitas
struktur yang baik.Berdsarkan alasan ini concrete platform tidak dapat
dioperasikan pada semualokasi. Karena kondisi strukturnya, maka
fasilitas produksi lengkap dimanadapat ditempatkan diatasnya dan dapat
dipasang langsung sejak dari pabrik,disamping itu dapat pula dilengkapi
dengan penimbun yang tidak perlu dipancang.
10.2.3 Guyed Tower Platform
Merupakan platform dengan struktur baja yang diletakkan diatas
Spudcan didasar laut. Karena anjungan ini dapat bergerak diatas spud can,
Maka untuk menjaga agar hanya dapat bergerak pada batas-batas tertentu,
anjungan ini diikat secara simetris dengan kabel-kabel (gaylines) yang
diklem pada dekdengan menggunakan sepasang wedge typelucker clamp.
10.2.4 Tension Leg Platform
Merupakan anjungan produksi yang dibuat dari baja atau
betonbertulang yang relatif ringan terapung dipermukaan laut dan diikat
dengan guy-lines ke struktur pondasi yang ditancapkan kedasar laut.
Karena anjunganini terapung maka kabel-kabel pengikat harus sesuai
dengan keadaan tegang (tension), sehingga posisi anjungan dalam
keadaan cukup stabil pada kondisioperasi.
10.2.5 Drill-Trough the Leg (DTL) Platform
Dirancang dengan empat kaki baja, dua vertical dengan diameter
besardan dua lainnya lebih kecil dan diapang miring. Pemboran dilakukan
diataskaki vertical dengan kedalaman antara 145-264 ft untuk tipe
Mudslide DTLdan 71 ft untuk konvensional DTL. Keuntungan platform
ini adalah cukup. Stabil baik terhadap pengaruh dari luar maupun akibat
beratnya sendiri danharganya relatif mudah.

10.3 Fasilitas Tranportasi Produksi di Lepas Pantai


Pengiriman fluida produksi dari platform ke platform yang lain
dari platform-platform produksi ke satellite dan dari satellite ke storage
serta dari
Storage ke mooring atau ke terminal dilakukan melalui sistem pipa
dengandiameter antara 8 sampai 18 inchi yang diletakkan didasar laut,
terdapatbeberapa metode pemasangan pipa didasar laut :
1. Bottom Pull Method, pada metoda ini seluruh bagian pipa
disandarkandidasar laut, jika pipa ini dirancang untuk mengalirkan
minyak dariterminal darat, maka sebagian pipa di darat dan selebihnya
berada di dasarlaut, dan pada bagian akhirnya mengembang untuk
sampai ke platform atau tanker metode ini sering digunakan pada pipa
dasar laut dari terminalke single bouy mooring (SBM), seperti di
Balongan Cirebon.
2. Station Method, pada bagian ini pipa disambung dengan cara dilas di
darat,kemudian ditarik dengan dengan pontoon ke laut. Sebagian besar
dari pipamelayang di air laut dan untuk menepatkan posisinya diberi
pelampung (floating) sehingga mudah diketahui keberadaannya.
3. Relled Pipe Methode, pada metode ini pipa yang sangat Panjang
digulungkan pada rell barge dengan diameter gulungan yang sangat
besaryang selanjutnya akan dilepaskan ke dasar laut ketika barge
bergerakmenuju tempat tujuan. Umumnya jenis pipa yang digunakan
adalah pipaelastik (spiral) atau pipa plastik yang dibalut dengan asbes
atau karet.
4. Lay Barge Method, pada pemasangan dengan metode ini sambungan-
sambungan pipa dilas dibarge, dan pelaksanaan pemasangan diatas
barge.
10.3.1 Sistem Sistem Gathering di Lepas Pantai
Jaringan pipa transportasi untuk mengalirkan fluida produksi baik
darianjungan produksi ke satelit/CPA, dari satelit ke storage maupun dari
storage ke
mooring
atau terminal dilakukan melalui sistem jaringan pipa dasar laut.Dari
anjungan proses / CPA minyak dikirim dengan pipa dasar laut yang
berukuran lebih besar, dengan jenis pipa tertentu seperti plastic lined
steel pipe, dengan jenis pipa baja dengan aluminium ke terminal didarat
atau ke storage vessel di laut. Dari sinilah minyak dikapalkan (loading)
melalui single bouy mooring (SBM).
10.3.2 Stasiun Pompa Pada Anjungan
Unit stasiun pompa di anjungan tidak jauh berbeda dengan
stasiunpompa di darat yaitu menggunakan pompa tekan jenis piston
duplex double acting atau triplex single acting atau pompa sentrifugal
tergantung besarnyatekanan yang diperlukan stasiun pompa ini biasanya
ditempatkan pada rantaidasar anjungan (cellar deck) dari anjungan
proses , untuk mengirimkan minyak ke Storage atau terminal di darat.

10.4 Fasilitas Pemisahan di Lepas Pantai


Merupakan anjungan dengan fasilitas pemisahan yang berada
didekatanjungan produksi dimana biasanya anjungan ini dirangkaikan
dengan salahsatu anjungan produksi yang berfungsi sebagai suatu stasiun
operasi produksi(satellite).
10.4.1 Peralatan Pada Satellite
Peralatan baik yang berada di celler deck,main deck, maupun di topdeck
terdiri dari:
1. Separator produksi
2. Scubber gas
3. Oil skimmer
4. Chemical electric
5. Free water knock out
6. Surge tank
7. Pig loucher dan pig receiver, tempat menerima dan mengirimkan pig
(pembersih flowline).
8. Kompresor
9. Stasiun pompa
10. Power crane
11. Safety control system
12. Hydrant/unit pemadan kebakaran dan alat keselamatan lainnya
13. Safety calsuls
14. Main and safety engine/turbine
10.4.2 Central Prosesing Area (CPA)
CPA merupakan unit proses untuk suatu lapangan yang basar atau
gunamemproses fluida produksi dari beberapa lapangan disekitarnya,
selainterdapat unit prosesan fluida (pemisah minyak, air, dan gas), juga
dilengkapi dengan unit prosesan gas sehingga gas yang dikirim ke LPS
plant untuk diproses lebih lanjut menjadi liquid petroleum gas .
Unit peralatan CPA ada beberapa perangkat peralatan pemisah
danperangkat peralatan penunjang operasi lainnya yang secara garis
besar terdiri dari :
1. Separator produksi
2. Scrubber gas
3. Free water knock out tank
4. Manifold
5. Flowline, pipeline penghubung dan penyalur valve
6. Compresor, baik low compressor maupun high compressor
7. Glycol tower absorber , untuk mengeringkan gas
8. Glycol rake generation, untuk pemanasan glycol
9. Stasiun pompa
10. Pig loucher dan pig receiver
11. Matering system
12. Control room, ruang pengontrol operasi kerja yang dilengkapidengan
panel-panel control
13. Unit pemadam kebakaran
14. Unit pengangkut barang
15. Unit pemukiman kerja
16. Panel savety system dan perangkat peralatan keselamatan kerja.
10.4.3 Anjungan Kompresor
Anjungan kompresor ini merupakan unit pemrosesan gas setelah
gasdipisahkan dari minyak di anjungan proses. Pada anjungan ini gas
mengalamipemampatan dan pengeringan sebelum dikirim ke LPG plant,
untuk diproseslebih lanjut menjadi LPG. Perangkat peralatan pada
anjungan kompresor ini,baik pada main deck ataupun pada cellar deck ,
terdiri dari:
1. Kompresor, untuk memberikan tekanan pada gas supaya lebih
mampat
2. Scrubber gas
3. Glycol tower absorber, untuk mengeringkan gas
4. Pig loucher dan pig receiver
5. Pipa-pipa,flowline, orifice meter, valve-valve
6. Generator engine
7. Sum tank
8. Flare
9. Control room
10. Pompa
11. Panel safety system
12. Unit pengangkut barang
13. Unit pemadam kebakaran
Untuk suatu lapangan produksi lepas pantai yang sudah dilengkapi
central processing area (CPA), maka anjungan proses dan
anjungankompresor tidaklah diperlukan lagi.

10.5 Fasilitas Penampungan di Lepas Pantai


Fasilitas penampungan migas untuk lapangan produksi di lepas
pantaidapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Menampung hasil produksi migas lepas pantai tersebut pada suatu
terminal penampungan di darat.
2. Menampung hasil produksi migas lepas pantai tersebut pada
fasilitaspenampungan di laut, seperti tanker, storage vessel, dan storage
tank terapung atau pada tanki-tanki yang dipasang di kaki-kaki
anjungan produksi
10.5.1 Terminal Loading Area (TLA)
Merupakan suatu unit penampungan minyak yang terdiri dari
beberapatanki pengumpul (storage tank), dan dilengkapi juga dengan
fasilitas pengapalan seperti loading pump, matering system, manifold dan
lain-lain.Seperti halnya terminal yang menampung produksi minyak dari
lapangan darat, untuk terminalloading area yang menampung minyak
darilapangan minyak lepas pantai ini dilengkapi dengan beberapa
peralatan utama, antara lain :
1. Storage tank
2. Pig laucher dan pig receiver
3. Booster meter
4. Loading pump
5. Manifold
6. Surge tank
7. Sum tank
8. Drainage sum tank
9. Tank water knock out tank
10. Control room
11. Unit pemadam kebakaran
12. Pipeline, sealine dan matering system
13. Single bouy mooring(SBM) system di laut
10.5.2 Pengapalan (loading)
Yang dimaksud dengan pengapalan (loading), adalah pengapalan
minyak dari storage tank dengan pipa dasar laut ke tanker. Minyak dari
storage tank dialirkan ke manifold, pembukaan valve disesuaikan
dengan minyak yang akan di loading dari tanki yang dikehendaki.
Selanjutnyaminyak dipompa oleh booster pumpdan jika diperlukan
minyak tersebutdipanaskan terlebih dahulu supaya jangan membeku
dengan heater atau caralain. Kemudian dialirkan ke matering system
terus ke loading pump,manifold, sealine,single bouy mooring (SBM)
system, masuk kedalam tanker.

10.6 Pembahasan
Pada dasarnya proses produksi minyak di lepas pantai sama dengan
didarat tetapi lebih kompleks karena peralatannya disesuaikan dengan
pengaruhombak, angin, arus laut serta kondisi di dasar laut. Peralatan yang
mutlak diperlukan adalah platform yang berguna untuk meletakkan
peralatanproduksi lainnya.Ditinjau dari sistem, anjungan lepas pantai
dapat dibagi menjadi duamacam, yaitu :
1. Sistem Produksi Conventional
Dimana semua peralatan produksi diletakkan di anjungan di
ataspermukaan laut atau dek anjungan.
2. Sistem Produksi Bawah Permukaan (Subsea Production System)
Dimana peralatan-peralatan produksi khususnya Wellhead, X
mastree, manifold, header dan Storage diletakkan di dasar laut, dimana
system control operasi dilakukan secara otomatis dengan
menggunakan remote control, sedangkan pemisahan fluida tetap
disatellite platform.

10.7 Kesimpulan
1. Pemboran di lepas pantai pada prinsipnya sama seperti pemboran di
darattetapi lebih kompleks karena dipengaruhi oleh adanya ombak,
arus lautdan angin.
2. Peralatan mutlak yang diperlukan adalah Platform produksi
untukmeletakkan peralatan produksi.
3. Untuk mendapatkan hasil produksi, kondisi lepas pantai harus dapat
ditanggulangi.
4. Ada beberapa tipe anjungan produksi yang umum digunakan
berdasarkantipe anjungannya, antara lain :
a. Template platform
b. Concrete grafity platform
c. Guyed towet platform
d. Tension leg platform
e. Drill trough platform

Anda mungkin juga menyukai

  • 1
    1
    Dokumen6 halaman
    1
    PRESILIA DESI FITRIANI
    Belum ada peringkat
  • Scrip Slide Presentasi
    Scrip Slide Presentasi
    Dokumen5 halaman
    Scrip Slide Presentasi
    PRESILIA DESI FITRIANI
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen1 halaman
    2
    PRESILIA DESI FITRIANI
    Belum ada peringkat
  • Analisa Berpori
    Analisa Berpori
    Dokumen3 halaman
    Analisa Berpori
    PRESILIA DESI FITRIANI
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1 Komplesi
    Tugas 1 Komplesi
    Dokumen3 halaman
    Tugas 1 Komplesi
    PRESILIA DESI FITRIANI
    Belum ada peringkat