Anda di halaman 1dari 1

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:

َ áَ ²َ ‫َد‬a ‫ َو‬áَ rِa .³ /‫ َم ْا‬R°ْ 'َ ?‫ َو ْا‬a±cÅ


ًi-ÆØW aِ °َ a±cÅ َa َ ْa َ ٌa َa q q ٌa َ ْ ُ a
َ Rî•b à áْ َH p# à َ a· t$ْ ¸ُ ?َ p#
َa َ ْ َa َ
b b b ¥ G eW Eِ ¶W YW Z r BRS â‫ا‬ a±cÅ
ِ ‫ل‬RS
ِ â ‫ر‬ 6bِ ¥ d$ö§E

Baca Juga

Khutbah Jumat: Meneladani Akhlak Rasulullah

Artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagi kalian, yaitu bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak mengingat Allah." (QS. Al-Ahzab: 21).

Jamaah Jumat yang berbahagia,


Menurut Imam Qurthubi dalam kitab Tafsir al-Jami' li Ahkam Al-Qur'an
menyebutkan bahwa makna “uswah” dalam ayat tersebut adalah panutan.
Artinya, Nabi Muhammad adalah sosok teladan, yang tingkah lakunya jadi
tempat bersandar. Maka, Rasulullah diikuti dalam semua perbuatannya dan
menjadi tempat bersandar dalam semua keadaannya. Nabi Muhammad adalah
sosok yang diteladani dalam keikhlasan; wajah beliau dilukai, lengannya patah,
pamannya Hamzah dibunuh, perutnya lapar, dan beliau tidak ditemukan kecuali
dalam keadaan sabar dan ikhlas, serta bersyukur dan ridha.

Lebih lanjut, saat beliau disakiti, Nabi tidak ada keinginan untuk membalas
tindakan tersebut. Misalnya, saat diusir dari Makkah, Nabi Muhammad tidak
membalas dengan kekerasan. Nabi justru berhijrah ke Madinah dan mendirikan
peradaban Islam yang damai dan adil.

Demikian juga ketika dilempari batu oleh penduduk Thaif dengan batu
sehingga berdarah pelipis matanya, Nabi Muhammad tidak membalas dengan
makian atau lemparan batu. Nabi Muhammad, kata Imam Qurthubi, justru
berdoa agar yang menyakitinya mendapatkan hidayah dan kebaikan dari Allah.

a ùûWXkW b òَ/ tWْ uُ ß‫ﱠ‬a Lٕ ®َa l¹R°ْ ö§َa Eِ á$ْ öta åiْa t$‫ ﱠ‬ºªُ º½‫ﱠ‬
pRS ِ bِ ِ

https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-rayakan-maulid-nabi-teladani-akhlak-terpuji-3e6Od 12/10/23, 16.24


Halaman 3 dari 7

Anda mungkin juga menyukai