Makalah Alex Mesin
Makalah Alex Mesin
Makalah Alex Mesin
PISAU CUKUR
Disusun Oleh :
TAHTA MAGHFIRIN ALEX
22.542.0011
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah untuk
memenuhi tugas akhir di Universitas Panca Marga dengan judul ”Pisau Cukur”
dengan penuh kelancaran.
Pada kesempatan ini, dengan sepenuh hati kami mengucapkan terima
kasih atas bimbingan dan dukungannya kepada yang terhormat:
1. Bapak Ahmad Izzuddin, S.T., M.Kom, selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Informatika Universitas Panca Marga.
2. Bapak Djoko Wahyudi, S.T., M.T, selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik dan Informatika Universitas Panca Marga.
3. Bapak Alief Muhammad, S.T., M.T, selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Metalurgi yang telah membimbing dengan penuh kesabaran, serta
memberikan arahan, motivasi dan dukungannya terhadap penulis.
4. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Tenik hususnya Dosen Teknik Mesin Universitas
Panca Marga yang telah memberikan masukan dan ilmu pengetahuan dalam
penyusunan skripsi.
5. Teristimewa untuk orang tua yang selalu mendo’akan yang terbaik.
6. Keluarga dan sahabat-sahabat yang senantiasa memberikan bantuan dan
dukungan dalam menyelesaikan Makalah Tugas Akhir ini.
7. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang
telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Mudah-mudahan laporan ini bermanfaat bagi semua pihak. Namun
demikian, penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
untuk perbaikan di waktu yang akan datang. Semoga Makalah Tugas Akhir ini
dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca sekalian.
Probolinggo, 05 Juli 2023
Penulis,
Tahta Maghfirin Alex
ii
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3 Manfaat ..................................................................................................... 3
BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................................... 5
2.1 Teori Bahan .............................................................................................. 5
2.1.1 Perancangan Produk .......................................................................... 5
2.1.2 Baja Karbon ...................................................................................... 5
2.1.3 Baja Karbon Rendah ......................................................................... 6
2.1.4 Baja Karbon Sedang.......................................................................... 6
2.1.5 Baja Karbon Tinggi ........................................................................... 7
2.1.6 Kayu .................................................................................................. 7
2.1.7 Logam ............................................................................................... 8
2.1.8 Lapisan Tahan Karat atau Stainless Steel ......................................... 9
2.1.9 Besi.................................................................................................... 9
2.2 Teori Heat Treatment (Perlakuan Panas) ............................................... 11
2.3 Teori Pembuatan Alat ............................................................................. 13
BAB III METODE .............................................................................................. 15
3.1 Alat Dan Bahan ...................................................................................... 15
3.1.1 Alat .................................................................................................. 15
3.1.2 Bahan............................................................................................... 17
3.2 Proses Pembuatan ................................................................................... 18
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 20
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 20
4.2 Saran ....................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 22
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
menyebar ke seluruh dunia dan mengalami variasi desain dan material yang
digunakan berdasarkan budaya masing-masing. Pada zaman Romawi, pisau cukur
mulai menggunakan teknologi lipat yang memudahkan penyimpanan dan
transportasi. Seiring dengan perkembangan peradaban, teknik pembuatan pisau
cukur semakin berkembang dan mencapai puncaknya selama abad ke-18 dan ke-
19.
Pada awalnya, pisau cukur dibuat dari logam, seperti tembaga atau baja.
Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan penemuan baru, bahan-
bahan yang lebih baik telah digunakan. Pada abad ke-18, baja karbon tinggi
menjadi populer karena ketajamannya yang lebih baik dan daya tahan yang lebih
lama. Selain itu, kemajuan dalam industri logam membawa pisau cukur berbahan
dasar stainless steel, yang tahan karat dan menjaga kebersihan pisau. Desain pisau
cukur telah mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu. Awalnya, pisau
cukur memiliki bentuk yang sederhana dan hanya memiliki satu sisi yang tajam.
Namun, di abad ke-19, pisau cukur berbentuk "straight razor" menjadi populer
dengan dua sisi tajam dan bilah yang lebih lebar. Pada abad ke-20, muncul pisau
cukur berbentuk "safety razor," yang mengurangi risiko cedera karena memiliki
mekanisme pengaman pada bilahnya. Kemudian, teknologi elektrik
memperkenalkan pisau cukur elektrik, yang semakin mudah digunakan dan
memungkinkan hasil cukur yang lebih cepat.
Proses pembuatan pisau cukur menggabungkan keahlian kerajinan tangan
dengan teknologi modern. Langkah pertama adalah memilih bahan yang tepat,
seperti stainless steel yang berkualitas tinggi. Selanjutnya, bahan dipanaskan,
dibentuk, dan dihaluskan untuk menciptakan pisau yang tajam dan presisi. Setelah
itu, pisau dicetak dan dirakit, termasuk proses pengujiannya untuk memastikan
kualitas dan keamanan. Dalam era teknologi modern, pisau cukur juga telah
mengalami inovasi yang signifikan. Pisau cukur elektrik semakin canggih dengan
fitur-fitur pintar seperti sensor kelembaban dan kemampuan mengenali wajah
untuk memberikan cukuran yang lebih efisien dan nyaman. Selain itu, teknologi
pelapisan yang maju memungkinkan pembuatan pisau yang lebih tahan lama dan
tahan terhadap korosi.
3
Dalam latar belakang ini, kita telah melihat bahwa pisau cukur telah
menjadi bagian integral dari peradaban manusia selama berabad-abad. Sejarah,
bahan, desain, dan teknologi pembuatan pisau cukur telah mengalami evolusi
yang luar biasa, dan inovasi terus berlanjut untuk meningkatkan kualitas dan
kenyamanan penggunaan. Sehingga penulis tertarik untuk menyelesaikan Tugas
Akhir Mata Kuliah tentang “Pisau Cukur”. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan lebih dalam tentang pentingnya pisau cukur dalam
kehidupan sehari-hari dan perkembangan yang telah dicapai dalam pembuatannya.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dalam pembuatan Pisau Cukur antara lain :
1. Pisau cukur modern dirancang untuk memberikan kenyamanan selama proses
mencukur. Pisau yang tajam dan presisi dapat mengurangi gesekan pada kulit,
mengurangi risiko iritasi, atau luka pada wajah. Selain itu, dengan
menggunakan pisau cukur pribadi yang dibersihkan secara teratur, kebersihan
bisa lebih terjaga, dan risiko infeksi akibat penggunaan alat cukur yang
bersamaan dapat dihindari.
2. Pisau cukur memungkinkan untuk mencukur dengan presisi lebih tinggi
dibandingkan dengan alat cukur listrik atau alat cukur biasa. Ini
memungkinkan pemotongan yang lebih rapi dan lebih halus, menghasilkan
hasil cukur yang lebih baik dan tahan lebih lama.
3. Meskipun biaya awal untuk membeli pisau cukur mungkin lebih tinggi
daripada alat cukur sekali pakai, dalam jangka panjang, pisau cukur bisa lebih
ekonomis. Pisau cukur dapat digunakan berulang kali dengan mengganti
bilahnya secara berkala, sehingga mengurangi kebutuhan untuk membeli alat
cukur baru.
4
5
6
4. Nitrogen Sedikit
5. Abu 0,1
Unsur-unsur kayu tergabung dalam sejumlah senyawa organic yang terdiri dari
selulosa, hemiselulosa dan lignin.
Sebagai sumber daya alam yang berasal dari proses alami, kayu
merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai
dengan kemajuan teknologi. Kayu merupakan suatu alternatif dalam
pembangunan sebuah rumah. Menurut kekuatan yang dimiliki, kayu dapat
dijadikan struktur dalam sebuah bangunan. Di daerah pedalaman pembangunan
rumah atau gedung pertemuan masih menggunakan kayu. Selain itu, kemudahan
pengerjaan kayu juga menjadi salah satu alasan kayu digunakan.
a. Rasa dan bau logam yang amis pada air, disebabkan karena bakteri
mengalami degradasi.
b. Menimbulkan warna kecoklat-coklatan pada pakaian putih.
c. Meninggalkan noda pada bak-bak kamar mandi dan peralatan lainnya (noda
kecoklatan disebabkan oleh besi).
d. Dapat mengakibatkan penyempitan atau penyumbatan pada pipa.
ketajaman bilah pisau cukur sangat penting untuk memberikan hasil cukur yang
baik. Bilah biasanya datar dengan tepi tajam yang disebut tepi tajam (keen edge)
dan punggung (spine) yang tidak tajam. Bilah pisau cukur harus diasah dengan
hati-hati untuk mencapai ketajaman optimal. Proses pengasahan bisa dilakukan
dengan tangan atau menggunakan alat khusus seperti batu asah atau sabuk
pengasah. Jika pisau cukur terbuat dari beberapa bagian yang berbeda, mereka
harus dielas atau dipasang dengan tepat agar kuat dan tahan lama. Pisau cukur
biasanya dilengkapi dengan pegangan yang nyaman untuk digenggam. Pegangan
ini bisa terbuat dari berbagai bahan, termasuk kayu, logam, atau bahan sintetis.
Baja pisau cukur harus dilindungi dari karat agar tetap tajam dan awet. Biasanya,
lapisan pelindung seperti nikel atau kromium diterapkan pada pisau cukur dari
baja karbon untuk menghindari korosi. Pisau cukur yang baik harus memiliki
ketajaman yang tahan lama, mudah diasah kembali, nyaman digunakan, dan aman
bagi pengguna.
Pembuatan pisau cukur adalah proses yang rumit dan memerlukan keahlian
tukang pisau yang terampil. Penggunaan pisau cukur tradisional juga
membutuhkan keterampilan khusus dan perhatian agar dapat digunakan dengan
aman dan memberikan hasil cukur yang memuaskan. Selain itu, perawatan dan
pemeliharaan yang tepat juga penting untuk menjaga kualitas dan kinerja pisau
cukur selama mungkin.
BAB III
METODE
Alat ukur seperti mikrometer, jangka sorong, atau alat ukur lainnya digunakan
untuk memeriksa dimensi dan keakuratan mata gergaji yang sedang dibuat.
Alat ukur ini memastikan bahwa mata gergaji memiliki dimensi yang sesuai
dengan spesifikasi yang diinginkan.
5. Alat Poles
Bahan harus memiliki kualitas yang baik untuk mendapatkan pisau dengan
ketajaman dan daya tahan yang optimal.
2. Pemotongan bahan: Potong bahan baja menjadi ukuran yang sesuai untuk
pisau cukur yang akan dibuat. Ini biasanya dilakukan dengan
menggunakan alat pemotong yang sesuai dan dilakukan dengan hati-hati
untuk mendapatkan bentuk yang tepat.
3. Pemanasan (Heat treatment): Proses pemanasan atau heat treatment
dilakukan untuk mengubah struktur mikro kristal dalam baja sehingga
pisau memiliki kekuatan dan kekerasan yang tepat. Proses ini melibatkan
pemanasan pada suhu tertentu dan kemudian pendinginan cepat
(quenching) dalam media seperti minyak atau air.
4. Pembentukan tepi (Grinding): Bagian ini adalah salah satu langkah paling
penting dalam pembuatan pisau. Pisau yang sudah dipanaskan kemudian
digosok atau digiling pada roda gerinda untuk membentuk tepi yang tajam.
5. Pengasahan (Honing): Setelah penggilingan, pisau akan dihaluskan
menggunakan berbagai alat pengasah untuk mencapai tingkat ketajaman
yang optimal.
6. Pembuatan pegangan: Jika pisau cukur memiliki pegangan yang terpisah
dari bilah, langkah ini melibatkan pembuatan pegangan dari bahan seperti
kuningan atau plastik. Pegangan dapat dipasang pada pisau dengan cara
yang sesuai.
7. Pelapisan (Coating): Beberapa pisau cukur mungkin dilapisi dengan
lapisan tahan karat untuk meningkatkan daya tahan dan melindungi dari
korosi.
8. Pengujian dan perakitan: Pisau cukur diuji untuk memastikan kualitasnya,
termasuk ketajaman dan keseimbangan. Setelah itu, pisau akan dirakit
dengan benar untuk mendapatkan hasil akhir yang baik.
9. Penyelesaian dan finishing: Setelah proses perakitan, pisau cukur akan
diberi sentuhan akhir seperti pembersihan, pelumasan, dan penyelesaian
untuk menghilangkan cacat atau goresan yang mungkin terjadi selama
pembuatan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pemilihan bahan baja yang tepat, seperti stainless steel atau high carbon
steel, akan mempengaruhi kualitas, daya tahan, dan ketajaman pisau. Heat
treatment atau proses pemanasan dan pengasahan adalah langkah penting untuk
memberikan kekerasan dan ketajaman pada pisau. Penggilingan dan pengasahan
harus dilakukan dengan hati-hati agar mendapatkan tepi pisau yang tajam. Jika
pisau cukur memiliki pegangan terpisah, pemilihan dan pembuatan pegangan dari
bahan yang kokoh dan nyaman digunakan sangat penting. Pelapisan opsional:
Beberapa pisau cukur dilapisi dengan lapisan tahan karat untuk meningkatkan
daya tahan dan melindungi dari korosi. Pisau cukur harus diuji dengan cermat
untuk memastikan kualitasnya, termasuk ketajaman dan keseimbangan sebelum
dirakit dengan benar. Pembuatan pisau cukur adalah pekerjaan yang
membutuhkan keahlian dan pengalaman. Para tukang cukur berpengalaman atau
pembuat pisau profesional memiliki pengetahuan mendalam tentang proses ini.
Proses pembuatan pisau cukur melibatkan penggunaan alat dan mesin yang tajam.
Keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap tahap pembuatan.
Dengan memahami dan menghargai kompleksitas proses pembuatan pisau
cukur, kita dapat lebih menghargai produk akhirnya dan menghindari upaya untuk
membuat pisau sendiri jika tidak memiliki keahlian dan pengetahuan yang cukup.
4.2 Saran
Dari hasil penelitian ada beberapa saran yang timbul dalam proses
penelitian ini adalah :
1. Pastikan Anda menggunakan bahan baja yang berkualitas tinggi, seperti
stainless steel atau high carbon steel. Bahan yang baik akan memberikan daya
tahan, ketajaman, dan kekuatan yang diperlukan untuk pisau cukur yang
bagus.
20
21
Arif, S. Dkk. (2020) “Karakterisasi Pisau Dari Bahan Wire Rope Tempa Manual”,
Jurnal Terapan Teknik Mesin, Vol. 1, No. 2., Hal. 85-95.
AU, Lestariningrum. (2018) “Analisa Sensitisasi Pada Baja Tahan Karat AISI 304
Menggunakan Laku Panas Normalizing Dengan Variasi Temperatur”.
Skripsi Surabaya : Departemen Teknik Mesin Industri Fakultas Institut
Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
BP, Atmaja. Dkk. (2018) “Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Tukang
Cukur Tentang HIV/AIDS Dengan Perilaku Pencegahan Penularan
Hiv/Aids Melalui Transmisi Pisau Cukur”, Jurnal Darul Azhar, Vol. 4,
No.1., Hal. 52-61.
22