Anda di halaman 1dari 4

Nama : Reza Dwi Kurniawan

Kelas : 1AP1
NIM : 992022018

Tugas Pertemuan 12

Pilihan Ganda!!

1) D. Sebagai suatu pedoman yang bertujuan untuk mempermudah wajib pajak terutama
dalam menunaikan kewajibannya, terutama yang berkaitan dengan pembayaran pajak dan
sejenisnya.
2) A. Laporan laba rugi untuk periode tahun yang lalu.
3) B. Wajib Pajak Badan dan Wajib Pajak Orang Pribadi.
4) D. Pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang Rupiah dapat
diselenggarakan oleh WP setelah mendapat izin Menteri Keuangan.
5) B. Penghitungan Kekayaan Kena Pajak.
6) C. Wajib Pajak yang mendaftarkan emisi sahamnya baik sebagian maupun seluruhnya di
bursa efek dalam negeri.
7) C. Sebelum tahun buku yang diselenggarakan dengan menggunakan bahasa Inggris dan
satuan mata uang Dollar Amerika Serikat tersebut dimulai.
8) E. di Indonesia dengan menggunakan huruf Arab, angka Arab dan satuan mata uang
Rupiah sebesar nilai yang sebenarnya dan/atau seharusnya terjadi dan disusun dalam
bahasa Indonesia atau dalam bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.
9) C. Pencatatan dilakukan oleh Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan suatu kegiatan
usaha atau pekerjaan bebas dengan peredaran bruto (pmzet) kurang dari Rp 4,8 miliar
dalam satu tahun, dapat menggunaan Norma Penghitungan Penghasilan Neto (NPPN)
dalam menghitung penghasilan neto, dengan syarat harus memberitahukan ke Direktorat
Jenderal Pajak (DJP) dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan pertama dari tahun pajak yang
bersangkutan.
10) E. Pembukuan dilakukan dengan terdiri atas catatan mengenai harta, kewajiban, modal,
penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian sehingga pajak yang terutang
nantinya dapat dihitung.
11) E. Bagi Wajib Pajak yang memiliki lebih dari satu jenis usaha atau tempat usaha, maka
pencatatan harus menggambarkan secara jelas untuk masing-masing jenis usaha atau
tempat usaha yang bersangkutan.
12) C. Bahasa pada pembukuan adalah menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata
uang Rupiah yang disusun dalam Bahasa Indonesia ataupun dalam bahasa asing sesuai
dengan perizinan dari Menteri Keuangan, sedangkan pencatatan menggunakan Bahasa
Indonesia dan mata uang rupiah.
13) D. Merupakan peredaran bruto dari usaha, termasuk dari usaha cabang, selain peredaran
bruto dari usaha yang atas penghasilannya yang bersifat final berdasarkan ketentuan
Peraturan Perundangan-undangan di bidang perpajakan.
14) D. Menerima penghasilan dari usaha, tidak termasuk penghasilan dari jasa sehubungan
dengan pekerjaaan bebas, dengan peredaran bruto tidak melebihi Rp4.800.000.000 dalam
satu tahun pajak.
15) B. orang pribadi yang menjalankan aktivitas perdagangan atau jasa yang menggunakan
sarana bongkar pasang serta memanfaatkan tempat umum.

Essay!!

1) Perbedaan antara pembukuan dan pencatatan;


a. Pembukuan
Perbedaan : pembukuan adalah proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk
mengumpulkan data dan informasi keuangan.
b. Pencatatan
Perbedaan : pencatatan adalah pengumpulan data yang dikumpulkan secara teratur
tentang peredaran atau penerimaan bruto.
Pembukuan dan pencatatan merupakan sama sama proses pengumpulan data dalam
kegiatan perpajakan.
2) Penyelenggaraan pembukuan dengan menggunakan bahasa Inggris dan satuan mata uang
Dollar Amerika Serikat oleh WP harus terlebih dahulu mendapat izin tertulis dari Menteri
Keuangan, kecuali WP dalam rangka Kontrak Karya atau WP dalam rangka Kontraktor
Kontrak Kerja Sama.
Izin tertulis dapat diperoleh WP dengan mengajukan surat permohonan kepada Kepala
Kantor Wilayah, paling lambat 3 (tiga) bulan:
 Sebelum tahun buku yang diselenggarakan dengan menggunakan bahasa Inggris
dan satauan mata uang Dollar Amerika Serikat tersebut dimulai;
 Sejak tanggal pendirian bagi WP baru untuk Bagian Tahun Pajak atau Tahun
Pajak pertama

3) Subjek Pajak adalah orang pribadi dan badan yang menerima penghasilan dari usaha
dengan peredaran bruto dibawah 4,8 miliar dalam satu tahun pajak.
Non Subjek Pajak dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 adalah orang
pribadi yang menjalankan aktivitas perdagangan atau jasa yang menggunakan sarana
bongkar pasang serta memanfaatkan tempat umum.
Non Objek Pajak dalam PP No. 46 Tahun 2013 adalah penghasilan dari jasa terkait
dengan pekerjaaan bebas, di antaranya adalah dokter, advokat atau pengacara, PPAT,
notaris, akuntan, pembawa acara, pemain musik, dan segala ketentuan yang dijelaskan
dalam Pasal 2 ayat (2) PP No. 46 Tahun 2013.

4) Syarat-syarat penyelenggaraan pencatatan yaitu:


 Dalam pencatatan, harus menggambarkan adanya peredaran atau penerimaan bruto
dan jumlah penghasilan bruto yang diterima atau diperoleh.
 Harus menggambarkan adanya penghasilan yang bukan objek pajak dan penghasilan
yang pengenaan pajaknya bersifat final.
 Bagi Wajib Pajak yang memiliki lebih dari satu jenis usaha atau tempat usaha, maka
pencatatan harus menggambarkan secara jelas untuk masing-masing jenis usaha atau
tempat usaha yang bersangkutan.
 Selain menyelenggarakan pencatatan, Wajib Pajak orang pribadi juga harus
menyelenggarakan pencatatan atas harta dan kewajiban
5) Ada pengecualian untuk Non Objek Pajak yang tidak dikenakan pajak berdasarkan PP
No. 46 Tahun 2013 meskipun memiliki usaha dengan peredaran bruto dibawah 4,8 miliar.
Usaha perdagangan barang maupun jasa dikenakan PPh Final yang diatur dalam Pasal 4
ayat (2) contohnya adalah usaha sewa kamar kos, jasa konstruksi, sewa rumah, usaha
migas dan lain sebagainya yang dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai