Makalah Pergolakan 1948-1965 PDF
Makalah Pergolakan 1948-1965 PDF
DISUSUN OLEH:
Nama Kelompok 1
1. ALWI SAHRI
2. DWI NURFADILAH
3. LULU AINI
4. PUTRI BIDARI
5. PUTRI RAHMAYANTI
KELAS : XII.MIPA 3
SMAN 1 BANYUASIN I
TAHUN AJARAN 2023 - 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran. Selain
itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai proses pembelajaran mata
Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi tercapainya kesempurnaan pada
makalah ini.
Banyuasin, Agustus2023
Penulis .....
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Paska diproklamasikan kemerdekaanya tangga 17 Agustus 1945 Indonesia mengalami
banyak permasalahan. Sebagai Negara yang baru kelengkapan Negara yang dibentuk melalui
sidang-sidang belum dapat berjalan maksimal. Disisi lain pemerintahan jajahan dalam hal ini
adalah Belanda belum mau melepaskan Indonesia secara penuh. Setelah jepang kalah dalam
perang melawan Sekutu. Sekutu melalui NICA datang ke Indonesia namun Belanda ikut
bersamanya. Belanda kemudian melakukan agresi-agresi militer.
Untuk menyelesaikan perseturuan dengan Belanda dibuatlah beberapa perjanjian-perjanian
yang sebenarnya tidak menguntungkan Indonesia. Dalam perjanjian-perjanjian ini Belanda
mencoba memecah belah kembali Indonseia. Salah satu isinya adalah memberntuk Uni-
Indonesia beladan dan egara Indonesia diubah menjadi negera serikat dimana terdapat
Negara-negara bagian didalam Indonesia.
Karena merupakan Negara baru pembangunan dan perekonomian belum dalap berjalan
merata hal ini lah yang memicu ketidak puasan negera-negara serikat karena pembangunan
ekonomi hanya terpusat di Jawa. Oleh karena itu banyak Negara bagian yang ingin
melepaskan diri dan berdiri sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Pemberontakan yang terjadi Di Indonesia ?
2. Bagaimana Pemberontakan yang dilakukan PKI MADIUN?
3. Bagaimana Pemberontakan yang dilakukan DI/TII?
4. Bagaimana Pemberontakan yang dilakukan PPRI/PERMESTA?
5. Bagaimana Pemberontakan yang dilakukan APRA?
6. Bagaimana Pemberontakan yang dilakukan Andi Aziz?
C. Tujuan Pembahasan
1. Menguraikan serta menjelaskan sejarah dan bentuk Pemberontakan yang terjadi Di
Indonesia.
2. Menguraikan serta menjelaskan sejarah dan bentuk Pemberontakan yang dilakukan
PKI MADIUN.
3. Menguraikan serta menjelaskan sejarah dan bentuk Pemberontakan yang dilakukan
DI/TII.
4. Menguraikan serta menjelaskan sejarah dan bentuk Pemberontakan yang dilakukan
PPRI/PERMESTA.
5. Menguraikan serta menjelaskan sejarah dan bentuk Pemberontakan yang dilakukan
APRA.
6. Menguraikan serta menjelaskan sejarah dan bentuk Pemberontakan yang dilakukan
Andi Aziz.
BAB II
PEMBAHASAN
Peristiwa pemberontakan yang dilakukan oleh PKI ini diawali dengan kesepakatan perjanjian
Renville, di mana Negara Indonesia berada dalam posisi yang sangat dirugikan. Kerugian
pertama yaitu adanya penyempitan kekuasaan wilayah Indonesia dan hal ini semakin
memperlemah posisi Indonesia, karena pada saat itu posisi Negara Indonesia terkurung oleh
kekuasaan Belanda. Kerugian kedua yang terjadi di Indonesia adalah hancurnya sektor
perekonomian, dimana masyarakat Indonesia sangat lemah dalam bidang perekonomian
karena di blokade oleh Negara Belanda. Kerugian ketiga yang dirasakan oleh Negara
Republik Indonesia adalah konflik antara Amir Syariffuddin dan kelompok yang kontra
terhadap hasil perjanjian Renville, dimana kelompok ini didominasi oleh Partai Nasional
Indonesia dan Masyumi.
Tidak lama setelah perjanjian Renville, pada bulan Januari 1948, Amir Syariffuddin lengser
dari jabatannya, dan lengsernya Amir Syariffuddin disikapi dengan rasa kecewa oleh Muso.
Setelah Amir Syariffuddin turun dari jabatannya, Mohammad Hatta ditunjuk untuk
membentuk kabinet, dan pada pembentukan kabinet tersebut, Mohammad Hatta mengajak
Masyumi, PNI, dan Sayap kiri untuk bergabung dan bersama-sama membangun kabinet
koalisi dengan proporsi wakil yang seimbang. Dalam perundingannya, Sayap Kiri tidak
menolak tawaran tersebut untuk terlibat dengan kabinet koalisi Hatta. Namun, Sayap Kiri
menginginkan kedudukan yang lebih strategis dan lebih dominan dengan mengajukan
pengaturan penempatan kedudukan bagi wakil-wakilnya. Amir Syariffuddin menggalang
kekuatan dengan kelompok sosialis lainnya seperti, Partai Komunis Indonesia (PKI), Pemuda
Sosial Indonesia ( PESINDO), Partai Sosialisasi Indonesia (PSI), dan partai buruh. Kelompok
tersebut diberi nama perjuangan Front Demokratik Rakyat (FDR).
Pemberontakan PKI yang terjadi di kota Madiun mendorong Presiden Republik Indonesia
untuk melakukan tindakan tegas terhadap PKI. Presiden RI, Ir. Soekarno memusatkan seluruh
kekuasaan yang berada di bawah komadonya. Ketika beliau mendengar berita bahwa kota
Madiun telah dikuasai oleh sekelompok pemberontak dari PKI yang dipimpin Muso, maka
pemerintah langsung mengadakan Sidang Kabinet Lengkap yang berlangsung pada tanggal
19 September 1948 dan diketuai secara langsung oleh Ir. Soekarno. Hasil sidang tersebut
mengambil keputusan antara lain:
B. Pemberontakan DI/TII
Pemberontakan DI/TII di Indonesia, Latar Belakang, Penyebab, Tujuan - Negara Islam
Indonesia (NII), Tentara Islam Indonesia (TII) atau biasa disebut dengan DI (Darul Islam)
adalah sebuah gerakan politik yang didirikan pada tanggal 7 Agustus 1949 (12 syawal 1368
Hijriah) oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo di sebuah desa yang berada di kota
Tasikmalaya, Jawa Barat. NII tersebut diproklamasikan pada saat Negara Pasundan yang
dibuat oleh Belanda mengangkat seorang Raden yang bernama Raden Aria Adipati
Wiranatakoesoema sebagai pemimpin/presiden di Negara Pasundan tersebut.
Dalam perkembangannya, Negara Islam Indonesia ini menyebar sampai ke beberapa wilayah
yang berada di Negara Indonesia terutama Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan,
Aceh, dan Sulawesi Selatan. Setelah Sekarmadji ditangkap oleh Tentara Nasional Indonesia
(TNI) dan dieksekusi pada tahun 1962, gerakan Darul Islam tersebut menjadi terpecah. Akan
tetapi, meskipun dianggap sebagai gerakan ilegal oleh Negara Indonesia, pemberontakan
DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) ini masih berjalan meskipun dengan secara
diam-diam di Jawa Barat, Indonesia.
1. Tempat tinggal pasukan DI/TII ini berada di daerah pegunungan yang sangat
mendukung organisasi DI/TII untuk bergerilya.
2. Pasukan Sekarmadji dapat bergerak dengan leluasa di lingkungan penduduk.
3. Pasukan DI/TII mendapat bantuan dari orang Belanda yang di antaranya pemilik
perkebunan, dan para pendukung Negara pasundan.
4. Suasana Politik yang tidak konsisten, serta prilaku beberapa golongan partai politik
yang telah mempersulit usaha untuk pemulihan keamanan.
Pemberontakan di bawah naungan Andi Azis ini terjadi di Makassar yang diawali dengan
adanya konflik di Sulawesi Selatan pada bulan April 1950. Kekacauan yang berlangsung di
Makassar ini terjadi karena adanya demonstrasi dari kelompok masyarakat yang anti federal,
mereka mendesak NIT supaya segera menggabungkan diri dengan RI. Sementara itu di sisi
lain terjadi sebuah konflik dari kelompok yang mendukung terbentuknya Negara Federal.
Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya kegaduhan dan ketegangan di masyarakat.
Untuk menjaga keamanan di lingkungan masyarakat, maka pada tanggal 5 April 1950
pemerintah mengutus pasukan TNI sebanyak satu Batalion dari Jawa untuk mengamankan
daerah tersebut. Namun kedatangan TNI ke daerah tersebut dinilai mengancam kedudukan
kelompok masyaraat pro-federal. Selanjutnya para kelompok masyarakat pro-federal ini
bergabung dan membentuk sebuah pasukan “Pasukan Bebas” di bawah komando kapten
Andi Azis. Ia menganggap bahwa masalah keamanan di Sulawesi Selatan menjadi tanggung
jawabnya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa lata belakang pemberontakan Andi Azis adalah :
a. Menuntut bahwa keamanan di Negara Indonesia Timur hanya merupakan tanggung
jawab pasukan bekas KNIL saja.
b. Menentang campur tangan pasukan APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia
Serikat) terhadap konflik di Sulawesi Selatan.
c. Mempertahankan berdirinya Negara Indonesia Timur.
Pada tanggal 5 April 1950, anggota pasukan Andi Azis menyerang markas Tentara Nesional
Indonesia (TNI) yang bertempat di Makassar, dan mereka pun berhasil menguasainya.
Bahkan, Letkol Mokoginta berhasil ditawan oleh pasukan Andi Azis. Akhirnya, Ir.P.D Diapri
(Perdana Mentri NIT) mengundurkan diri karena tidak setuju dengan apa yang sudah
dilakukan oleh Andi Azis dan ia digantikan oleh Ir. Putuhena yang pro-RI. Pada tanggal 21
April 1950, Sukawati yang menjabat sebagai Wali Negara NIT mengumumkan bahwa NIT
bersedia untuk bergabung dengan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Untuk menanggulangi pemberontakan yang di lakukan oleh Andi Azis, pada tanggal 8 April
1950 pemerintah memberikan perintah kepada Andi Azis bahwa setiap 4 x 24 Jam ia harus
melaporkan diri ke Jakarta untuk mempertanggungjawabkan perbuatan yang sudah ia
lakukan. Untuk pasukan yang terlibat dalam pemberontakan tersebut diperintahkan untuk
menyerahkan diri dan melepaskan semua tawanan. Pada waktu yang sama, dikirim pasukan
yang dipimpin oleh A.E. Kawilarang untuk melakukan operasi militer di Sulawesi Selatan.
Tujuan dari pemberontakan PRRI ini adalah untuk mendorong pemerintah supaya
memperhatikan pembangunan negeri secara menyeluruh, sebab pada saat itu pemerintah
hanya fokus pada pembangunan yang berada di daerah Pulau jawa. PRRI memberikan usulan
atas ketidakseimbangan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah pusat.
Meskipun alasan yang dilakukan oleh PRRI ini benar, namun cara yang digunakan untuk
mengoreksi pemerintah pusat itu salah. PRRI menuntut kepada pemerintah pusat dengan nada
paksaan, sehingga pemerintah menganggap bahwa tuntutannya itu bersifat memberontak. Hal
tersebut menimbulkan kesan bagi pemerintah pusat bahwa PRRI adalah suatu bentuk
pemberontakan. Akan tetapi, jika PRRI itu dikatakan sebagai pemberontak, hal ini
merupakan anggapan yang tidak tepat sebab sebenarnya PRRI ingin membenahi dan
memperbaiki sistem pembangunan yang dilakukan pemerintah pusat, bukan untuk
menjatuhkan pemerintahan Republik Indonesia.
5. Tokoh-Tokoh PRRI/PERMESTA
A. Kesimpulan
1. Setelah Indonesia mencapai kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, berarti Indonesia
mempunyai sistem pemerintahan sendiri. Akan tetapi, ada beberapa golongan yang tidak
setuju dengan sistem pemerintahan tersebut. Sehingga mereka melakukan pemberontakan,
seperti Peristiwa Madiun/PKI, DI /TII, Andi Aziz, APRA,PPRI/PERMESTA dan konflik-
konflik internal lainnya.
2. Pemberontakan ini terjadi pada tahun 1948 ini merupakan pengkhianatan terhadap
bangsa Indonesia ketika sedang berjuang melawan Belanda yang berupaya menanamkan
kembali kekuasaannya di Indonesia.
3. Pemberontakan di dalam Negeri terjadi karena dipicu oleh beberapa masalah berikut :
(1) Keinginan untuk mendirikan Negara sendiri yang lepas dari RI, (2) Mempertahankan
Negara agar tetap berbentuk Negara Federal, (3) Keengganan APRIS di Negara Bagian,
bergabung dengan TNI dan menolak kebijakan pemerintahan Hatta untuk melakukan
Reorganisasi dan Rasionalisasi dalam tubuh militer yang menekankan profesionalisme.
B. Saran
Oleh karena itu kita sebagai generasi muda berupaya untuk mencegah hal hal yang tidak
diinginkan tersebut terjadi dengan cara belajar dengan tekun dan memperkuat ilmu agama.
Dan kita juga harus selektif dalam mengambil langkah dalam era globalisasi. Jangan sampai
hal itu membuat kita terpuruk kedalam lembah kezaliman dan membuat segala hal menjadi
biadap seperti pada zaman pemberontakan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.nafiun.com/2014/03/peristiwa-pemberontakan-pki-di-madiun-1948.html
http://www.nafiun.com/2014/03/pemberontakan-ditii-di-indonesia.html
http://www.nafiun.com/2014/03/peristiwa-pemberontakan-andi-azis-di-makassar.html
http://www.nafiun.com/2014/03/peristiwa-pemberontakan-prripermesta.html
https://ideageografer.blogspot.com/2014/10/pemberontakan-angkatan-perang-ratu-adil.html
http://mutisavmachiriee.blogspot.com/2015/11/makalah-pemberontakan-dalam-negeri.html
http://lilianyratna.blogspot.com/2015/01/pemberontakan-di-indonesia-pada-masa.html
https://donipengalaman9.wordpress.com/2013/08/27/pemberontakan-di-indonesia/
https://www.gurusejarah.com/2017/08/pemberontakan-di-indonesia-antara-tahun.html