Perc. 5 MOL
Perc. 5 MOL
PERCOBAAN V
PEMBUATAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL)
OLEH :
NAMA : GIAN PURNAMA SARI
STAMBUK : F1D1 20 008
KELOMPOK : VII (TUJUH)
ASISTEN PEMBIMBING : MUHAMAD YUSUF
A. Latar Belakang
peningkatan kesuburan tanah melalui fiksasi N₂, siklus nutrien dan peternakan
yang telah sangat matang, sisa- sisa ranting dan dahan, kotoran hewan dan
lainnya.
berbahan dasar dari berbagai sumber daya yang tersedia setempat. Larutan
MOL mengandung unsur hara mikro dan makro dan juga mengandung bakteri
dan sebagai agen pengendali hama maupun penyakit tanaman. MOL akan
seperti bakteri dan cendawan menjadi unsur-unsur hara yang tersedia yang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
D. Manfaat Praktikum
A. Mikroorganisme
sangat kecil. Mikroorganisme ada yang hanya terdiri dari sel tunggal
yang sangat beragam dalam dunia bioteknologi (Faridah dan Sari, 2019).
dari berbagai sumber daya yang tersedia baik dari tumbuhan maupun hewan.
Larutan MOL mengandung unsur hara mikro dan makro dan juga mengandung
lain media fermentasi, kadar bahan baku atau substrat, bentuk dan sifat
dengan cara yang serupa, dalam pembuatan MOL buah-buahan digunakan air
cucian beras 4 liter sebagai sumber karbohidrat, gula merah 2 ons sebagai
Buah dan gula merah yang telah dicacah kemudian dimasukkan ke dalam air
cucian beras dan difermentasi selama 2-3 minggu dalam kondisi anaerob.
gula merah dan air kelapa sesuai dengan komposisi pada bahan baku utama,
ditambahkan dengan 2 ons gula merah, air kelapa sebanyak 3 liter dan
dkk., 2020).
sebagai pestisida organik. Peran MOL dalam kompos, selain sebagai penyuplai
proses tumbuh tanaman secara optimal. MOL juga memiliki manfaat lain, yaitu
dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologis tanah, menyehatkan tanaman,
dihasilkan yang menyerupai aroma tapai. Bau asam yang ditimbulkan pada
seperti tapai. Indikator selain bau, warna juga dapat dijadikan indikator
B. Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 3.1
C. Alat Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 3.2
berikut:
1. Persiapan Bahan
kedalam wadah
2. Fermentasi
Mencampur larutan gula pasir dan air cucian beras dengan bahan utama
3. Pemanenan MOL
A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 4.1
Terdapat
1. Tomat 5 gelembung, berbau Berhasil
(Solanum seperti Tape
lycopersicum)
Tidak terdapat
Mentimun 5 gelembung, berbau Berhasil
2. (Cucumis seperti tape
sativus)
Tabel 4.1 Lanjutan.
1 2 3 4 5 6 7
Terdapat
3 Semangka 5 gelembung, berbau Berhasil
(Citrullus seperti tape
lanatus)
Pepaya Terdapat
5 (Carica 4 gelembung, berbau Berhasil
papaya) seperti tape
Tabel 4.1 Lanjutan.
1 2 3 4 5 6 7
Kol (Brassica
6
oleracea) 5 Berbau seperti tape, Berhasil
Terdapat gelembung
Bayam Berhasil
7 (Amaranthus 4 Berbau Asam dan
sp.) Bergelembung
Sawi
9 (Brassica Berbau seperti Tape, Berhasil
5
chinensis) tidak bergelembung
B. Pembahasan
lokal dan dapat dimanfaatkan sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik
padat maupun pupuk organik cair. Larutan MOL mengandung unsur makro
seperti Nitrogen (N), Phospat (P) dan Kalium (K) dan unsur mikro seperti
Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Besi (Fe), Mangan (Mn), Seng (Zn). Selain
Manfaat dari MOL ini seperti sebagai penyubur tanah, sebagai penyubur
dilakukan dengan cara menimbang limbah buah atau sayuran sebagai sumber
mencampur larutan gula pasir dan air cucian beras dengan bahan utama yaitu
limbah buah atau sayur pada wadah yang memiliki lubang kecil, hal ini
dilakukan agar saat fermentasi larutan MOL tidak terkontaminasi oleh partikel
diukur pHnya.
berasal dari limbah sayuran maupun buah dikatan berhasil, hal ini karena tiap
dimana bau yang ditimbulkan ini dihasilkan akibat proses fermentasi, selain itu
terdapat gelembung dan pada residu MOL memiiliki pH Asam antara 4-5. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Arifan dkk., (2020) dimana pembentukan mikro
organisme lokal (MOL) berhasil, ditandai dengan aroma yang dihasilkan yang
menyerupai aroma tapai dan pH yang baik untuk MOL yang akan dijadikan
bau asam tapai seperti saat pengamatan. Fase terakhir yaitu masa kematian bagi
semakin sedikit, nutrisi yang dibutuhkan juga akan kurang, namun sebaliknya
jika biomassanya sedikit maka ruang bagi mikroorganisme tersebut dan nutrisi
yang dibutuhkan juga akan semakin banyak. Faktor lainnya yaitu rasio C/N
dalam bahan. Menurut Purnomo dkk., (2017) Rasio C/N bahan organik adalah
banyaknya kandungan unsur nitrogen (N) yang ada pada suatu bahan organik
hidupnya
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
bahan seperti meimbang limbah, kemudian menyiapkan air cucian beras dan
hari dan tahap terkahir yaitu memanen MOL yang dilakukan dengan
menyaring filtrat MOL dan residu MOL di ukur pHnya. Hasil yang diperoleh
pada semua MOL berhasil karena sesuai dengan indikator keberhasilan MOL
yaitu berbau seperti tapai dan terdapat gelembung serta residunya memiliki pH
asam yaitu 4-5, adapun faktor yang dapat mempengaruhi seperti lama
B. Saran
Saran yang dapat diajukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
praktikum.
Arifan, F., Setyati, W.A., Broto, R.T.D.W. & Dewi, A.L. (2020). Pemanfaatan
Nasi Basi sebagai Mikroorganisme Lokal (MOL) untuk Pembuatan Pupuk
Cair Organik di Desa Mendongan Kecamatan Sumowono Kabupaten
Semarang, Jurnal Pengabdian Vokasi, 1(4), 252-254
Hadi, R.A. (2019). Pemanfaatan MOL (Mikroorganisme Lokal) dari Materi yang
Tersedia di Sekitar Lingkungan, Jurnal Agroscience, 9(1), 93-95.