Refleksi Dalam Pembelajaran Adalah Proses Yang Melibatkan Pemikiran Kritis Dan Analisis Diri Terhadap Pengalaman Belajar Yang Telah Dilalui

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

Refleksi dalam pembelajaran adalah proses yang melibatkan pemikiran kritis dan analisis

diri terhadap pengalaman belajar yang telah dilalui. Ini melibatkan evaluasi diri terhadap
pemahaman, keterampilan, dan sikap yang dikembangkan selama proses pembelajaran.
Refleksi membantu seseorang untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan area
pengembangan yang perlu diperhatikan.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa refleksi dalam pembelajaran penting:

1. Peningkatan pemahaman: Melalui refleksi, seseorang dapat menganalisis


pemahaman mereka terhadap materi pembelajaran. Mereka dapat
mengidentifikasi konsep atau topik yang masih belum dipahami sepenuhnya dan
mencari cara untuk memperbaikinya. Dengan mempertimbangkan apa yang telah
dipelajari, seseorang dapat menguji pemahaman mereka sendiri dan
memperkuat konsep-konsep yang masih belum jelas.
2. Pengembangan keterampilan: Refleksi membantu dalam mengenali keterampilan
yang telah dikembangkan selama pembelajaran. Seseorang dapat mencatat
keterampilan baru yang telah dikuasai atau mengidentifikasi area yang
memerlukan perbaikan. Misalnya, jika seseorang sedang belajar berbicara di
depan umum, refleksi dapat membantu mereka mengenali kekuatan dan
kelemahan dalam penyampaian mereka, dan memberi tahu mereka di mana
mereka perlu fokus untuk meningkatkan keterampilan berbicara di depan umum.
3. Pengembangan sikap: Pembelajaran tidak hanya tentang pengetahuan dan
keterampilan, tetapi juga tentang pengembangan sikap yang positif. Dalam
refleksi, seseorang dapat mengevaluasi sikap mereka terhadap pembelajaran,
seperti kegigihan, ketekunan, kerja sama, atau rasa ingin tahu. Refleksi ini dapat
membantu seseorang mengenali sikap yang perlu ditingkatkan dan membantu
mereka tumbuh sebagai pembelajar yang lebih efektif.
4. Peningkatan metakognisi: Refleksi juga melibatkan metakognisi, yaitu
pemahaman tentang bagaimana seseorang belajar dan memproses informasi.
Dengan merefleksikan proses pembelajaran mereka, seseorang dapat
mengidentifikasi strategi pembelajaran yang efektif dan mengubah strategi yang
kurang efektif. Hal ini membantu seseorang menjadi pembelajar yang lebih sadar
dan efisien.
5. Pengaturan tujuan: Melalui refleksi, seseorang dapat mengevaluasi tujuan mereka
dalam pembelajaran. Mereka dapat menilai apakah tujuan mereka telah tercapai
atau apakah mereka perlu menetapkan tujuan baru. Refleksi membantu
seseorang memahami arah yang ingin mereka capai dalam pembelajaran dan
memberikan motivasi untuk terus belajar dan tumbuh.
Dalam melakukan refleksi dalam pembelajaran, beberapa langkah yang dapat diambil
adalah:

1. Carilah waktu dan tempat yang tenang untuk merefleksikan pengalaman


pembelajaran.
2. Tinjau kembali materi yang telah dipelajari dan

3. 4 Model Refleksi Praktik


Pembelajaran dan Asesmen (4F, 4C,
Deal, dan Papan Cerita Reflektif)
4. kurikulum merdeka•8 Mar 2023
5. Kurikulum Merdeka menjadi landasan bagi pelaksanaan proses pendidikan di
Indonesia untuk saat ini. Kurikulum Merdeka dianggap dapat menjadi solusi
dalam menghadapi ketertinggalan pendidikan di Indonesia selama terjadinya
pandemi COVID-19 dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini.
6. Apa keistimewaan dari Kurikulum Merdeka ini? Apa yang membuatnya berbeda
dengan kurikulum-kurikulum yang sebelumnya pernah diterapkan di Indonesia?
7. Kurikulum Merdeka ini memberikan kebebasan dan kemerdekaan dalam proses
pembelajaran. Tak hanya bagi siswa, tetapi juga untuk guru. Pada Kurikulum
Merdeka, siswa diberikan kebebasan dan kemerdekaan untuk belajar sesuai minat
dan bakatnya masing-masing. Adapun bagi guru, Kurikulum Merdeka juga
memberikan keleluasaan dalam memilih model pembelajaran.
8. Ciri yang paling menonjol dari Kurikulum Merdeka ini adalah memiliki kegiatan
intrakurikuler yang beragam. Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan dalam
pembelajaran. Sehingga, siswa memiliki cukup waktu untuk memahami materi
secara mendalam dan mengembangkan kompetensinya secara optimal.
9. Pada Kurikulum Merdeka, selain metode pembelajaran, refleksi dan asesmen
merupakan hal yang penting. Tulisan ini selanjutnya akan membahas tentang 4
model refleksi praktik pembelajaran dan asesmen (4F, 4C, Deal, dan Papan Cerita
Reflektif).
10. Refleksi Praktik Pembelajaran
11. Refleksi praktik pembelajaran adalah salah satu kegiatan pembelajaran di mana
siswa memberikan umpan balik kepada guru dan terhadap kegiatan pembelajaran
yang sudah dilakukan. Dalam penerapannya, refleksi pembelajaran dapat
dilakukan dalam bentuk penilaian tertulis dan lisan yang dilakukan siswa untuk
guru maupun guru untuk siswa. Hal ini berguna untuk mengekspresikan kesan
konstruktif, harapan, serta kritik terhadap suatu proses pembelajaran.
12. Melalui kegiatan refleksi praktik pembelajaran ini, guru bisa mengetahui
pendapat siswa terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung. Siswa
akan memberikan opininya, baik yang bersifat positif maupun negatif.
13. Refleksi praktik pembelajaran ini membuat guru mengetahui hal-hal apa saja
yang perlu dipertahankan dan apa saja yang perlu ditingkatkan untuk proses
pembelajaran selanjutnya. Hasil refleksi praktik pembelajaran ini menjadi bahan
observasi dan evaluasi guru terhadap proses pembelajaran yang sudah
dilaksanakan.
14. Tujuan Refleksi Praktik Pembelajaran
15. 1. Mengetahui minat siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran secara nyata.
16. 2. Melakukan pengukuran pada penerapan model, metode, strategi, dan teknik
pembelajaran terhadap tingkat keberhasilan yang dilakukan oleh guru.
17. 3. Mengidentifikasi dan mengevaluasi apa yang telah dilakukan oleh guru dalam
penyampaian materi dan penguasaan kelas.
18. 4. Mengetahui kebutuhan dan keinginan siswa sehingga guru bisa memperbaiki
rancangan pembelajaran yang lebih baik untuk kegiatan pembelajaran siswa
selanjutnya.
19. 5. Memahami respon siswa dalam proses kegiatan belajar dan penyampaian
materi pembelajaran.
20. 6. Membantu guru memahami kelemahan atau kekurangan dari sebuah
pembelajaran supaya lebih baik untuk guru dan juga murid di periode berikutnya.
21. 7. Memahami akurasi dari sebuah model, metode, strategi, dan teknik
pembelajaran yang sudah diimplementasikan supaya dapat terus dilakukan
evaluasi.
22. 8. Guru bisa membuat kegiatan belajar-mengajar yang lebih efektif dalam
pembelajaran di kemudian hari.
23. 4 Model Refleksi Praktik Pembelajaran dan
Asesmen (4F, 4C, Deal, dan Papan Cerita Reflektif)
24. Refleksi praktik pembelajaran dan asesmen ini memilik empat model, yaitu
sebagai berikut:
25. 1. 4F
26. Refleksi praktik pembelajaran dan asesmen model 4 F ini terdiri dari Facts,
Feelings, Findings, dan Future. Facts (fakta) di sini adalah peristiwa. Ceritakan
peristiwa yang telah dialami selama proses pembelajaran. Mulai dari hal apa saja
yang telah terjadi, manfaat apa yang didapat, serta hambatan maupun kesulitan
apa yang dihadapi selama proses pembelajaran berlangsung.
27. Feelings di sini adalah perasaan. Ceritakan bagaimana perasaan Anda saat
melakukan proses pembelajaran. Apa saja yang Anda rasakan? Apakah Anda
merasa senang saat proses pembelajaran? Ataupun justru sebaliknya. Ceritakan
juga hal apa yang membuat Anda merasa memiliki perasaan seperti itu. Hal apa
yang membuat bahagia maupun hal apa yang membuat Anda sedih.
28. Findings di sini adalah menceritakan hal apa yang sudah dipelajari hari ini.
Lakukan elaborasi juga dengan pembelajaran yang paling berkesan. Ceritakan apa
saja yang sudah Anda dapatkan selama proses pembelajaran.
29. Future di sini adalah manfaat yang didapatkan saat pembelajaran yang telah
dilakukan. Ceritakan apakah manfaat ini bisa membantu peran Anda di masa
mendatang. Ceritakan apa yang akan Anda lakukan di masa depan berdasarkan
manfaat pembelajaran yang telah didapatkan saat ini.
30. 2. 4C
31. Model refleksi praktik pembelajaran dan asesmen selanjutnya adalah 4C. Model 4
C (Connection, Challenge, Concept, dan Change). Adapun yang mengembangkan
model 4C ini, yaitu Ritchhart, Church, dan Morrison (2011).
32. Connection (koneksi) di sini adalah menceritakan tentang keterkaitan antara
materi yang telah didapatkan dengan peran yang dimiliki.
33. Challenge (tantangan) di sini adalah apakah ada perbedaan dari ide, materi,
ataupun praktik pembelajaran yang sebelumnya telah dimengerti dengan yang
baru saja didapatkan.
34. Concept (konsep) di sini artinya bagaimana Anda menceritakan konsep-konsep
utama dari materi yang telah dipelajari dan materi mana yang penting untuk
proses pembelajaran selanjutnya.
35. Change (perubahan) di sini adalah perubahan apa yang akan dilakukan setelah
mendapatkan materi pelajaran. Apa dampak proses pembelajaran yang sudah
berlangsung? Apakah akan mendorong Anda untuk melakukan sebuah perubahan
di masa mendatang?
36. 3. DEAL
37. Model refleksi praktik pembelajaran dan asesmen selanjutnya adalah model DEAL.
Model DEAL ini adalah Description, Examination, and Articulation of
Learning (DEAL). Adapun yang mengembangkan model DEAL ini, yaitu Ash dan
Clayton (2009).
38. Description, di sini adalah mendeskripsikan pengalaman yang dialami dengan
menceritakan unsur 5W+1H (Apa/What, Siapa/Who, Di mana/Where, Kapan/When,
Mengapa/Why, dan Bagaimana/How);
39.
40.

KejarpenaMiela Baisuni
41.

42.
43. Examination, di sini adalah menganalisis pengalaman tersebut dengan
membandingkannya terhadap tujuan/rencana yang telah dibuat sebelumnya;
44. Articulation of Learning, di sini adalah menjelaskan hal yang dipelajari dan
rencana untuk perbaikan di masa mendatang.
45. 4. Papan Cerita Reflektif
46. Model praktik pembelajaran dan asesmen yang terakhir adalah model papan
cerita reflektif atau yang disebut dengan storyboard. Model papan cerita reflektif
ini terdiri dari 4 gambar bersambung yang mengilustrasikan refleksi Anda tentang
suatu peristiwa, kemudian di setiap gambar diberi penjelasan singkat untuk
setiap gambar.
47. Saat melakukan refleksi dan asesmen menggunakan model ini, yang perlu Anda
lakukan adalah menggambar papan cerita. Gambar apa yang menjadi refleksi
Anda selama proses pembelajaran yang sudah berlangsung. Ceritakan dalam
bentuk gambar dengan cerita yang bersambung.
48. Anda cukup menggambar empat gambar bersambung untuk melakukan refleksi
praktik pembelajaran dan asesmen dalam model papan cerita reflektif. Jangan
lupa, gambar sesuai refleksi yang akan Anda ungkapkan.
49. Refleksi pembelajaran dan asesmen adalah tahapan penting dalam implementasi
Kurikulum Merdeka. Asesmen tanpa umpan balik hanyalah data administratif
tanpa arti dan tidak berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran. Hasil
asesmen siswa pada periode tertentu bisa dijadikan umpan balik dalam
melakukan refleksi pembelajaran.
50.
51. Inilah Metode Pembelajaran Mandiri yang Bisa Digunakan Guru di Kelas
52. Metode pembelajaran mandiri merupakan strategi pembelajaran kesetaraan yang
dilakukan secara individu maupun kelompok. Dalam penerapannya, metode ini harus
dikelola dengan baik oleh guru, yang mana harus melalui proses perencanaan yang
dilakukan secara matang
53.

KejarpenaAgnes Meilina
54.

Demikian artikel tentang 4 model refleksi praktik pembelajaran dan asesmen (4F, 4C, Deal, dan Papan
Cerita Reflektif). Semoga artikel ini bisa membantu Anda dalam menyusun refleksi praktik pembelajaran
dan asesmen sehingga dapat membantu kegiatan belajar-mengajar menjadi lebih komunikatif.

Anda mungkin juga menyukai