Bab 1,2,3,4,5 Gabungan
Bab 1,2,3,4,5 Gabungan
SRI SUNENTI
NIM : 3211019
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan
therapy murotal al quran dengan surat al’fatihah terhadap kecemasan pada pasien pre
oprasi” Shalawat dan salam senantiasa bisa tercurahkan pada junjungan rosul kita yaitu
Penulisan karya ilmiah akhir ini untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memenuhi tugas akhir Profesi Ners STIKep PPNI Jawa Barat. Saya pribadi menyadari
dalam penyusunan karya ilmiah akhir ini masih ada kekurangan yang dihadapi, tapi
dengan bantuan dari berbagai pihak akhirnya saya bisa menyelesaikan karya ilmiah akhir
1. Bpk Ns. Diwa Agus Sudrajat, S.Kep., M.Kep sebagai Ketua STIKep PPNI Jawa Barat.
2. Ibu Nyayu Nina Putri C, S.Kep.,M.Kep sebagai Ketua Program Profesi Ners STIKep
4. Ibu dian anggraeni M.Kep sebagai pembimbing karya ilmiah akhir telah memberikan
masukan dan arahan bermanfaat dengan sabar serta bisa meluangkan waktu untuk
membimbing serta memberikan saran kepada saya dalam penyusunan karya ilmiah
akhir.
5. Staff dan dosen STIKep PPNI Jawa Barat atas partisipasinya dalam penulisan karya
pada penelitian.
7. suami dan anak-anak tersayang yang sudah memberikan kekutan moril,spiril dan
8. Mamah, bapak dan keluarga yang telah memperjuangkan segala jerih payah dan
9. Teman – teman seperjuangan dan rekan bimbingan selama penyusunan karya ilmiah
akhir yang bisa memberikan saran dan semangat atas penyusunan karya ilmiah akhir
ini.
tidak bisa membalas kebaikan yang telah di berikan hanya Allah SWT yang bisa
membalas – NYA semoga rahmat dan karunia – Nya dapat tercurah kepada kita semua
aamiin. Saya menyadari bahwa karya ilmiah akhir ini belum sempurna, oleh karena itu
saya masih memerlukan kritik dan saran yang bersipat membangun dari berbagai pihak
saya sebagai penulis sehingga ada perbaikan ke depan dan semoga karya ilmiah akhir ini
dapat bermanfaat khususnya bagi saya pribadi umumnya untuk peneliti selanjutnya.
Bandung , 15 Desember
2022 Penulis
Sri Sunenti
BAB I
PENDAHULUA
A. LATAR BELAKANG
keadaan umum pasien persiapan operasi dari pre operasi, intra operasi dan post
operasi, pre oprasi merupakan di mana sebelum di lakukan pembedahan dari mulai
persiapan pembedahan dan selesai pembedahan saat pasien ada di meja operasi.
Intra operasi merupakan pembedahan di muali saat pasien di kirim ke meja oprasi
dan selesai, saat pasien di bawa ke ruang pemulihan, setelah tinda setelah tindakan
dan luas serta tingkat resikonya, (Smelzer and Bare, 2008). kelompok Perawat
Pre operasi adalah tindakan yang di mulai saat ada keputusan akan
dilakukan rencana tindakan bedah yang di akhiri saat pasien dikirim ke kamar
operasi (meja oprasi). Keperawatan pre operatif merupakan tahapan awal dari
adalah hal penting dalam proses persiapan operasi karena apabila mental pasien
tidak siap akan mempengaruhi kondisi fisik pasien (Smeltzer & Bare, 2008).
dihadapi, sehingga terjadi disharmoni dalam tubuh. Dampak apabila tidak segera
diatasi akan meningkatkan tekanan darah dan pernafasan yang dapat menyebabkan
kejiwaan, sosial, dan spiritual atau yang sering kita dengar dengan sebutan sehat
pasien, rasa cemas akan mempengaruhi tekanan darah atau psikis pasien keadaan
yang tidak stabil berpengaruh pada kesehatan pasien terutama pada pasien yang
kondisi penyakit yang di alami, kecemasan pasien yang akan di lakukan tindakan
utama dengan henti jantung, Negara Amerika mempunyai data angka kesakitan
dan kecemasan 40 juta jiwa dengan usia muda dan tua. Negara Indonesia
sering, penelitian ferlina, dan yustin sekitar 80% pasien pre oprasi mengalami
pengumpulan data dan penilain skala HARS hasil analisa data menunjukkan
Yanti, Retno Dwi Shanti tahun 2019 therapi murotal Al-Quran yang di gunakan
sebagai therapy adalah surat AL-fatihah dengan durasi selama 15 menit menggu
nakan MP3 player dan headphone Di Ruang Dahlia RSUD Kota Bogor dengan
nilai signifikan 0,000 atau nilai P Value < 0,0,05. Hal ini terjadi karena kelompok
therapy murotal al’quan surat al fatihah terhadap penurunan kecemasan pada klien
pre oprasi di ruang bedah pria RSUD dr sudarso Pontianak Kalimantan barat
dan data pertama yaitu kecemasan klien, selanjutnya di berikan therapy murotal
surat al’fatihah pada kelompok control peneliti kemudian memberikan jeda untuk
kecemasan klien dengan kuisioner serta tanda vital klien dan di dapatkan hasil
akhir dari therapy tersebut dengan hasil value 0,001 < 0,05 dapat di simpulkan
terapi murottal surat al fatihah mampu menurunkan kecemasan pada pasien pre
teraphi murotal untuk menurunkan tingkat penderita kecemasan pasien pre oprasi
di ruang wijaya RSUD Ibnu sina gresik terapi murotal di berikan selama 15 menit
implus dari thalamus yang dikirim ke amigdala, apabila di dengarkan dengan ridho
ikhlas maka bacaan al fatihah akan berpengaruh positif terhadap mental, uji
dan sesudah di berikan terapi murotal, hasil uji wilcoxon U = 00,2 menunjukkan
hasil yang signifikan hasil hitung 0,002< 0,05 terapi murotal menunjukakn bahwa
Secara garis besar terapi murotal mempunyai dua poin penting, memiliki
irama yang indah dan juga secara psikologis dapat memotivasi dan memberikan
dorongan semangat dalam menghadapi problem yang sedang dihadapi dan
mengalihkan perhatian pasien dengan cara distraksi / relaksasi, dan ada beberapa
pre oprasi menunjuk kan hasil yg signipikan ada penurunan tingkat kecemasan yg
alfatihah adalah surat pertama dalam alquran yang memiliki keutamaan dari isi
kandungan nya, termasuk surat Makiyah yang terdiri dari 7 ayat juz 1 mempunyai
huruf 139, mempunyai jumlah kata 25, yang mempunyai arti surat pembuka dan
surat al fatihah sering di baca setiap gerakan solat baik fardhu ataupun sunah
sehingga mudah untuk di lapalkan. Lantunan dari Qori Muhamad Taha Salih
Ibrahim al Junayd, asal Manama Bahrain yang sering menjadi imam mesjid saat
ramadhan di Green lane London inggris dengan menggunakan irama Bayati kurdi
pergeseran lambat dengan pergeseran nada yang tajam dan turun naik terjadi
secara tajam.
Mendengarkan ayat Al-qur’an yang dibacakan secara tartil, khusu dan benar,
mendatangkan ketenangan jiwa rasa cemas akan pudar, Lantunan ayat Al- qur’an
dan alat yang mudah sederhana gampang untuk di lakukan. Nada yang bisa
tekanan darah bisa stabil dan pernafasan normal, detak jantung, denyut nadi dan
aktivitas gelombang otak (Heru, 2008).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Lahan praktek
ruangan dan sebagai data dasar yang bisa di gunakan untuk mengevaluasi
TINJAUN PUSTAKA
KONSEP TEORI
PRE OPERASI
Pre operasi yaitu suatu proses saat ada tindakan pasti di lakukan tindakan
bedah dan di akhiri saat pasien di kirim ke ruang oprasi, pre operasi adalah
proses awal dari keperawatan perioferatif proses ini awal menjadi kesuksesan
proses selanjutnya bila salah yang di lakukan pada proses awal berakibat fatal
fungsi fisik psik dan bio diperlukan agar tercapainya keberhasilan dan
Persiapan tindakan bedah bisa dilakukan dengan persiapan bio fsiko dan
spiritual, tidak lupa persiapan penunjang seperti lab, thorak foto, fisik lainnya
seperti anastesi dan informed consent, kondisi mental yang kuat hal yang tidak
boleh terlewatkan karena mental pasien yang tidak labil ataupun siap sangat
ataupun psikol. Kenapa bisa menjadi alasan yang dapat menimbulkan rasa
(HIPKABI, 2014):
terdiagnosa sama.
Rasa cemas pasien saat pre oprasi terjadi karena masalah penghasilan,
peran sebagai keluarga tidak ada yang menggantikan takut terjadi kegagalan
Sari, 2009).
Rasa cemas pada pasien pre operasi di lihat secara dini dengan perubahan
prilaku, fisik di natranya : tekanan darah naik,nadi cepat dan pernapasan tidak
stabil, gerakan atau sikap yang tidak terkontrol, telapak tangan yang lembab,
oerasaan tidak tentu, sering menanykan hal yang sama secara berulang
(HIPKABI, 2014).
dapat berpengaruh tidak baik induksi anestesi dan pemulihan pasien, serta
komplikasi post operasi yang meningkat, selain itu akan membuang waktu dan
sumber daya yang telah disiapkan yang berdampak pada penurunan efisiensi
Cemas dan rasa takut suatu hal yang penting di turunkan selama periode
pre oprasi emosi di tambah dengan stress fisik bisa menyebabkan resiko
pembedahan (HIPKABI,2014).
1. secara Farmakologi
operasi untuk tindakan pembedahan harus terbebas dari rasa cemas dan
pre tindakan, agar tujuan pre tindakan berhasil rasa cemas berkurang atau
morfin bisa menurunkan angka kecemasan pada pasien pre oprasi dari hasil
a) Distraksi
mengalihkan perhatian pasien pada benda atau momen menarik
stimuli rasa cemas yang kirim ke otak, mengalihkan perhatian dari rasa
b) Relaksasi
turunnya semua fungsi yang dinaikkan oleh sistem saraf simpatis, dan
c) Memberikan Informasi
d) Terapi Humor
therapi humor bisa mengurangi rasa sakit fisik atau emosional dan stres.
yang
signifikan sebelum dan sesudah pemberian terapi humor terhadap pasien
e) Dukungan Spiritual
Kecemasan pada pasien pre pembedahan bila tidak cepat diatasi maka
informasi (educator)
KECEMASAN
terjadwal, ketika cemas indvidu merasa tidak nyaman atau bahkan berpikir
yang tidak lajim karena rasa cemas berlebih dapat memberikan tanda
a. Materi Kecemasan
meliputi:
1. Materi Psikoanalitik
psikoanalitik kecemasan adalah suatu masalah emosional terjadi
dorongan
(bahaya bisa meningkat). masalah tak sadar akan terjadi karena kemauan
2. Materi Interpersonal
harga diri individu yang buruk dan harga diri yang rendah
3. Materi prilaku
4. Materi Kognitif
Perasaan kognitif dengan kecemasan bisa berkenaan dengan fikiran
individu yang berkaitan dengan dirinya pribadi, keadaan kognitip yang tidak
akan terjadi.
5. Materi Biologis
1. Factor
cemas terjadi pada semua usia, namun lebih sering pada usia dewasa dan
lebih banyak pada perempuan dan terjadi pada usia 21-45 tahun.
yang sangat berharga dari awal dan sangat penting dalam pengobatan
Menurut Stuart & Sundeen (2007) peran merupakan sikap perilaku dan
masyarakat.
2. Faktor Ekstrinsik
medis.
umumnya berguna dalam mengubah pola pikesi, tingkah laku dan pola
4. Gejala somatic : bisa di rasakan dengan rasa sakit pada organ tubuh.
ringan, cemas sedang, cemas berat dan cemas berat sekali bisa di ukur
dengan orang baru kenal, takut pada binatang besar, suasana rame
6. Sedih yang dalam hingga hilang minat, bangun tengah malam, hobi
7. Gejala dan tanda somatik seperti nyeri sendi, kedutan otot, kadang
9. Tanda jantung nadi cepat, berdebar, nyeri dada, denyut nadi cepat,
11. Tanda dari lambung seperti sulit menelan,mual, perut melilit, nyeri
berkepanjangan
masa haid amat pendek, haid beberapa kali dalam sebulan,
berdiri.
kelompok yang di tandi dengan tanda dan gejala yang lebih specific,
dari tanda dan gejala diberi nilai atau angka (skor) mulai dari 0 - 4, yang
gejala
a. Definisi Murotal
ayat Al-qur’an yang di dengungkan dengan khusu tartil dan benar, dapat
merubah keadaan hati nurani menjadi lebih tenang, Lantunan ayat Al-
teraba lebih rileks dan aktivitas gelombang otak tidak berat (Heru, 2008).
alquran yang memiliki keutamaan dari isi kandungan nya, termasuk surat
Makiyah yang terdiri dari 7 ayat pada juz pertama mempunyai 139 huruf,
pergeseran lambat dengan pergeseran nada yang tajam dan turun naik
terjadi secara tajam.
dapat merubah sistem kimia tubuh sehingga tekanan darah bisa stabil dan
b. Manfaat Murottal
1. Menurunkan kecemasan
Pada penelitian (Zahrofi, dkk 2013) dan (Zanzabiela dan Alphianti,
yang lebih rendah dari pada pasien yang tidak diberikan terapi
murotal.
3. Nyeri di alihkan
Quran.
juga
termasuk insomnia (Oken, 2004, dalam Sokeh, Yunie & Chanif, 2013).
cairan telinga dari getaran ini bisa dihantarkan ke saraf koklea dari saraf
amigdala (alam bawah sadar), setelah alam bawah sadar terpengaruhi lalu
mendengar bancaan
Al- Quran, mampu mendatangkan ketengn hingga 97%- 99%. Hasil dari
No SOP Rasional
1. Mengucapkan salam
Perawat dan pasien memulai
Interaksi untuk berbicara secara
interpersonal untuk membangun dan
membina hubungan baik antara pasien
gambaran atau deskripsi mengenai kondisi pasien pre oprasi yang akan
I : Qs Alquran : Alfatihah
C : Tidak ada
O : Penurunan kecemsan
T : Tidak ada
1. Kriteria Inklusi :
surat alfatihah.
2. Kriteria Eksklusi
skrining awal.
Pengkajian Kualitas Studi
setiap studi memiliki kualitas yang baik. Jumlah ceklis yang digunakan
dalam JBI tersebut terdiri dari 9 pertanyaan, pilihlah jawaban yes jika
sesuai dengan yang terdapat pada artikel dan jelaskan oleh peneliti,
pilih jawaban no jika artikel tidak sesuai dengan pertanyaan atau tidak
tidak dijelaskan secara detail dan pilihan applicable jika tidak dapat
tersebut semakin baik dan valid. Pada penelitian ini terdapat 3 jurnal
yang sudah dilakukan JBI dan memiliki nilai lebih dari 80% maka dari
itu dapat disimpulkan bahwa artikel yang ditemukan sudah baik dan
valid.
Alat ukur atau data yang akan digunakan dalam studi kasus ini
(HRS-A) terdiri dari empat belas kelompok dirinci lagi dengan gejala-
gejala yang lebih specific. Menurut Hawari (2007) masing-masing
satu
standar operasional.
Peneliti melaporkan hasil studi kasus sesuai dengan data yang telah
sebagai berikut :
1. Observasi
2. Wawancara
Studi kasus ini dilakukan selama 3 hari yaitu dimulai pada tanggal
Penyajian Data
terstruktur atau narasi tentang laporan yang memuat dua bagian. Yang
data pendukung.
sopan tetap dalam batas norma yang kita anut atau keberatan
menjadi partisipan
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
4. Menguntungkan (Benefience)
asuhan keperawatan
BAB IV
Artikel
Artikel di sesuaikan dengan criteria inklusi dalam KIA m yang diekskulsi: (Alasan : ketidak sesuain antara eklusi dan inklusi pada kategori yg di cari sesuai judul m
(n = 3)
(n= 7)
Bagan 1 di atas menjelaskan :
A. Karakteistik Penelitian
Terdapat 3 artikel yang masuk dalam kajian studi kasus yang
memenuhi criteria inklusi rentang tahun publikasi dari 2013- 2022 pada 3
artikel tersebut terdapat persamaan dan perbedaan diantaranya jumlah
responden, tempat penelitian, karakteristik responden, metode penelitian,
instrumen yang digunakan serta hasil penelitian dengan penjabaran nya
tercantum dalam tabel sebagai berikut diantaranya :
Tabel ……………………………………………………………………
Tujuan Tempat Jenis Skor critical
Penulis Intervensi Hasil
Judul Penelitian Penelitian Penelitian Operasional
JBI
(3)
Epektivitas untuk diruang Wijaya Quasy Terapi murrotal
Suwanto, hasil uji Wilcoxon
therapy menggambar diberikan selama
Kusuma (W.K) Eksperimental menunjukan bahwa
murotal surat Ahmad kan terapi 15 menit
ada pengaruh
Al fatihah Hasan murrotal RSUD Ibnu dengan Mendengarkan
Basri, Al- Faatihah, penurunan tingkat
untuk untuk kecemasan sebelum
Sina Gresik rancangan (Pre-
menurunkan Mustamin menurunkan Bacaan Al-
dan sesudah
tingkat Umalekhoa tingkat pada bulan post test Faatihah yang
.”Volume didengarnya, diberikan terapi
pasien penderita murrotal, Hasil uji
07, Nomor November– Design). menghasilkan
kecemasan kecemasan Wilcoxon U = 00,2
pre oprasi 02” pasien pra- Desember 2016 impuls dari
talamus akan menunjukan hasil
operasi. signifikanhasil hitung
tetap
November dikirim ke ) = hasil
2016 amigdala, 0,002<
Hal. 173- walaupun tidak 0,05,
187 ditransmisikan ke
korteks. Apabila terapi murrotal
seseorang menunjukan bahwa
mendengar
bacaan Al- tingkat kecemasan
Fatihah secara mangalami
tartil dan didengar
penurunan dari
dengan hati yang
ridha dan ikhlas, kecemasan berat ke
maka bacaan Al-
Faatihah akan tidak cemas
berpengaruh disebabkan karena
positif terhadap
terapi murrotal tigkat
mental
kecemasan
responden berangsur
menurun drastis
dengan mengeluaran
tetesan air mata serta
rilex yang begitu
dalam dan seakan
ada merasakan ada
energy baru pada
tubuhnya.
penggunaan al-
qurán sebagai bahan
uji yaitu al-fatiha di
mana pada surat al-
fatiha apa bila
didengarkan alunan
surat ini, sinyal itu
akan ditangkap oleh
daun telinga.
Selanjutnya impuls
bacaan Al- Faatihah
diteruskan sampai
talamus(bagian batang
otak).
B. Hasil Studi Kasus
1. Gambaran Umum Lingkungan Study Kasus
Pada penelitian ini, peneliti memperoleh data dari RSUP Dr Hasan
Sadikin Bandung Bandung, Jawa Barat . dengan Luas area … hektar, yang
dipakai untuk RS 4,3 hektar, totalnya ada lima lantai gedung kemuning 5,
Rumah sakit ini memiliki fasilitas pelayanan rawat jalan (Klinik Penyakit
Psikiatri, Klinik Gigi, Klinik Gizi, Klinik Jantung, Klinik Bedah Mulut,
Rumah Sakit …
51
perawatan bagi pasien pre dan post operasi yang memiliki kapasitas bed
sebanyak … buah. Selain itu ruang kemuning ini pun sangat mendukung
lingkungan yang bersih, tenang serta pencahayaan yang cukup tidak terlalu
terang dan tidak terlalu redup sehingga penelitian ini bisa terlaksana
dengan baik.
2022, peneliti mulai mencari responden sesuai dengan kriteria eksklusi dan
mengikuti surat tersebut baik dalam hati maupun di lantunkan, dan klien
3. Hasil Implementasi
a. Karakteristik Responden
52
Table…
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan usia,
jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, pada pasien pre operasi
SKOR
53
A. EVALUASI THERAPI MUROTAL SURAT ALFATIHAH PADA
PASIEN PRE OPERASI SAAT PASIEN AKAN MASUK KAMAR
OPERASI THERAPI MUROTAL SURAT ALFATIHAH DI RSUP DR
HASAN SADIKIN BANDUNG
SKOR
4. Hasil Wawancara
masalah psikologis yang sering muncul pada pasien pre operasi yang
seperti ini pasien juga mengaku tidak tahu mengapa awalnya bisa seperti
ini, hal tersebut membuat pasien menjadi tidak percaya bahwa ia akan
wawancara berikut:
“kalau saya mau oprasi yang pertama kali bu.., saya merasa
takut untuk operasi ini, khawatir takut ada apa-apa kata orang
yang sudah di oprasi nanti di bius sadar lagi nya lama jadi
kepikiran”
55
Selanjutnya pasien diberikan kesioner mengenai pertanyaan-
merasa lemas, takut dan cemas untuk menjalani operasi ini, dan terkadang
dirinya merasa deg- degan dan khawatir sesuatu yang buruk akan terjadi
pada dirinya, serta merasakan nafas seperti cepat saat jantung berdebar,
iajuga mengatakan bahwa suka sakit jika area yang akan operasi itu
ditekan, pasien juga mengaku bahwa ia juga sulit untuk tidur karena
56
mau gak mau harus operasi biar bisa sehat lagi ya bu.. aamiin
pasien sudah mulai merasakan manfaat dari terapi murotal surat alfatihah,
lantunkan setiap bacaan solat baik pardu maupun sunah pasien sangat
khusu pada saat mengikuti dalam hati bacaan surat alfatihah tersebut dan
tenang”
57
“Dan saya yakin pasti semuanya akan baik-baik saja setelah operasi”
Pada saat ditawarkan untuk mengikuti terapi murotal surat al fatihah, pasien
awalnya merasa ragu dikarenakan mungkin masih bingung juga, tapi setelah dijelaskan
pasien akan di beri tahu cara mnedengarkan murotal surat alfatihah dengan henpon
lantunan qori muhamad akan terdengar kemudian pasien menyanggupinya dan mengikut.
Peneliti mengukur kembali tingkat kecemasannya dengan kuesioner ZSAS, setelah itu
dihitung kembali score kecamasannya dan hasilnya tingkat kecemasan pasien berasa
58
Prosedur Pelaksanaan Terapi murotal surat Al fatihah
murotal
Bina Trust
Klien mengatakan saat ini perasaannya sudah mulai lega
Klien setelah mengetahui dirinya harus menjalani o perasi besar membuat ia sangat
1.Menjelaskan terpukul
intervensi
Klien mampu mengulangi terapi murotal surat al fatihah
Klien menjadi kurang bersemangat menjalani aktivitas sehari-hari
terapi murotal surat alfatihah dan tujuan yang akanmengatakan
dilakukan mulai berserah diri kepada Allah tenta
Klien
Klien mudah merasa cemas, lelah, dan khawatir sesuatu yang akan terjadi
Menandatangani informed concent sebagai persetujuan mengikuti
Score kecemasan klienintervensi
menurun yang telah dijelaskan
Score kecemasan klien rata-rata pada nilai ringan dan sedang
Kontrak waktu selama 15 menit 1 kali pertemuan
Kurang Pengetahuan mengenai perjalanan penyakitnya Melakukan intervensi terapi murotal surat alfatihah
Pendukung Pendukung
1. Adanya dukungan dan keterlibatan 1. Keyakinan pasien
keluarga untuk melaksanakan 2. Pasien yang kooperatif
terapi murotal surat alfatihah (mau dan mampu)
Hambatan Hambatan
1. Kurangnya pengetahuan 1. Faktor keyakinan
keluarga mengenai terapi 2. Pasien tidak mengetahui tentang
murotal surat al fatihah murotal surat al fatihah
Pendukung Pendukung
1. Tersedianya SOP, terapi murotal 1. Mudah dilakukan
surat alfatihah lingkungan yang 2. Mudah dipahami dan di baca
tenang, dan pencahayaan yang cukup karena sebagai surat pembuka
Hambatan
1. Kurangnya informasi yang
Hambatan
diberikan oleh perawat terhadap
terapi nonfarmakologi
1. Didalam SOP tidak dicantumkan 2. Rasio perawat dan pasien 1:3
kapan waktu yang dilakukan
Sarana Prasarana Perawat
Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS)
Nomor Responden :
Nama Responden :
Tanggal Pemeriksaan :
Skor Total =
JBI Critical Appraisal Checklist for Randomized Controlled Trials
Reviewer (Pengulas) : ………………..
Author (Penulis) :
Year (Tahun Publikasi artikel) :
Judul : ……
Yes No Unclear NA
(Ya) (Tidak) (Tidak (Tidak dapat
jelas) diterapkan)
10. Apakah hasil diukur dengan cara yang sama untuk kelompok perlakuan?
□ □ □ □
11. Apakah hasil diukur dengan cara yang dapat diandalkan?
□ □ □ □
12. Apakah analisis statistic yang digunakan tepat?
□ □ □ □
13. Apakah desain percobaan sesuai, dan setiap penyimpangan dari desain RCT
standar (Pengacakan individu, kelompok pararel) diperhitungkan dalam
pelaksanaan analisis?) □ □ □ □
□
□
verall appraisal (Penilaian keseluruhan) : Include (Sertakan)
Exclude (Kecualikan)