Dapis Baharudin1 Riky Faza2 Leni Herfiyanti3 No Dummy

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Teknologi Informasi (JALTI)

Politeknik Praktisi Bandung


Volume 5 - Nomor 2- Bulan November 2021
Email : uppm@praktisi.ac.id

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BERKAS KELUAR REKAM


MEDIS DI PUSKESMAS BALEENEDAH

Dapis Baharudin1, Riky Faza2, Leni Herfiyanti3


1
Politeknik Piksi Ganesha Bandung, dapisbaharudin56@gmail.com
2
Politeknik Piksi Ganesha Bandung, riky.faza@piksi-ganesha-online.ac.id
3
Politeknik Piksi Ganesha Bandung, leni.herfiyanti@piksi-ganesha-online.ac.id

ABSTRACT
This study aimed to design and build the implementation of a medical record exit file information system
with a case study at the Baleendah Health Center. The data collection technique used were by conducting
interviews, observations and completed by literature study which had related with the problems.
Software development methods was made using prototype. From the research conducted, there are
factors that hinder the medical record file information system because it still uses the manual method using
paper media which is felt to be less effective and efficient so that there are often recording errors, missing
data, and reporting delays. Therefore, in this research, a medical record file information system design
was made using Data Flow Diagrams (DFD) and implemented with Visual Basic.Net 2010 programming
language and Microsoft Access as a database. Testing the application using a black box. With this
application as a means of processing data files out of medical records, it is expected that the data
processing process can run quickly and optimally.

Keywords : Design, Information System, medical record exit file, Data Flow Diagram

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun implementasi sistem informasi berkas keluar
rekam medis dengan studi kasus di Puskesmas Baleendah. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dengan cara melakukan wawancara, observasi dan dilengkapi dengan kajian pustaka yang memiliki
relevansi dengan pokok permasalahan. Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah
prototype. Dari penelitian yang telah dilakukan,terdapat faktor yang menghambat sistem informasi berkas
keluar rekam medis karena masih menggunakan cara manual menggunakan media kertas yang dirasakan
kurang efektif dan efisien sehingga sering tercada kesalahan pencatatan, data hilang, dan keterlambatan
pelaporan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dibuat suatu perancangan sistem informasi berkas keluar
rekam medis menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dan diimplementasikan dengan bahasa
pemrograman Visual Basic.Net 2010 serta Microsoft Access sebagai database. Pengujian aplikasi
menggunakan blackbox. Dengan adanya aplikasi ini sebagai sarana pengolahan data berkas keluar rekam
medis maka diharapkan proses pengolahan data tersebut dapat berjalan cepat dan optimal.

Kata Kunci : Perancangan, Sistem Informasi, Berkas Keluar Rekam Medis, Data Flow Diagram

PENDAHULUAN adalah dengan mengadakan pelayanan


Puskesmas adalah institusi pelayanan Rekam Medis seperti yang tertuang dalam
kesehatan yang menyelenggarakan PERMENKES RI No.
pelayanan kesehatan perorangan secara 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam
paripurna yang menyediakan pelayanan Medis. Sedang Rekam Medis menurut
rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat. PERMENKES No.
Salah satu upaya peningkatan mutu 269/MENKES/PER/III/2008 berarti “Rekam
pelayanan kesehatan di sarana pelayanan Medis adalah berkas yang berisikan catatan
kesehatan seperti Puskesmas dan puskesmas dan dokumen tentang identitas pasien,
Jurnal Teknologi Informasi (JALTI)
Politeknik Praktisi Bandung
Volume 5 - Nomor 2- Bulan November 2021
Email : uppm@praktisi.ac.id

pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan rekam medis salah satunya saat mendata
pelayan lain yang telah diberikan kepada berkas rekam medis keluar dari ruang rekam
pasien”. Oleh karena itu informasi dalam medis. Berkas dapat di akses oleh pihak
Rekam Medis menjadi prioritas utama milik selain petugas rekam medis dan dapat di
pasien yang harus terjaga kerahasiaannya pinjam demi kelancaran administrasi, tracer
sehingga hanya boleh dikeluarkan oleh di pakai hanya untuk tanda apabila kepala
dokter penanggung jawab pasien. rekam medis meminjam berkas rekam medis
Dengan semakin berkembangnya untuk diperiksa oleh karena itu sering
peranan teknologi informasi dalam dunia terjadinya misfile dan juga duplikasi berkas
kesehatan, sangat diharapkan untuk rekam medis karena disaat pengambilan
menghasilkan sistem informasi yang berkas oleh petugas penyimpanan tidak
mendukung kegiatan Puskesmas. Kebutuhan menggunakan tracer untuk tanda bila berkas
akan kecepatan dan ketepatan dalam tersebut keluar, dan jika petugas mendapat
pemrosesan informasi merupakan alasan kendala dalam pencarian berkas petugas
utama mengapa teknologi informasi sangat hanya dapat mengakses sistem informasi
dibutuhkan dalam aktifitas pelayanan rekam kunjungan pasien dan sistem tersebut masih
medis di Puskesmas. Kecepatan penyajian belum efektif.
informasi berpengaruh besar terhadap Berdasarkan permasalahan tersebut,
kualitas pelayanan kesehatan. Hal ini dapat Penulis tertarik untuk merancang dan
membuat tempat pelayanan kesehatan membangun implementasi sistem informasi
berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi berkas keluar rekam medis dengan studi
pasien. Salah satunya pelayanan berkas kasus di Puskesmas Baleendah.
keluar rekam medis.
Berkas Keluar rekam medis di LITERATUR REVIEW
Puskesmas digunakan untuk keperluan A. Pengertian Puskesmas
internal ataupun eksternal yang meliputi Berdasarkan UU No 44 Tahun
keperluan dalam aspek kegunaan rekam 2009 tentang Puskesmas menyebutkan
medis seperti aspek administrasi, medis, bahwa Puskesmas adalah institusi
hukum, keuangan, penelitian dan pendidikan. pelayanan kesehatan perorangan secara
Oleh karena itu, Puskesmas perlu memiliki paripurna (meliputi promitf, preventif,
prosedur tetap tentang berkas keluar rekam kuratif, dan rehabilitative) dengan
medis yang bertujuan untuk melindungi menyediakan pelayanan rawat inap,
kerahasiaan isi rekam medis termasuk bila rawat jalan, dan gawat darurat.
rekam medis rusak, hilang dan digunakan Menurut keputusan Menteri
oleh pihak yang tidak bertanggung jawab Republik Indonesia No.
maka hal tersebut menjadi tanggung jawab 983.MENKES/SK/1992 mengenai
penuh petugas penyimpanan (Depkes RI, pedoman Puskesmas umum memberikan
2006). pelayanan kesehatan yang bersifat dasar,
Puskesmas Baleendah merupakan spesialistik dan sub spesialistik,
salah satu sarana pelayanan kesehatan yang sedangkan pengertian Puskesmas Umum
beralamat di jl. Banjaran No. 103, Kecamatan Pemerintah adalah Puskesmas baik
Baleendah, Kabupaten Bandung. pusat, daerah, departemen pertahanan,
Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan, dan keamanan maupun Badan Usaha
penyimpanan rekam medis pada bagian Milik Negara (BUMN).
penyimpanan di Puskesmas masih belum Berkas Keluar rekam medis
memenuhi standar prosedur yakni terkait merujuk pada Permenkes No.
Jurnal Teknologi Informasi (JALTI)
Politeknik Praktisi Bandung
Volume 5 - Nomor 2- Bulan November 2021
Email : uppm@praktisi.ac.id

269/MENKES/PER/III/2008 tentang berintregasi untuk mencapai tujuan


Rekam Medis, bahwa yang berhak tertentu, seperti informasi, target atau
meminjam rekam medis hanya dokter gol (Hapzi, 2010:7). Secara umum
yang merawat. sistem informasi dapat didefinisikan
B. Berkas Keluar Rekam Medis suatu sistem yang dapat dibuat oleh
Menurut Peraturan Menteri manusia yang terdiri dari komponen-
Kesehatan Republik Indonesi No. komponen dalam organisasi untuk
269/MENKES/PER/III/2008 pasal 1 mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan
ayat 1 rekam medis adalah “Berkas yang informasi. Sekumpulan prosedur
berisikan catatan dan dokumen tentang organisasi yang pada saat dilakukan akan
identitas pasien, pengobatan, tindakan, memberikan informasi bagi pengambil
dan pelayanan lain yang telah diberikan keputusan dan/ atau untuk
kepada pasien mengendalikan organisasi.
Seperti yang tertuang dalam Tahapan Perancangan/ desain
Permenkes 269 tahun 2008 pada pasal 2 sistem mempunyai tujuan utama, yaitu
yaitu : untuk memenuhi kebutuhan kepada
1. Rekam medis harus dibuat secara pemakai system dan untuk memberikan
lengkap tertulis dan jelas atau secara gambaran yang jelas dan rancang bangun
elektronik. yang lengkap kepada pemprogram
2. Penyelengaraan rekam medis dengan komputer dan ahli-ahli teknik yang
menggunakan teknologi informasi terlibat.
elektronik diatur lebih lanjut dengan METODE PENELITIAN
peraturan sendiri Dalam proses pengumpulan data
3. Dengan permenkes tersebut yang penelitian, Penulis menggunakan metode
menyatakan bahwa rekam medis penelitian kualitatif dengan pendekatan
dapat berupa rekam medis deskriptif, dimana menurut Sugiyono
konvensonal maupun sacara (2005:1), metode penelitian kualitatif adalah
elektronik. metode penelitian yang digunakan untuk
C. Pengertian Perancangan Sistem penelitian pada kondisi objektif yang alamiah
Perancangan merupakan suatu dimana peneliti adalah sebagai instrumen
pola yang diciptakan untuk menjadi kunci, teknik penelitian data dilaksanakan
solusi dalam mengatasi masalah yang secara gabungan, analisa data bersifat
dihadapi baik oleh perusahaan, induktif, hasil penelitian lebih menekankan
organisasi atau lembaga setelah pada makna dari pada generalisasi. Dalam
dilakukan analisis terlebih dahulu. penelitian ini juga menggunakan metode
Menurut AL-Bahra bin Ladjamudin penelitian deskriptif. Metode deskriptif
(2013:39) Perancangan adalah suatu adalah gambaran semua data yang kemudian
kegiatan yang memiliki tujuan untuk dianalisis dan dibandingkan berdasarkan
mendesain sistem baru yang dapat kenyataan yang sedang berlangsung dan
menyelesaikan masalah-masalah yang mencoba untuk memberikan pemecahan
dihadapi perusahaan yang di peroleh selanjutnya.
dari pemilihan alternatif sistem yang Pada tahap perancangan, penulis
terbaik. menggunakan metode pengembangan
Sedangkan Sistem adalah prototype. Pada model prototype meliputi
kumpulan dari sub-sub sistem, elemen- proses-proses yaitu pengumpulan kebutuhan,
elemen, prosedur-prosedur yang saling perancangan dan evaluasi prototype. Selain
Jurnal Teknologi Informasi (JALTI)
Politeknik Praktisi Bandung
Volume 5 - Nomor 2- Bulan November 2021
Email : uppm@praktisi.ac.id

itu, sistem akan diuji menggunakan metode


black box. Metode black box ini bertujuan
untuk memeriksa program setelah selesai
dirancang, guna untuk mengetahui aplikasi
berfungsi dengan baik, dan bekerja secara
efisien. Dengan menentukan tujuan dan
kebutuhan yang akan dibutuhkan, kemudian
membuat perancangan resume medis yang
dibangun agar dapat berjalan dengan baik
pada tahap implementasi dan melakukan
evaluasi prototype perancangan sistem
informasi yang dibuat. Rancangan yang
dihasilkan berupa flowmap, DFD, ERD dan
rancangan antarmuka.
Membangun/
Memperbaiki
Mock-Up

Pelanggan
Mendengarkan Melihat/Men
Gambar guji
Pelanggan1. Ilustrasi Model Mock-
Prototyping
Up
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Perancangan sistem ini dibuat sebagai
tahapan untuk mempersiapkan proses Gambar 2. Flowmap Berkas Rekam Medis
implementasi dan untuk memberikan Keluar
gambaran umum tentang sistem yang
dikembangkan kepada penggunanya. Diagram konteks sistem informasi
Gambaran umum dari sistem yang diusulkan retensi rekam medis menggambarkan
adalah untuk memberikan gambaran secara keseluruhan sistem retensi rekam medis,
umum atau keseluruhan sistem kepada menggambarkan masukan (input) yang
pemakai mengenai sistem informasi yang diterima sistem dan keluaran (output) yang
baru. dihasilkan oleh sistem.
A. Perancangan Sistem Informasi
Flowmap merupakan alur penggambaran
system yang akan dibangun yang
diperlihatkan pada gambar 2.

Gambar 3. Diagram Konteks


Jurnal Teknologi Informasi (JALTI)
Politeknik Praktisi Bandung
Volume 5 - Nomor 2- Bulan November 2021
Email : uppm@praktisi.ac.id

Data Flow Diagram (DFD) digunakan untuk Gambar 6. Data Flow Diagram level 1 proses 3
menggambarkan aliran data didalam sistem
dan menjelaskan fungsi perangkat lunak
pendukung sistem dan hubungan antar
komponen–komponen yang saling
berhubungan didalam sistem. Pada bagian
ini, aliran data mengalir dalam rancangan
sistem informasi berkas keluar rekam medis.

Gambar 7. Data Flow Diagram level 1 proses 4

ERD merupakan suatu model untuk


menjelaskan hubungan antara data dalam
basis data berdasarkan objek-objek dasar data
yang mempunyai hubungan antar relasi,
digambarkan pada gambar 8.

Gambar 4. Data Flow Diagram level 0

Gambar 8. ERD

B. Implementasi Sistem Informasi


Gambar 5. Data Flow Diagram level 1 proses 2
1. Tampilan Sistem Login
Jurnal Teknologi Informasi (JALTI)
Politeknik Praktisi Bandung
Volume 5 - Nomor 2- Bulan November 2021
Email : uppm@praktisi.ac.id

Gambar 9. Form Login

2. Form Data Rekam Medis


C. Spesifikasi Hardware dan Software
1. Perangkat Keras (Hardware)
Untuk mendukung kinerja
sistem informasi berkas keluar rekam
medis dibutuhkan spesifikasi
perangkat keras (Hardware) agar
sistem berjalan dengan baik. Berikut
adalah spesifikasi yang disarankan:

Tabel 1 Spesifikasi Hardware


Gambar 10. Form Rekam Medis Hardware Contoh
Hardware
3. Form Peminta Berkas RM Processor Inter ® Core i3
RAM 2 GB atau lebih
tinggi
Hardisk 500 GB atau lebih
tinggi

Monitor 15 inch display

Keyboard Kompatible
dengan Windows
Mouse Kompatible
dengan Windows
Gambar 11. Form Peminta Berkas RM
2. Perangkat Lunak (Software)
4. Form Berkas Keluar Rekam Medis Dalam perancangan, sistem
informasi Berkas Keluar dan
pengembalian rekam medis rawat
inap membutuhkan perangkat lunak
(software) sebagai pendukung untuk
kebutuhan program. Adapun
spesifikasi perangkat lunak (software)
untuk membangun sistem yang
Gambar 12. Form Berkas Keluar dirancang sebagai berikut:

5. Laporan Tabel 2 Spesifikasi Software


Hardware Contoh
Hardware

Sistem Windows 7
Operasi Profesional atau
lebih tinggi

Gambar 13. Laporan


Jurnal Teknologi Informasi (JALTI)
Politeknik Praktisi Bandung
Volume 5 - Nomor 2- Bulan November 2021
Email : uppm@praktisi.ac.id

Pemograman Microsoft Visual Jogiyanto. (2005). Analisis dan Desain


Basic.Net 2010 Sistem Informasi : Pendekatan
Terstruktur, Teori dan Praktik Aplikasi.
Pengolahan Microsoft Access
Andi. Yogyakarta
Database 2013 Profesional
Y. Yanuar, “Perancangan Sistem Informasi
Pengolahan Cristal Report Kelengkapan Pengisian Formulir
Data (pdf) Profesional Informed Consent DI RS Al Islam
Bandung,” J. E-Komtek, vol. 1, no. 1,
hal. 112–131, 2018, doi:
PENUTUP 10.31227/osf.io/v54gm.
Dari penelitian dan tulisan yang telah Subadri, Tata. (2005). Metode Penelitian
diuraikan maka dapat ditarik kesimpulan Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
sebagai berikut: Alfabeta. Bandung
1. Aplikasi yang dirancang ini diusulkan Ardi Taryanto, L. N. H. (2019)
untuk dapat membantu petugas di unit ‘Pengembangan Sistem Informasi
rekam medis Puskesmas Baleendah Retensi Rekam Medis di Rumah Sakit
dalam mengelola data berkas Keluar serta Dustira Cimahi’, Jurnal E-KOMTEK
laporan secara komputerisasi. (Elektro-Komputer-Teknik), 3(2), pp.
2. Proses perancangan aplikasi Berkas 62–70.
Keluar menggunakan metode prototype. Y. Yanuar dan Yanti, “PERANCANGAN
3. Cara tepat untuk mengatasi permasalahan SISTEM INFORMASI
yang sedang terjadi di Puskesmas KELENGKAPAN PENGISIAN
Baleendah adalah dengan cara RESUME MEDIS RAWAT IN AP DI
mengimplementasikan program yang RSUD MEURAXA KOTA BANDA
telah dirancang dengan menggunakan ACEH,” vol. 3, no. 1, hal. 1–12, 2019,
Microsoft Basic Net. 2010 dan [Daring]. Tersedia pada:
menggunakan Microsoft Access sebagai http://jurnal.politeknikkebumen.ac.i/in
databasenya. dex.php/EKOMTEK/article/view/ 37.
Saran yang dapat disampaikan adalah perlu
adanya pengembangan teknologi system
informasi dan sumber data mengenai
pengolahan data khususnya berkas keluar
rekam yang penulis rancang dan Integrasi
system informasi kesehatan guna
mendapatkan kinerja yang optimal.

DAFTAR PUSTAKA
Bin Ladjamudin, Al-Bahra. (2013). Analisis
dan Desain Sistem Informasi. Graha
Ilmu. Yogyakarta
Hidayatullah, Priyanto.(2012). Visual
Basic.Net. Informatika Bandung
Hapzi Ali, 2010, Sistem Informasi
Manajemen, Berbasis Teknologi
Informasi, Hasta Cipta Mandiri,
Jogyakarta

Anda mungkin juga menyukai