Anda di halaman 1dari 4

Tugas bahasa Indonesia

Novel sejarah

(Menganalisis film sang kiai)

Kelompok :

1. Adinda Aulia Najwa Riyandri

2. Hanamery oktaviana Sianturi

3. Nanda halimi jamil

4. Surya tamam
Sinopsis Film Sang kiai :

Film Sang Kiai merupakan film yang disutradarai oleh Rako Prijanto dan dirilis pada tahun 2013. Film ini
mengangkat kisah para pejuang Indonesia terhadap penjajah Jepang Berawal pada tahun 1942 saat Jepang
melakukan emansipasi ke Indonesia. Beberapa kiai ditangkap karena melakukan perlawanan terhadap
penjajah Jepang. Jepang ternyata tidak lebih baik dari Belanda. Jepang mulai melarang pengibaran
bendera Merah Putih, melarang lagu Indonesia Raya, dan memaksa rakyat Indonesia untuk melakukan
Sekerei (menghormat kepada Matahari). KH Hasyim Asy'ari adalah pimpinan Pondok Pesantren
Tebuireng di Jombang, Jawa Timur sekaligus merupakan salah satu ulama yang paling dihormati dan
berpengaruh di tanah Jawa yang menjadi tokoh sentral dalam film ini. Dia ditangkap karena menentang
keinginan penjajah Jepang, KH Hasyim Asy'ari menganggap peraturan tersebut melanggar akidah Islam.
Para santri yang mengetahui gurunya tersebut ditangkap oleh penjajah Jepang tidak tinggal diam
termasuk sang putra KH Wahid Hasyim. Mereka berusaha mencari cara untuk membebaskan sang kiai
dari tangan penjajah. Setelah waktu yang cukup lama dan panjang akhirnya KH Hasyim Asyari berhasil
dibebaskan Namun, kebabasan Sang Kiai tidak membuat penjajah Jepang mundur. Jepang memaksa
rakyat Indonesia untuk melimpahkan hasil bumi. Jepang menggunakan Masyumi yang diketuai KH.
Hasyim Asy'ari untuk menggalakkan bercocok tanam dan rakyat wajib menyetor hasil panennya kepada
penjajah Jepang. Rakyat tidak setuju dengan keputusan yang dibuat oleh penjajah Jepang, hingga
akhirnya para rakyat melakukan perang dengan para penjajah. Jepang pun kalah perang dan Sekutu mulai
datang Soekarno sebagai presiden saat itu mengirim utusannya ke Tebuireng untuk meminta KH Hasyim
Asy'ari membantu mempertahankan kemerdekaan. KH Hasyim Asy'ari menjawab permintaan Soekarno
dengan mengeluarkan Resolusi Jihad yang kemudian membuat barisan santri dan masa penduduk
Surabaya berduyun-duyun tanpa rasa takut melawan sekutu di Surabaya. Para Santri bersiap untuk
berjihad.

Unsur Instrinsik :

Tema › perjuangan membela tanah air dan berjihad menegakkan akidah agama Islam.

Tokoh dan Penokohan › ℅ KH Hasyim Asyari, ia merupakan ulama besar Indonesia yang memiliki
keimanan yang teguh dan kuat.

℅ KH Wahid Hasyim, ulama yang suka dengan kedamaian dan memiliki prinsip mufakat adalah cara
untuk menyelesaikan masalah.

℅ Harun, sosok pemuda yang pemberani dan keras kepala

℅ Wahid hasyim , dia adalah salah satu dari putra sang kiai, cara berpakaianya seperti seorang bahawa
dia memiliki pendidikan yang lumayan tinggi, hidupnya serba cukup dan pergaulanya dengan
masyarakat ramah dan baik wahid hasyim juga patuh pada kedua orang tuanya, semangat, rajin, dan
suka menolong sesama dan juga sabar dalam menghadapi permasalahan.

Alur › Alur yang digunakan dalam cerita Sang Kyai ini yaitu menggunakan alur campuran. Dimana
terdapat alur maju dan alur mundur di dalam ceritanya.
Latar Waktu › Latar waktu yang digunakan dalam cerita tersebut yaitu pagi, siang, sore dan malam hari.

Latar Tempat › Latar tempat yang digunakan dalam cerita yaitu di Tebuireng, pesantren, dan Surabaya.

Latar suasana › a. mengharukan

℅ pada saat meninggalnya teman harin yaitu hamid karena di tembak oleh tentara jepang

℅ketika meninggalnya harun karena terkena granat oleh pasukan sekutu

℅pada saat meninggalnya sang kiai di kursi karena mendengar berita bahwa sekutu telah kembali
menguasai Indonesia

b. membahagiakan

℅ ketika harun menikah dengan sari

℅ ketika sang kiai di bebaskan dari pasukan jepang

℅ ketika merdekanya Indonesia

Amanat › Dari film yang berjudul ”sang kiai” tersimpan beberapa amanat yang ingin disampaikan olleh
penulis kepada penonton yaitu : a. Semangat dan terus berjuang dalam film ini semangat dan
perjuangan para santri dan rakyat Indonesia dalam merbutkan kemerdekaan sangatlah tinggi.

b. Sabar

Dalam mengapai kemerdekaan juga para santri dan para penduduk Indonesia sabar dalam menghadapi
tingkah laku dari para penjajah

c. Adil

Dalam film ini menggambarkan bagaimana keadilan yang dilakukan oleh pemerintah jepang dan mereka
sama sekali tidak adil.

d. Tidak pernah putus asa

Dalam merebutkan kemerdekaan dan mengusir para penjajah dari Indonesia para santri tidak mengenal
yang namanya putus asa

e. Kasih sayang

Dalam film ini juga menampilkan rasa kasih sayang kiai kepada para santri dan sebaliknya

f. Tolong menolong
Dalam film ini ada juga seorang penduduk jepang akan tetapi ia ber agama islam dan menolong kepada
sesama muslim untuk berhubungan dengan tentara Jepang.

Unsur ekstrinsik :

Nilai religi › Yaitu ketauhidan yang kuat dari KH Hasyim Asyari sehingga menolak kegiatan Serakai.

Nilai moral › Sikap gegabah Harun yang mendahulukan kekerasan dan grasak grusuk menjadikan
terjadinya penambahan jumlah korban saat ingin membebaskan KH Hasyim Asyari.

Nilai Sosial › Yang terlihat dari nilai sosial yaitu dimana setiap santri saling membantu dalam kesulitan
Dan dengan resolusi jihad yang digemakan di pesantren menjadikan para santri menjadi barisan pertama
melawan sekutu.

Nilai budaya › Kisah perjalanan sang Kyai Haji Hasyim Asyhari mengajar kita sebagai negara yang
memiliki keberagaman budaya, keyakinan, dan memiliki kekayaan alam melipah tetapi tetap menerapkan
“Bhineka Tunggal Ika” Ketika pendakwah menjadi pemimpin sebuah organisasi, ia memiliki otoritas
untuk membuat budaya organisasi yang diberlakukan kepada bawahan Dalam hal ini, K.H. Hasyim
Asy‟ari merupakan seorang pimpinan organisasi Islam yaitu Nahdhatul Ulama, dan juga pimpinan
pesantren. Beliau senantiasa mendidik santrinya dengan lemah lembut, namun tetap tegas misalnya ketika
ada santri yang tidak ikut shalat berjamaah, maka akan diberi hukuman.

Nilai estetis › - Penyutradaraan dan pengambilan gambar: Film "Sang Kiai" menggunakan teknik-teknik
sinematografi yang menarik seperti penggunaan pencahayaan yang dramatis, pengambilan gambar yang
indah, dan kostum yang sesuai dengan setting waktu. Hal ini memberikan nilai estetis dalam pengalaman
menonton film.

- Musik dan pengaruh budaya Jawa: Film ini juga menggunakan musik tradisional Jawa dan mengambil
kerangka budaya Jawa dalam cerita yang memberikan aspek nilai estetis yang khas.

- Deskripsi dan dialog dalam novel: Novel "Sang Kiai" memberikan gambaran lebih dalam mengenai
perjuangan Kiai Haji Ahmad Dahlan melalui deskripsi dan dialog yang ditulis dengan cermat. Hal ini
memungkinkan pembaca untuk lebih mendalami karakter dan pemikiran para tokoh dalam novel.

Anda mungkin juga menyukai