MAKALAH
MAKALAH
Ikan mas di Indonesia pertama kali ikan karper berasal dari daratanEropa dan
Tiongkok yang kemudian berkembang menjadi ikan budi dayayang sangat penting
Sementara itu, menurut R.O Ardiwinata (1981), ikan karper yangberkembang di Indonesia
diduga awalnya berasal dari Tiongkok Selatan.Disebutkan, budi daya ikan karper diketahui
sudah berkembang di daerahGaluh (Ciamis), Jawa Barat pada pertengahan abad ke-19.
Masyarakat setempat disebutkan sudah menggunakan kakaban - subtrat untukpelekatan telur
ikan karper yang terbuat dari ijuk pada tahun 1860,sehingga budi daya ikan karper di kolam
di Galuh disimpulkan sudah berkembang berpuluh-puluh tahun sebelumnya.
Sedangkan penyebaran ikan karper di daerah Jawa lainnya,dikemukakan terjadi pada
permulaan abad ke-20, terutama sesudah
terbentuk "Jawatan Perikanan Darat" dari “Kementrian Pertanian”(Kemakmuran) saat itu
Dari Jawa, ikan karper kemudian dikembangkan ke Bukittinggi(Sumatera Barat) tahun
1892. Berikutnya dikembangkan di Tondano(Minahasa, Sulawesi Utara) tahun 1895, daerah
Bali Selatan (Tabanan)tahun 1903, Ende (Flores, NTT) tahun 1932 dan Sulawesi Selatan
tahun1935. Selain itu, pada tahun 1927 atas permintaan Jawatan PerikananDarat saat itu juga
mendatangkan jenis-jenis ikan karper dari NegeriBelanda, yakni jenis Galisia ("karper
gajah") dan kemudian tahun 1930didatangkan lagi karper jenis Frankisia ("karper kaca").
Menurut DjokoSuseno (2000), kedua jenis karper tersebut sangat digemari oleh petanikarena
rasa dagingnya lebih sedap, padat, durinya sedikit danpertumbuhannya lebih cepat
dibandingkan ras-ras lokal yang sudahberkembang di Indonesia sebelumnya.Pada tahun
1974, seperti yang dikemukakan Djoko Suseno (2000),Indonesia mengimpor ikan karper ras
Taiwan, ras Jerman dan ras fancycarp masing-masing dari Taiwan, Jerman dan Jepang.
Sekitar tahun 1977Indonesia mengimpor "ikan karper ras yamato" dan "ras koi" dari
Jepang.Ras-ras ikan karper yang diimpor tersebut dalam perkembangannyaternyata sulit
dijaga kemurniannya karena berbaur dengan ras-ras ikankarper yang sudah ada di Indonesia
sebelumnya sehingga terjadipersilangan dan membentuk ras-ras baru.
2.2. Ciri-Ciri Morfologi Ikan Mas
Ikan mas ini memiliki bentuk badan yang memanjang dan juga sedikitpipih kebagian
samping mulut yang terletak pada bagian ujung tengahatau di sebut terminal.
Bagian mulut terdapat gigi kerongkongan dengan dua pasang yangterletak di bagian
bibir atas.
Memiliki sirip punggung ( dorsal ) yang memanjang dan juga terletakpada bagian
permukaan tubuh
Bagian sirip tersebut ada terdapat operculum dan properkulum padabagian sirip dada.
Insang ikan mas terletak pada bagian depan, insang ikan terdiri dari 3bagian yaitu
tulang lengkung insang, tapis insang, dan juga lembarandaun insang.Dalam
membedakan Ikan Mas Jantan dan Betina cukup dilihat dari ciri-cirinya yaitu sebagai
berikut :
Ciri-Ciri Ikan Mas Betina
Badan bagian perut besar, buncit & lembek.
Jika perut distriping mengeluarkan cairan berwarna kuning.
Gerakan lambat, pada malam hari biasanya loncat-loncat.
Ciri-Ciri Ikan Mas Jantan
Badan tampak langsing.
Gerakan lincah & gesit.
Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.
2.3. Cara Budidaya Ikan Mas dan Pemeliharaannya
1. Pembenihan Ikan Mas
Dalam proses pembenihan ikan mas, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah
calon indukan untuk proses pembibitan. Maka andaharus mencari indukan yang
berkualitas agar pembenihan berjalandengan sempurna. Calon indukan ini pada
nantinya akan dipelihara padasebuah kolam terpisah yaitu kolam pembibitan.
Indukan jantan danindukan betina ikan mas akan di pisahkan dan ini dilakukan ketika
kedua indukan telah siap untuk melakukan proses pemijahan
2. Pemilihan Calon Indukan Ikan Mas
Untuk mendapatkan calon indukan yang baik, berikut kriteria yang dibutuhkan :
indukan jantan minimal beratnya adalah 0,5 kg per ekornyadan berumur biasanya 8
bulan, sedangkan indukan betina biasanya memiliki berat minimal 2 kg per ekornya
dengan umur sekitar 1,5 hingga 2tahun. Pilihlah indukan yang tidak cacat, sehat, sirip
tidak rusak dan bentuk fisik yang mulus. Biasanya indukan yang bagus memiliki
ukuran kepala yang lebih kecil dibandingkan ukuran badan.Memiliki bagian sisik
yang simetris, berwarna cerah, insang yang bersih tanpa disertai bitnik.
bintik putih dan lenda mata yang jernih danbersih. Usahakan memilih calon indukan
yang berasal dari keturunan ikanmas yang berbeda. Baik indukan jantan maupun dari
indukan betina agartidak terjadi inbreeding atau kecacatan yang akan menurunkan
jumlahkualitas pada ikan mas tersebut.
3. Pemeliharaan Indukan
Sebaiknya indukan jantan dan betina dirawat secara terpisah dengandua buah kolam
yang berbeda. Sebaiknya sumber perairan untuk keduabuah kolam ini dilakukan
secara paralel dengan tingkat kedalaman air dari60 hingga 80 cm. Luas kolam yang
biasanya di butuhkan untuk indukan adalah 5 m2 per masing.
masing berat ikan mas yang ada di kolamtersebut. Suhu air yang normal untuk kolam
indukan tersebut adalah 25hingga 30 derajat C dengan sirkulasi beserta kapasitas air
yang bagus.Pakan yang anda berikan kepada indukan ikan mas haruslah pakanyang
bergizi dan sehat, sperti penggunaan pelet yang telah memilikikandungan protein dari
30 hingga 35 %. Sedangkan pakan lainya yangbiasa di berikan berupa hasil limbah
pertanian maupun dedak jagung.Namun, untuk pakan tambahan ini, sebaiknya anda
memberikan pakanyang memiliki kandungan lemak yang tinggi.
4. Proses Pemijahan Ikan Mas
Pemijahan ikan mas ini dapat di lakukan dengan pemijahan alamimaupun pemijahan
buatan. Proses pemijahan alami adalah pemijahanbiasa yang terjadi dengan adanya
proses perkawinan dan terjadinyapemuahan sel telur oleh sperma yang di laukan oleh
induk ikan mas.Sedangkan pembuahan buatan adalah pembuahan in Vitro
ataumelakukan proses penyuntikan menggunakan hormon atau hipfisa.
5. Persiapan Tempat Pemeliharaan
Ada dua jenis kolam pemelihaaran pada budidaya ikan mas yaitukolam air deras dan juga
kolam tanah. Berikut penjelasan singkattentang kedua jenis kolam tersebut :
Kolam Tanah
Ini merupakan jenis kolam yang sering digunakan para petani ikanmas untuk melakukan
pembesaran atau pemeliharaan. Lebih hematdan lebih mudah di buat. Berikut beberapa
cara melakukan budidayaatau pembesaran di kolam tanah :
1. Sebaiknya dasar kolam terlebih dahulu di bajak sebelummelakukan pembuatan kolam.
2. Keringkan selama 7 hari, lakukan pemupukan, pengairan danpengapuran.
3. Setelah itu lakukan pengapuran, pemupukan dan pengairan.
4. Persiapan kolam tanah ini biasanya akan memakan waktuhingga 14-20 hari.
Kolam Air
DerasKolam ini merupakan jenis kolam yang mengunakan teknik sirkulasiair cepat dan
deras, tentunya memerlukan debit air yang besar agarbisa menghasilkan aliran air yang
deras. Berikut hal- hal yangpenting dalam menggunakan kolam ikan air deras
1. Memiliki kadar oksigen yang jauh lebih tinggi.
2. Ikan akan tetap terus aktif dan pertumbuhan ikan akan terpacu dengan nafsu makan
yang tinggi juga.
3. Pastikan frekuensi debit air kolam tetap berkisar antara 25 hingga100 liter per detik.
4. Kandungan protein yang ada di pakan ikan haruslah berkisar antara 25 hingga 30 %.
6. Pendederan Benih
Pendederan atau pemeliharaan benih terbagi menjadibeberapa tahapan sesuai dengan
usia dan karakteristik ikan. Berikutcara budidaya ikan mas :
Pendederan tahap pertama :
Proses ini di lakukan ketika larva telah berumur lebih kurang 7hari. Pindahkan larva
dari kolam penetasan ke kolam pendederan.Kolam pendederan sendiri bisa di campurkan
dengan kolam pembesaran tentunya.
Pada kolam ini harus di lakukan proses penjemuran, pengeringan,pemupukan
genangan air dan pengapuran. kedalaman sekitar 60 cm,beri saringan halus pada lubang
sirkulasi untuk pencegahan hama.
Pendederan tahap kedua :
Ini adalah kelanjutan dari tahapan pertama di kolam yang sama.Hanya saja
mengurangi tingkat penebaran benih. Dilakukan selama lebih kurang 4 minggu dan akan
menghasilkan benih yang berukuran 3hingga 5 cm.
Pendederan ketiga
Ini adalah kelanjutan dari yang kedua sehingga penebaran benihmulai berkurang lagi.
Ini akan menghasilkan ukuran benih sekitar 5hingga 8 cm.
Pendederan Tahap terakhir
Ini adalah proses yang akan berlangsung selama 4 mingguterakhir, sehingga
menghasilkan ukuran bibit 8 hingga 12 cm. Bobot ikan mas sendiri akan lebih berat
sekitar 80 hingga 100 gram per ekornya.
7. Pemberian Pakan
Makanan ikan mas terbagi menjadi 2 kelompok yaitu makanan buatan dan makanan
alami. Makanan alami adalah makanan yang teberntuk secara alami sedangkan makanan
buatan adalah makanan yang menggunakan serangkaian proses pembuatan oleh
manusia .Makanan buatan akan di olah dan di produksi dengan komposisi sertabahan
bahan tertentu yang akan memenuhi kebutuhan gizi ikan.Dosis pakan yang di berikan
adalah berkisar 3 hingga 5 % dariberat total ikan yang di pelihara setiap harinya hingga
tidak terjadi pembusukan pakan di kolam. Pemberian pakan juga di lakukan secara
bertahap.
8. Pengelolahan Air Kolam Ikan Mas
Air merupakan habitat utama bagi ikan, oleh sebab itu kondisiair harus dijaga
supaya ikan tetap sehat dan dapat tumbuh serta berkembang dengan normal. Perhatikan
selalu kebersihan air kolam, jika air terlihat kotor atau berbau segera ganti dengan air
yang bersih.Pemberian pakan hendaknya sesuai dengan kebutuhan dan tidakberlebihan,
sebab sisa-sisa pakan yang tidak habis dimakan ikan dapat menyebabkan air menjadi
kotor.
Hal ini juga dapat memicu tumbuhnya bakteri penyebab penyakit pada ikan.Cara
mengganti air kolam yaitu dilakukan dengan cara membuang 50% air kolam yang kotor
kemudian disis kembalimenggunakan air bersih. Jika kondisi air masih kotor lakukan
sekali lagi atau beberapa kali sampai air menjadi bersih.
9. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Mas
Gangguan hama dan penyakit merupakan salah satu penyebab utama kegagalan dalam
usaha budidaya ikan mas. Jika tidak ditanggulangi dengan tepat, hama dan penyakit bisa
mengakibatkankerugian yang besar. Banyak sekali hama yang sering menggangguikan
mas, baik hama yang ada di dalam kolam maupun hama yangdatang dari luar. Beberapa
hama berbahaya bagi ikan mas antara lain ;ular, biawak, burung, linsang, belut, kepiting,
ikan gabus dan berbaga iserangga lainnya.Sedangkan jenis-jenis penyakit utama ikan mas
antara lain penyakit bintik putih (white spot), kutu ikan, bengkak insang, bengkak badan,
cacing kulit, cacing insang, jamur (Saprolegniasis), bakteri(Aeromonas punctata),
penyakit gatal (Thricodiniasis), bakter i(Pseudomonas flurescens) dan penyakit yang
disebabkan oleh virus yaitu KHV (Koi Herves Virus).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Budidaya perikanan merupakan bentuk pemeliharaan danpenangkaran berbagai macam
hewan atau tumbuhan perairan yangmenggunakan air sebagai komponen pokoknya.
Kunci membudidayakanikan hias adalah telaten dan senang di dalam
memeliharanya.Dalam menjaga kualitas dan kuantitas tidak terlepas dari carabudidaya
ikan hias yang dilakukan. Oleh karena itu dalam kegiatanbudidaya ikan hias perlu
diperhatikan beberapa hal yaitu :wadah pemeliharaan, lingkungan hidup, pakan,
pemilihan calon indukan,pemijahan, penetasan telur, dan perawatan larva hingga
pembesaran.Serta dalam membudidayakan ikan hias perlunya mengetahui secaraumum
penyakit yang sering dijumpai oleh ikan mas, cara pencegahan danpengobatannya