Anda di halaman 1dari 11

STUDI LITERATUR PROSEDUR PEMERIKSAAN

SHOULDER JOINT DENGAN INDIKASI FROZEN


SHOULDER

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan oleh :

ROSSANA PUTRI BHEKTI PERTIWI


NIM. P1337430317026

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI PURWOKERTO
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2020
NASKAH PUBLIKASI

STUDI LITERATUR PROSEDUR PEMERIKSAAN


SHOULDER JOINT DENGAN INDIKASI FROZEN
SHOULDER

LITERATUR STUDY OF SHOULDER JOINT RADIOGRAPHIC


EXAMINATION PROCEDURE IN PATIENT
WITH FROZEN SHOULDER

Disusun oleh:

1. Rossana Putri Bhekti P.


2. A. Haris Sulistiyadi, S.ST, M.Kes

Disahkan oleh:

Ketua Jurusan Ketua Program Studi D-III


Teknik Radiodiagnostik dan Teknik Radiodiagnostik dan
Radioterapi Radioterapi Purwokerto

Fatimah, S.ST, M.Kes. NIP. Ardi Soesilo Wibowo, ST, M.Si.


19750523 199803 2 003 NIP. 19701216 199403 1 003
LEMBAR PERSETUJUAN

Naskah publikasi dengan judul “Studi Literatur Prosedur Pemeriksaan Shoulder


Joint dengan Indikasi Frozen Shoulder” telah disetujui dan dinyatakan memenuhi
syarat untuk diunggah atau diupload pada laman repository.poltekkes-smg.ac.id
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.

Purwokerto, 2020
Pembimbing,

(A.Haris Sulistiyadi, S.ST, M.Kes)


NIP. 198904242015031001
STUDI LITERATUR PROSEDUR PEMERIKSAAN SHOULDER
JOINT DENGAN INDIKASI FROZEN SHOULDER

Rossana Putri B.P1); A. Haris Sulistiyadi2)


Email: rossanapertiwi@gmail.com

Prodi D-III Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Purwokerto ;


Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi ; Poltekkes Kemenkes Semarang
Jl. Raya Baturraden Km. 12 ; Purwokerto ; Banyumas

Abstrak

Prosedur pemeriksaan radiografi shoulder joint dengan indikasi frozen shoulder menurut kajian
literatur dilakukan tanpa persiapan khusus dan proyeksi yang digunakan adalah AP Neutral
positition, AP Eksternal rotation, dan Axialsedangkan menurut Bontrager (2018) menggunakan
proyeksi AP Eksternal rotationdan AP Internalrotation. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
prosedur pemeriksaan shoulder joint dengan Indikasi frozen shoulder berdasarkan teori.Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi
literatur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2020. Pengambilan data dilakukan dengan
cara mencari literatur melalui beberapa databaseonline yaituElsevier, Shoulder&Elbow, CiSE dan
reprositori Poltekkes Kemenkes Semarang.Berdasarkan penelusuran tersebut diperoleh lima
literatur yang terdiri dari 3 jurnal, 2 Karya Tulis IImiah, dan 1 textbook.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pemeriksaan radiografishoulder joint dengan indikasi frozen shoulder
menggunakan dua proyeksi yaitu AP Eksternal rotationdan AP Internal rotation.

Kata kunci :Shoulder Joint, Frozen Shoulder, Proyeksi AP (Eksternal Rotation), Proyeksi Lateral (Internal
Rotation)

Abstract

[English Title:Literatur Study Of Shoulder Joint Radiographic Examination Procedure In Patient


With Frozen Shoulder]Radiographic examintaion procedures of the shoulder joint in frozen
shoulder indication according to the literature review carried out without special preparation and
the projections used are AP Neutral positition, AP Eksternal rotation, and Axialwhereas according to
Bontrager (2018) which suggests use of AP (External rotation) and Lateral (Internal rotation)
projections.This study aims to determine the procedure for shoulder joint examination with an
indication of frozen shoulder based on theory.This type of research is descriptive qualitative
research with a literature study approach. This research was carried out in April 2020.Data were
collected by searching the literature through several online databases namelyElsevier,
Shoulder&Elbow, CiSE, and the Semarang Health Polytechnic Repository. Based on these searches
obtained five literatureconsisting of 3 journals, 2 case study,and 1 textbook. The result of the
research showed that shoulder joint radiographic examination in frozen shoulder indication
according to the literature review was carried out using two projections, namely AP Eksternal
rotationand AP Internal rotation.
Keywords : Shoulder Joint, Frozen Shoulder, AP (Eksternal Rotation) projection, Lateral (Internal rotation)
project

1) Mahasiswa Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi, Politeknik Kesehatan


Kemenkes Semarang
2) Dosen Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi, Politeknik Kesehatan
Kemenkes Semarang
1. Pendahuluan
Shoulder joint merupakan persendian glenoidalis. Proyeksi lateral (Internal
yang dibentuk oleh dua tulang yaitu Rotation) digunakanuntuk
scapula dan clavicula. Fungsi dari mengevaluasi aspek lateral dari
scapula dan clavicula adalah humerus, 2/3 clavicula lateral dan
menghubungkan ekstremitas atas scapula superior, termasuk hubungan
dengan kerangka axial. Pada bagian caput humerus dengan kavitas
depan, tulang bahu terhubung glenoidalis.
dengan kerangka axial pada ujung Terdapat literatur-literatur terkait
clavicula, tetapi pada bagian belakang pemeriksaan radiografi shoulder joint
tidak terhubung secara lengkap dengan indikasi frozen shoulder yaitu
(Bontrager, 2018). Sendi ini memiliki jurnal Diagnosis and Clinical
peran penting dalam kehidupan Assessment of a Stiff Shoulder
sehari-hari, sehingga apabila (Armstrong, 2015), jurnal BESS/BOA
terdapat masalah pada shoulder joint, Patient Care Pathways Frozen
akan sangat menganggu kegiatan Shoulder (Rangan, dkk., 2015), jurnal
manusia. Phonophoresis in Adhesive Capsulitis
Beberapa kelainan dapat terjadi (Frozen Shoulder) (Kumar dan Alam,
pada shoulder joint, salah satunya 2014), Karya Tulis Ilmiah dengan
yaitu frozen shoulder (Bontrager, judulTeknik Pemeriksaan shoulder joint
2018). Frozen shoulder (stiff shoulder) dengan Indikasi frozen shoulder di
atau dalam dunia kedokteran disebut instalasi radiologi RSUD Dr. Soeselo
dengan adhsive capsulitis merupakan Slawi (Setyanto, 2019), Karya Tulis
kumpulan gejala berupa kekakuan Ilmiah dengan judulProsedur
dan nyeri pada shoulder joint yang Pemeriksaan Radiografi Shoulder Joint
menyebabkan keterbatasan luas pada Kasus Frozen Shoulder di Instalasi
gerak sendi baik aktif maupun pasif. Radiologi RSUD Tidar Kota Magelang
frozen shoulder terjadi pada 2% (Julianawati, 2016), dan textbook yang
populasi dunia, seringkali terjadi berjudul Clark’s Positioning In
pada perempuan dibandingkan laki- Radiography, (Whitley, dkk., 2016)
laki, pada bahu yang tidak yang menjelaskan mengenai patologi
mendominasi gerakan dibanding stiff (frozen) shoulder, prevalensi, jenis,
bahu yang mendominasi gerakan penyebab, serta diagnosis yang
serta pravalensinya lebih sering digunakan, salah satunya dengan
terjadi setelah usia 40 tahun, pemeriksaan radiografi shoulder joint.
umumnya usia 40-60 tahun (Morgan Pemeriksaan shoulder joint dengan
dan Pothoff, 2016). indikasi frozen shoulder menurut
Penegakan diagnosis pada kasus literatur-literatur tersebut yaitu
frozen shoulder dapat dilakukan menggunakan proyeksi
dengan pemeriksaan radiologi, salah anteroposterior (AP) Neutral rotation,
satunya pemeriksaan radiografi (AP) Eksternal rotation, dan axial.
shoulder joint. Menurut (Bontrager, Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
2018) pada klinis frozen shoulder mengetahui prosedur pemeriksaan
proyeksi yang digunakan adalah AP shoulder joint dengan Indikasi frozen
(Eksternal rotation) dan Lateral shoulder berdasarkan teori.
(Internal Rotation). Pada proyeksi AP
(Eksternal rotation) digunakan untuk 2. Metode
mengevaluasi aspek anterior dari Jenis penelitian yang digunakan
humerus, 2/3 clavicula lateral dan adalah penelitian kualitatif deskriptif
scapula superior, termasuk hubungan dengan pendekatan studi literatur
caput humerus dengan kavitas Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
April 2020.Data-data dibutuhkan literatur yang diterbitkan tidak lebih
dalam penelitian dapat diperoleh dari dari sepuluh tahun terakhir.Literatur
sumber pustaka atau dokumenmelalui yang memenuhi kriteria untuk
beberapa databaseonline yaituElsevier, direview adalah yang terkait dengan
Shoulder&Elbow, CiSE dan reprositori indikasi frozen shoulderdan
Poltekkes Kemenkes Semarang.Dari 34 pemeriksaan shoulderjoint.
judul literatur, dipilih 5 judul
literatur.Literatur yang dipilihadalah

3. Hasil dan Pembahasan


a. Hasil
Literatur yang diperoleh dari hasil pencarian yang sesuai kata kunci dan telah
dilakukan seleksi dapat ditampilkan pada Tabel 1. sebagai berikut:

Topik/ konten yang


No Jenis Judul Penulis
Direview
1 Review Phonophoresis in a. Patologi frozen shoulder Kumar dan
Adhesive Capsulitis b. Penanganan/ treatment Alam, 2014
(Frozen Shoulder) frozen shoulder
2 Review BESS/BOA Patient Care a. Prevalensi frozen Rangan
Pathways Frozen shoulder Amar, dkk,.
Shoulder b. Klasifikasi frozen 2015
shoulder
3 Review Diagnosis and clinical a. Pemeriksaan diagnosis Armstrong,
assessment of a untuk frozen shoulder 2015
stiff shoulder b. Informasi yang
dibutuhkan untuk
frozen shoulder
c. Modalitas pemeriksaan
frozen shoulder
4 Studi Prosedur Pemeriksaan a. Persiapan pasien Julianawati,
kasus Radiografi Shoulder Joint b. Persiapan alat 2016
pada Kasus Frozen c. Proyeksi yang
Shoulder di Instalasi digunakan untuk
Radiologi RSUD Tidar indikasi frozen shoulder
Kota Magelang
5 Studi Teknik Pemeriksaan a. Persiapan pasien Setyanto,
kasus shoulder joint dengan b. Persiapan alat 2019
Indikasi frozen shoulder c. Proyeksi yang
di instalasi radiologi digunakan untuk
RSUD Dr. Soeselo Slawi. indikasi frozen shoulder

6 Text Clark’s Positioning In a. Persiapan pasien


book Radiography b. Persiapan alat
c. Proyeksi yang Withley
digunakan untuk dkk., 2016
indikasi frozen shoulder
1. Prosedur pemeriksaan brankard.shoulder joint
radiografi shoulder joint dengan diposisikan sejajar kaset,
indikasi frozen shoulder kemudian pusatkan
Prosedur pemeriksaan shoulder joint pada
shoulder joint pada kasus frozen pertengahan kaset.
shoulder meliputi persiapan Sinarya diarahkan tegak
pasien, persiapan alat, dan lurus kaset pada
teknik pemeriksaan. pertengahan
a. Persiapan pasien glenohumeral joint
Persiapan pasien pada dengan FFD 100 cm.
pemeriksaan shoulder joint Kaset yang digunakan
dengan indikasi frozen yaitu ukuran 24 x 30 cm.
shoulder tidak memerlukan 2) Proyeksi AP (Eksternal
persiapan khusus. rotation)
Persiapan pasien yang Pasien diposisikan erect
dilakukan menurut dengan bahu yang sakit
Setyanto dan Julianawati menempel pada kaset
yaitu dengan melepas lalu bahu dirotasikan
benda-benda yang dapat eksternal 15 derajat.
mengganggu gambaran Arah sinarnya tegak
radiograf, salah satunya lurus kaset menuju ke
melepas pakaian. coracoid process dengan
Kemudian sebelum FFD 100 cm
pemeriksaan dilakukan, menggunakan kaset
radiografer menjelaskan ukuran 24 x 30 cm.
mengenai prosedur
pemeriksaan yang akan
dilakukan.
b. Persiapan alat dan bahan
Pesawat x-ray, Image
receptor(IR) 24 x 30 cm atau
18 x 24 cm, alat
pengolahan film.
c. Teknik pemeriksaan
Proyeksi yang
digunakan bervariasi yaitu 3) ProyeksiAP axial.
menurut Julianawati (2016) Pasien diposisikan
menggunakan Proyeksi AP duduk dengan bahu
(Eksternal rotation), yang sakit dekat meja
kemudian menurut pemeriksaan, lengan
Setyanto (2019) diabduksikan minimal
menggunakan Proyeksi 45 derajat dan
anteroposterior (AP) diletakkan diatas kset
Neutral rotation. Sedangkan yang berada diatas meja
menurut Armstrong (2015) pemeriksaan. Sinar
digunakan proyeksi AP diarahkan vertikal tegak
dan Axial lurus ke pertengahan
1) Proyeksi anteroposterior glenohumeral joint.
(AP) Neutral rotation ukuran kaset yang
Pasien diposisikan digunakan yaitu 18 x 24
supine di atas cm melintang.
b. Pembahasan Persiapan alat dan bahan pada
Prosedur pemeriksaan shoulder joint pemeriksaan shoulder joint dengan
pada kasus frozen shoulder meliputi indikasi frozen shoulder menurut
persiapan pasien, persiapan alat, Julianawati, Setyanto dan Clark’s
dan teknik pemeriksaan. yaitu pesawat sinar-X, kaset
1) Persiapan pasien dengan ukuran 24x30 cm atau 18
Persiapan pasien pada x 24 cm dan alat pengolahan film.
pemeriksaan shoulder joint dengan Hal ini sesuai dengan (Bontrager
indikasi frozen shoulder tidak 2018) yang menyatakan bahwa
memerlukan persiapan khusus. persiapan alat pada pemeriksaan
Persiapan pasien yang dilakukan shoulder joint antara lain : Pesawat
menurut Setyanto dan Julianawati x-ray, IR ukuran 24 x 30 cm,
yaitu dengan melepas benda- marker, dan film processing. Hanya
benda yang dapat mengganggu saja ada sedikit perbedaan yaitu
gambaran radiograf, salah menurut Setyanto dan
satunya melepas pakaian. Julianawati marker tidak
Kemudian sebelum pemeriksaan diperlukan dalam pemeriksaan
dilakukan, radiografer karena menggunakan modalitas
menjelaskan mengenai prosedur CR.
pemeriksaan yang akan Sebaiknya pada pemeriksaan
dilakukan. Hal ini sesuai dengan shoulder joint dengan indikasi
Bontrager (2018) yang frozen shoulder menggunakan
menyatakan bahwa pemeriksaan kaset ukuran 24 x 30 cm agar
radiografi shoulder joint tidak tidak terpotong dan tetap
memerlukan persiapan pasien menggunakan marker sekalipun
secara khusus, pasien hanya memakai modalitas CR, karena
dianjurkan melepas benda-benda untuk mengantisipasi apabila
yang dapat menimbulkan radiografer yang mengerjakan
bayangan radioopaque pada lupa dengan sisi kanan atau kiri
radiograf. pasien yang diperiksa.
Persiapan pasien pada 3) Teknik pemeriksaan
pemeriksaan shoulder joint dengan Teknik pemeriksaan shoulder
indikasi frozen shoulder menurut joint dengan indikasi frozen
Bontrager (2018), Setyanto dan shoulder bervariasi, menurut
Julianawati sudah cukup Armstong, proyeksi yang
dilakukan untuk mendukung digunakan adalahh proyeksi
pemeriksaan dalam menegakkan anteroposterior (AP) dan axial.
diagnosa dan mencegah Proyeksi AP bertujuan untuk
pengulangan foto. melihat apakah terdapat
2) Persiapan alat dan bahan glenohumeral arthritis atau
kegansaan. Proyeksi ini dilakukan frozen shoulde yang fokusnya
dengan posisi pasien erect, bahu pada jaringan keras berupa
pasien yang sakit menempel pada trauma atau peradangan.
kaset kemudian dirotasikan Proyeksi tersebut dilakukan
eksternal 15 derajat, sinar dengan posisi pasien erect dan
diarahkan horisontal tegak lurus lengan yang sakit sesuai posisi
menuju ke coracoid process, ukuran anatomis menempel pada kaset.
kaset yang digunakan yaitu 24 x Arah sinarnya horizontal tegak
30 cm. Kemudian, proyeksi AP lurus menuju pertengahan
Axial bertujuan untuk melihat ada shoulder joint dan ukuran kaset
tidaknya dislokasi posterior yang yang digunakan 24 x 30 cm.
mungkin terlewatkan pada Terdapat perbedaan teknik
gambaran AP. Pembuatan antara literatur-literaur tersebut
proyeksi ini dilakukan dengan dengan Bontrager (2018) yang
posisi pasien duduk dan bahu menyatakan bahwa dalam
yang sakit dekat meja menunjang diagnosis stiff shoulder
pemeriksaan, lalu lengan (frozen shoulder) diperlukan
diabduksikan minimal 45 derajat pemeriksaan shoulder joint dengan
dan diletakkan di atasIR yang menggunakan dua proyeksi, yaitu
berada di atas meja pemeriksaan, proyeksi AP (eksternal rotaion) dan
arah sinarnya vertikal tegak lurus Lateral (internal rotasi). Proyeksi
kaset menuju ke pertengahan tersebut dilakukan dengan posisi
glenohumeral join. Ukuran IR yang pasien erect atau supine dan
digunakan adalah 18 x 24 cm. scapulohumeral joint pasien berada
Berbeda dengan teori tersebut, di pertengahan kaset. Kemudian
proyeksi yang digunakan pada lengan dirotasikan eksternal
pemeriksaan shoulder joint dengan untuk proyeksi AP (eksternal
indikasi frozen shoulder di RSUD rotaion) dan dirotasikan internal
Dr. Soeselo Slawi menurut pada proyeksi Lateral (internal
Setyanto hanya menggunakan rotation), penggunaan kaset
satu proyeksi yaitu AP neutral ukuran 24 x 30 cm , arah sinarnya
rotation yang bertujuan untuk tegak lurus dengan kaset.
melihat kedaan sesungguhnya Proyeksi yang digunakan
shoulder joint seperti struktur pada pemeriksaan shoulder joint
tulang apakah ada fraktur atau dengan indikasi frozen shoulder
dislokasi, dan kalsifikasi tendon sebaiknya dilakukan dengan
ligamen.Positioning dilakukan proyeksi AP (eksternal rotaion) dan
dengan posisi pasien supine di Lateral (internal rotation). Proyeksi
atas brankard dan shoulder joint AP (eksternal rotaion) bertujuan
diposisikan di pertengahan kaset untuk melihat penyebab lain dari
dengan arah sinar yang frozen shoulder yang fokusnya
digunakan tegak lurus menuju ke pada jaringan keras berupa
pertengahan glenohumeral joint, trauma atau peradangan,
ukuran kasetnya 24 x 30 cm. sedangkan proyeksi Lateral
Sedangkan menurut Julianawati (internal rotasi) diperlukan
di RSUD Tidar Magelang sebagai proyeksi tambahan untuk
pemeriksaan shoulder joint dengan melihat sisi posterior dan
indikasi frozen shoulder hanya lateralcaput humeri yang
menggunakan proyeksi AP superposisi pada poroyeksi AP
(eksternal rotaion) yang bertujuan (eksternal rotation). Karena itulah
untuk melihat penyebab lain dari kedua proyeksi tersebut sudah
cukup informatif untuk b. Saran
menegakkan diagnosis. Selain itu Sebaiknya pemeriksaan shoulder
juga untuk menjaga kenyamanan jointdengan indikasi frozen shoulder
pasien, apabila pasien yang menggunakan proyeksi AP (eksternal
mengalami frozen shoulder maka rotation) dan Lateral (internal
akan terlalu sakit apabila harus rotation). AP (eksternal rotation)
diposisikan axial. Apabila pasien bertujuan untuk melihat penyebab
cukup kooperatif maka bisa lain dari frozen shoulder yang
ditambahkan proyeksi axial agar fokusnya pada jaringan keras berupa
dapat melihat adanya dislokasi trauma atau peradangan. Proyeksi
posterior. Lateral (internal rotation) diperlukan
untuk melihat sisi posterior dan
4. Kesimpulan dan Saran lateralcaput humeri yang superposisi
a. Kesimpulan pada proyeksi AP (eksternal rotation).
Hasil studi literaur menunjukkan
bahwa prosedur pemeriksaan 5. Ucapan Terima Kasih
radiografi shoulder joint dengan Dalam penyusunan karya tulis
indikasi frozen shoulder menurut ilmiah ini, penulis mendapat banyak
kajian teoritis, persiapan pasien bantuan dan bimbingan dari
dilakukan dengan melepassemua berbagai pihak. Untuk itu, penulis
benda yang dapat mengganggu mengucapkan terima kasih kepada:
radiograf dan sebelum pemeriksaan a. Bapak Marsum, BE, S.Pd, MHP.,
pasien diberikan penjelasan Direktur Politeknik Kesehatan
mengenai prosedur yang akan Kemenkes Semarang.
dilakukan. Persiapan alat dan bahan b. Ibu Fatimah, S.ST, M.Kes, Ketua
yang diperlukan, yaitu pesawat Jurusan Teknik Radiodiagnostik
sinar-x, IR ukuran 24 x 30 cm atau 18 dan Radioterapi, Politeknik
x 24 cm, marker, dan processing film. Kesehatan Kemenkes Semarang.
Teknik pemeriksaan radiografi c. Bapak Ardi Soesilo Wibowo, S.T,
shoulder joint dengan indikasi frozen M.Si, Ketua Program Studi D-III
shoulder menurut kajian teoritis Teknik Radiodiagnostik dan
bervariasi, proyeksi yang digunakan Radioterapi Purwokerto,
yaitu AP (eksternal rotaion) Politeknik Kesehatan Kemenkes
(Julianawati, 2016), AP Neutral Semarang.
rotation (Setyanto, 2019), AP dan d. Bapak A. Haris Sulistiyadi, S.ST,
Axial (Armstrong, 2015). M. Kes, sebagai dosen
pembimbing karya tulis ilmiah.

6. Daftar Pustaka
A, Charles Rockwood. 2009. The Shoulder). Chattagram Maa-O
Shoulder Fourth Edition. China : Shishu Hosipital medical Journal.
Saunders Vol 1
Armstrong, Alison. 2015. Diagnosis Bontrager, K. L. 2018. Textbook
and Clinical Assesment of a Stiff Positioning and Related
Shoulder. Elbow & Shoulder. Vol 7 Anatomy.Nineth Edition. St. Louis :
(2) : 128-134 CV. Mosby Company.
Anwar Sanusi. 2016. Metodologi
Penelitian Bisnis,(Jakarta : Salemba Julianawati, Lusi. Prosedur
Empat. Pemeriksaan Radiografi Shoulder
Joint pada Kasus Frozen Shoulder di
Barua, Sunam Kumar. Alam
Instalasi Radiologi RSUD Tidar Kota
Zahangir. 2014. Phonophoresis In
Magelang. 2016. Poltekkes
Adhesive Capsulitis (Frozen
Kemenkes Semarang : JTRR Nazir, Moh. (2013). Metode Penelitian.
Purwokerto Bogor: Ghalia Indonesia.
Rangan, Amar. Goodchild Lorna.
Long, Bruce W. Jeannean Hall Gibson Jo. Brownson Peter.
Rollins. Barbara J. Smith. 2016. Thomas Michael. Rees Jonathan.
Merrill’s Atlas of Radiographic Kulkarni Ro. Frozen Shoulder.
Positioning & Procedures Vol. III 2015. Shoulder&Elbow. Vol 7 (4)
13th Ed. Missouri: Elsevier :299-307
Melfianora, Ir. M.si. 2018. Penulisan Setyanto, Arif. Teknik Pemeriksaan
Karya Tulis Ilmiah dengan Studi Radiografi Shoulder Joint pada
Literatur.http://osf.io. Diakses Indikasi Frozen Shoulder di Instalasi
tanggal 12 April 2020. Radiologi RSUD Dr. Soeselo Slawi.
Morgan WE, Pothoff S. 2019. Poltekkes Kemenkes
2016.Managing the Frozen Shoulder. Semrang : JTRR Purwokerto
US:Walter Reed National Military Zed, M. 2014.Metode Penelitian
Medical Center Kepustakaan. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai