Alinyemen Tiga Jalan
Alinyemen Tiga Jalan
Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
SURABAYA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat, dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Laporan Praktikum Survei Rekayasa Alinyemen
Jalan: Perhitungan Lengkung Horizontal” tepat pada waktunya. Penulisan laporan ini adalah
sebagai bahan pembelajaran penulis agar penulis lebih memahami tentang perencanaan
geometrik jalan tepatnya alinyemen jalan. Dalam proses pengambilan data sampai penyusunan
laporan, penulis telah dibimbing dan dibantu dengan banyak pihak, oleh karena itu penulis
ingin berterima kasih kepada :
1. Bapak Khomsin S.T., M.T., selaku dosen pengampu mata kuliah Survei
Rekayasa Kelas B.
2. Orang tua yang tidak pernah lelah mendoakan serta memberikan semangat.
3. Rekan-rekan kelompok 6 dan kelompok 11 yang telah bekerja sama dalam
proses pengambilan data sampai penyusunan laporan.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam pengambilan data, pengolahan data,
serta penyusunan laporan akhir.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan serta penyusunan laporan praktikum ini masih
terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Penulis berharap laporan
praktikum ini dapat membantu dan bermanfaat bagi para pembaca dan penyusun.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Besarnya R minimum dan D maksimum untuk beberapa kecepatan rencana ........ 12
Tabel 3. 1 Alat dan bahan ......................................................................................................... 14
Tabel 4. 1 Data hasil pengukuran alinyemen ........................................................................... 18
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi seluruh bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas,
yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di atas permukaan air serta
di bawah permukaan tanah dan atau air. Dibutuhkan sistem transportasi yang memadai dan
dapat berfungsi dengan baik, sehingga tercapai lalu lintas yang lancar, aman dan nyaman
bagi para pengguna jalan. Sebagai sarana transportasi, jalan menunjang peningkatan
pembangunan dan perekonomian apabila sarana tersebut sudah memadai. Untuk
menciptakan sarana jalan yang memadai serta berfungsi dengan baik, dibutuhkan sistem
perencanaan yang terstruktur serta berorientasi pada keselamatan pengguna jalan dengan
tetap memerhatikan efisiensi dan keefektifan jalan tersebut.
Perencanaan geometrik jalan merupakan bagian dari perencanaan jalan yang di titik
beratkan pada perencanaan bentuk fisik sehingga dapat memenuhi fungsi dasar dari jalan
yaitu memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu lintas dan sebagai akses ke
rumah-rumah. Perencanaan geometrik jalan juga memiliki tujuan untuk menghasilkan
infrastruktur yang aman, nyaman, dan efisien terhadap pelayanan arus lalu lintas dan
memaksimalkan rasio tingkat penggunaan biaya pelaksanaan ruang. Beberapa hal dasar
perencanaan geometrik jalan adalah sifat gerakan, ukuran kendaraan, dan sifat pengemudi
dalam mengendalikan gerak kendaraannya. Selain itu, elemen-elemen dasar dari
perencanaan geometrik jalan adalah alinyemen jalan dan penampang melintang jalan.
Salah satu elemen perencanaan geometrik yang akan dipelajari adalah alinyemen
jalan. Alinyemen jalan sendiri dibagi menjadi dua, yaitu alinyemen horizontal dan
alinyemen vertikal. Pada praktikum kali ini kami akan memfokuskan pengukuran pada
alinyemen horizontal. Dalam sebuah perancangan jalan, khususnya tikungan diperlukan
perhitungan seperti perhitungan horizontal. Perhitungan ini bisa digunakan untuk
memperkirakan derajar kelengkungan sebuah tikungan sampai memperkirakan batas
kecepatan maksimal untuk melintasi tikungan tersebut. Mengingat hal tersebut menjadi
sangat penting untuk mewujudkan sarana transportasi yang dapat berfungsi dengan baik,
sehingga tercapai lalu lintas yang lancar, aman, dan nyaman bagi para pengguna jalan,
maka kami melakukan praktikum kali ini agar lebih memahami tentang konsep
alinyemen horizontal.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka dapat dirumuskan
permasalahan antara lain, yaitu bagaimana cara melakukan perhitungan horizontal pada
sebuah tikungan?
1.3 Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, didapatkan tujuan dari praktikum
ini, yaitu mengetahui cara melakukan perhitungan horizontal pada sebuah tikungan.
7
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Alinyemen Horizontal
Alinyemen horizontal adalah kumpulan titik-titik yang membentuk garis (lurus dan
lengkung) sebagai proyeksi sumbu jalan pada bidang horizontal. Rencana Alinyemen
horizontal pada peta perencanaan juga dikenal sebagai “situasi jalan” atau “Trase jalan”.
Alinyemen horizontal terdiri dari garis-garis lurus yang dihubungkan dengan garis-garis
lengkung. Garis lengkung tersebut dapat terdiri dari busur lingkaran ditambah busur
peralihan, busur peralihan saja ataupun busur lingkaran saja (Sukiman, 1999).
Aspek-aspek penting pada alinyemen horizontal mencakup gaya sentrifugal, bentuk-
bentuk busur peralihan, bentuk-bentuk tikungan, diagram Superelevasi, pelebaran
perkerasan pada tikungan, dan jarak pandang pada tikungan (Kementrian PUPR, 2017).
8
Bagian lurus dari jalan (di kiri TC atau di kanan CT) dinamakan bagian "TANGEN'.
Titik peralihan dari bentuk langen ke bentuk busur lingkaran dinamakan titik TC dan titik
peralihan dari busur lingkaran ke langen dinamakan titik CT. (Kementrian PUPR, 2017)
Jika bagian-bagian lurus dari jalan tersebut diteruskan akan memotong titik yang
diberi nama PH (perpotongan Horizontal), sudut yang dibentuk oleh kedua garis lurus
tersebut, dinamakan "sudut perpotongan" , bersimbul p. Jarak antara TC - PH diberi simbol
Tc. Ketajaman lengkung dinyatakan oleh radius Rc. Jika lengkung yang dibuat simetris,
maka garis '0-PH merupakan garis bagi sudut TC-O-CT. Jarak antara titik PH dan busur
lingkaran dinamakan Ec. Lc adalah panjang busur lingkaran. (Kementrian PUPR, 2017)
Gambar 2. 2 Korelasi antara derajat lengkung (Do ) dan radius lengkung (R)
(Kementerian PUPR, 2017)
9
Gambar 2. 3 Tabel Distribusi D dan e untuk nilai e maksimum = 0.10
10
Gambar 2. 4 Tabel Distribusi D dan e untuk nilai e maksimum = 0.08
(Kementerian PUPR, 2017).
𝑉
𝑅𝑚𝑖𝑛 =
127. (𝑒𝑚𝑎𝑘𝑠 + 𝑓𝑚𝑎𝑘𝑠 )
Dengan :
11
emaks : superelevasi maksimum (%)
Untuk superelevasi maksimum 8% dan 10% serta untuk koefisien gesekan melintang
maksimum sehubungan dengan nilai kecepatan rencana yang dipilih, lihat pada table
dibawah ini (Kementrian PUPR, 2017).
12
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu Pelaksanaan Praktikum
Praktikum dilaksanakan pada tanggal 22 September 2023 dengan waktu di sekitar
siang hari dan malam hari.
13
Gambar 3. 3 Jalan Arsitektur
3.3 Alat dan Bahan
Berikut adalah alat dan bahan yang kami gunakan pada praktikum perhitungan
lengkung horizontal :
14
Paku Payung Sebagai alat penanda untuk
mentapkan titik-titik yang
akan digunakan sebagai
acuan perhitungan
lengkung horizontal.
15
3.4.2 Penjelasan Diagram Alir
1. Mulai
Pada tahap mulai, praktikum diawali dengan pencarian lengkungan di sekitar
kampus ITS, Sukolilo, Jawa Timur.
2. Orientasi Lapangan
Pada tahap orientasi lengkungan, mulai survei langsung di lapangan untuk
menentukan lengkungan yang akan diukur. Pengambilan lengkungan dengan
melihat beberapa parameter seperi panjang lengkungan dan area di sekitar
lengkungan apakah masih ada space untuk garis T.
3. Penentuan TC, CT, PI
Pada tahap ini, ditentukan titik TC dan CT pada sisi kanan dan kiri lengkungan
serta titik PI di depan tengah lengkungan guna menarik garis lurus ke lengkungan
untuk Ec dan garis siku-siku untuk T.
4. Pemasangan Patok
Pada tahap pemasangan patok, di sini mulai menancapkan patok pada titik TC,
CT, dan PI menggunakan paku payung yang mana nanti digunakan menjadi
patokan pengukuran panjang.
5. Pengukuran Panjang T, Ec, Lc, M
Pada tahap ini, dilakukan pengukuran panjang T, Ec, Lc, dan M yang nantinya
akan dihitung kembali untuk perbandingan pengukuran langsung di lapangan dan
perhitungan.
6. Catat Data
Pada tahap ini, data pengukuran Panjang yang telah dilakukan pada praktikum,
dicatat pada kertas pengukuran.
7. Olah Data dengan Perhitungan Mencari R dan Kecepatan Rencana
Pada tahap ini, dilakukan pengolahan data dengan perhitungan mencari R dan
kecepatan rencana dengan rumus seperti berikut :
𝐿
𝛽 = 180° − (2 ∗ 𝑎𝑟𝑐 sin ( )
𝑇
𝐿
𝑅=
𝛽
sin ( 2 )
𝑉 = √𝑅 ∗ 127(𝑒𝑚𝑎𝑘𝑠 + 𝑓𝑚𝑎𝑘𝑠
8. Selesai
16
Pada tahap selesai, pengolahan data dari praktikum perhitungan lengkungan
horizontal ini dinput pada laporan praktikumnya.
17
BAB IV
Diketahui :
Tc = 3,880 m
1
L = 3,350 m
2
Ditanya : β, R, V
Jawab :
18
Diketahui :
Tc = 4,148 m
1
L = 6,890 m
2
Ditanya : β, R, V
Jawab :
Diketahui :
Tc = 4,457 m
1
L = 3,162 m
2
Ditanya : β, R, V
Jawab :
19
4.3 Pembahasan
Telah dilaksanakan praktikum perencanaan alinyemen horizontal berupa
pengukuran lengkung horizontal pada tiga tikungan di wilayah sekitar Kampus Institut
Teknologi Sepuluh Nopember. Praktikum ini bertujuan untuk menghitung jari-jari
lengkung horizontal, sudut defleksi, dan perkiraan kecepatan maksimal kendaraan yang
melintasi tikungan tersebut. Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara
lain, yaitu : roll meter (pita ukur), paku payung, dan alat tulis. Adapun data hasil
perhitungan yang diperoleh dari praktikum ini, yaitu : Tc, Rc, Ec, dan M. Setelah diperoleh
data-data tersebut maka selanjutnya dapat dicari β, R, dan V.
20
BAB V
21
REFERENSI
22