Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk Hidup
Tujuan Manfaat
1. Mengelompokan MH berdasarkan 1. Menyederhanakan objek biologi
ciri-cirinya yang beraneka ragam
2. Mendeskripsikan ciri-ciri MH dan 2. Mengetahui hubungan kekerabatan
membedakannya diantara MH
3. Memberi nama bagi MH 3. Menyadari peranan organisme
tersebut dalam ekosistem
Dasar Klasifikasi
1. Berdasarkan persamaan
2. Berdasarkan perbedaan
3. Berdasarkan ciri morfologi (bentuk) dan anatomi (bagian-bagian)
4. Berdasarkan ciri biokimia
5. Berdasarkan manfaat
Metode Klasifikasi
1. Metode fenetik
Berdasarkan karakter fisik (anatomi dan morfologi)
+ mudah diamati secara langsung
– tidak menunjukan hubungan kekerabatan
– dapat mengecoh karena ada evolusi konvergen
2. Metode filogenetik
Berdasarkan hasil analisis nenek moyang (kladistik)
+ menunjukan hubungan kekerabatan
– rumit dan butuh banyak data (sampel DNA, protocol biomolekuler, analisis data, dll)
Sistem Klasifikasi MH
1. Sistem alamiah
Berdasarkan pada persamaan sifat, terutama sifat morfologi yang dicetuskan oleh
Aristoteles
2. Sistem Artifisial
Berdasarkan tujuan praktis misalnya berdasarkan kegunaannya yang dikenalkan oleh
Carolud Linnaeus
3. Sistem Filogenetik
Berdasarkan hubungan kekerabatan antar organisme atau kelompok organisme yang
muncul setelah teori revolusi Darwin
Created by Vika
Kingdom : kerajaan
Class : kelas
Orde/ordo : bangsa
Family : keluarga
Genus : marga
Spesies : kelompok organisme yang dapat saling kawin & menghasilkan keturunan yang fertile
Binominal Nomenklatur
Cara penamaan MH dalam bahasa ilmiah yang ditemukan oleh Carolus Linnaeus
1. Penamaan menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan
2. Kata pertama menunjukan genus dan kata kedua menunjukan spesies
Contoh : Zea mays (Jagung)
3. Kata pertama dimulai dengan huruf capital dan kata kedua dimulai dengan huruf kecil
4. Nama spesies ditulis dengan dicetak miring (italic) jika diketik dan digaris bawahi secara
terpisah jika ditulis tangan.
Contoh : Oryza sativa atau Oryza sativa (padi)
5. Jika menunjukan spesies terdiri atas 2 kata atau lebih, digunakan tanda hubung.
Contoh : Hibiscus rosa-sinensis (kembang sepatu)
6. Nama spesies dapat diakhiri dengan notasi author (orang yang memberikan nama latin
spesies tersebut)
Created by Vika
Plantae Animalia
- Multiseluler - Multiseluler
- Eukariotik - Eukariotik
- Autotroph - Heterotroph