Uas Tna Fix Putri
Uas Tna Fix Putri
Disusun Oleh :
Putri Zahara (2010631040011)
Putri Zahara
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuliner merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat Indonesia, di
Indonesia berbagai macam jenis makanan bukanlah suatu hal yang aneh, Negara kita di
berkahi oleh Kekayaan sumber daya alam Indonesia termasuk yang paling besar sebagaimana
dituliskan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang kekayaan sumber daya alamnya
paling besar di dunia. Kekayaan sumber daya alam ini harus dimaknai sebagai suatu potensi
untuk masyarakat di Negara Indonesia. Potensi berupa kekayaan sumber daya alam ini perlu
di kelola untuk kemaslahatan bersama sehingga dapat tercipta kesejahteraan khususnya untuk
rakyat Indonesia.
Sebagai upaya untuk memajukan ekonomi masyarakat, masyarakat harus bisa
mengelola kekayaan sumber daya alam dengan mendukung pertumbuhan pada sektor
pariwisata. Pariwisata modern ini bukan hanya mendatangi suatu tempat untuk menikmati
keindahan alam saja namun, pada saat ini wisata sudah merambah ke bidang makanan yang
biasa disebut dengan wisata kuliner. Menurut Ignatov dan Smith (2006, hal.238), wisata
kuliner adalah perjalanan wisata di dalamnya ada aktivitas pembelian berupa makanan dari
pembelian tersebut pengunjung mengonsumsi hidangan yang ada di tempat wisata serta
menjadi suatu pengalaman wisata melalui kuliner. Wisata Kuliner merupakan salah satu
bagian dari sumber daya budaya masyarakat. Dengan kata lain wisata kuliner merupakan
aktivitas wisata yang 2 menonjolkan kuliner atau masakan/makanan sebagai atraksi
pariwisata. Makanan atau masakan merupakan hal yang penting bagi berbagai jenis
pariwisata (alam, budaya, dan minat khusus) kerena semua pasti perlu makan.
Sebenarnya makanan termasuk minuman merupakan hal yang penting bagi kegiatan
pariwisata, karena: Pertama, Makanan dan minuman merupakan bagian dari pengamalaman
dalam berwisata: kedua, makanan dan minuman membantu menjelaskan identitas masyarakat
di daerah yang dikunjungi itu: Ketiga, makanan dan minuman dapat menambah peluang
expenditure (pengeluaran) wisatawan di daerah kunjungan dan dapat menambah income bagi
masyarakat didaerah itu. Salah satu wisata kuliner yang menarik peneliti adalah wisata
kuliner yang ada di kelurahan Kebalen Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi. Wisata
kuliner ini merupakan wisata kuliner cukup besar yang ada di Desa Bahagia. Wisata kuliner
ini sudah berdiri sejak tahun 1997 dan masih eksis hingga saat ini. Pedagang kaki lima yang
ada di wisata kuliner taman kebalen sangatlah beragam, khususnya pedagang makanan yang
nantinya akan menjadi objek penelitian. Ini merupakan suatu keuntungan karena para
pengunjung nantinya bisa memilih beragam makanan khas dari berbagai wilayah yang ada di
Indonesia.
Pedagang kaki lima di taman kebalen rata-rata merupakan pendatang, mereka menjual
berbagai macam makanan khas daerah, ada sekitar 53 pedagang kaki lima disana, salah satu
yang peneliti temui adalah Pedagang dodol betawi. Dodol betawi ini dimiliki oleh keluarga
Ibu Uwo usaha ini merupakan usaha turun temurun dari keluarganya. Usaha dodol ini dimulai
sejak tahun 1999 dimana kala itu yang memulai usaha ini adalah ibu dari ibu uwo itu sendiri.
Dodol ini dapat bertahan hingga sekarang karena mereka memiliki ide ide yang kekinian
seperti menciptakan berbagai rasa yang variatif sehingga dapat eksis hingga sekarang, rata-
rata pembelinya adalah warga sekitar kelurahan kebalen, mulai dari untuk cemilan bersama
keluarga, pengajian hingga acara-acara penting lainnya. Dodol betawi ini menyediakan
berbagai rasa seperti original, dodol miskat, dan pandan. Wisata kuliner taman kebalen
biasanya ramai dikunjungi ketika hari sabtu dan minggu. Perputaran uang disana bisa
terbilang cukup besar pasalnya rata rata pedagang di hari itu bisa menjual seluruh
dagangannya Pembelian padat terjadi di malam hari yang dimana seluruh penjuru pembeli
mendatangi wisata kuliner untuk sekedar makan ataupun berwisata.
Dampak adanya wisata kuliner ini yang cenderung ramai pengunjung berdampak pada
pedagang di sekitar tempat wisata kuliner ini dan juga banyak masyarakat sekitar yang ikut
mencari pendapatan disana seperti menjadi tukang parkir ataupun berjualan makanan di
sekitar angkrinan tersebut. Dengan begitu masyarakat merasa terbantu dan juga bisa terbuka
lapangan pekerjaan baru yang diharapkan mengurangi jumlah pengangguran di sekitar
wilayah tersebut. Wisata kuliner taman kebalen yang ramai dikunjung setiap sabtu dan
minggu berdampak pada peluang usaha lain yang muncul contohnya disana ada wisata
bermain untuk anak anak seperti wahana bermain mandi bola, mobil-mobilan dan lain-lain.
Ada pula pedagang-pedagang kecil seperti pedagang asongan yang ikut mencari penghasilan
disana. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keadaan ekonomi masyarakat
dapat berjalan dan meningkat apabila kita bisa memunculkan ide ide baru dan juga tetap
berusaha dan berjuang untuk tetap berkarya.
BAB II
ISI
A. Perencanaan
1. Analisa Produk
Dodol Betawi merupakan sesuat produk baru yang terbuat dari bahan-bahan yang
terdapat dalam produk ini meliputi gula pasir, santan, gula merah dan tepung
rossebran ketan dimana gula sendiri merupakan bahan utama yang dapat membuat
produk ini menjadi tahan lama. Maka dari itu produk baru ini diproduksi agar
penikmat dapat mearasakan cemilan terbaru yang terdapat rasa segar.
2. Pangsa1Pasar
Dodol betawi meski rasanya enak, disukai banyak orang, juga sangat bermanfaat bagi
kesehatan tubuh kita. Oleh karena itu, target pasar kami adalah semua kalangan baik
usia tua maupun muda, pelajar, karyawan, mahasiswa, dan lain sebagainya. Untuk
merealisasikannya, maka kami menentukan lokasi ornet kami nantinya haruslah
berdekatan dengan tempat keramaian yang sering dilalui atau menjadi akses bagi
banyak orang.
Berdasarkan analisis pasar, usaha produk dodol betawi ini mempunyai peluang yang
tinggi dibanding produk lain. Dodol betawi ini merupakan pilihan usaha yang
berbahan campuran dari gula pasir, santan, gula merah dan tepung rossebran keta
rasanya yang manis sehingga banyak orang yang tergiur menekuni usaha tersebut.
Usaha ini juga termasuk investasi dimasa mendatang karena bisa menjadi potensi
penghasilan jangka panjang. Apabila usaha ini mengalami kerugian dimasa mendatang
dalam hal pendapatan atau income perbulannya, karena kadang akan mendapatkan
untung atau income yang besar namun tak jarang mendapatkan hasil yang sedikit
bahkan bisa juga justru rugi.
4. AnalisaKeuntungan
Mengenai pemikiran inovatif bisnis ini, kami membutuhkan kisaran dana untuk
berwirausaha makanan “Dodol Betawi” yang akan kami bangun dan kemungkinan
dapat kami kembangkan seiring perkembangan kewirausahaan yang selalu tumbuh
dalam mensejahterakan perekonomian UKM (Usaha Kecil Menengah) di Indonesia.
a. Biaya untuk dodol Betawi
Kebutuhan modal kerja dan karyawan pada usaha dodol kalamansi disajikan dalam
tabel berikui ini :
Total biaya yang diperlukan untuk mendirikan industri kecil Dodol Betawi adalah
Rp. 630.000, ditambah Rp. 101.500, sehingga total Rp. 731.500.
B. Pengorganisasian
1. Tahap PraPelatihan
2. Tahap Pelaksaan
Fokus pada pelatihan dalam perencaan dan pelaksanaan progam pelatihan pembuatan
dodol Betawi.
C. Pelaksanaan
a. Alat
b. Bahan
Bahan produk yang kami gunakan dalam pembuatan Dodol Betawi dengan bahan
utama tepung ketan, santan kelapa, margarin, gula merah, dan gulah pasir.
d. ProsesPromosidanPemasaran
Promosi secara face to face
Promosi ini telah dilakukan awal mula sebelum menggunakan media sosial
whatssAp dan instagram kepada para calon konsumen. Untuk menaik perhatian
konsumen produk ini dijelaskan secara detail kepada konsumen. Produk dodol
kalamansi ini memiliki rasa dang bentuk yang kreatif dengan rasa buah jeruk
kalamansi dan bentuk kemasan yang identik dibalut dengan pita berwarna kuning.
D. Pembinaan
Pembinaan ngan usaha kecil dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a) Identifikasi potensi dan masalah yang dihadapi oleh usaha kecil.
b) Penyiapan program pembinaan dan pengembangan sesuai potensi dan masalah yang
dihadapi oleh usaha kecil.
c) Pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan.
d) Pemantauan dan pengendalian pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan
bagi usaha kecil.
E. Evaluasi
Dalam evaluasi ini dapat disimpulkan, jika kita mampu membuat dan menjual sebanyak
250 kemasan per bulan, maka usaha kita berada pada titik impas (tidak untung dan tidak
rugi). Yang mana evaluasi ini dapat membantu mengetahui posisi keuangan dan jua dapat
membantu kegiatan dalam menentukan penetapan harga.
F. Penegembangan
1. Pengembangan dibidang produksi dan pengolahan:
Memberikan kemudahan dalam pengadaan sarana dan prasarana produksi dan
pengolahan, bahan baku, bahan penolong dan kemasan. Menyediakan tenaga
konsultan profesional di bidang produksi dan pengolahan.
G. Saran/Solusi
1. Saran
Melihat respon masyarakat yang tinggi terhadap pelatihan pelatihan Pengolahan dan
pemasaran dodol betawi di Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten
Bekasi, maka diperlukan kegiatan serupa di daerah-daerah lain. Kegiatan ini akan
lebih bermanfaat apabila dilakukan secara simultan dengan penyuluhan mengenai
pemasaran dari produk yang dihasilkan.
2. Solusi
Solusi yang ditawarkan tersebut adalah solusi terbaik yang akan diterapkan pada
Program Pelatihan Dodol Betawi yang telah disesuaikan dengan kondisi di lapangan
baik dari segi lokasi daerah usaha (mitra), masyarakat setempat, bahan baku yang ada
dan peluang bisnis yang baik. Setelah solusi yang ditawarkan dapat diterapkan dengan
baik maka Program Pelatihan Dodol Betawi ini akan terus dilakukan pendampingan
mulai dari praktek pengoperasian, konsultasi bisnis, pelatihan, dan keberlanjutan.
Untuk meningkatkan produksi yang lebih tinggi, sosialisasi kepada masyarakat yang
maksimal dan inovasi pengolahan dodol betaawi ini berupa pengolahan dodol
menjadi aneka jenis kemasan hasil produksi yang menggabungkan beberapa fungsi
pengolahan dan penggunaan bahan yang tidak berbahaya namun aman, nyaman dan
sehat bagi pengguna maupun konsumen dan efektif bagi unit usahanya.
BAB III
Kesimpulan